IMF: 2009 Akan Terjadi Resesi Ekonomi Global
Oleh
: Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Pertumbuhan ekonomi dunia yang terus-menerus memburuk khususnya dalam
beberapa bulan terakhir ini, membuat sejumlah kalangan khawatir, seperti halnya
IMF. Dana Moneter Internasional (IMF) ini, dalam refisi proyek ekonominya, di
Jakarta, Jumat (7/11), memperkirakan tahun 2009 akan terjadi resesi global,
pertumbuhan ekonomi akan menyusut tahun depan di bawah tekanan kredit.
Menurut IMF, perkiraan ini didasarkan pertumbuhan ekonomi dunia
yang memburuk selama sebulan lalu, yang mana akibat krisis akan berlanjut serta
membuat tingkat kepercayaan konsumen turun. Dalam refisi proyeksi ekonominya, IMF
memperkirakan perekonomian negara maju menyusut 0,3 persen setelah sebelumnya
diperkirakan tumbuh 0,5 persen. Dan ini merupakan pertumbuhan ekonomi terburuk sejak perang dunia kedua.
Sementara itu Kepala Bappenas Paskah Suzeta menanggapi perkiraan IMF mengenai
penurunan ekonomi dunia sebesar 0,7 persen mengatakan, pemerintah telah
menyiapkan antisipasinya. “Pemerintah
telah menyiapkan antisipasi di antaranya dengan percepatan belanja pemerintah
ke sisi target dan perbaikan regulasi. Jadi tidak usah kuatir akibat krisis
global ini karena semua sudah kita antisipasi dengan berbagai skenario, sampai
dengan penurunan ekonomi. Saya sampai saat ini masih cukup optimislah akan
pertumbuhan ekonomi di kisaran 6 persen,” katanya
Akibat krisis ekonomi yang terus memburuk,
membuat harga minyak mentah di pasar New York anjlok di posisi terendah dalam
1,5 tahun terakhir, di mana dipicu berkurangnya permintaan bahan bakar akibat perlambatan
ekonomi global. Dalam 2 hari terakhir
saja harga minyak sudah anjlok 14 persen. Pejabat
Internasional Energy Agensi sebelumnya mengatakan harga minyak akan ribal
menjadi rata-rata 100 US$ per barel antara 2008-2015 dan kondisi ini ditopang
oleh pasokan minyak. Namun lembaga ini kemudian memangkas prediksi permintaan
minyaknya karena harga tinggi dan perlambatan ekonomi yang terus menerus
berlangsung. Cadangan devisa hanya cukup biayai 4 bulan impor
Keputusan menahan suku bunga
disebabkan BI masih
mengkhawatirkan pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS yang bisa mendorong inflasi.
Sementara cadangan devisa telah tergerus dan
berada pada posisi yang kurang aman. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk
menahan suku bunga acuan di level 9,5 persen demi menjaga sasaran inflasi dan
mempertahankan rupiah di tengah rentannya nilai tukar atas dollar AS. Keputusan
mempertahankan BI Rate pada Rapat Dewan Gubernur BI adalah yang pertama kali
sejak pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Mei. Dampak
kenaikan harga BBM pada Indeks Harga Konsumen dinilai telah selesai saat
pemerintah mengumumkan inflasi tahunan Oktober sebesar 11,77 persen, lebih
rendah dari bulan sebelumnya sebesar 12,14 persen.
Meskipun sudah menurun, BI masih mengkhawatirkan
kenaikan inflasi di sisa tahun ini mengingat masih besarnya biaya impor yang harus
dikeluarkan.Hingga semester pertama
tahun ini, biaya impor yang harus dikeluarkan masih cukup tinggi, mencapai
65,14 miliar dollar AS. Sementara kebutuhan dana untuk impor tiap bulannya
ditaksir mencapai 11 miliar dollar AS. Tingginya nilai impor di saat nilai
tukar masih cenderung melemah membuat otoritas moneter khawatir hal tersebut
dapat mengatrol inflasi.
“Saat ini, satu-satunya faktor yang akan menarik inflasi ke atas
hanyalah depresiasi nilai tukar,” ujar Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono di Jakarta,
Kamis (6/11). Pelemahan nilai tukar rupiah atas dollar AS akan berpengaruh pada
impor dan memunculkan apa yang disebut imported inflation.
Kondisi ini muncul karena Indonesia harus mengeluarkan lebih
banyak rupiah untuk mendapatkan barang impor yang selanjutnya akan mendongkrak
biaya produksi dan harga barang. “Sebelum semua terlihat dengan nyata bahwa
terdapat faktor yang membawa inflasi ke bawah, kami memutuskan untuk menahan
suku bunga,” kata Hartadi.
Jumlah cadangan devisa dalam satu bulan terakhir tergerus sekitar
6,5 miliar dollar AS hanya untuk meladeni spekulan yang melemahkan kurs rupiah
atas dollar AS. Saat ini, jumlah cadangan devisa berada di kisaran 50,6 miliar
dollar AS. Kepala Ekonom Bank BNI A Tony Prasetiantono mengatakan jumlah
cadangan devisa tersebut rentan karena hanya cukup membiayai impor selama empat
bulan lebih yang setiap bulannya mencapai 11 miliar dollar AS.
“Cadangan devisa sudah hampir lampu kuning karena batasnya hanya
empat bulan impor, yang berarti sekitar 44 miliar dollar AS,” ujar Tony.
Kinerja bank Direktur Utama Bank DKI Winny E Hasan menyambut baik langkah BI
dengan menahan suku bunga acuan karena akan memudahkan perbankan menyalurkan
kredit agar tidak terjadi perlambatan ekonomi.
Adapun sektor-sektor yang memiliki prospek
untuk mendapatkan kredit adalah infrastruktur, terutama sektor kelistrikan,
yang mendapat jaminan pemerintah.Indikator-indikator
utama perbankan, seperti rasio kecukupan modal atau CAR dan rasio kredit
bermasalah atau NPL, dinilai masih cukup baik dan bisa bertahan menghadapi
gejolak pasar.
“Pertumbuhan kredit mulai menurun, sementara
risiko kredit tetap terjaga meskipun ke depan masih perlu diwaspadai,” ujar
Direktur Direktorat Perencanaan Strategis dan Humas BI Dyah NK Makhijani.
Kondisi likuiditas perbankan yang mulai longgar juga telah memberi keleluasaan
bagi perbankan dalam menjalankan usahanya.
Sementara itu, Ketua Komite Tetap Bidang Fiskal dan Moneter Kadin
Indonesia Bambang Soesatyo menyatakan keputusan mempertahankan BI Rate adalah
strategi moneter yang sia-sia, bahkan kontraproduktif. “BI
Rate saat ini telah berada di level yang mulai mereduksi ketahanan ekonomi
nasional, bahkan melumpuhkan sektor riil dan UMKM (usaha mikro, kecil, dan
menengah),” tegas dia. (Metro TV/Hel/KJ/u/h)Internet Posted in Berita
Utama by Redaksi on Nopember 10th, 2008 Jakarta (SIB) Oleh : Oleh: Umar Juoro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.