alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Jumat, 02 Januari 2015

PANDANGAN ORANG ROTE TENTANG PERAWAN ATAU TIDAK PERAWAN LAGI

Pandangan Orang Rote Tentang 
Perawan atau Tidak Perawan

Jika seorang duda atau lajang/jejaka kawin dengan seorang janda pada umumnya soal keperawan tidak dipersoalkan lagi, karena sudah diketahui wanita tersebut janda karena di tinggal mati oleh suaminya atau karena cerai kawin.
Bagi laki-laki biasanya menjadi tidak terlalu dipermasalahkan. Baik ia seorang jejaka atau pun seorang duda.
Nilai/harga diri seorang perempuan Rote adalah terletak pada apakah ia masih perawan atau tidak, saat pernikahan. Menurut pandangan umum, apabila seorang tidak perawan lagi, maka dianggap wanita itu pada suatu waktu bisa menyeleweng dengan lelaki lain karena sudah terbiasa melalukan hubungan sex di luar pernikahan, sehingga dapat  menganggu kelestarian hubungan pernikahan.
Pada malam pertama penganten, biasanya semua perlengkapan ranjang penganten serba putih, termasuk spreinya..
Malam pertama itu merupakan saat “ujian” paling menentukan dan mempertaruhkan nama baik maupun kehormatan si gadis, apakah ia masih perawan atau tidak perawan lagi..Pagi-pagi sekali ibu-ibu dari pihak laki-laki memasuki kamar penganten memeriksa sprei ditempat tidur penganten.
Ø  Jika terdapat darah pada sprei, berarti gadis itu masih perawan,
Ø  Tetapi bila sprei itu tetap bersih seperti semula, itu berarti si gadis tidak perawan lagi.
Apabila terjadi hal yang demikian, maka pada saat itu terjadilah
kehebohan/keributan antara kedua belah pihak dan tersebarlah berita keseluruh desa.
Suatu peristiwa yang dianggap tragedi yang mencemarkan kemana-mana bahwa gadis ini tidak perawan. Nama baik sigadis dan kelurganya serta menjadi buah bibir di masyarakat sekampung. Peristiwa ini sangat memalukan dilingkungan mereka.

Yang lebih memalukan lagi, kalau si gadis ternyata tidak perawan, tetapi belis (mas kawin) yang diminta banyak sekali baik jumlah, maupun jenisnya dan hal ini akan menjadi pembicaraan dalam masyarakat ramai. Ini dianggap mereka telah membayar barang rongsokan/seken yang mahal harganya. Oleh karena itu, masalah keperawanan pada masa lalu begitu penting dalam adat orang Rote dan mendapat perhatian utama bagi orang tua. Pada zaman dulu pergaulan bebas tidak dikenal. Anak-anak gadis kebanyakan tidak diperkenankan keluar rumah sembarangan, terkecuali hal-hal penting saja, namun dikawal oleh saudara laki-lakinya atau keluarganya.

Ada ketentuan untuk anak gadis pada masa lampau, ialah bahwa jika mereka pergi kemana-mana, sudah harus tiba kembali dirumahnya sebelum matahari terbenam, karena khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti perkosaan atau bencana lain terhadap dirinya.  Keperawanan adalah kehormatan, baik bagi gadis tersebut maupun terlebih bagi orang tuanya. Hal ini akan dibuktikan diranjang penganten, pada malam pertama perkawinan mereka. Setelah selesai upacara perkawinan, wanita masuk menjadi clan keluarga laki-laki. Pada masa lalu tahun 1950-an, saat pesta perkawinan berlangsung, didepan rumah tempat penganten  biasanya dipasang dua pohon pisang sebagai lambang keadaan kedua penganten. Dipintu gerbang sebelah kanan memberi gambaran terhadap penganten laki-laki dan disebelah kiri adalah lambang bagi penganten wanita. Pohon pisang yang ditanam itu biasanya pisang dengan tandannya. Kalau kedua pisang itu memiliki tandan yang masih tertutup atau belum terrbuka, melambangkan kedua penganten tersebut masih lajang atau masih perawan. bIla disebelah kanan sudah keluar buahnya berarti sudah pernah kawin atau duda, dan bila pisang di sisi kirinya sudah berbuah berarti  sudah pernah kawin atau janda.  Akan tetapi zaman sekarang  adat tanam pisang di depan rumah penganten tidak dilakukan lagi.

Mengapa? 
Oleh karena zaman sekarang dengan adanya pergaulan bebas, maka banyak wanita tidak perawan lagi, sehingga adat tanam pisang dan pengontrolan sprei di ranjang kedua mempelai tidak dilakukan lagi oleh karena takut diketahui bahwa si gadis tidak perawan lagi yang akan menjadi buah bibir keluarga dalam masyarakatnya yang memalukan.

Wanita Rote bukan ahli waris
Menurut adat Rote, wanita tidak mendapat hak waris dari orang tuannya, atau tidak termasuk ahli waris pada clennya. Namun demikian pada waktu perkawinannya (bagi pihak wanita yang berada)  penganten wanita bisa biberi hadiah berupa sawah dan ladang, atau serumpun pohon lontar, namun kalau dia (penganten wanita) meninggal dunia dikemudian hari, maka barang-barang bawaan/hadiah (khusus benda tidak bergerak) tersebut harus dikembalikan kepada orang tuanya. Jika orang tua sudah meninggal, maka diserahkan kepada saudara-saudara laki-lakinya, yang kemudian dibagi-bagikan diantara mereka. Harta bawaan  istrinya  itu tidak diperkenankan dijual oleh suaminya karena merupakan barang titipan sementara saja oleh karena selama istrinya masih hidup, untuk membantu ekonomi keluarganya.

Bagi mereka yang beragama Kristen, maka perlu disahkan di gereja oleh pendeta. Namun dengan perkembangan zaman, adat tersebut tidak terlalu ketat lagi karena terbukti ada keluarga-keluarga yang memandang laki atau perempuan memiliki hak yang sama, sehingga wanita pun diberi hak waris tetapi biasanya berupa barang-barang bergerak saja, seperti perhiasan, perelengkapan rumah tangga dan jumlah dan jenisnya tidak sebanyak yang diperoleh oleh laki-laki dan ini adalah hanya suatu  kasus, tetapi bukan adat.  Saat ini tidak ada lagi orang Rote yang animisme dan terbanyak menganut agama Kristen Protestan.   Adat menaman pohon pisang di depan tempat upacara perkawinan saat ini mulai ditinggalkan, demikian pula pembuktian perawan atau tidak melalui test di seprei putih diatas ranjang penganten pada malam pertama, karena “takut malu”, sebab dengan pergaulan bebas seperti sekarang ini, banyak gadis tidak perawan lagi sebelum akat nikah.
 Keperawanan ternyata dizaman modern ini masih dianggap penting untuk dibicarakan. 












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.