SEJARAH MASUKNYA AGAMA HINDU
KE BALI DAN PANDANGAN ORANG BALI TERHADAP KOSMOLOGI
BAB-I
PENDAHULUAN
Sesungguhnya, setiap agama yang ada dan berkembang dimuka bumi ini, bertitik tolak kepada kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Banyak hal yang mendorong kita harus percaya terhadap adanya Tuhan itu dan berlaku secara alami. Adanya gejala atau kejadian dan keajaiban di dunia ini, menyebabkan kepercayaan itu semakin mantap. Semuanya itu pasti ada sebab- musababnya, dan muara yang terakhir adalah Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhanlah yang mengatur semuanya ini, Tuhan pula sebagai penyebab pertama segala yang ada.
Kendati kita tidak boleh cepat-cepat percaya kepada sesuatu, namun percaya itu penting dalam kehidupan ini. Banyak sekali kegiatan yang kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari hanyalah berdasarkan kepercayaan saja. Setiap hari kita mneyaksikan matahari terbit dan tenggelam. Demikian pula adanya bulan dan bintang yang hadir di langit dengan teratur. Belum lagi oleh adanya berbagai mahluk hidup dan hal-hal lain yang dapat menjadikan kita semakin tertegun menyaksikannya. Adanya pergantian siang menjadi malam, adanya kelahiran, usia tua, dan kematian, semuanya ini mengantarkan kita harus percaya kepada Tuhan, bahwa Tuhanlah yang merupakan sumber dari segala yang terjadidialamsemestaini.
Karena agama itu adalah kepercayaan, maka dengan agama pula kita akan merasa mempunyai suatu pegangan iman yang menambatkan kita pada satu pegangan yang kokoh. Pegangan itu tiada lain adalah Tuhan, yang merupakan sumber dari semua yang ada dan yang terjadi. Kepada-Nya-lah kita memasrahkan diri, karena tidak ada tempat lain dari pada-Nya tempat kita kembali. Keimanan kepada Tuhan ini merupakan dasar kepercayaan agama Hindu. Inilah yang menjadi pokok-pokok keimanan agama Hindu.
PENDAHULUAN
Sesungguhnya, setiap agama yang ada dan berkembang dimuka bumi ini, bertitik tolak kepada kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Banyak hal yang mendorong kita harus percaya terhadap adanya Tuhan itu dan berlaku secara alami. Adanya gejala atau kejadian dan keajaiban di dunia ini, menyebabkan kepercayaan itu semakin mantap. Semuanya itu pasti ada sebab- musababnya, dan muara yang terakhir adalah Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhanlah yang mengatur semuanya ini, Tuhan pula sebagai penyebab pertama segala yang ada.
Kendati kita tidak boleh cepat-cepat percaya kepada sesuatu, namun percaya itu penting dalam kehidupan ini. Banyak sekali kegiatan yang kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari hanyalah berdasarkan kepercayaan saja. Setiap hari kita mneyaksikan matahari terbit dan tenggelam. Demikian pula adanya bulan dan bintang yang hadir di langit dengan teratur. Belum lagi oleh adanya berbagai mahluk hidup dan hal-hal lain yang dapat menjadikan kita semakin tertegun menyaksikannya. Adanya pergantian siang menjadi malam, adanya kelahiran, usia tua, dan kematian, semuanya ini mengantarkan kita harus percaya kepada Tuhan, bahwa Tuhanlah yang merupakan sumber dari segala yang terjadidialamsemestaini.
Karena agama itu adalah kepercayaan, maka dengan agama pula kita akan merasa mempunyai suatu pegangan iman yang menambatkan kita pada satu pegangan yang kokoh. Pegangan itu tiada lain adalah Tuhan, yang merupakan sumber dari semua yang ada dan yang terjadi. Kepada-Nya-lah kita memasrahkan diri, karena tidak ada tempat lain dari pada-Nya tempat kita kembali. Keimanan kepada Tuhan ini merupakan dasar kepercayaan agama Hindu. Inilah yang menjadi pokok-pokok keimanan agama Hindu.
