alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Sabtu, 31 Januari 2015

SEKILAS TENTANG PEMBANGUNAN DAN TEORI-TEORI PEMBANGUNAN

Sekilas Tentang Pembangunan & Teori-Teori Pembangunan 
Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob

Pengertian Pembangunan

Pengertian pembangunan tidak dapat didefenisikan secara umum, tidak bebas dari nilai, dan tidak ditentukan sebelumnya, tetapi bergantung pada ruang dan waktu, terutama norma-norma yang dimiliki individu atau kolektif.
Selanjutnya pembangunan adalah pengertian normative, termasuk gagasan mengenai arah perubahan masyarakat yang dikehendaki, teori mengenai penyebab keterbelakangan, pernyataan mengenai kelompok penunjang social dan model transformasi social-ekonomi, keputusan-keputusan mengenai instrument untuk melaksanakan dan mempertahankannya dll.

Selain keinginan-keinginan politik ( misalnya pembangunan yang bersifat kapitalistis atau sosialistis), juga adanya perspektif masing-masing disiplin ilmu pengetahuan menimbulkan perbedaan pandangan mengenai masalah pembangunan. Selain itu, pengertian pembangunan tunduk pada  perubahan histories dan memasukkan pengalaman yang berasal dari proses pembangunan di negara berkembang, terutama sejak keluar pernyataan bahwa pembangunan Dunia Ketiga merupakan tugas internasional.

Sejak itu pendekatan-pendekatan kuantitatif tertentu yang diformulasikan secara internasional (dasawarsa pembangunan) dalam kritik terhadap strategi pembangunan yang dipilih, dijadikan ukuran kesesuaian pengertian pembangunan yang mendasarinya. Kegagalan politik pembangunan turut mendorong perkembagan lanjut pengertian pembangunan. Teori-teori pembangunan lama, a.l. berasal dari ilmu ekonomi, pertumbuhan ekonomi menjadi titik berat pengertian pembangunan dan seluruh pertimbangan strategi pembangunan.

“Pembangunan = Pertumbuhan” (teori dan strategi pembangunan) yang dimasukkan dalam politik pembangunan, terdapat dalam laporan PBB tahun 1951. Menyamakan pertumbuhan dengan pembangunan, dengan memakai satu-satunya indikator, yaitu pendapatan per kapita sebagai ukuran kemajuan pembangunan, berasal dari gagasan teori pertumbuhan ekonomi cukup besar, menurut teori ini, otomatis masalah social politik dapat terselesaikan. Perubahan struktur menurutnya adalah kelanjutan dari pertumbuhan ekonomi. Kecilnya pertumbuhan yang dicapai dan tidak munculnya kemajuan pembangunan social yang dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi pada awal tahun ’60-an, menyebabkan makin diperluasnya  pengertian pembangunan.

Komponen-komponen perubahan social dimasukkan dalam pengertian 
pembangunan; Defenisi pembangunan lalu berbunyi :
Pertumbuhan menyangkut perubahan di dalam sistem nilai dan prilaku masyarakat (perubahan kultur), modernisasi lembaga politik kearah sistem politik dan administrasi yang lebih berprestasi (teori modernisasi), serta investasi di bidang-bidang sosial (pangan, kesehatan, pendidikan, dsb.), dan distribusi yang adil (reformasi pertanian, distribusi pendapatan).

Selama tahun  ’60-an pengertian pembangunan dan teori pembangunan diperluas dengan menempatkan keterbelakangan dalam hubungan antara negara industri dan negara berkembang yang diciptakan melalui pasar dunia dan model pembagian kerja internasional (teori dependecia).  
Teori dependencia mempertanyakan pendapat yang mengatakan bahwa pembangunan di periferi dapat dimungkinkan meskipun ada ketergantungan pada metropol, dan menyelediki bentuk-bentuk pembangunan “tergantung”, yang berlangsung di setiap negara.

