Basis ekonomi masyarakat dan pembangunan infrastruktur di perbatasan diperkuat
Written By Jurnal Pertahanan on Selasa, 07 April 2015 | 07.25
Masyarakat desa yang bermukim di perbatasan negara, diharapkan tidak
perlu merasa dikucilkan, karena pemerintahan saat ini sedang fokus untuk
membangun kawasan perbatasan.
"Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sudah
mendata 1.138 desa tertinggal di perbatasan negara mendapat prioritas
utama pembangunan sesuai RPJMN 2015-2019," kata Kepala Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Nusa Tenggara
Timur Florianus Mekeng di Kupang, Selasa (31/3).
Namun, Florianus tidak tahu berapa jumlah desa di Nusa Tenggara Timur
yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste yang masuk dalam
program prioritas Kementerian Desa PDTT tersebut.
Ia menjelaskan fokus pembangunan desa di tepian tapal batas itu lebih
diarahkan pada pembangunan ekonomi dan infrastruktur yang disesuaikan
dengan karakteristik daerah untuk meningkatkan daya beli dan
menghubungkan satu desa dengan desa lainnya di perbatasan.
"Pembangunan yang terintegrasi antara ekonomi dan infrastruktur itu
diharapkan dapat mengatasi ketimpangan sosial ekonomi negara di
perbatasan," ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, basis ekonomi masyarakat dan pembangunan
infrastruktur di perbatasan diperkuat agar masyarakat di perbatasan tak
lagi merasa seperti dikucilkan oleh pemerintah.
"Bagaimana pun, desa-desa yang terletak di kawasan perbatasan
antarnegara, harus menjadi garda terdepan NKRI di mata negara tetangga,"
katanya menambahkan.
Menurut dia, persoalan di perbatasan tidak hanya pada masalah
infrastruktur semata, tetapi juga masalah sosial dan budaya, seperti
rakyat NTT di perbatasan Timor Barat dengan warga Timor Leste.
"Dari sisi tata pemerintahan negara, memang kita sudah berpisah, namun
hubungan darah akibat kawin-mawin di antara mereka masih tetap terjalin
seperti biasa," katanya.
Dalam implementasinya nanti, tambah Florianus, pihaknya akan menyiapkan
program transmigrasi di daerah perbatasan bekerja sama dengan TNI,
termasuk sarana komunikasi yang harus diperluas jangkauannya.
"Ini dimaksudkan agar masyarakat di perbatasan mudah berkomunikasi
dengan murah. Nantinya setelah lahan dan pemukiman transmigrasi siap,
selanjutnya akan ditempatkan para keluarga TNI," katanya.
Ia menyebutkan sarana komunikasi seperti penyiaran di wilayah
perbatasan, butuh penanganan dan perhatian khusus, seperti regulasi dan
penyelenggara penyiaran.
Menurut dia, keterbatasan daya jangkau siaraan nasional dan penetrasi
siaraan luar negeri di perbatasan jika tidak ditangani dengan baik, akan
semakin menciptakan kesenjangan informasi yang berimplikasi pada
melemahnya semangat nasionalisme masyarakat di perbatasan. "Sebagian
masyarakat di daerah perbatasan, yang terpencil, hingga kini belum
terjamah siaraan dalam negeri dengan maksimal," katanya.
Padahal, kata dia, kewajiban memberikan informasi kepada masyarakat
adalah tugas negara. "Masyarakat berhak memperoieh semua bentuk
informasi, terlebih mereka di daerah perbatasan karena menyangkut
kepentingan strategis negara," tambahnya.
Dia mengatakan persoalan yang terjadi di perbatasan saat ini, selain
terjadi ketimpangan pembangunanan, juga kesenjangan informasi. Tetapi
ironisnya, masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan begitu mudah
mengakses berbagai jenis siaran dari negeri jiran, sementara radio dan
televisi siaran nasional maupun daerah, tidak dapat di terima di
daerah-daerah terpencil yang berada di perbatasan.
"Isu kedaulatan daerah perbatasan dalam hal pemanfaatan frekuensi radio
sudah waktunya menjadi perhatian semua pihak, termasuk regulator dan
penyelenggara penyiaran," katanya.
Dengan demikian, kata dia, masyarakat di tepiah nusantara tidak perlu
lagi merasa seperti dikucilkan oleh pemerintah dan negaranya, karena
semua infrastruktur pendukung sudah terpenuhi.
Sumber: rimanews
http://jurnal-pertahanan.blogspot.com/2015/04/basis-ekonomi-masyarakat-dan.html
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.