Agama hindu berkembang dan muncul
pertama kalinya di hindia, dan pada abad ke -15 sm nenek moyang bangsa
Indonesia memasuki Indonesia dari daratan cina selatan dengan melewati dua arah
yaitu dari arah utara lewat jepang, Taiwan, Filipina dan menyebar di sulawesi
Indonesia bagian timur, irian dari arah barat lewat indo cina, siam, Malaya
serta menyebar di
sumatara, jawa dan Kalimantan, mereka masuk ke Indonesia dengan membawa agama
hindu, dahulu agama hindu paling besar terdapat di pulau jawa, terlebih
diantara suku jawa
Kemudian agama hindu banyak di anut oleh
kerajaan kerajaan di jawa, agama hindu masuk sampai ke bali di mulai dengan
kedatangan majapahit ke bali sehingga memberikan pengaruh kepercayaan terhadap
orang bali sendiri dan bercampur dengan kebudayaan orang bali dan keprcayaan
mereka, termasuk pandangan orang bali terhadap tatanan kosmos.
B. Rumusan
masalah
ada beberapa permasalahan yang perlu kita
ketahui diantaranya adalah;
1. bagaimanakah sejarah masuknya agama
hindu ke bali?
2. bagaimanakah kepercayaan orang bali
terhadap kosmologi?
C. tujuan
pembahasan
1. untuk mengetahui sejarah masuknya
agama hindu ke bali
2. untuk mengetahui kepercayaan orang
bali terhadap kosmologi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah masuknya Agama Hindu ke Bali
A. Sejarah masuknya Agama Hindu ke Bali
Agama hindu berkembang dan muncul
pertama kalinya di hindia, dan pada abad ke -15 sm nenek moyang bangsa
Indonesia memasuki Indonesia dari daratan cina selatan dengan melewati dua arah
yaitu dari arah utara lewat jepang, Taiwan, Filipina dan menyebar di sulawesi
Indonesia bagian timur, irian dari arah barat lewat indo cina, siam, Malaya
serta mnyebar di sumatara, jawa dan Kalimantan, mereka masuk ke Indonesia
dengan membawa agama hindu, dahulu agama hindu paling besar terdapat di pulau
jawa, terlebih diantara suku jawa
Menurut orang bali sejarah kebudayaan
dan kemasyarakatan bali di mulai dengan kedatangan orang orang majapahit di
bali, kedatangan orang orang majapahit ini membawa perubahan yang baru bagi
masyarakat bali, karena sebelumnya di bali di kuasai oleh roh-roh jahat serta
mahluk mahluk yang ajaib
Akan tetapi sebenarnya jauh berabad
abad sebelum zaman majapahit, di bali selatan sudah ada suatu kerajaan dengan
kebudayaan hindu mungkin pada tahap pertama zaman mataram kuno (antara 600-1000
masehi ), pusat kerajaan itu terdapat di pejeng dan bedulu dengan raja
keturunan warnadewa, ada kemungkinan kerajaan ini timbul langsung pengaruh dari
pedagang hindu namun ada juga kemungkinan kerajaan ini di sebabkan karena
pengaruh dari mataram.
Pada ahir abad ke 10 atau awal abad 11
di bali memerintah seorang raja,
dharmodyana yang berpermaisurikan
seorang keturunan empu sendok,
mahendratta, dan melahirkan erlangga,
dengan demikian pada waktu itu bali
dihubungkan dengan jawa erlangga
kemudian memerintah di jawa sedang di bali
diperintah atas nama erlangga, seorang
adiknya, sesudah erlangga wafat agaknya hubungan antara jawa dan bali menjadi
kendor. Pada
tahun 1284, kartanagara,raja
singasari, menaklukan bali, penaklukan itu agaknya hanya bersifat sementara
saja sebab pada tahun 1383 majapahit
mengutus tentaranya di bawa pimpinan gajah mada menyerbu bali, kali ini
penaklukan dilaksanakan secara mendalam, gajah mada mendatangkan bangsawan
bangsawan dari majapahit, pemimpin para bangsawan ini kemudian mendirikan suatu
kerajaan dengan ibukotanya srampangan yang kemudian di pindahkan ke klungkung, rajanya
bergelar dewa agung.
