Cara Pengolahan Air Sumur Untuk Kebutuhan Air Minum |
ABSTRAK
Air sumur merupakan sumber utama
air minum bagi masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Untuk mendapatkan sumber air
tersebut umumnya manusia membuat sumur gali atau sumur pantek. Air tanah sering mengandung
zat besi (Fe) dan Mangan (Mn) cukup besar. Adanya kandungan Fe dan Mn dalam air
menyebabkan warna air tersebut berubah menjadi kuning-coklat setelah beberapa saat kontak
dengan udara. Disamping dapat mengganggu kesehatan juga menimbulkan bau yang kurang enak
serta menyebabkan warna kuning pada diding bak serta bercak-bercak kuning pada pakaian.
Oleh karena itu menurut PP No.20 Tahun 1990 tersebut, kadar (Fe) dalam air minum maksimum
yang dibolehkan adalah 0,3 mg/lt, dan kadar Mangan (Mn) dalam air minum yang dibolehkan
adalah 0,1 mg/lt.
Untuk mengatasi masalah
tersebut, maka Kelompok Pengkajian Sistem Pengelolaan Air, Kedeputian Bidang Analisis
Sistem, BPP Teknologi telah dirancang suatu unit pengolahan air sumur yang dapat langsung
diminum tanpa dimasak terlebih dahulu. Unit pengolahan tersebut terdiri dari antara lain :
pompa air baku, filter bertekanan, filter mangan zeolit, filter karbon aktif, cartridge
filter dan sterilisator ultra violet. Unit alat tersebut dapat dirancang sesuai dengan
kapasitas yang diinginkan.
KATA KUNCI : Mangan, Zat Besi, Filter, Karbon Aktif, Mangan Zeolit, Pengolahan Air Sumur
JENIS TEKNOLOGI : Teknologi Pengolahan Air Bersih
TARGET PENGGUNAAN : Rumah Tangga, Komunal (kelompok)
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi
kehidupan manusia. Karena itu jika kebutuhan akan air tersebut belum tercukupi maka dapat
memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial. Pengadaan air
bersih di Indonesia khususnya untuk skala yang besar masih terpusat di daerah perkotaan,
dan dikelola oleh Perusahan Air Minum (PAM) kota yang bersangkutan. Namun demikian secara
nasional jumlahnya masih belum mencukupi dan dapat dikatakan relatif kecil yakni 16,08 %
(1995). Untuk daerah yang belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PAM umumnya mereka
menggunakan air tanah (sumur), air sungai, air hujan, air sumber (mata air) dan lainnya.
Dari data ststistik 1995, prosentasi banyaknya
rumah tangga dan sumber air minum yang digunakan di berbagai daerah di Indonesia sangat
bervariasi tergantung dari kondisi geografisnya. Secara nasional yakni sebagai berikut :
Yang menggunakan air leding (PAM) 16,08 %, air tanah dengan memakai pompa 11,61 %, air
sumur (perigi) 49,92 %, mata air (air sumber) 13,92 %, air sungai 4,91 %, air hujan 2,62 %
dan lainnya 0,80 %.
Permasalahan yang timbul yakni sering dijumpai
bahwa kulaitas air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi
syarat sebagai air minum yang sehat bahkan di beberapa tempat bahkan tidak layak untuk
diminum. Air yang layak diminum, mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan
fisis, kimiawi dan bakteriologis, dan syarat tersebut merupakan satu kesatuan. Jadi jika
ada satu saja parameter yang tidak memenuhi syarat maka air tesebut tidak layak untuk
diminum. Pemakaian air minum yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara langsung dan cepat maupun tidak langsung dan
secara perlahan.
Air tanah sering mengandung zat besi (Fe) dan
Mangan (Mn) cukup besar. Adanya kandungan Fe dan Mn dalam air menyebabkan warna air
tersebut berubah menjadi kuning-coklat setelah beberapa saat kontak dengan udara.
Disamping dapat mengganggu kesehatan juga menimbulkan bau yang kurang enak serta
menyebabkan warna kuning pada diding bak serta bercak-bercak kuning pada pakaian. Oleh
karena itu menurut PP No.20 Tahun 1990 tersebut, kadar (Fe) dalam air minum maksimum yang
dibolehkan adalah 0,3 mg/lt, dan kadar Mangan (Mn) dalam air minum yang dibolehkan adalah
0,1 mg/lt.
