BAGAIMANA MEMBUAT GENERATOR LISTRIK SEDERHANA DENGAN MAGNET PERMANEN 2
Hubungan 1 Phasa (magnet dan coil berjumlah sama dan saling berhadapan):
Menggunakan 4 magnet 6 coil:
Untuk menggabungkan koilnya adalah (searah jarum jam): 1B-4A, 2B-5A, 3B-6A. Maka akan tersisa: 1A, 2A, 3A, 4B, 5B, 6B. Gabungkanlah 1A-2A-3A, sisanya dihubungkan ke masing2 bridge rectifier. Ini adalah hubungan 3 phasa formasi Star. Pada formasi StarDelta voltasenya lebih kecil tetapi amperenya besar. Formasi Delta: 1A-6B gabung ke bridge, 2A-4B gabung ke bridge, 3A-5B gabung ke bridge. Formasi Star dipakai bila kekuatan pemutar generator tidak begitu besar, sedangkan formasi Delta dipakai bila putarannya tinggi.
Bahan-bahan:
8 bh magnet.
700 gr kawat email 0.3mm.
1 bh plat besi 1mm uk 10.5 x 10.5 cm, bentuk menjadi bulat, atau oktagon.
3 bh hardboard tebal 10mm (papan juga boleh) uk 14 x 14 cm.
1 bh baut batangan dia 6mm (pjgnya 1m, potong 20 cm), mur 10 bh, ring 4 buah.
2 Ball bearing (laher) mesin bor listrik, no 608ZZ.
1 lem super atau lem epoxy.
½ kg resin fiberglas, dan 1 ons katalis.
4 bh dioda 5A.
Lain2: selotip transparan, lakban, sedikit plat almunium tipis.
8 bh magnet.
700 gr kawat email 0.3mm.
1 bh plat besi 1mm uk 10.5 x 10.5 cm, bentuk menjadi bulat, atau oktagon.
3 bh hardboard tebal 10mm (papan juga boleh) uk 14 x 14 cm.
1 bh baut batangan dia 6mm (pjgnya 1m, potong 20 cm), mur 10 bh, ring 4 buah.
2 Ball bearing (laher) mesin bor listrik, no 608ZZ.
1 lem super atau lem epoxy.
½ kg resin fiberglas, dan 1 ons katalis.
4 bh dioda 5A.
Lain2: selotip transparan, lakban, sedikit plat almunium tipis.
Membuat dudukan stator:
Ambil
hardboard I (14 x 14 cm), bagi 4, tentukan titik tengahnya, buat
lingkaran, lalu potong ½ lingkaran saja. Dari titik tengah, buat
lingkaran dia. 13 cm, bagilah menjadi 8. Gabungkan hardboard II, tandai
mengikuti lingkaran yg sudah terpotong, lalu bor titik tengahnya dg
mata bor 4mm, pisahkan kembali. Bor kembali titik tengah masing2
hardboard dg bor kipas (atau terserah) 21mm sedalam 5mm (tebalnya ball
bearing/laher). Bor lagi titik tengah kedua hardboard dg mata bor 8mm
spy baut bisa tembus. Potong ½ lingkaran hardboard II mengikuti garis.
Jadi hardboard I utk tempat koil, hardboard II utk belakangnya.
Menggulung koil:
Buatlah terlebih dahulu coil winder, dari kayu atau besi, uk
6 x 4.5 cm (lih gambar). Potong pipa pralon listrik ¼in dan pipa
almunium bekas antena TV sepanjang 12mm. Lebihkan kawat email 10cm,
belitkan keluar pd mur, mulailah menggulung sebanyak 400 gulung.
