Instalasi Pengolahan Air Bersih
January 6, 2014 | Posted by Konsultan Air Anda in air, Air Bersih, air bersih dan sehat, air limbah, Air Minum, air tanah, pemurnian air, Penjernih AirNo comments
Air bersih sangat dibutuhkan, Air bersih diperoleh dengan cara pengolahan air
atau penyaringan air. Air adalah salah satu kebutuhan utama bagi
manusia, untuk kebutuhan minum, mandi, cuci, masak, dan lainnya.
Ketersediaan air bersih di sebuah kawasan sangatlah penting. Namun,
mengingat bahwa tidak semua kawasan mendapatkan air bersih, maka perlu
adanya pemerataan distribusi air bersih bagi masyarakat.
Kriteria
air bersih biasanya meliputi 3 aspek, yaitu kualitas, kuantitas, dan
kontinuitas. Dalam usaha menyediakan air bersih, biasanya BUMN di
Indonesia yang berkaitan dengan hal ini adalah PDAM Perusahaan Dagang
Air Minum. Kadang ada yang menyindirnya sebagai Perusahaan Dagang Air
Mandi, karena terkadang air yang didistribusikan tidak memenuhi kriteria
air minum, hehehe..
Anyway, secara teknis, tulisan ini sebenarnya akan membahas mengenai jenis-jenis pengolahan air bersih.
Secara umum, pengolahan air bersih terdiri dari 3, yaitu pengolahan
secara fisika, kimia, dan biologi. Pada pengolahan secara fisika,
biasanya dilakukan secara mekanis, tanpa adanya penambahan bahan kimia.
Contohnya adalah pengendapan, filtari, adsorpsi, dan lain-lain. Pada
pengolahan secara kimiawi, terdapat penambahan bahan kimia, seperti
klor, tawas, dan lain-lain, biasanya digunakan untuk menyisihkan
logam-logam berat yang terkandung dalam air. Pada pengolahan secara
biologis, biasanya memanfaatkan mikroorganisme sebagai media
pengolahnya.
PDAM, biasanya melakukan pengolahan secara fisika dan kimiawi dalam proses penyediaan air bersih.
Secara umum, skema pengolahan air bersih di daerah-daerah di Indonesia
terlihat seperti pada gambar di bawah. Terdapat 3 bagian penting dalam
sistem pengolahannya.
1. Bangunan Intake
Bangunan intake
ini berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber
air. Pada umumnya, sumber air untuk pengolahan air bersih, diambil dari
sungai. Pada bangunan intake ini biasanya terdapat bar screen yang
berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam air.
Selanjutnya, air akan masuk ke dalam sebuah bak yang nantinya akan
dipompa ke bangunan selanjutnya, yaitu WTP Water Treatment Plant.
2. Water Treatment Plant
Water Treatment Plant atau lebih populer dengan akronim WTP adalah bangunan utama pengolahan air bersih.
Biasanya bagunan ini terdiri dari 4 bagian, yaitu : bak koagulasi, bak
flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi. Nah, sekarang kita bahas
satu per satu bagian-bagian ini.
a. Koagulasi
Dari
bangunan intake, air akan dipompa ke bak koagulasi ini. Apa yang terjadi
dalam bak ini..?? pada proses koagulasi ini dilakukan proses
destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau
air-air kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid
yang terkandung di dalamnya. Destabilisasi partikel koloid ini bisa
dengan penambahan bahan kimia berupa tawas, ataupun dilakukan secara
fisik dengan rapid mixing (pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau
hydrolic jump), maupun secara mekanis (menggunakan batang pengaduk).
Biasanya pada WTP dilakukan dengan cara hidrolis berupa hydrolic jump.
Lamanya proses adalah 30 90 detik.
b. Flokulasi
Setelah
dari unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalam unit flokulasi.
Unit ini ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok. Teknisnya
adalah dengan dilakukan pengadukan lambat (slow mixing).
c. Sedimentasi
Setelah
melewati proses destabilisasi partikel koloid melalui unit koagulasi
dan unit flokulasi, selanjutnya perjalanan air akan masuk ke dalam unit
sedimentasi. Unit ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel
koloid yang sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini
menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis partikel koloid (biasanya
berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air. Dalam bak
sedimentasi, akan terpisah antara air dan lumpur.
d. Filtrasi
Setelah
proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi
ini, sesuai dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media
berbutir. Media berbutir ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir
silica, dan kerikil silica denga ketebalan berbeda. Dilakukan secara
grafitasi.