Untuk menanggulangi masalah tersebut, salah satu
alternatif yakni dengan cara mengolah air tanah atau air sumur sehingga didapatkan air
dengan kualitas yang memenuhi syarat kesehatan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut di
atas, Kelompok Pengkajian Sistem Pengelolaan Air, Kedeputian Bidang Analisis Sistem, BPP
Teknologi, telah mengembangkan teknologi untuk mengolah air sumur menjadi air yang dapat
langsung diminum tanpa dimasak terlebih dahulu. Unit alat tersebut terdiri dari antara
lain : pompa air baku, filter bertekanan, filter mangan zeolit, filter karbon aktif,
cartridge filter dan sterilisator ultra violet. Unit alat tersebut dapat dirancang sesuai
dengan kapasitas yang diinginkan.
1.2. Tujuan Dan Sasaran
Tujuan teknologi pengolahan air ini adalah unutk
meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat yang masih menggunakan air tanah
atau air sumur sebagai sumber kebutuhan air bersih. Sedangkan sasarannya adalah menyebar
luaskan paket teknologi pengolahan air sumur siap minum kepada masyarakat yang memerlukan.
1.3. Manfaat
Unit alat pengolahan air ini dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas air sumur atau air tanah sehingga langsung dapat diminum tanpa
proses pemanasan. Unit alat ini sangat cocok digunakan untuk keperluan :
- Asrama
- Pesantren
- Pemukiman padat penduduk
- Dll.
Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng.
Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair
Direktorat Teknologi Lingkungan
Kedeputian Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
JL. M.H.Thamrin No.8, Jakarta Pusat
Tel. 021-3169769, 3169770 Fax. 021-3169760
Email : air@server.enviro.bppt.go.id
Home Page : http://www.enviro.bppt.go.id/~Kel-1/
II. BAHAN
Bahan atau media yang digunakan yakni :
Pasir silika, digunakan untuk media saringan atau filter pasir. | |
Kerikil, digunakan sebagai lapisan penahan pada filter pasir, filter mangan zeolit maupun filter karbon aktif. | |
Mangan zeolit, digunakan untuk media filter manggan zeolit yang berfungsi untuk menghilangkan zat besi atau zat mangan. | |
Karbon aktif butiran (granular), digunakan untuk media filter karbon aktif yang berfungsi untuk menyerap polutan mikro yang ada di dalam air atau untuk menyerap zat warna dan bau. | |
Kaporit, digunakan untuk mengoksidasi zat besi atau zat mangan menjadi bentuk oksida yang tak larut dalam air, sehingga dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. |
III. PERALATAN
Spesifikasi teknis peralatan (Kapasitas 10000 liter/hari)
-
Pompa Air Baku
Spesifikasi :
Type : DAB
Power : 250 Watt
Pressure : 4 Bars (max)
Section Head : 9 m
Jumlah : 1 unit
-
Pompa dosing
Spesifikasi :
Type : Chemtech 100/030
Tekanan : 7 Bars
Kapasitas : 4.7 lt/hour
Pump head : SAN
Diaphragm : Hypalon
Jumlah : 1 unit
-
Tangki Bahan Kimia
Spesifikasi :
Volume : 25 liter
Ukuran : 50 cm x 25 cm x 10 cm
Material of Contraction : Fiberglass Reinforced Plastic (FRP)
Jumlah : 1 unit
-
Tangki Reaktor
Spesifikasi :
Kapasitas : 0,5 – 1 M3/jam
Ukuran : 63 cm x 120 cm
Material : Mild Steel with Reinforced Fiber Plastic
Inlet/Outlet : 1 "
Jumlah : 1 unit
-
Saringan Pasir Cepat (Sand Filter)
Rangkaian saringan pasir cepat (sand filter), filter mangan zeolit dan filter karbon aktif.
Spesifikasi :
Tekanan : 3 Bars
Capacity : 1.4 – 1.8 m3 / jam
Ukuran : Æ 10 inchi x 120 cm
Material : FRP
Pipa Inlet / outlet : ¾ inch
System : Semi automatic backwash
Media Filter : Pasir Silika
Media Penahan : Gravel
Number : 1 unit
-
Filter mangan Zeolit
Tabung filter pasir, tabung filter mangan zeolit dan tabung filter karbon aktif.
