Tidak Perlu Ke Mahkamah Internasional
08 Dec 2010
Pemerhati
masalah Laut Timor Ferdi Tanoni berpendapat. Tim Nasional Penanggulangan
Keadaan Darurat Tumpahan Minyak di Laut (PKDTML) tidak perlu membawa kasus
Montara ke Mahkamah Internasional {International Court of Justice).
"Selain memakan waktu yang panjang dan melelahkan, Indonesia sendiri juga
tidak pernah mengajukan gugatan terkait dengan pencemaran di Laut Timor akibat
meledaknya sumur minyak Montara di Blok Atlas Barat pada 21 Agustus 2009,"
kata Tanoni. Tanoni yang juga Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB)
mengemukakan hal itu menanggapi rencana Ketua Timnas PKDTML Freddy Numberi dan
Ketua Tim Advokasinya Masnellyarti Hilman yang mengancam PTTEP Australasia
(operator ladang minyak Montara) untuk memenuhi tuntutan kompensasi ganti rugi
sebesar Rp22 triliun kepada Indonesia.
Jika hingga
16 Desember 2010, PTTEP Australasia tidak memenuhi tuntutan tersebut maka kasus
Montara ini akan dibawa ke Mahkamah Internasional, demikian bunyi salah satu
tuntutan kepada PTTEP Australasia,perusahaan patungan antara Australia dan
Thailand itu.
Pemerintah
Federal Australia pada 24 November 2010, telah mengumumkan secara resmi laporan
hasil dan rekomendasi Komisi Penyelidik Montara, di mana dari sekitar 250
pengaduan yang masuk ke komisi tersebut, hanya 38 pengaduan saja yang diterima.
Dari 38 pengaduan yang diterima Komisi Penyelidik Montara tersebut, salah satu
di antaranya dari Indonesia, yakni dari YPTB, lembaga non pemerintah pimpinan
Ferdi Tanoni yang berkedudukan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Komisi
Penyelidik Montara membuka waktu pengaduan hingga 31 Agustus 2010 sejak meledaknya
sumur minyak di Blok Atlas Barat Laut Timor pada 21 Agustus 2009. Namun, selama
kurun waktu tersebut tidak ada satu pun pengaduan yang datang dari pemerintah
Indonesia terkait dengan pencemaran minyak di Laut Timor, kecuali YPTB pimpinan
Ferdi Tanoni.
Tanoni yang
juga mantan agen imigrasi Kedutaan Besar Australia itu mengatakan bencana
tumpahan minyak mentah, kondensat bercampur zat timah hitam dari ladang minyak
Montara yang mencemari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Laut Timor,
telah membawa penderitaan yang panjang bagi para petani rumput laut dan nelayan
di pesisir kepulauan NTT.
"Masyarakat
NTT yang menjadi korban pencemaran Montara, kini dalam keadaan yang kritis dan
memrihatinkan, karena sudah tak sanggup lagi menghidupi keluarganya dengan
baik, akibat ladang kehidupan mereka sudah tercemar," kata penulis buku
"Skandal Laut Timor, Sebuah Barter Ekonomi Politik Canberra-Jakartaitu.
Menurut
Tanoni kasus pencemaran minyak di Laut Timor itu sebenarnya mudah untuk
diselesaikan jika Timnas PKDTML pimpinan Menteri Perhubungan Freddy Numberi dan
tim advokasinya, bekerja sama dengan YPTB dan jaringan serta aliansinya sejak
dari awal tragedi, rin
Penulis
: Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.