by ouwehoer
at ... » Wed Apr 07, 2004 6:47 Pm Khusus untuk Dirty (mind) Harry A. yang
menganggap "Ostrali warga dunia yang terhormat"
Kamis,
8 April 2004
SUARA
PEMBARUAN DAILY
Seorang
Nelayan Indonesia Tewas Setelah Ditahan di Australia Pemerintah Indonesia
Harus Membentuk Tim Khusus untuk Menyelesaikannya
JAKARTA - Seorang nelayan asal Indonesia yang diketahui bernama Mansur La Ibu, pekan lalu, tewas saat dalam tahanan pihak ke- amanan Australia. Mansur ditahan bersama sejumlah nelayan Indonesia lainnya karena kapal yang digunakannya terdampar di Perairan Australia bagian Utara.
JAKARTA - Seorang nelayan asal Indonesia yang diketahui bernama Mansur La Ibu, pekan lalu, tewas saat dalam tahanan pihak ke- amanan Australia. Mansur ditahan bersama sejumlah nelayan Indonesia lainnya karena kapal yang digunakannya terdampar di Perairan Australia bagian Utara.
Kematian
nelayan asal Indonesia tersebut diungkapkan Yayasan Peduli Timor Barat
(YPTB) dalam keterangan tertulisnya kepada Pembaruan di Jakarta, Selasa
(6/4). Berkaitan dengan hal itu, YPTB mengutuk perlakuan
sewenang-wenang dan tindak kekerasan yang dilakukan pihak keamanan
Australia terhadap nelayan Indonesia yang terdampar di wilayahnya.
YPTB juga mendesak Pemerintah Indonesia segera membentuk tim khusus untuk menyelesaikan klaim sepihak Australia, dan membantu para nelayan RI yang saat ini ditahan.
sewenang-wenang dan tindak kekerasan yang dilakukan pihak keamanan
Australia terhadap nelayan Indonesia yang terdampar di wilayahnya.
YPTB juga mendesak Pemerintah Indonesia segera membentuk tim khusus untuk menyelesaikan klaim sepihak Australia, dan membantu para nelayan RI yang saat ini ditahan.
Dalam
keterangan tertulisnya, Ketua YPTB, Ferdi Tanoni mengungkapkan,
pihak keamanan Australia te-lah bertindak sewenang-wenang terhadap para
nelayan Indonesia yang ditahan di Pelabuhan Darwin, Australia Utara.
YPTB
melaporkan, petugas Imigrasi Pemerintah Federal Australia telah bertindak di luar batas kewajaran kemanusiaan, dengan menyekap tujuh nelayan Indonesia selama beberapa minggu, dalam sebuah perahu nelayan kecil tanpa dilengkapi fasilitas yang layak.
melaporkan, petugas Imigrasi Pemerintah Federal Australia telah bertindak di luar batas kewajaran kemanusiaan, dengan menyekap tujuh nelayan Indonesia selama beberapa minggu, dalam sebuah perahu nelayan kecil tanpa dilengkapi fasilitas yang layak.
YPTB
juga memastikan seorang nelayan Indonesia, Mansur La Ibu, pekan lalu
tewas akibat perlakuan tersebut.
tewas akibat perlakuan tersebut.
"Tindakan
tidak manusiawi tersebut seperti tidak adanya perlindungan dan
fasilitas layak bagi nelayan dan tidak boleh meninggalkan kapal kecil mereka yang berukuran 13,5 meter selama berminggu-minggu. Sementara cuaca buruk dan badai tropis sering melanda kawasan Australia Utara. Laporan yang kami terima dipastikan satu orang nelayan telah tewas," tegasnya.
fasilitas layak bagi nelayan dan tidak boleh meninggalkan kapal kecil mereka yang berukuran 13,5 meter selama berminggu-minggu. Sementara cuaca buruk dan badai tropis sering melanda kawasan Australia Utara. Laporan yang kami terima dipastikan satu orang nelayan telah tewas," tegasnya.
Tinjau
Ulang Ferdi Tanoni menjelaskan, kepastian kematian Mansur La Ibu diperoleh
dari salah seorang petugas pemeriksa mayat Australia Utara di Darwin,
Greg Cavanagh. Ferdi, mengutip pernyataan Greg, mengatakan, Otorita
Manajemen Perikanan Australia harus meninjau kembali tentang penahanan
nelayan-nelayan ilegal, termasuk dari Indonesia. Berkaitan dengan
itu, Greg juga mengimbau Departemen Imigrasi Australia bersama Konsulat
Republik Indonesia di Darwin, untuk mencari sebuah solusi terbaik terhadap
nasib nelayan Indonesia yang ditahan Australia Seperti diketahui, para
nelayan dikenai tuduhan memasuki dan menangkap ikan di perairan Australia
secara ilegal. Mereka yang terdampar dan ditahan pihak Australia tersebut
tidak diperkenankan meninggalkan kapal kecil miliknya. Proses hukum
ataupun upaya pemulangan ke Indonesia juga tidak dilakukan oleh pemerintah
setempat.
Sementara
itu Menteri Perikanan Australia Ian Macdonald, Senin (5/4) di
Sydney, mengatakan, kapal-kapal ilegal tersebut ditahan karena memasuki
perairan Australia Utara secara ilegal. Jumlah kapal yang ditangkap tersebut mencapai 131 buah pada 2003 atau meningkat 10 kapal dibandingkan tahun sebelumnya. Saat ini, pihaknya telah memulangkan sebagian nelayan dan beberapa nelayan masih ditahan dan sedang diproses hukum YPTB mendesak Departemen Luar Negeri RI untuk segera membentuk sebuah tim independen dengan mengikut sertakan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan berbagai pihak independen terkait, baik dari Indonesia maupun Australia untuk menginvestigasi kasus tersebut. (H-12)
Sydney, mengatakan, kapal-kapal ilegal tersebut ditahan karena memasuki
perairan Australia Utara secara ilegal. Jumlah kapal yang ditangkap tersebut mencapai 131 buah pada 2003 atau meningkat 10 kapal dibandingkan tahun sebelumnya. Saat ini, pihaknya telah memulangkan sebagian nelayan dan beberapa nelayan masih ditahan dan sedang diproses hukum YPTB mendesak Departemen Luar Negeri RI untuk segera membentuk sebuah tim independen dengan mengikut sertakan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan berbagai pihak independen terkait, baik dari Indonesia maupun Australia untuk menginvestigasi kasus tersebut. (H-12)
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.