alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Minggu, 22 Februari 2015

PULAU ROTE/ROTI MEMPEROLEH NAMANYA DARI PELAUT PORTUGIS, ANTONIO PIGAFETTA (1522)

Pulau Rote/Roti Memperolah Namanya
Dari Pelaut Portugis Antonio Pigafetta (1522)

 INCLUDEPICTURE "http://www.nttprov.go.id/images/pantaipapela.jpg" \* MERGEFORMATINET
Gambar : Pelabuhan Nelayan Tradisional Papela – Kecamatan Rote Timur—NTT merupakan  pangkalan utama para nelayan tradisional asal Pulau Rote dllnya,  mencari biota laut ke Pulau Pasir (Tanah Hak Ulayat Masyarakat Suku Rote) sepanjang tahun sejak ratusan tahun silam sebelum tahun 1522.
Di Pelabuhan ini, Antonio Pigafetta, asal Portugis rombongan Magelhaens dengan kapalnya “Victory”nya berlabuh den bertemu dengan sorang nelayan tradisional bernama “Rotte” pada tanggal 30-04-1522, berlayar dari Filipina, dan meneruskan pelayarannya menuju Tanjung Harapan di Afrika Selatan, balik ke Eropa.Perahu para nelayan Papela, selalu ke Pulau Pasir (Ashmore Reef) Tanah Adat Hak Ulayat Masyarakat Suku Rote jauh sebelum kedatangan Antoni Pegafitta  pada tahun 1522, dan jauh sebelum, Inggris menemukan Benua Australia pada tahun 1788. Walaupun Keamanan Australia menagkap para nelayan tradisonal Indonesia khususnya asal Pulau Rote, namun tetap saja mereka mencari biota laut di Pulau Pasir, oleh karena mereka masih tetap merasa Pulau Pasir adalah milik Masyarakat Suku Rote berabad-abat  hingga saat ini. (Sumber Gambar : Internet).

Pada tanggal 30 April l522 “Antonio Pigafetta” tiba di Pelabuhan Papela Rote Timur, NTT, sebuah pulau  terselatan Indonesia wilayah di Nusa Tenggara Timur, (lihat daftar peta pelayaran bangsa-bangsa Barat No.14 tersebut di atas).
Di sana ia menemui seorang nelayan dan dengan bahasa isyarat ia menanyakan nama pulau ini.
Oleh karena disangkanya pelaut asing itu menanyakan namanya, maka ia menyebut namanya “Rote”. Kemudian Pigafetta mencatat nama Pulau itu, “Roti”, sesuai lafal ejaan bahasa Barat dalam peta pelayarannya. Nama “Roti” itu kemudian tercatatat dalam peta dunia maupun peta wilayah Hindia Belanda dengan nama “Pulau Roti”.
Setelah tahun l980-an baru tertulis dalam Peta  dengan nama “Pulau Rote”. Namun dalam berbagai buku dan kepustakaan Barat maupun Indonesia masih tetap tercantum nama “Pulau Roti”.

Dari Pantai Papela Rote Timur, kemudian “Antonio Pigafetta” melanjutkan pelayarannya dan  menyinggahi Pulau Ndao di bagian barat Pulau Rote sambil menunggu angin dan arus, lalu dari situ  menunju “Tanjung Harapan di Afrika Selatan balik ke Eropa, (lihat peta dengan tanda lingkaran dan garis merah yang berujung di pulau Roti,  perjalanan Antonio Pigafetta menuju Tanjung Harapan di Afrika Selatan ke Eropa pada tahun l522 – lihat peta di atas terdapat garis merah dari Pulau Rori  ke Afrika Selatan) .
Di pulau Ndao-Rote, Pigafetta menurunkan sebagian barangnya antara lain, barang-barang porselin, termasuk sepucuk mariam, guna mengurangi beban kapal, karena harus menempuh jarak yang terlalu panjang dan memakan waktu pelayaran lama yang di tempuh dari Pulau Rote ke Afrika Selatan.

Harta-harta karun yang ditempatkan di sebuah bukit di pulau Ndao, oleh masyakatnya dikeramatkan dan tidak ada yang mengambilnya. Tetapi setelah tahun l950-an saat ramai-ramainya perdagangan barang-barang kuno, banyak orang dari luar pulau Ndao datang mengambilnya untuk dijual.     
Selain itu Columbus, Bertholomeus Diaz, Vasco de Gama, Barents, Houtman, Van Heemskerck, yang oleh perjalanan-perjalanan mereka  mempunyai arti penting dalam “sejarah dunia dan sejarah Indonesia”.

Sesudah mengalahkan Malaka dalam tahun l511, orang-orang Portugis mendatangi pertama kali ke pulau-pulau  di Nusa Tenggara Timur  adalah pada tahun (1522) menemukan Pulau Rote berusaha melakukan perdagangan kayu cendana  dan memusatkan perdagangannya di pulau Solor dan ke Maluku untuk usaha perdagangan rempah-rempah.
Pengetahuan jalan ke pusat penghasil rempah-rempah dan cendana di pulau Timor, diperoleh Portugis dari pedagang-pedagang Cina dan Indonesia yang berhasil ditangkap atau pun dipikat di pusat perdagangan Malaka. Portugis dan Malaka secara periodik mengirim ekspedisi-ekspedisi untuk melakukan perdagangan dengan Solor dan Timor di Nusa Tenggara Timur.


Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.