alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Senin, 23 Februari 2015

SETIAP HARI NELAYAN INDONESIA DITANGKAP AUSTRALIA

Setiap Hari Nelayan Indonesia Ditangkap Australia

KUPANG,---Penangkapan nelayan, pembakaran, atau pemusnahan armada nelayan tradisional Indonesia di Laut Timor oleh petugas Australia terjadi setiap hari. Sementara itu tidak ada keberpihakan yang jelas dari pemerintah Indonesia dalam memberikan perlindungan dan, memperjuangkan nasip para nelayan tersebut. Demikian diutarakan Sadli H Ardani, juragang perahu nelayan Papaela, Rote-Ndao, Nusa Tenggara Timur, senin (16-05-2005) di Kupang. Sadli telah menjadi nelayan di Laut Timor sejak Agustus l969. Dia telah dua kali ditangkap dan, ditahan secara sepihak oleh petugas Asutralia dan, perahunya pun dimusnakan. Kata Sadli, penangkapan nelayan dan pemusnahan armada nelayan tradisional Indonesia-entah dibakar atau ditenggelamkan-terjadi setiap hari.

Belum tentu karena bersalah, tapi lebih sering dipersalahkan dan, dipaksa mengaku bersalah setelah mencuri ikan di perairan Australia,” katanya memaparkan. West Timore Care Foundation (WCF) mencatat belakangan ini sering kali terjadi penangkapan nelayan Indonesia yang mencari ikan di Laut Timor oleh petugas Australia. Pekan lalu Hok Soen Heng, nelayan Probolinggo menderita luka bakar dalam perahunya di Australia Utara.
Direktur WCF Ferdi Tanoni mencatat, sebelum kasus Soen Heng, seorang nelayan Indonesia atas nama Muhammat Heri  (37), tewas tidak wajar dalam kapalnya dalam masa penahanan petugas Australia. Sejak medio April 2005 sudah 27 perahu nelayan Indonesia dimusnakan di Australia.

Dipaksa Mengaku

Untuk mempercepat proses deportase ke Indonesia, katanya, para nelayan harus mengaku bahwa mereka telah melanggar wilayah perairan Australia.
Jika kami tetap untuk mempercepat proses deportase ke Indonesia, katanya, para nelayan harus mengaku bahwa mereka telah melanggar wilayah perairan Australia. Jika kami tetap tahan dengan sikap kami, tidak melanggar (karena memang tidak melanggar), persoalannya akan bertambah panjang,” katanya.

“Kami, nelayan tradisional yang mencari ikan di Laut Timor selama ini diperhatikan hanya, sebatas untuk didata guna memenuhi data-data statistik nelayan Indonesia. Sesungguhnya kami tidak pernah merasakan perlindungan yang wajar dari pemerintah,” kata ayah 4 anak itu. Sementara Ardhani memngisahkan ia bersama 6 nelayan asal pulau Rote pernah ditahan selama 17 hari di Broom Australia Bagian Barat Laut, ditahun l998 dan 2000. Mereka sempat menjalani proses hukum di Peradilan di Negara itu karena tidak mengakui  telah melanggar perairan Australia.

Kami membawa dua kompas pada saat itu, namun salah satu diantaranya tidak berfungsi sehingga kami, salah arah dan, langsung dihadang oleh kapal perang Australia yang sedang berpatroli,”Angkatan Laut Australia katanya, juga mengakui bahwa kompas perahu itu memang tidak berfungsi. Namun mereka tetap digiring ke Broom atas tuduhan memasuki wilayah perairan Australia secara ilegal.

Film dokumenter
Ferdi mengatakan pihaknya akan memutar film dokumenter tentang, penagkapan, penembakan dan pembakaran perahu nelayan Indonesia di Laut Timor oleh Australia.Film akan diputar di gedung Juang’ 45, Jakarta, selasa ini pukul 17.00. Sadli bersiap ke Jakarta hari selasa untuk memberikan kesaksian terkait film tersebut.
Dikatakan tindakan Australia menagkap nelayan Indonesia, bertentangan dengan Hukum Laut Internasional yang membolehkan nelayan tradisional menangkap ikan di wilayan perairan negara manapun.  

Selain itu, wilayah pencaharian ikan dan biota laut lainnya masih dalam zona netral antara kedua negara yang, belum diratifikasi oleh masing-masing Parlemen. Tindakan Australia menangkap nelayan Indonesia itu hanya kamunflase. Sebenarnya (daerah itu) dilindungi karena kaya dengan mineral, seperti minyak dan gas bumi”, katanya menjelaskan .(CAL-Kompas,17-05-2005)

Catatan Penulis : Bukti pemusnahan perahu-perahu nelayan tradisional Indonesia dengan cara membakar dan diterlantarkan didaratan Australia dapat dilihat pada foto-foto pada bagian lain dari buku ini. Silahkan menyaksikannya. Sehingga pemusnahan perahu oleh pihak keamanan Australia ada kebenarannya, bukan hasil karangan nelayan tradisional Indonesia.


Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.