Bank Dikabarkan Stop Beri KPR
Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Brasilia -
Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat.
Pengucuran kredit pemilikan rumah (KPR)
dihentikan sementara, karena nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus
melemah. Dengan penghentian kredit, maka industri properti terancam lumpuh. "Saya
mendapat kabar bahwa kredit KPR semua dihentikan, karena ada kesulitan
mendapatkan likuiditas di perbankan, sehingga menentukan tingkat suku bunga.
Anda tahu deposito sekarang ditawarkan 15%
dan lending rate sudah
di atas 20%," kata Ketua Kadin MS Hidayat. Ia
menyampaikan kepada wartawan di sela-sela mengikuti kunjungan bilateral
Presiden SBY dengan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula Da Silva di Istana
Presiden Palacio Planalto, Brasilia, Selasa (18/11/2008) seperti dilaporkan
reporter detikcom, Arifin
Asydad.
Menurut Hidayat, dengan kondisi ini, maka
tidak akan ada orang yang bisa menyerap bunga seperti itu. "Jadi,
memang harus ada upaya bersama BI untuk menurunkan tingkat suku bunga,"
ujar Hidayat. Dengan dihentikannya KPR, kata Hidayat, maka sektor
industri properti akan berhenti. Dan jika itu terjadi, maka multiplier
effect-nya akan sangat besar. "Ada
kira-kira 40 lebih subsektor yang akan terganggu. Kalau properti bergerak
subsektor itu juga bergerak.
Mulai dari suplier, sub kontraktor, dan semua
pekerjaan-pekerjaan yang mendukung," ungkap Hidayat yang terlihat serius. Saat ditanya
siapa yang membuat keputusan menghentikan kredit KPR itu, Hidayat mengatakan
bahwa ini adalah keputusan bisnis. Ini
keputusan bisnis, karena langkanya likuiditas dan risiko tinggi, yang mereka
takut ada kemacetan, sehingga mereka menghentikan sementara," kata dia.
Saat ini, lanjut Hidayat, situasi ekonomi di Indonesia makin tidak
kondusif.
"Nilai tukar rupiah bertambah lemah. Yang
penting sekarang ini, pemerintah mesti fokus. Tujuannya hanya satu yaitu
mencegah karyawan melakukan PHK," jelas dia. Terhadap
kondisi ini, kalangan pengusaha tentu kecewa. Karena itu, lanjut Hidayat, saat
ini perlu paket stimulus ekonomi. "Misalnya menurunkan solar, menunda
pembayaran PPn, menurunkan tingkat suku bunga, kewajiban kepada perbankan bisa
ditangguhkan, tetapi dengan syarat perusahaan-perusahaan yang mempunyai tenaga
kerja yang besar itu dapat menahan diri untuk tidak melakukan lay off selama 6 bulan, 8
bulan, syukur kalau bisa satu tahun," tegas dia.
Dia memprediksi, menjelang Desember dan
Januari, keadaan akan makin memburuk."Jadi kalau tidak ada stimulus
ekonomi yang langsung bisa dirasakan memprotek mereka, yang kita takutkan akan
terjadi unemployment dan itu yang harus kita jaga," ujar dia. (asy/asy) InternetRabu, Arifin Asydhad – detikFinance --19/11/2008 07:01 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.