Pengaruh majapahit dibali sangat kuat sekali, bahas dan kebudayaan bali adalah kelanjutan bahasa dan kebudayaan jawa timur, kepustakaan hindu jawa di pelihara, dibaca dan diteruskan, itu sebabnya maka bali menjadi tempat penyimpan kekayaan kebudayaan jawa, apa yang sudah tidak dapat diketahui lagi tentang hindu di jawa dapat diketahui di bali. Sekalipun demikian tidak dapat dikatakan pula bahwa bali adalah daerah agama hindu sebab di samping kebudayaan hindu jawa masih ada religi asli yang tidak kalah kuatnya, pengaruh majapahit hanya terdapat di antara kaum bangsawan, mula mula di klungkung kemudian menyebar di darah daerah lainnya, tetapi hal ini tidak berarti bahwa religi suku bali tidak berubah oleh karena berabad abad terisolir dari daerah daerah lainnya maka lama kelamaan terjadi akulturasi antara agama hindu jawa dan kebudayaan asli orang bali keduanya mengalami percampuran hingga mangalami perubahan sehingga juga sulit untuk dipisahkan lagi, percampuran ini kemudian menjadi suatu agama baru yang tidak mempunyai nama, akan tetapi orang bali sendiri menyebutnya agama tirta dan baru sekarang agama orang bali di sebut agama hindu dharma. Kira kira sesudah 1000 tahun kedatangan agama hindu yang pertama kali di bali datanglah pengaruh barat dengan perantaraan penjajahan belanda. Ada perbedaan yang mencolok sekali antara cara agama hindu jawa mempengaruhi masyarakat bali dengan cara kebudayaan barat melakukan infiltrasinya, pengaruh agama hindu jawa meresapi msyarakat bali secara perlahan lahan berangsur angsur selama berabad abad akan tetpi pengaruh kebudayaan barat berjalan dengan cepat sekali
Sekalipun bentuk pemerintahan dan pengadilan asli dipertahankan namun pengawasan belanda yang terjadi secara rasional makin mempengaruhi pandangan orang bali, lebih lebih mengenai masalah pendidikan, anak anak yang tergolong punya tidak puas hanya bersekolah di bali saja karena di bali hanya ada sekolah rakyat yang didirikan belanda, hal ini memberikan pengaruh di bidang keagmaan, karena banyak pemuda bali yang karena pengalamannya di jawa kemudian mereka meninggalkan praktik keagmaan atau hanya melakukannya secara formal saja, ditambah lagi agama islam dan Kristen sudah mulai melebarkan sayapnya di bali.
Pengaruh majapahit dibali sangat kuat sekali, bahas dan kebudayaan bali adalah kelanjutan bahasa dan kebudayaan jawa timur, kepustakaan hindu jawa di pelihara, dibaca dan diteruskan, itu sebabnya maka bali menjadi tempat penyimpan kekayaan kebudayaan jawa, apa yang sudah tidak dapat diketahui lagi tentang hindu di jawa dapat diketahui di bali. Sekalipun demikian tidak dapat dikatakan pula bahwa bali adalah daerah agama hindu sebab di samping kebudayaan hindu jawa masih ada religi asli yang tidak kalah kuatnya, pengaruh majapahit hanya terdapat di antara kaum bangsawan, mula mula di klungkung kemudian menyebar di darah daerah lainnya, tetapi hal ini tidak berarti bahwa religi suku bali tidak berubah oleh karena berabad abad terisolir dari daerah daerah lainnya maka lama kelamaan terjadi akulturasi antara agama hindu jawa dan kebudayaan asli orang bali keduanya mengalami percampuran hingga mangalami perubahan sehingga juga sulit untuk dipisahkan lagi, percampuran ini kemudian menjadi suatu agama baru yang tidak mempunyai nama, akan tetapi orang bali sendiri menyebutnya agama tirta dan baru sekarang agama orang bali di sebut agama hindu dharma. Kira kira sesudah 1000 tahun kedatangan agama hindu yang pertama kali di bali datanglah pengaruh barat dengan perantaraan penjajahan belanda. Ada perbedaan yang mencolok sekali antara cara agama hindu jawa mempengaruhi masyarakat bali dengan cara kebudayaan barat melakukan infiltrasinya, pengaruh agama hindu jawa meresapi msyarakat bali secara perlahan lahan berangsur angsur selama berabad abad akan tetpi pengaruh kebudayaan barat berjalan dengan cepat sekali
Sekalipun bentuk pemerintahan dan pengadilan asli dipertahankan namun pengawasan belanda yang terjadi secara rasional makin mempengaruhi pandangan orang bali, lebih lebih mengenai masalah pendidikan, anak anak yang tergolong punya tidak puas hanya bersekolah di bali saja karena di bali hanya ada sekolah rakyat yang didirikan belanda, hal ini memberikan pengaruh di bidang keagmaan, karena banyak pemuda bali yang karena pengalamannya di jawa kemudian mereka meninggalkan praktik keagmaan atau hanya melakukannya secara formal saja, ditambah lagi agama islam dan Kristen sudah mulai melebarkan sayapnya di bali.
