Daftar Negara-Negara dengan Senjata Nuklir di Dunia
Berikut
ini adalah daftar negara-negara yang telah mengakui kepemilikan atas
senjata nuklir, perkiraan jumlah hulu ledak nuklir, dan tahun dimana
mereka melakukan uji coba pertama. Daftar tersebut dalam politik global
dikenal sebagai “Klub Nuklir”. Angka-angka berikut adalah merupakan
perkiraan, dalam beberapa kasus merupakan perkiraan yang kurang dapat
dipercaya dengan pengecualian kepada Amerika Serikat dan Rusia yang
diverifikasi oleh pihak independed berdasarkan sejumlah perjanjian.
Angka-angka
ini juga mewakili jumlah hulu ledak yang dimiliki dan bukannya jumlah
yang aktif. Dalam perjanjian SORT, ribuan hulu ledak Amerika Serikat dan
Rusia dinonaktifkan dan menunggu pemrosesan. Bahan radioaktif yang ada
di dalam hulu ledak nuklir dapat didaur-ulang untuk digunakan dalam
reaktor nuklir di pembangkit listrik tenaga nuklir, kapal selam dan
kapal perang.
Pada
1985 jumlah hulu ledak nuklir aktif di dunia berjumlah 65.000, kemudian
turun menjadi 20.000 pada 2002. Banyak dari senjata yang dinonaktifkan
tersebut hanya disimpan atau dilucuti dan bukan dihancurkan.
Negara-negara yang mengakui memiliki senjata nuklir
1. Amerika Serikat
- Hulu ledak aktif/total: 5.735/9.960
- Tahun pertama uji coba: 1945 (”Trinity”).
2. Rusia (bekas Uni Soviet)
- Hulu ledak aktif/total: 5.830/16.000
- Tahun pertama uji coba: 1949 (”RDS-1″).
3. Britania Raya
- Hulu ledak aktif/total: <200
- Tahun pertama uji coba: 1952 (”Hurricane”).
4. Perancis
- Hulu ledak aktif/total: 350
- Tahun pertama uji coba: 1960 (”Gerboise Bleue”).
5. Tiongkok
- Hulu ledak aktif/total: 130
- Tahun pertama uji coba: 1964 (”596″).
6. India
- Hulu ledak aktif/total: 40-50
- Tahun pertama uji coba: 1974 (”Smiling Buddha”).
7. Pakistan
- Hulu ledak aktif/total: 30-52
- Tahun pertama uji coba: 1998 (”Chagai-I”).
8. Korea Utara
- Hulu ledak aktif/total: 1-10
- Tahun pertama uji coba: 2006.
Negara-negara yang dipercayai memiliki senjata nuklir
- Israel.
- Hulu ledak aktif/total: 75-200,
- Tahun pertama uji coba: tidak ada atau 1979.
Semua
angka-angka di atas adalah perkiraan yang berasal dari Natural
Resources Defense Council yang dipublikasikan di Bulletin of the Atomic
Scientists, kecuali referensi lain diberikan. Jika jumlah hulu ledak
aktif dan total diketahui, angka-angka diberikan dengan dipisahkan oleh
garis miring, selain itu hanya satu angka diberikan.
Ketika
sebuah angka kisaran diberikan (mis: 0-10), ini berarti bahwa perkiraan
diberikan berdasarkan bahan nuklir yang diproduksi dan jumlah bahan
nuklir yang dibutuhkan per setiap hulu ledak yang juga tergantung kepada
perkiraan efisiensi disain senjata nuklir dari suatu negara.
Negara yang telah melakukan uji coba nuklir
1. Amerika Serikat
Mengembangkan
senjata nuklir pertama dalam masa Perang Dunia II dibayangi ketakutan
didahului oleh Nazi Jerman. Uji coba senjata nuklirnya pertama kali
dilakukan pada 1945 (”Trinity”), dan menjadi negara satu-satunya yang
pernah menggunakan senjata nuklir terhadap negara lain, yaitu ketika bom
nuklir dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki (baca juga: Proyek
Manhattan).
AS
juga merupakan negara yang pertama kali mengembangkan bom hidrogen, uji
cobanya (”Ivy Mike”) pada 1952 dan versi yang dapat digunakan dalam
peperangan pada 1954 (”Castle Bravo”).
2. Rusia
Melakukan
uji coba senjata nuklirnya yang pertama (”Joe-1″) pada 1949, dalam
sebuah proyek yang sebagian dikembangkan dengan espionase dalam dan
setelah Perang Dunia II (baca juga: Proyek senjata nuklir Soviet).
Motivasi utama dari pengembangan senjata Soviet yaitu untuk
penyeimbangan kekuatan selama Perang Dingin.