Teori ini juga menekankan bahwa keterbelakanagan bukan merupakan suatu stadium yang harus dilalui oleh negara berkembang, melainkan lebih merupakan deformasi struktur dan ekonomi negara berkembang, tidak dapat di bebaskan dari jalan buntu ‘keterbelakangan yang makin berkembang”  tanpa mendapatkan kebebasan, kemandirian nasional dalam masalah produksi, diversifikasi, distribusi, dan konsumsi (A.G. Frank).

 Perubahan, dan kemerdekaan merupakan elemen-elemen definisi pembangunan yang mencoba mengaitkan teori pembangunan modernisasi dan teori dependencia.  Suatu pendekatan definisi pembangunan yang ada pada tahun ’70-an berangkat dari kebutuhan dasar” manusia dengan gagasan pokok aktualisasi diri manusia.

Persyaratan psikis dan fisik yang diperlukan untuk itu menjadi inti dari pengertian pembangunan yang multidimensi dan berorientasi pada nilai-nilai sosial dan hasil kualitatif. Sebagai persyaratan structural dan material yang diperlukan untuk mewujudkan kemungkinan-kemungkinan yang ada dalam diri manusia.

D.Seers, mengusulkan  pangan, pekerjaan, dan keadilan social.

Pembangunan selanjutnya berarti perbaikan kehidupan massa penduduk, perbaikan bahan pangan, kesehatan, kesempatan kerja, tempat tinggal, dsb. Untuk mengukur pembangunan diperlukan banyak indicator. Pertumbuhan ekonomi juga termasuk dalam elemen inti pengertian pembangunan.

D.Nohlen/Nuscheler dalam Handbuch der Dritten Welt, mengangkat aspek aspek komplementer dan tujuan pembangunan menjadi pengertian
 pembangunan segi lima  yaitu :
1.pekerjaan/kesempatan  kerja,
2.pertumbuhan ekonomi,
3.keadilan social/perubahan struktur partisipasi,
4.serta kemerdekaan politik dan
5.partisipasi ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi dikaitkan dengan tujuan pembangunan yang menginginkan partisipasi masyarakat dalam keputusan politik dan  turut memiliki hasil-hasil dari kemajuan yang dicapai. Hal ini juga menyangkut pertumbuhan yang secara kualitatif lain.  Sebaliknya, pembangunan tanpa pertumbuhan adalah tidak masuk akal.
Laporan Brandt pertama tahun 1980 menekankan, “Jika kualitas pertumbuhan social diabaikan, kita tidak dapat berbicara mengenai pembangunan”.Selanjutnya, Pembangunan tidak hanya mengandung gagasan kemakmuran materi, melainkan juga,
---martabat manusia,
---keamanan,
---keadilan
---dan  kesamaan”.
Dari Deklarasi Cocoyoc muncul  dorongan-dorongan penting untuk pemikiran pembangunan alternatif yang berorientasi pada konsep-konsep “self-reliance, collective self-reliance, dan berusaha menjalankannya dengan memakai kembali nilai-nilai kultur dan tradisi negara berkembang. Tahun-tahun terakhir masalah lingkungan (ekologi) makin ditempatkan dalam kaitan masalah dan definisi pembangunan. 

Dengan demikian, perlindungan basis hidup alami sebagai tujuan pembangunan meluaskan definisi pembangunan  yang dibuat oleh Nohlen/Nuscheler (1982) :Perkembangan mandiri tenaga produktif untuk menjamin masyarakat keseluruhan akan pengadaan barang-barang material yang penting untuk hidup, serta barang kultur dan jasa dalam kerangka sebuah tata social dan politik, yang, memeberikan anggota-anggota masyarakat persamaan peluang, mengikutsertakan mereka pada keputusan politik, dan membiarkannya ikut menikmati kemakmuran yang dicapai. (Dieter Nohlen (ed), 1994 : 554-557).






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.