Selesailah sudah proses pengolahan air bersih.
Biasanya untuk proses tambahan, dilakukan disinfeksi berupa penambahan
chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum masuk ke bangunan
selanjutnya, yaitu reservoir.
3. Reservoir
Setelah dari
WTP dan berupa clear water, sebelum didistribusikan, air masuk ke dalam
reservoir. Reservoir ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara
air bersih sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi.
Karena kebanyakan distribusi di kita menggunakan grafitasi, maka
reservoir ini biasanya diletakkan di tempat dengan eleveasi lebih tinggi
daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi. Biasanya
terletak diatas bukit, atau gunung.
Gabungan dari unit-unit
pengolahan air ini disebut IPA Instalasi Pengolahan Air. Untuk
menghemat biaya pembangunan, biasanya Intake, WTP, dan Reservoir
dibangun dalam satu kawasan dengan ketinggian yang cukup tinggi,
sehingga tidak diperlukan pumping station dengan kapasitas pompa dorong
yang besar untuk menyalurkan air dari WTP ke reservoir. Barulah, setelah
dari reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan melalui pipa-pipa
dengan berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi.
Sumber [Kaskus.co.id]
Pengolahan Air Bersih Untuk Industri
December 16, 2013 | Posted by Konsultan Air Anda in Air Bersih, air limbah, Air Minum, Pencemaran Air, Pengolahan Air Bersih, Penjernih Air, reverse osmosis, Reverses Osmosis RONo comments
Pengolahan air bersih teknologi modern, Pengolahan air bersih
industri dibutuhkan untuk mengolah air limbah sehingga menjadi air
bersih yang layak untuk digunakan kembali maupun dibuang agar tidak
mencemari lingkungan hidup. Air bersih adalah kebutuhan penting dalam
kehidupan manusia. Dalam keseharian, air bersih digunakan untuk
berbagai keperluan, dari minum, mandi, cuci, masak dan lainnya. Hasil
dari aktivitas masyarakat tersebut adalah air buangan/air limbah. Selain
dari rumah tangga, air buangan juga dapat berasal dari industri maupun kotapraja. Lalu bagaimana air buangan mengalami proses penyaringan air bersih?
Secara
umum, pengolahan air bersih terdiri dari 3 aspek, yakni pengolahan
secara fisika, kimia dan biologi. Pada pengolahan secara fisika,
biasanya dilakukan secara mekanis, tanpa adanya penambahan bahan kimia.
Contohnya adalah pengendapan, filtrasi, adsorpsi, dan lain-lain. Pada
pengolahan air bersih secara kimiawi, terdapat penambahan bahan kimia,
seperti klor, tawas, dan lain-lain, biasanya bahan ini digunakan untuk
menyisihkan logam-logam berat yang terkandung dalam air. Sedangkan pada
pengolahan secara biologis, biasanya memanfaatkan
mikroorganisme sebagai
media pengolahnya.
PDAM
(Perusahaan Dagang Air Minum), BUMN yang berkaitan dengan usaha
menyediakan air bersih bagi masyarakat, biasanya melakukan penyaringan
air bersih secara fisika dan kimia. Secara umum, skema pengolahan air
bersih di daerah-daerah di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Bangunan Intake (Bangunan Pengumpul Air)
Bangunan
intake berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari
sumber air. Sumber air utamanya diambil dari air sungai. Pada bangunan
ini terdapat bar screen (penyaring kasar) yang berfungsi untuk menyaring
benda-benda yang ikut tergenang dalam air, misalnya sampah, daun-daun,
batang pohon, dsb.
2. Bak Prasedimentasi (optional)
Pada sistem pengolahan air bersih
bak ini digunakan bagi sumber air yang karakteristik turbiditasnya
tinggi (kekeruhan yang menyebabkan air berwarna coklat). Bentuknya hanya
berupa bak sederhana, fungsinya untuk pengendapan partikel-partikel
diskrit dan berat seperti pasir, dll. Selanjutnya air dipompa ke
bangunan utama pengolahan air bersih yakni WTP.