Soviet
menguji bom hidrogen primitif pada 1953 (”Joe-4″) dan sebuah bom
hidrogen berdaya megaton pada 1955 (”RDS-37″). Uni Soviet juga melakukan
uji coba bom terkuat yang pernah diledakkan oleh manusia , (”Tsar
Bomba”), yang memiliki daya ledak 100 megaton, tetapi dikurangi dengan
sengaja menjadi 50 megaton. Pada 1991, semua persenjataannya menjadi
milik Rusia.
3. Britania Raya
Melakukan
uji coba senjata nuklir pertamanya (”Hurricane”) pada 1952, dengan data
yang sebagian besar didapat dari hasil kerja sama dengan Amerika
Serikat dalam Proyek Manhattan.
Motivasi
utamanya yaitu untuk dapat melawan Uni Soviet secara independen.
Britania Raya melakukan uji coba bom hidrogen pada 1957. Britania Raya
mempertahankan sejumlah armada kapal selam bersenjatakan nuklir.
4. Perancis
Menguji coba senjata nuklirnya pertama kali pada 1960, serta bom hidrogen pada 1968.
5. Republik Rakyat Tiongkok
Menguji
coba senjata nuklirnya pertama kali pada 1964, yang mengagetkan banyak
badan intelejensi Barat. Tiongkok memperoleh pengetahuan nuklirnya dari
Soviet, tetapi kemudian berhenti setelah pemisahan Sino-Soviet. Tiongkok
menguji coba bom hidrogen pertama kali pada 1967 di Lop Nur. Tiongkok
dipercaya untuk memiliki sekitar 130 hulu ledak nuklir.
6. India
Tidak
pernah menjadi anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. India menguji
coba sebuah “alat nuklir damai”, sebagaimana digambarkan oleh pemerintah
India pada 1974 (”Smiling Buddha”), uji coba pertama yang dikembangkan
setelah pendirian NPT, menjadi pertanyaan baru tentang bagaimana sebuah
teknologi nuklir sipil dapat diselewengkan untuk kepentingan
persenjataan.
Motivasi
utamanya diperkirakan adalah untuk melawan Tiongkok. India kemudian
menguji coba hulu ledak nuklirnya pada 1998 (”Operasi Shakti”), termasuk
sebuah alat termonuklir (walaupun kesuksesan termonuklir tersebut masih
diragukan). Pada Juli 2005, India secara resmi diakui oleh Amerika
Serikat sebagai “sebuah negara dengan teknologi nuklir maju yang
bertanggungjawab” dan setuju untuk melakukan kerjasama nuklir di antara
kedua negara.
7. Pakistan
Bukan
merupakan negara anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Pakistan
selama beberapa dekade secara diam-diam mengembangkan senjata nuklirnya
dimulai pada akhir 1970-an. Pakistan pertama kali berkembang menjadi
negara nuklir setelah pembangunan reaktor nuklir pertamanya di dekat
Karachi dengan peralatan dan bahan yang disediakan oleh negara-negara
barat pada awal 1970-an.
Setelah
uji coba senjata nuklir India, Pakistan secara bertahap memulai program
pengembangan senjata nuklirnya dan secara rahasia membangun fasilitas
nuklirnya kebanyakan berada di bawah tanah dekat ibu kota Islamabad.
Beberapa sumber mengatakan Pakistan telah memiliki kemampuan senjata
nuklir pada akhir 1980-an. Hal tersebut masih bersifat spekulatif sampai
pada 1998 ketika Pakistan melakukan uji coba pertamanya di Chagai
Hills, beberapa hari setelah India melakukan uji cobanya.
8. Korea Utara
Dahulunya
merupakan anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir tetapi kemudian
menarik diri pada 10 Januari 2003. Pada Februari 2005 Korea Utara
mengklaim telah memiliki sejumlah senjata nuklir aktif, walaupun
diragukan sejumlah ahli karena Korea Utara kurang dalam melakukan uji
coba.
Pada
Oktober 2006, Korea Utara mengatakan seiring dengan tekanan oleh
Amerika Serikat, akan mengadakan sejumlah uji coba nuklir sebagai
konfirmasi atas status nuklirnya. Korea Utara melaporkan sebuah uji coba
nuklir yang sukses pada 9 Oktober 2006.
Kebanyakan
pejabat intelejensi AS mempercayai bahwa sebuah uji coba nuklir telah
dilangsungkan seiring dengan dideteksinya isotop radioaktif oleh
angkatan udara AS, akan tetapi kebanyakan pejabat setuju bahwa uji coba
tersebut kemungkinan hanya mengalami sedikit keberhasilan, dikarenakan
daya ledaknya yang hanya berkisar kurang dari 1 kiloton.
