alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Sabtu, 31 Januari 2015

PEMBANGUNAN OTOSENTRIS DAN PEMBANGUNAN YANG TERGANTUNG DARI LUAR

Pembangunan otosentris & Pembangunan yang
“Tergantung” dari Luar.
Oleh :Drs.Simon Arnold Julian Jacob

A. Pembangunan yang mandiri, konsep strategi pembangunan yang
 semula berasal dari kubu “teori dependencia”.

Bertolak dari asumsi bahwa ekonomi negara berkembang adalah, ekonomi yang sudah cacat dan tidak mengenal daur ekonomi yang tertutup; strategi pembangunan otosentris menganjurkan pembangunan sebuah ekonomi yang mampu hidup, ditopang oleh sumber daya local dan ditandai oleh pengaitan dan penjalinan ekonomi yang menciptakan bentuk terintegrasi.

Untuk itu diusulkan langkah-langkah politik ekonomi yang dapat dilakukan sekaligus :
·     Pembangunan sebuah sektor industri sendiri untuk produksi barang-barang produksi dan barang-barang setengah jadi; pembangunan teknologi, terutama teknologi tepat guna serta pengembangan lanjut dan penyesuaian teknologi-teknologi yang sudah ada;
·   Peningkatan produktivitas dalam pertanian; produksi industri untuk barang konsumsi massa yang sesuai untuk pemenuhan kebutuhan dasar penduduk.
· Pembangunan otosentris di mengerti berorientasi dalam negeri dan mempropagandakan “disosiasi” dari pasar dunia jika cara lain tidak dapat membangkitkan reorganisasi structural sebuah ekonomi negara berkembang.

Sejak pengalaman dengan NIB terutama di Asia Tenggara, di tinggalkan semua asumsi yang mengatakan bahwa pasar dunia dengan ongkos lebih murah di dalam struktur asimetris hubungan pertukaran antara negara industri dan negara berkembang, akan memperdalam kerusakan struktur ekonomi yang kurang produktif. Sejak itu dianggap pembangunan otosentris dapat dicapai melalui berbagai strategi. Dengan demikian hilang kaitan yang dulu erat antara definisi ini dengan teori dependencia. Perubahan definisi ini dapat dilihat dalam tulisan-tulisan (D.Senghaas).

B.Pembangunan yang  “Tergantung” dari Luar :

Dalam teori pembangunan dimengerti sebagai bentuk khusus pembangunan yang gaya pertumbuhannya ditujukan terutama ke luar atau orientasi ekspor.
Ciri-ciri pembangunan yang “tergantung” adalah :
  1. Struktur produksi : bukan memproduksi barang-barang kebutuhan penduduk, melainkan memproduksi barang-barang keperluan pasar dunia dan disesuaikan dengan kebutuhan negara industri; model integrasi sector-sektor pertumbuhan : bukan memperkuat diri ke dalam, melainkan terintergasi ke dalam sistem produksi internasional dalam bentuk vertical (hasil-hasil pertanian, bahan mentah, mineral, hasil barang  industri setengah jadi);
  2. Asalnya modal dan teknologi :  bukan dari dalam, melainkan dari luar, merupakan “dinamika dan stagnasi yang diinduksikan dari luar” (Sanghaas);
  3. Pembagian keuntungan : keuntungan dalam jumlah yang sangat sedikit disisakan di negara berkembang, sementara sebagian besar keuntungan dialihkan ke negara industri oleh perusahaan transnasional; yang tersisa di negara berkembang didistribusikan tidak merata.
  4. Pembangunan yang “tergantung” merupakan hasil dari hubungan dengan model “pembagian kerja internasional”.
  5. Pengertian pembangunan yang “tergantung” dalam teori pembangunan memperlihatkan bahwa pertumbuhan (teori dan strategi pertumbuhan) ekonomi tidak sama dengan pembangunan.
 C. Pembangunan Pedesaan :

Sejak pertengahan tahun ’70-an muncul strategi pembangunan yang ingin kembali ke pertanian (bukan konsentrasi meluas ke industrialisasi) dan berkaitan erat dengan pengolahan konsep “kebutuhan dasar”. Pembangunan pedesaan diharapkan dapat berdampak pemanfaatan ekonomis faktor produksi tenaga kerja yang berlebih di negara berkembang. Di pedesaan negara berkembang hidup 80% penduduk yang menganggur dan kerja sambilan, dengan  rendahnya tingkat urbanisasi di negara berkembang yang berpenduduk banyak; di India 22%, Indonesia 19%, dan di Bangladesh 19%.

Pembangunan pedesaan bertujuan :
---meningkatkan produksi,
---mengikutsertakan usaha kecil dan terkecil (sektor subsisten) dalam daur ulang ekonomi,
---menciptakan pendapatan (pembagian lebih merata) dan

---daya beli untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.