Bank BRI dan TNI AD Tanam Kelor di Perbatasan NKRI–Timor Leste
Written By Jurnal Pertahanan on Selasa, 07 April 2015 | 07.20
Daerah perbatasan merupakan beranda terdepan suatu Negara. Oleh sebab
itu, pembangunan dan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat di perbatasan
juga harus mendapat perhatian dan penanganan yang memadai.
Selama ini, wilayah perbatasan identik dengan “daerah pinggiran” yang serba terbatas dari berbagai sisi, termasuk dari sisi ekonomi atau kesejahteraan masyarakat. Padahal, kewibawaan suatu Negara, salah satunya ditentukan melalui kemampuannya dalam mengelola wilayah perbatasannya secara efektif, baik dari segi politik, ekonomi, sosial-budaya, serta pertahanan dan keamanan.
Saat ini, pemerintah terus berupaya menggalakkan program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di beberapa wilayah perbatasan. Seperti yang baru-baru ini dilaksanakan di wilayah terdepan NKRI yang berbatasan dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste (RTDL).
Pada pertengahan Maret 2015, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk secara nyata mendukung Pemerintah RI melalui TNI AD dan pemerintah daerah untuk menjalankan Program Budidaya Tanaman Kelor. Program ini sebagai bagian dari Program Peningkatan Kesejahteraan masyarakat di Desa Kabuna, Kabupaten Belu-Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Acara peresmian Program Budidaya Tanaman Kelor tersebut dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, didampingi Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Torry Djohar Banguntoro, Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo,Corporate Secretary Bank BRI Budi Satria, Kapolres Belu, Bupati Belu dan beberapa perwakilan dari dinas setempat.
Dalam kegiatan ini, BRI memberikan bantuan bina lingkungan senilai lebih dari Rp 1,5 miliar.
“Bantuan tersebut digunakan untuk sewa dan pengolahan lahan tanam seluas 65 hektar, pembibitan, penanaman, serta pemeliharaan tanaman hingga pengolahan hasil produksinya,” jelas Budi.
Budi mengungkapkan, tanaman kelor sengaja dipilih karena tanaman tersebut hanya memerlukan pemeliharaan yang sangat minim dan dapat bertahan pada musim kering yang sangat panjang. Tanaman ini juga cepat tumbuh, berbunga, dan menghasilkan buah sekitar satu tahun sejak ditanam. Di samping itu, selain memberikan manfaat secara ekologis, tanaman kelor juga memberikan manfaat secara ekonomis, diantaranya membuka lapangan kerja.
Senada dengan penuturan Budi, KSAD menuturkan, kelor merupakan tanaman khas NTT dan sangat familiar di kalangan masyarakat. Tanaman ini sangat cocok dengan kondisi di NTT. Kelor juga mempunyai aspek ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, aspek sosial budaya dengan membuka lapangan kerja, dan aspek ekologis yaitu ramah lingkungan.
Selama ini, wilayah perbatasan identik dengan “daerah pinggiran” yang serba terbatas dari berbagai sisi, termasuk dari sisi ekonomi atau kesejahteraan masyarakat. Padahal, kewibawaan suatu Negara, salah satunya ditentukan melalui kemampuannya dalam mengelola wilayah perbatasannya secara efektif, baik dari segi politik, ekonomi, sosial-budaya, serta pertahanan dan keamanan.
Saat ini, pemerintah terus berupaya menggalakkan program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di beberapa wilayah perbatasan. Seperti yang baru-baru ini dilaksanakan di wilayah terdepan NKRI yang berbatasan dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste (RTDL).
Pada pertengahan Maret 2015, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk secara nyata mendukung Pemerintah RI melalui TNI AD dan pemerintah daerah untuk menjalankan Program Budidaya Tanaman Kelor. Program ini sebagai bagian dari Program Peningkatan Kesejahteraan masyarakat di Desa Kabuna, Kabupaten Belu-Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Acara peresmian Program Budidaya Tanaman Kelor tersebut dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, didampingi Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Torry Djohar Banguntoro, Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo,Corporate Secretary Bank BRI Budi Satria, Kapolres Belu, Bupati Belu dan beberapa perwakilan dari dinas setempat.
Dalam kegiatan ini, BRI memberikan bantuan bina lingkungan senilai lebih dari Rp 1,5 miliar.
“Bantuan tersebut digunakan untuk sewa dan pengolahan lahan tanam seluas 65 hektar, pembibitan, penanaman, serta pemeliharaan tanaman hingga pengolahan hasil produksinya,” jelas Budi.
Budi mengungkapkan, tanaman kelor sengaja dipilih karena tanaman tersebut hanya memerlukan pemeliharaan yang sangat minim dan dapat bertahan pada musim kering yang sangat panjang. Tanaman ini juga cepat tumbuh, berbunga, dan menghasilkan buah sekitar satu tahun sejak ditanam. Di samping itu, selain memberikan manfaat secara ekologis, tanaman kelor juga memberikan manfaat secara ekonomis, diantaranya membuka lapangan kerja.
Senada dengan penuturan Budi, KSAD menuturkan, kelor merupakan tanaman khas NTT dan sangat familiar di kalangan masyarakat. Tanaman ini sangat cocok dengan kondisi di NTT. Kelor juga mempunyai aspek ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, aspek sosial budaya dengan membuka lapangan kerja, dan aspek ekologis yaitu ramah lingkungan.
“Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bank BRI yang telah membantu pelaksanaan budidaya tanaman kelor ini melalui realisasi Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan,” tuturnya.
Lebih lanjut Budi menjelaskan, pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang diimplementasikan dalam Program BRI Peduli merupakan salah satu wujud peran aktif BRI kepada masyarakat serta lingkungan yang mewadahinya. Dana yang disalurkan melalui program BRI Peduli dialokasikan untuk berbagai sektor, yaitu pendidikan, peningkatan kesehatan, sarana-prasarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam, bantuan untuk korban bencana alam, serta bansos untuk pengentasan kemiskinan.
“Dalam pelaksanaan program BRI Peduli, BRI melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal, agar penyaluran dapat tepat sasaran dan tepat guna,” tambah Budi. Ia juga berharap, bantuan yang diberikan oleh BRI melalui program BRI Peduli dapat memberikan manfaat yang besar bagi seluruh lapisan masyarakat.
Informasi mengenai BRI dan kegiatan CSR BRI dapat diakses melalui situs www.bri.co.id atau www.bangga-berindonesia.com.
Sumber: Kompas.Comhttp://jurnal-pertahanan.blogspot.com/2015/04/bank-bri-dan-tni-ad-tanam-kelor-di.htmlPenulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.