Sikap Horta Dan Alkatiri Janjikan Harapan
Warga NTT
Sikap dua
tokoh senior Timor Lorosae, Ramos Horta dan Marie Alkatiri untuk menerima,
pembahasan kembali hak-hak rakyat Timor bagian barat atas eksplorasi minyak di
Celah Timor, memberikan harapan besar bagi rakyat di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB), Ferdi Tanoni, yang selama ini aktif
memperjuangkan hak-hak tersebut, sekembalinya dari mengikuti pertemuan
trilateral Indonesia, Australia dan Timor Lorosae di Denpasar, Rabu mengatakan,
terdapat perkembangan yang
menggembirakan.Ramos
Horta dan Marie Alkatiri, bersikap positif dengan memberikan ruang bagi
kemungkinan pembahasan kembali perjanjian Celah Timor agar bisa mengakomodir
hak-hak rakyat di Timor bagian barat, NTT.
Dia
mengatakan, ini merupakan perjuangan panjang yang tidak kenal lelah dan kini,
ada indikasi kuat bahwa tokoh-tokoh di Timor Lorosae pun memberikan reaksi
positif atas tuntutan rakyat Timor bagian barat NTT untuk mendapatkan hak dari
eksplorasi minyak dan gas di Celah Timor. Apalagi, katanya, pers asing juga
sangat memperhatikan hak-hak adat rakyat di Timor bagian barat NTT, yang juga
ikut memiliki hak atas segala kandungan di "perut" Laut Timor,
termasuk eksplorasi di Celah Timor. Bahkan, katanya karena hak-hak adat itu,
maka Pulau Pasir yang dahulu dikuasai oleh pemerintah Hindia Belanda, harus
dikembalikan kepada Indonesia dan bukan menjadi milik Australia.
Pulau
tersebut, dalam peta Hindia Belanda, masuk dalam wilayah penjajahannya dan
ketika penyerahan kekuasaan wilayah dari
Belanda kepada Indonesia, pulau itu masuk dalam teritori Indonesia.
Namun
belakangan, Australia mengklaimnya sebagai pulau milik mereka, sementara
diplomasi Indonesia terhadap kepemilikan pulau itu sangat lemah.
Akibatnya,
lanjut Tanoni, rakyat dari Pulau Rote-Ndao yang sudah turun-temurun menangkap
ikan dan teripang di perairan sekitar Pulau Pasir, ditangkap oleh pihak
keamanan Australia. Anggota DPRD I NTT dari Rote-Ndao, Drs Mell Adoe, juga
berkali-kali menyampaikan tuntutan kepada pemerintah pusat agar mengembalikan
pulau tersebut ke hak milik adat orang Rote yang memiliki makam nenek moyang di
pulau tersebut.(Ant/jy)-internet Kupang, Rabu
Penulis
; Drs.Simon Arnols Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.