Kartunis Australia Terus Berupaya Perburuk Hubungan RI-Australia

Rabu, 27 November 2013 - 09:49

Jakarta, Seruu.com - Peraih Civil Justice Award 2013 dari Aliansi Pengacara Australia (ALA) Ferdi Tanoni menuduh kartunis ternama Australia Larry Pickering terus berupaya memperburuk hubungan persahabatan antara RI-Australia lewat sebuah artikel yang ditulis dan dipublikasi di Australia tentang tuntutan permintaan maaf  dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)  tentang skandal penyadapan.

Dalam artikelnya itu, kata Tanoni yang juga Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB), kartunis dan karikaturis ternama Australia itu sangat meremehkan Indonesia lewat artikelnya "Indonesia Digs Itself a Very Deep Hole--Indonesia menggali sendiri lubang yang sangat dalam".

    

"Pickering mengungkit-ungkit masalah bantuan Australia untuk korban bencana alam dan tsunami di Aceh, kasus Balibo Five dimana lima orang wartawan Australia terbunuh di Balibo ketika Timor Timur hendak berintegrasi dengan Indonesia pada 1975 serta bantuan Australia untuk pembangunan 500 sekolah di Indonesia," kata Tanoni dalam pesan tertulisnya, Rabu (27/11/2013).

    

Tanoni, yang juga mantan agen imigrasi Kedutaan Besar Australia itu lewat akun twitternya @WestTimorh juga menyerang  kartunis ternama Australia tersebut ke akun twitternya @LarryPickering dengan mengungkap sejumlah fakta tentang tindakan kekejaman yang dilakukan oleh Australia kepada rakyat Indonesia.

    

Ia langsung meminta tanggapan Larry Packering soal tindakan kekejaman yang dilakukan oleh AL Australia terhadap nelayan tradisional Indonesia yang mencari ikan dan biota laut lainnya di perairan sekitar Laut Timor yang menjadi ladang kehidupannya.

    

"Kami memiliki bukti video dokumenter yang merekam tindakan kekejaman yang dilakukan oleh AL Australia itu. Nelayan kita digiring masuk ke perairan Austrlia, kemudian menuduh para nelayan Indonesia telah melanggar perairan Australia dan dipaksa turun sambil menodongkan senjata laras panjang kepada para nelayan, kemudian perahu mereka ditembaki hingga tenggelam tanpa bekas di dasar Laut Timor," katanya.   

    

"Setelah perahu-perahu nelayan kita ditenggelamkan, para serdadu dari AL Australia itu kemudian meneriakan yel-yel kemenangan sambil menghadiahi nelayan kita selongsong peluru kosong untuk dibawa pulang ke Indonesia," tambahnya.

    

Dalam akun twitternya itu, Tanoni juga menantang Larry Pickering tentang aksi penipuan yang dilakukan oleh Australia dengan menguasai hampir 85 persen Laut Timor yang kaya dengan minyak dan gas serta hasil laut lainnya dengan membuat garis batas Laut Timor yang palsu.

    

"Kami mengingkatkan Larry Pickering untuk tidak memulai sebuah tulisan dengan mengadu domba para politisi yang akan berujung pada sebuah tindakan peperangan," kata Tanoni.

    

"Kami menyadari bahwa setiap orang pasti memiliki rasa hormat dan bangga terhadap bangsa dan negaranya, namun tidak harus menghina bangsa lain yang memiliki harkat dan martabat yang sama," katanya mengingatkan.

    

Kartunis kenamaan Australia itu perlu mencatat bahwa "Sampai langit ini runtuh sekalipun posisi geografis Indonesia dan Australia tetap tidak akan bisa dipindahkan bahkan sampai hari kiamat sekalipun". [Irm]

http://www.i.tokohindonesia.com/lintas-berita/artikel/36951/kartunis-australia-terus-berupaya-perburuk-hubungan-ri-australia

Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob