RI Tolak Bangun Pakta Pertahanan
dengan AS
Jakarta - Pemerintah menolak tawaran
Amerika Serikat (AS) yang ingin membangun aliansi pertahanan militer
dengan Indonesia dalam sebuah pakta pertahanan militer. Salah satu
keinginan AS adalah ingin membangun pangkalan militer di salah satu
wilayah di Indonesia.
Menteri
Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Indonesia menolak
pembangunan pakta pertahanan militer dengan negara mana pun. “Kita
tegaskan bahwa kita tidak bisa melakukan pakta pertahanan militer
dengan negara mana pun,” katanya seusai bertemu dengan Duta Besar
Amerika Serikat (AS) Scot Marciel di Kementerian Pertahanan (Kemenhan),
Jakarta, Rabu (23/11).
Pertemuan itu juga dihadiri
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Atase Pertahanan dan Militer
Kedutaan Besar Amerika Serikat Kolonel Russell N Bailey. Dalam pertemuan
itu, Dubes Scot sempat membicarakan soal aliansi pertahanan militer
dengan Indonesia. Namun, Purnomo menegaskan Indonesia menganut politik
bebas aktif sehingga tidak akan berpihak pada negara pun.
“Apa yang bisa kita lakukan itu
dengan negara lain, misalnya, operasi militer selain perang. Paling
banter latihan gabungan. Itu pun dalam rangka pendidikan dan pelatihan,”
katanya.
Dalam beberapa tahun terakhir,
tersiar kabar Amerika Serikat tengah mendekati pemerintah untuk
mendapatkan izin membangun pangkalan militer di Indonesia. Secara
geografis, beberapa wilayah di Indonesia dianggap sangat strategis, di
antaranya Sulawesi Utara, yang letaknya berada di bibir Samudra Pasifik.
Keputusan Tepat
Menanggapi kebijakan itu, pengamat militer dari Universitas Indonesia (UI) Andi Widjajanto menilai, keputusan pemerintah menolak tawaran AS sangat tepat. Ini karena Indonesia mengangut pilar politik bebas aktif.
Keputusan Tepat
Menanggapi kebijakan itu, pengamat militer dari Universitas Indonesia (UI) Andi Widjajanto menilai, keputusan pemerintah menolak tawaran AS sangat tepat. Ini karena Indonesia mengangut pilar politik bebas aktif.
Menurut Andi, kepentingan dan
minat AS terhadap Indonesia sangat besar karena beberapa wilayah di
Indonesia sangat strategis untuk menjadi jalur mobilisasi kapal perang
dan kapal selam nuklir milik Amerika Serikat.
“Laut Sulawesi, Laut Jawa,
Lombok, hingga Selat Malaka itu sangat cocok untuk dilintasi kapal-kapal
perang AS. Maka dari itu, mereka hingga saat ini meminta Indonesia
untuk membuka jalur barat hingga timur,” katanya.
Ia menambahkan, perairan dalam
di Laut Sulawesi dan Laut Arufuru merupakan wilayah perairan yang tepat
bagi AS untuk digunakan sebagai jalur kapal selam nuklir AS. Beberapa
wilayah daratan Indonesia juga menarik bagi AS, seperti Biak di Papua
dan Sabang di Aceh.
“Bagi
Amerika Serikat, Biak merupakan salah satu titik paling ideal di dunia
untuk meluncurkan roket dan satelit. Kemudian, Sabang juga dinilai
tempat yang cocok untuk meluncurkan rudal jarak jauh guna melindungi
armada perang AS di Pasifik saat melintas di Laut China Selatan,”
katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.