Usahakan serapi mungkin. Setelah selesai, lebihkan kawat 10cm, potong,
belitkan pd mur beberapa gulung. Potong 2 bh kawat 10cm, ikatkan pd
gulungan, agar kalau nanti dilepas dari dudukan tidak terurai. Buka
mur2nya, lepaskan formernya, lepaskan gulungannya, arahkan ujung2 kawat
koil kebagian lingkaran yg besar, lalu selotip dg ketat kedua sisi
koilnya sebelum melepas ikatan kawat. Kawat bekas ikatan jangan
dibuang, karena masih bisa dipakai kembali. Buatlah koil sebanyak 8
buah.
Menempatkan koil:
Letakkan
tiap2 koil diatas hardboard I yg sudah dibagi 8 tadi diujungnya, tepat
ditengah-tengah garis. Kawat keluarannya harus berada diatas. Gunakan
selotip memotong lebar koil spy tidak berubah. Setelah yakin posisi
tiap2 koil, campur ¼ gelas (plastik bekas) resin + 4 tetes katalis, aduk
cepat rata, lalu segera tuangkan ditengah masing2 koil. Biarkan
mengeras. Bila kurang, boleh tambah resinnya. Resin harus cepat2
dituang, karena cepat mengental, apalagi bila katalisnya kebanyakan. Bila resin telah keras, lingkarkan lakban sekeliling luar koil2, tutup lubang tengah dg selotip, campur ½ gelas resin + 6 tetes katalis, tuangkan.
Menggabungkan koil:
Amplas
atau kerik lapisan email pd tiap2 ujung koil sepanjang 1cm. Kawat
tengah adalah awal (A), kawat yg disamping luar adalah buntut (B). Beri
nomor 1-8 searah jarum jam. Gabungkanlah (dililitkan lalu disolder,
potong bila kepanjangan): 1A-2A, 2B-3B, 3A-4A, 4B-5B, 5A-6A, 6B-7B,
7A-8A.
Maka tersisa 1B dan 8B, itulah outputnya yg nantinya akan dihubungkan ke bridge rectifier (yaitu rangkaian 4 bh dioda).
Membuat Rotor:
Catatan: dudukan rotor boleh dari kayu atau besi (Buka besi coran), tapi yg terbaik adalah besi.
Setelah
plat besi dibuat bulat/oktagon, amplas bersih, lalu bagilah menjadi 8
(45 derajat). Bor titik tengah dg mata bor 8mm. Tempatkan magnet ke 1
diujung tepat ditengah garis (sebelumnya beri lem super setetes di
platnya) . Letakkan magnet ke 2 disebelahnya dg kutub yg berbeda.
Caranya: dekatkan magnet ke 2 diatas magnet ke 1, bila saling menolak
maka langsung letakkan; bila saling menarik maka balikkan magnetnya
lalu letakkan. Untuk sisa magnet yg lain lakukan hal yg serupa, tapi
sisakan satu, sehingga membentuk pola N-S-N-S. Magnet terakhir gunakan
utk mengecek apakah posisi kutub tiap magnet berbeda. Bila sudah benar
semua, letakkan magnet terakhir ini ditempatnya. Intinya adalah bahwa
pada tiap satu garis lurus, terdapat 2 magnet yg kutubnya sama. Tidak
usah memikirkan mana yg S dan mana yg N, tidak begitu penting. Kalau
penasaran, dekatkan magnet ke kompas utk mengetahui kutub2nya.
Masukkan
baut batangan yg sudah dipotong menjadi 20 cm, kencangkan dg mur.
Tambahkan 2 mur lagi dibagian depan (atau sama tingginya dg tebal
magnet), kencangkan. Kelilingi rotor dg lakban (spy resin tidak
mengalir keluar), lalu letakkan ditempat yg datar. Setelah itu
campurlah ½ gelas resin dg 4 tetes katalis, aduk cepat sampai rata,
kemudian segera tuang keatas plat rotor hingga rata. Tujuan direndam dg
resin adalah agar pd putaran kencang magnet tidak terlepas dari
dudukannya. Diamkan hingga mengeras. Paling tidak ½ tebal magnet
terendam.
