Setiap Hari Nelayan Indonesia
Ditangkap Australia
KUPANG,---Penangkapan
nelayan, pembakaran, atau pemusnahan armada nelayan tradisional Indonesia di
Laut Timor oleh petugas Australia terjadi setiap hari. Sementara itu tidak ada
keberpihakan yang jelas dari pemerintah Indonesia dalam memberikan perlindungan
dan, memperjuangkan nasip para nelayan tersebut. Demikian diutarakan Sadli H
Ardani, juragang perahu nelayan Papaela, Rote-Ndao, Nusa Tenggara Timur, senin
(16-05-2005) di Kupang. Sadli telah menjadi nelayan di Laut Timor sejak Agustus
l969. Dia telah dua kali ditangkap dan, ditahan secara sepihak oleh petugas
Asutralia dan, perahunya pun dimusnakan. Kata Sadli, penangkapan nelayan dan
pemusnahan armada nelayan tradisional Indonesia-entah dibakar atau ditenggelamkan-terjadi
setiap hari.
Belum tentu karena
bersalah, tapi lebih sering dipersalahkan dan, dipaksa mengaku bersalah setelah
mencuri ikan di perairan Australia,” katanya memaparkan. West Timore Care
Foundation (WCF) mencatat belakangan ini sering kali terjadi penangkapan
nelayan Indonesia yang mencari ikan di Laut Timor oleh petugas Australia. Pekan
lalu Hok Soen Heng, nelayan Probolinggo menderita luka bakar dalam perahunya di
Australia Utara.
Direktur WCF Ferdi Tanoni
mencatat, sebelum kasus Soen Heng, seorang nelayan Indonesia atas nama Muhammat
Heri (37), tewas tidak wajar dalam
kapalnya dalam masa penahanan petugas Australia. Sejak medio April 2005 sudah
27 perahu nelayan Indonesia dimusnakan di Australia.
Dipaksa
Mengaku
Untuk mempercepat proses deportase
ke Indonesia, katanya, para nelayan harus mengaku bahwa mereka telah melanggar
wilayah perairan Australia.
Jika kami tetap untuk
mempercepat proses deportase ke Indonesia, katanya, para nelayan harus mengaku
bahwa mereka telah melanggar wilayah perairan Australia. Jika kami tetap tahan
dengan sikap kami, tidak melanggar (karena memang tidak melanggar),
persoalannya akan bertambah panjang,” katanya.
“Kami, nelayan tradisional
yang mencari ikan di Laut Timor selama ini diperhatikan hanya, sebatas untuk
didata guna memenuhi data-data statistik nelayan Indonesia. Sesungguhnya kami
tidak pernah merasakan perlindungan yang wajar dari pemerintah,” kata ayah 4 anak itu. Sementara Ardhani memngisahkan ia
bersama 6 nelayan asal pulau Rote pernah
ditahan selama 17 hari di Broom Australia
Bagian Barat Laut, ditahun l998 dan 2000. Mereka sempat menjalani proses hukum di Peradilan di
Negara itu karena tidak mengakui telah
melanggar perairan Australia.
Kami membawa dua
kompas pada saat itu, namun salah satu diantaranya tidak berfungsi sehingga
kami, salah arah dan, langsung dihadang oleh kapal perang Australia yang sedang
berpatroli,”Angkatan Laut Australia katanya, juga mengakui bahwa kompas perahu
itu memang tidak berfungsi. Namun mereka tetap digiring ke Broom atas tuduhan
memasuki wilayah perairan Australia secara ilegal.
Film dokumenter
Ferdi mengatakan
pihaknya akan memutar film dokumenter tentang, penagkapan, penembakan dan
pembakaran perahu nelayan Indonesia di Laut Timor oleh Australia.Film akan
diputar di gedung Juang’ 45, Jakarta, selasa ini pukul 17.00. Sadli bersiap ke
Jakarta hari selasa untuk memberikan kesaksian terkait film tersebut.
Dikatakan
tindakan Australia menagkap nelayan Indonesia, bertentangan dengan Hukum Laut
Internasional yang membolehkan nelayan tradisional menangkap ikan di wilayan
perairan negara manapun.
Selain itu,
wilayah pencaharian ikan dan biota laut lainnya masih dalam zona netral antara
kedua negara yang, belum diratifikasi oleh masing-masing Parlemen. Tindakan
Australia menangkap nelayan Indonesia itu hanya kamunflase. Sebenarnya (daerah
itu) dilindungi karena kaya dengan mineral, seperti minyak dan gas bumi”,
katanya menjelaskan .(CAL-Kompas,17-05-2005)
Catatan Penulis : Bukti
pemusnahan perahu-perahu nelayan tradisional Indonesia dengan cara membakar dan
diterlantarkan didaratan Australia dapat dilihat pada foto-foto pada bagian
lain dari buku ini. Silahkan menyaksikannya. Sehingga pemusnahan perahu oleh
pihak keamanan Australia ada kebenarannya, bukan hasil karangan nelayan
tradisional Indonesia.
Penulis :
Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.