alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Jumat, 06 Februari 2015

SEGERA SELESAIKAN SENGKETA BATAS RI - MALAYSIA

 
 
MEDAN  -  Hingga kini masalah tapal batas perairan Indonesia dan Malaysia masih 
menjadi  pemicu konflik antar kedua negara. Akibatnya banyak nelayan tradisional Sumatera Utara yang memang berbatasan langsung dengan Malaysia menjadi bulan-bulanan Polisi Diraja Malaysia. Menurut Danlantamal I Laksma Amri Husaini, kekerasan Tentara Diraja Laut Malaysia (TDLM) kepada nelayan Belawan diduga terjadi akibat kurang pahamnya nelayan tentang tapal batas negara Indonesia- Malaysia.  

Dalam paparannya, Kadiskum Lantamal I Letkol Laut L Marpaung mengatakan, Indonesia berbatasan perairan dengan beberapa negara tetangga diantaranya Malaysia, Singapura, Philipina, Tim Tim, Australia, Papua Nugini, India, Thailand. Dari beberapa negara yang berbatasan perairan itu, tinggal perbatasan perairan Indonesia- Malaysia yang belum selesai dirundingkan. “Dalam bahasa diplomatik dikatakan antara Indonesia-Malaysia tidak ada konflik perbatasan tapi yang ada perundingan yang belum selesai membahas tapal batas diantaranya tetang ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif- red),” kata Marpaung.
 
Ada tiga pulau terluar sebagai tanda tapal batas perairan Indonesia yakni pulau 
Rondo di Aceh, pulau Berhala di Sumut dan pulau Nipah di Kepri. Pulau Rondo menandakan tapal batas Indonesia- India, pulau Berhala penanda tapal batas Indonesia- Malaysia yang jaraknya sekitar 100 Nautikel Mil (NM) dari pulau Jarak dan pulau Perak, Malaysia. “Demikian halnya dengan Pulau Nipah yang tak berpenduduk dan nyaris tenggelam serta menjadi tempat pembuangan limbah,” ucapnya. Indonesia menggunakan peta nomor 353 dan 449 sebagai pedoman tapal batas antara Indonesia- Malaysia. 

Sayangnya kedua peta itu tidak digunakan Malaysia padahal pembuatannya merupakan hasil pertemuan kedua negara. “Namun, peta itu bisa digunakan nelayan untuk melaut. Sedangkan peta nomor 367 masih dalam pembahasan,” jelas Marpaung.Untuk itu, Marpaung berpesan kepada nelayan untuk melengkapi diri dengan peta dan GPRS. Agar tidak masuk ke daerah konflik tersebut. Editor: ANGGRAINI LUBIS (dat04/antara) Saturday, 26 March 2011 19:31   

Penulis : Drs.Simon Arnold Juliajn Jacob

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.