3. WTP (Water Treatment Plant)
Water
treatment palnt adalah bangunan pokok dari sistem pengolahan air
bersih. Bangunan ini beberapa bagian, yakni koagulasi, flokulasi,
sedimentasi, filtrasi dan desinfeksi.
a. Koagulasi
Disinilah
proses kimiawi terjadi, pada proses koagulasi ini dilakukan proses
destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air
kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang
terkandung didalamnya. Tujuan proses ini adalah untuk memisahkan air
dengan pengotor yang terlarut didalamnya, analoginya seperti memisahkan
air pada susu kedelai. Pada unit ini terjadi rapid mixing (pengadukan
cepat) agar koagulan dapat terlarut merata dalam waktu singkat. Bentuk
alat pengaduknya dapat bervariasi, selain rapid mixing, dapat
menggunakan hidrolis (hydrolic jump atau terjunan) atau mekanis
(menggunakan batang pengaduk).
b. Flokulasi
Selanjutnya
air masuk ke unit flokulasi. Tujuannya adalah untuk membentuk dan
memperbesar flok (pengotor yang terendapkan). Di sini dibutuhkan lokasi
yang alirannya tenang namun tetap ada pengadukan lambat (slow mixing)
supaya flok menumpuk. Untuk meningkatkan efisiensi, biasanya ditambah
dengan senyawa kimia yang mampu mengikat flok-flok tersebut.
c. Sedimentasi
Pada proses pengolahan air bersih
bangunan ini digunakan untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang
sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan
prinsip berat jenis. Berat jenis partikel kolid (biasanya berupa lumpur)
akan lebih besar daripada berat jenis air. Pada masa kini, unit
koagulasi, flokulasi dan sedimentasi telah ada yang dibuat tergabung
yang disebut unit aselator.
d. Filtrasi
Sesuai dengan
namanya, Proses filtrasi adalah untuk menyaring dengan media butiran.
Media butiran ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica dan
kerikil silica dengan ketebalan berbeda. Cara ini dilakukan dengan
metode gravitasi.
e. Desinfeksi
Setelah bersih dari
pengotor, masih ada kemungkinan ada kuman dan bakteri yang hidup,
sehingga ditambahkan senyawa kimia yang dapat mematikan kuman ini,
biasanya berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan
lain-lain sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yakni reservoir.
4. Reservoir
Teknik
pengolahan air bersih. Proses reservoir berfungsi sebagai tempat
penampungan sementara air bersih sebelum didistribusikan melalui
pipa-pipa secara gravitasi. Karena kebanyakan distribusi di Indonesia
menggunakan konsep gravitasi, maka reservoir biasanya diletakkan di
tempat dengan posisi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi
sasaran distribusi, bisa diatas bukit atau gunung.
Gabungan
dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA, Instalasi Pengolahan Air
Bersih. Untuk menghemat biaya pembangunan, unit intake, WTP dan
reservoir dapat dibangun dalam satu kawasan dengan ketinggian yang cukup
tinggi, sehingga tidak diperlukan pumping station dengan kapasitas
pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari WTP ke resevoir. Pada
akhirnya, dari reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan melalui
pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi.
Sekarang
ini, perkembangan metode pengolahan air bersih untuk industri maupun
skala rumah tangga telah banyak berkembang, diantaranya adalah sistem
saringan pasir lambat, Sistem Reverse Osmosis,
Sistem Ultrafiltrasi dan masih banyak teknologi pengyaringan air modern
lainnya. Perbedaan utama pada sistem ini dengan sistem konvensional
adalah arah aliran airnya dari bawah ke atas (up flow), tidak
menggunakan bahan kimia dan biaya operasinya yang lebih murah. Pada
akhir tahun lalu pun, Pusat Penelitian Fisika LIPI telah berhasil
menciptakan alat untuk mengolah air kotor menjadi air bersih yang layak
diminum, sistem ini dirancang agar mudah dibawa (Portable) dan dapat
dioperasikan tanpa memerlukan sumber listrik.
Sumber [AnekaSumber]
Komplek Rempoa 8 #8
Jl.Pahlawan , Rempoa - Jakarta Selatan
marketing@nanosmartfilter.com
Phone: (021) 29529630/31
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.