Spesifikasi :
Tekanan : 3 Bars
Capacity : 1.4 – 1.8 m3 / jam
Ukuran : Æ 10 inchi x 120 cm
Material : FRP
Pipa Inlet / outlet : ¾ inch
System : Semi automatic backwash
Media Filter : Mangan Zeolit
Media Penahan : Gravel
Number : 1 unit
-
Filter Karbon Aktif
Tekanan : 3 Bars
Capacity : 1.4 – 1.8 m3 / jam
Ukuran : Æ10 inchi x 120 cm
Material : FRP
Pipa Inlet / outlet : ¾ inch
System : Semi automatic backwash
Media Filter : Karbon Aktif Granular
Media Penahan : Gravel
Number : 1 unit
-
Filter Cartridge
Filter Cartridge ukuran 0,5 mikron, kapasitas 5 -10 m3/hari.
Spesifikasi :
Tipe : Proklean PK-CP-1
Kapasitas : 20 Liter/menit
Tekanan maksimum : 125 Psi
Inlet/Outlet : 3/4"
Diameter pore : 0,5 mikron
-
Sterilisator Ultra Violet
Spesifikasi :
Kapasitas : 5 ton/day
Power : 40 watt
Jumlah : 1 unit
Alat Sterilisator Ultra Violet (UV)
IV. CARA PEMBUATAN
Secara umum kualitas air sumur atau air tanah
mempunyai karakteristik tertentu yang berbeda dengan kualitas air permukaan/sungai. Air
tanah pada umumnya jernih,namun sering mengandung mineral-mineral atau garam-garam yang
cukup tinggi, sebagai akibat dari pengaruh batuan dibawah tanah yang dilalui oleh air
tanah. Pada air tanah dangkal, kualitas dan kuantitasnya dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan di permukaanya, dalam hal kuantitas sangat dipengaruhi oleh curah hujan
setempat, sementara kualitasnya dipengaruhi oleh kondisi sanitasi disekitarnya.
Untuk mengolah air sumur menjadi air yang siap
minum, proses pengolahannya adalah seperti ditunjukkan pada gambar 1. Air dari sumur
dipompa dengan menggunakan pompa jet, sambil diinjeksi dengan larutan klorine atau kaporit
dialirkan ke tangki reaktor. Dari tangki reaktor air dialirkan ke saringan pasir cepat
untuk menyaring oksida besi atau oksida mangan yang terbentuk di dalam tangki reaktor.
Setelah disaring dengan saringan pasir, air dialirkan ke filter mangan zeolit. Filter
mangan zeolit berfungsi untuk menghilangkan zat besi atau mangan yang belum sempat
teroksidasi oleh khlorine atau kaporit.
Gambar 1 : Diagram proses pengolahan air sumur siap mnum.
Dari filter mangan zeolit air selanjutnya dialirkan
ke filter karbon aktif untuk menghilangkan polutan mikro misalnya zat organik, deterjen,
bau, senyawa phenol, logam berat dan lain-lain. Setelah melalui filter karbon aktif air
dialirkan ke filter cartrige ukuran 0,5 mikron untuk menghilangkan sisa partikel padatan
yang ada di dalam air, sehingga air menjadi benar-benar jernih.
Selanjutnya air dialirkan ke sterilisator ultra
violet agar seluruh bakteri atau mikroorganisme yang ada di dalam air dapat dibunuh secara
sempurna. Air yang kelura dari sterilsator ultra violet merupakan air hasil olahan yang
dapat langsung diminum.
4.1. Pembubuhan Kaporit/Khlorine
Fungsi pembubuhan kaporit adalah untuk mengoksidasi
zat besi atau mangan yang ada di dalam air, serta untuk membunuh kuman atau bakteri coli.
Reaksi oksidasi besi atau mangan oleh khlorine atau kaporit adalah sebagai berikut :
Mn2+ + Cl2 + 2 H2O ==> MnO2 + 2 Cl- + 4 H+
Khlorine, Cl2 dan ion hipokhlorit,
(OCl)- adalah merupakan bahan oksidator yang kuat sehingga meskipun pada kondisi Ph rendah
dan oksigen terlarut sedikit, dapat mengoksidasi dengan cepat. Berdasarkan reaksi tersebut
di atas, maka untuk mengoksidasi setiap 1 mg/l zat besi dibutuhkan 0,64 mg/l khlorine dan
setiap 1 mg/l mangan dibutuhkan 1,29 mg/l khlorine. Tetapi pada prakteknya, pemakaian
khlorine ini lebih besar dari kebutuhan teoritis karena adanya reaksi-reaksi samping yang
mengikutinya.
