272 Nelayan Indonesia Ditahan Di
Australia
Sebanyak 272 nelayan
Indonesia kini ditahan Pemerintah Australia. Mereka ditangkap dalam operasi
penertiban yang dilakukan selama 12-21 April 2005 dengan tuduhan telah
menangkap ikan di perairan zona ekonomi sksklusif Australia secara tidak sah.
Satu dari 272 nelayan itu, yakni Muhammad Heri, telah
meninggal pekan lalu di Darwin dan Jumat kemarin jenazah diterbangkan dari
Australia menuju Bandara Juanda, Surabaya, untuk dimakamkan di Probolinggo. Demikian dikatakan Kepala Pusat Informasi dan Pelayanan Masyarakat Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Aji
Sularso, Jumat (6/5-2005) di Jakarta.
Menurut dia,
operasi penertiban itu, selain menggunakan kapal patroli, juga melibatkan
pesawat dan, helikopter. Dalam operasi bersama bersandi Clear Water tersebut
dilibatkan pula dua petugas dari Indonesia, yakni Hendra Prasmono (Bea dan
Cukai) dan, Joni Junaidi dari DKP. Dalam operasi yang dilakukan, kapal Dame
Roma Mitchel berhasil menangkap dua kapal ikan Indonesia, yakni kapal motor
(KM) Sumiana dan KM Tiara Indah dengan 15 anak buah kapak ABK).
Sementara itu, 30 kapal ikan dari Indonesia bersama 257 ABK berhasil ditangkap dalam operasi yang
digalakan dilepas pantai utara Australia. Menurut Aji Sularso, dari 257 orang ABK itu, 27 diantaranya sudah dituntut
dengan tuduhan menangkap ikan secara ilegal.
Lalu, 109 orang lagi masih diperiksa aparat penegak
hukum Australia. Namun, Sularso tidak mengebutkan nasip 121 orang ABK lainnya. Tentang nelayan Indonesia, Muhmmad Heri,
yang meninggal dalam tahanan di Darwin, ia mengatakan “hasil pemeriksaan ahli
Forensik di Australia menyebutkan korban menderita penyakit jantung. Jadi,
kemarin itu bukan disebabkan perlakuan tak manusiawi selama dalam tahanan”.
Sementara itu, Wahyu Susilo dari Migrant Care menilai pernyataan kematian Heri
akibat serangan jantung adalah sangat terburu-buru.
Bahkan,
pernyataan tersebut menunjukkan tak ada poletik perlindungan terhadap warga
Indonesia di luar negeri. Untuk itu, pemerintah RI harus mendesak Australia
segera menginfestigasi penyebab kematian Muhammad Heri dan tak terburu-buru
menerima alasan kematian Heri dipicu penyakit jantung. “ Kasus serupa pernah
terjadi tahun 2003.
Ketika itu
seorang nelayan asal NTT bernama Mansyur La Ibu meninggal mesterius setelah
ditangkap aparat perbatasan perairan Australia. Jadi, keliru besar jika tidak
dilakukan infestigasi”, ujur Wahyu Susilo.
Penilaian
terhadap nelayan Indonesia tidak bisa hanya pada aspek hukum saja.
Akan tetapi, harus dikaji
perspektif antropologis-historis guna mengungkap pemicu nelayan Indonesia dalam
mencari ikan di Zona ekonomi eksklusif Australia.(JAN-Kompas, 07-05-2005)
Penulis :
Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.