Dengan semakin berkembangnya agama
islam dan Kristen di bali, hal ini membuat para putra bali bangkit dengan
mendirikan perkumpulan perkumpulan untuk membangaun agama mereka, pada tahun 1932 didaerah tabanan didirikan sebuah
sekolah agama, pada tahun 1939 di
klungkung didirikan suatu organisasi agama yang di sebut tri murti .Pada zaman pendudukan jepang oleh pemerintah jepang
didirikan suatu lembaga pendanda yang disebut paruman pandita dharma dengan maksud untuk mempersatukan paham
agama bali agar menjadi badan keagamaan yang menjadi penghubung pemerintah
jepang, Sesudah
pemerintah jepang jatuh paruman pandita dharma menjadi suam sekalipun tidak
mati kesempatan ini dimanfaatkan oleh pemimpin yang militan, perkumpulan tri murti pada zaman jepang tidak aktif
mulai dihidupkan kembali menjadi majelis
hinduisme (1950), selain itu juga timbul organisasi keagamaan lainnya,
demikianlah di bali lahir kelompok kelompok yang berusaha meningkatkan mutu dan
kedudukan agama hindu di bali agar agama hindu dapat sejajar dengan agama yang
lainnya, di akui oleh departeman agama, dan pada tahun 1958 agama hindu bali diakui oleh departemen agama RI .
Setelah di akui oleh pemerintah RI di
bentuklah dewan agama hindu bali yang sesudah kongres parisada hindu dharma
bali (1959) dan pada tahun 1964 diganti dengan parisda hindu dharma hingga sekarang.
B. Pandangan
orang Bali terhadap kosmologi
orang bali yakin bahwa alam semesta di
atur dan dibagi bagi menurut system tertentu, oleh karena itu seluruh hidup
harus disesuaikan menurut system kosmos itu tiap perbuatan harus sesuai dengan
tempatnya, pembagian alam semesta menurut system ini menimbulkan suatu
pengelompokan terhadap segala sesuatu yang ada didalam kosmos bagaimana watak
dan sifat sesuatu itu ditentukan oleh tempatnya dalam pembagian itu. Pertama tama ada dua
pembagaian dalam dua pembagian yang saling bertentangan dan ada pula
yang saling mengisi, pembagian ini di ungkapkan dalam istilah kaja dan kelod, kaja berarati
kearah gunung sedangkan kelod
berarti kearah laut. Oleh
karena itu pulau bali dibagi menjadi dua bagian oleh barisan bukit yang
membujur ketengah dari barat ke timur menjadi bali utara dan bali selatan., Orang bali memandang gunung gunung
sebagai tempat kediaman para dewa dan nenek moyang yang sudah didewakan karena
gunung gunung inilah yang dengan segala tasik dan sumbernya memberikan
kesuburan bagi pulau bali. Berdasarkan
apa yang diuraikan diatas maka pengertian kaja
dihubungkan dengan yang ilahi yang
sorgawi yang menguntungkan yang menyehatkan dan sebagainya, sebaliknya
pengertian kelod dihubungan dengan
segala sesuatu yang menuju kebawah yang duniawi yang jahat yang mengerikan,
karena itu segala sesuatu yang bertentangan dihubungan dengan perlawanan kaja dan kelod, misalnya hidup dan mati, contoh kelod, seorang yang sudah mati dan ketika hidup dia suka
mencuri maka waktu menjadi roh pun dia akan mendatangi tempat yang dulu pernah
dia curi . Di
samping itu pembagian kaja dan kelod
juga di hubungakan dengan pembagaian barat
dan timur, oleh karena itu timur (kaja) di hubungakan dengan
sesuatu yang terang dan segalanya yang menyenangkan, sedangkan barat (kelod) dihubungan dengan sesuatu
yang gelap dan menakutkan, sudah dijelaskan bahwa kaja dan kelod adalah bagian yang menyusun kosmos sehingga keduanya
sama penting tak dapat dipisahkan keduanya menyebabkan keseimbangan kosmos
seperti halnya kutub utara dan kutub selatan, oleh karena itu biasanya di pura diadakan pemujaan bagi kedua
macama kuasa tersebut .