4.2. Saringan Pasir Dan Saringan Mangan Zeolit
Dari tangki reaktor air dialirkan ke saringan pasir
cepat untuk menyaring oksida besi atau oksida mangan yang terbentuk di dalam tangki
reaktor. Setelah disaring dengan saringan pasir, air dialirkan ke filter mangan zeolit.
Filter mangan zeolit berfungsi untuk menghilangkan zat besi atau mangan yang belum sempat
teroksidasi oleh khlorine atau kaporit. Mangan Zeolit berfungsi sebagai katalis dan pada
waktu yang bersamaan besi dan mangan yang ada dalam air teroksidasi menjadi bentuk
ferri-oksida dan mangandioksida yang tak larut dalam air. Reaksinya adalah sebagai berikut
:
K2Z.MnO.Mn2O7 + 2 Mn(HCO3)2 ==> K2Z + 5 MnO2 + 4 CO2 + 2 H2O
Reaksi penghilangan besi dan mangan dengan mangan
zeoite tidak sama dengan proses pertukaran ion, tetapi merupakan reaksi dari Fe2+
dan Mn2+ dengan oksida mangan tinggi (higher mangan oxide). Filtrat yang
terjadi mengandung ferri-oksida dan mangan-dioksida yang tak larut dalam air dan dapat
dipisahkan dengan pengendapan dan penyaringan. Selama proses berlangsung kemampunan
reaksinya makin lama makin berkurang dan akhirnya menjadi jenuh. Untuk regenerasinya dapat
dilakukan dengan menambahkan larutan Kaliumpermanganat ke dalam mangan zeolite yang telah
jenuh tersebut sehingga akan terbentuk lagi mangan zeolite (K2Z.MnO.Mn2O7).
Pengisian Bahan Media
4.3. Saringan Karbon Aktif
Dari filter mangan zeolit air selanjutnya dialirkan
ke filter karbon aktif. Filter karbon aktif ini berfungsi untuk menghilangkan polutan
mikro misalnya zat organik, deterjen, bau, senyawa phenol serta untuk menyerap logam berat
dan lain-lain. Pada saringan arang aktif ini terjadi proses adsorpsi, yaitu proses
penyerapan zat-zat yang akan dihilangkan oleh permukaan arang aktif. Apabila seluruh
permukaan arang aktif sudah jenuh, atau sudah tidak mampu lagi menyerap maka proses
penyerapan akan berhenti, dan pada saat ini arang aktif harus diganti dengan arang aktif
yang baru.
4.4. Sterilisator Ultra Violet
Selanjutnya air dialirkan ke sterilisator ultra
violet agar seluruh bakteri atau mikroorganisme yang ada di dalam air dapat dibunuh secara
sempurna. Air yang keluar dari sterilsator ultra violet merupakan air hasil olahan yang
dapat langsung diminum.
Pemasangan Pipa Dan Perakitan Alat
Pemasangan Bak Penampung Air Hasil Olahan
V. HASIL YANG PERNAH DICAPAI
Uni percontohan alat pengolahan air sumur siap
minum tersebut telah dibangun dan digunakan di Kelurahan Menteng Trenggulun, Jakarta Pusat
dan sampai saat ini masih beroperasi dengan baik.
Rangkaian filter sebelum dipasang.
Pompa air baku, tanki kaporit dan pompa dosing.
Tangki reaktor berfungsi untuk mereaksikan zat besi atau mangan
dengan khlorin atau kaporit menjadi bentuk yang tak larut, sehingga dapat disaring.
Rangkaian peralatan yakni tangki reaktor, filter pasir, filter mangan zeolit
dan filter karbon aktif yang telah terpasang.
Filter Cartridge
Filter cartridge yang dipasang setelah filter karbon aktif.
Sterilisator ultra violet yang dipasang setelah filter cartridge.
Bangunan pelindung unit percontohan alat pengolahan air siap minun.
Lokasi : Menteng Trenggulun, Jakarta Pusat.
INFORMASI SELENGKAPNYA HUBUNGI :
Nusa Idaman Said, Haryoto Indriatmoko, Nugro Raharjo, Arie Herlambang
Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair
Direktorat Teknologi Lingkungan
Kedeputian Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta Pusat
Telp. 3169769,3169770
Fax. 021-3169760
Email : air@server.enviro.bppt.go.id
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua.html
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.