Menggabungkan rotor dengan stator:
Lapis
sekeliling baut rotor belakang setebal bearing dg plat almunium tipis,
agar baut tidak longgar bila dimasukkan ke bearing. Gunakan mur untuk
“memaksa” bearing masuk hingga mentok. Masukkan bearing II didepan tapi
jangan dulu dilapis. Masukkan rotor ke rumah stator, gabung rumah
stator bagian belakang, lalu coba lihat apakah rotor bebas berputar
atau tidak. Bila tidak maka tambahkan baut, atau ring. Usahakan jarak
rotor dg stator 1-2mm. Bila sudah dapat bebas berputar, baru lapisi
sekeliling baut depan dg plat almunium. Gunakan hardboard yg tersisa
sebagai dudukan bawah rumah stator, dipaku atau di sekrup. Untuk
menutup bagian atas bisa dg plastik fiber atau plat seng.
Hubungkan
2 kawat keluaran stator ke bridge rectifier. Putarlah as dg tangan,
boleh kekiri atau kekanan sama saja, karena keluarannya tetap AC
(sebelum dihubungkan ke bridge), ukur dg DC voltmeter (karena sudah
masuk bridge maka keluarannya menjadi DC). Semakin kencang diputar
semakin tinggi voltasenya.
Hubungan 3 Phasa ( Rumus: M/2 x 3):
Caranya
sama seperti membuat 1 phasa, hanya jumlah magnet dan koilnya berbeda.
Kalau pada 1 phasa magnet dan koil semuanya saling berhadapan.
Sedangkan pada 3 phasa ini ada sebagian koil yg berhadapan dg magnet,
dan yg sebagian lagi berada diantara dua magnet. Kalau pada 1 phasa
jumlah magnet dan koil sama, pada 3 phasa ini jumlah magnet lebih
sedikit daripada jumlah koil. Perbandingan antara magnet dg koil
adalah: M/2 x 3. Bila magnetnya 4, maka koil: 4/2 x 3= 6. Bila
magnetnya 8, maka koil: 8/2 x 3= 12. Bila magnetnya 10, maka koil: 10/2
x 3= 15; dst.
Harus
diingat bahwa jumlah magnet harus genap (karena harus ada 2 buah
kutub), dan pada setiap garis lurus terdapat 2 magnet yg sama kutubnya.
Pada
koil jumlahnya bisa genap atau ganjil tergantung dari banyaknya
magnet. Sedangkan penggabungan koilnya adalah 2 bh koil jadi satu pada
setiap masing2 garis lurus.
Pada 1 phasa bridge rectifier hanya 1 bh, pada 3 phasa tiap phasa punya masing2 bridge rectifier (3 bh).
Dibawah ini cara membuat generator 3 phasa.
Menggunakan 4 magnet 6 coil:
Perhatikan posisi koil. Ada
2 koil yg berhadapan dg magnet (koil 1 & 4 diatas magnet 1 &
3), 4 koil berada diantara magnet ( ½ bagian koil 2 & 3 diatas
magnet 2, ½ bagian koil 5 & 6 diatas magnet 4).
Untuk menggabungkan koilnya adalah (searah jarum jam): 1B-4A, 2B-5A, 3B-6A. Maka akan tersisa: 1A, 2A, 3A, 4B, 5B, 6B. Gabungkanlah 1A-2A-3A, sisanya dihubungkan ke masing2 bridge rectifier. Ini adalah hubungan 3 phasa formasi Star. Pada formasi StarDelta voltasenya lebih kecil tetapi amperenya besar. Formasi Delta: 1A-6B gabung ke bridge, 2A-4B gabung ke bridge, 3A-5B gabung ke bridge. Formasi Star dipakai bila kekuatan pemutar generator tidak begitu besar, sedangkan formasi Delta dipakai bila putarannya tinggi.
Sumber : http://tonytaufikbgr.blogspot.com/
https://anakranto.wordpress.com/2010/07/21/bagaimana-membuat-generator-listrik-sederhana-dengan-magnet-permanen-2/
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.