Masih ada lagi pembagian dalam 4 atau 5 bagian dan dalam 8 atau 9
Masih ada lagi pembagian dalam 4 atau 5 bagian dan dalam 8 atau 9
bagian.,Pembagian itu dihubungakan
dengan penjuru alam, tiap penjuru
diberi dewanya sendiri, warnanaya, harinya, dan bilagannya, yaitu :
1. timur dihubungakan dengan dewa
iswara, warna putih, hari umanis (legi), dan bilangan 5.
2. selatan dihubngkan dengan dewa brahma, warna merah, hari pahng dan
2. selatan dihubngkan dengan dewa brahma, warna merah, hari pahng dan
bilangan 9.
3.
barat dihubungakan dengan mahadewa, warna kuning, hari pond an bilangan 7.
4. utara dihubungkan dengan dewa wisnu warna hitam, hari wage dan bilangan 4.
5. tengah dihubungakan dengan dewa siwa, aneka warna, hari kliwon dan bilangan 8.
4. utara dihubungkan dengan dewa wisnu warna hitam, hari wage dan bilangan 4.
5. tengah dihubungakan dengan dewa siwa, aneka warna, hari kliwon dan bilangan 8.
Segala pembagian ini memiliki fungsi
masing masing, misalnya ketika mengadakan sabung
ayam orang harus memperhatikan warna ayam, hari diadakannya sabung, tempat
yang diduduki pada saat melaksanakan sabunga ayam dan lain sebagainya.
Pembagian pembagian ini bukan sekedar pembagian belaka tetapi sudah meresap keseluruh bagian kehidupan manusia, didalam terang inilah kita harus melihat seluruh hidup keagamaan orang bali.
Pembagian pembagian ini bukan sekedar pembagian belaka tetapi sudah meresap keseluruh bagian kehidupan manusia, didalam terang inilah kita harus melihat seluruh hidup keagamaan orang bali.
BAB III
KESIMPULAN
a. peradaban keagmaan hindu di bali dimulai dengan kedatangan orang orang majapahit di bali, kedatangan orang orang majapahit ini membawa perubahan yang baru bagi masyarakat bali, karena sebelumnya di bali di kuasai oleh roh-roh jahat serta mahluk mahluk yang ajaib
a. peradaban keagmaan hindu di bali dimulai dengan kedatangan orang orang majapahit di bali, kedatangan orang orang majapahit ini membawa perubahan yang baru bagi masyarakat bali, karena sebelumnya di bali di kuasai oleh roh-roh jahat serta mahluk mahluk yang ajaib
Akan tetapi sebenarnya jauh berabad
abad sebelum zaman majapahit, di bali selatan sudah ada suatu kerajaan dengan
kebudayaan hindu mungkin pada tahap pertama zaman mataram kuno (antara 600-1000 masehi ), pusat kerajaan itu
terdapat di pejeng dan bedulu dengan raja keturunan warnadewa, ada kemungkinan
kerajaan ini timbul langsung pengaruh dari pedagang hindu namun ada juga
kemungkinan kerajaan ini di sebabkan karena pengaruh dari mataram.
Agama hindu bali sejajar dengan agama lain di Indonesia setelah diakui oleh pemerintah RI pada tahun 1958, dan di bentuklah berbagai organisasi keagamaan hindu di bali yang berkembang sampai sekarang.
Agama hindu bali sejajar dengan agama lain di Indonesia setelah diakui oleh pemerintah RI pada tahun 1958, dan di bentuklah berbagai organisasi keagamaan hindu di bali yang berkembang sampai sekarang.
b. ada dua bentuk pembagaian
yang dipercaya oleh masyarakat bali yakni kaja
dan kelod, dimana kaja mewakili kebaikan dan arah timur
yang melambangkan terang
, kesehatan dan sesuatu yang menyenangkan sedangkan kelod mewakili keburukan
dan arah barat yang melambangkan
kejahatan dan kegelapan.
Dua bagian ini saling bertentangan dan
saling menjaga keseimbangan seperti, hidup dan mati, keburukan dan kebaikan.
Selain itu
ada pembagian para dewa berdasarkan arah penjuru:
1. timur dihubungakan dengan dewa
iswara
2. selatan dihubngkan dengan dewa
brahma,
3. barat dihubungakan dengan mahadewa
4. utara dihubungkan dengan dewa
wisnu.
5. tengah dihubungakan dengan dewa
siwa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.