Negara-negara yang dipercayai memiliki senjata nuklir
Negara-negara
yang dipercayai memiliki sedikitnya satu senjata nuklir, atau program
dengan tingkat keberhasilan akan memproduksi senjata nuklir di masa
mendatang:
Israel
Israel
bukan merupakan anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir dan menolak
untuk mengkonfirmasi atau menyangkal memiliki senjata nuklir, atau
mengembangkan program senjata nuklir. Walaupun Israel mengklaim Pusat
Riset Nuklir Negev dekat Dimona adalah sebuah “reaktor penelitian”,
tetapi tidak ada hasil pekerjaan ilmuwan yang bekerja disana yang
dipublikasikan.
Informasi
mengenai program di Dimona dibeberkan oleh teknisi Mordechai Vanunu
pada 1986. Analisis gambar mengidentifikasi bunker senjata, peluncur
misil bergerak, dan situs peluncuran pada foto satelit. Badan Tenaga
Atom Internasional mempercayai Israel memiliki senjata nuklir.
Israel
mungkin telah melakukan sebuah uji coba senjata nuklir dengan Afrika
Selatan pada 1979, tetapi hal ini belum dikonfirmasikan (lihat: insiden
Vela). Menurut Natural Resources Defense Council dan Federasi Ilmuwan
Amerika, Israel memiliki sekitar 75-200 senjata.
Negara-negara yang dicurigai memiliki program nuklir rahasia
Berikut
ini adalah sejumlah negara yang dituduh oleh sejumlah negara dan badan
internasional memiliki program nuklir atau mencoba untuk mengembangkan
senjata nuklir walaupun belum dicurigai telah memilikinya.
1. Iran
Menandatangani
Perjanjian Nonproliferasi Nuklir dan mengemukakan ketertarikannya dalam
teknologi nuklir termasuk pengayaan nuklir untuk tujuan damai (sebuah
hak yang dijamin dalam perjanjian), tetapi CIA (badan rahasia AS) dan
beberapa negara barat mencurigai bahwa hal tersebut sebenarnya untuk
menutupi program pengembangan senjata nuklir dan mengklaim bahwa Iran
memiliki sedikit kebutuhan untuk mengembangkan tenaga nuklir, dan secara
konsisten memilih opsi nuklir yang dapat menjadi multi penggunaan
dibandingkan dengan memilih teknologi nuklir yang hanya bisa digunakan
untuk pembangkitan tenaga listrik.
Mantan
Menteri Luar Negeri Iran Kamal Kharrazi secara tegas menyatakan ambisi
negaranya dalam teknologi nuklir: “Iran akan mengembangkan kemampuan
tenaga nuklir dan hal ini harus diakui oleh perjanjian.”Badan Tenaga
Atom Internasional (IAEA) kemudian melaporkan Iran ke Dewan Keamanan PBB
pada 4 Februari 2006 sebagai respon dari kekhawatiran negara-negara
barat akan program nuklir Iran.
Pada
11 April 2006, presiden Iran mengumumkan bahwa Iran telah berhasil
melakukan pengayaan uranium untuk dapat digunakan dalam reaktor untuk
pertama kalinya. Pada 22 April 2006, delegasi Iran untuk badan
pengawasan nuklir PBB bahwa Iran telah mencapai persetujuan awal dengan
Kremlin untuk membentuk sebuah kerjasama dalam pengayaan uranium bersama
di wilayah Rusia.
2. Arab Saudi
Pada
2003, anggota pemerintahan Saudi Arabia menyatakan bahwa dikarenakan
hubungan yang memburuk dengan Amerika Serikat, Saudi Arabia dipaksa
untuk mempertimbangkan pengembangan senjata nuklir, tetapi sejak itu
mereka kerap menyangkal telah memulai pengembangannya.
Kabar burung beredar bahwa Pakistan telah mengirim sejumlah senjata nuklir ke Arab Saudi, tetapi hal ini tidak dapat dikonfirmasikan.Pada
Maret 2006, sebuah majalah Jerman, Cicero melaporkan bahwa Arab Saudi
sejak 2003 telah menerima bantuan dari Pakistan untuk mengembangkan
rudal nuklir.
Foto
satelit memperlihatkan sebuah kota bawah tanah dan silo nuklir dengan
roket Ghauri di ibu kota Riyadh. Pakistan kemudian menyangkal telah
membantu Arab Saudi dalam ambisi nuklirnya.
Negara-negara yang pernah memiliki senjata nuklir
1. Afrika Selatan
Afrika
Selatan membuat 6 senjata nuklir pada 1980-an, tetapi kemudian
melucutinya pada awal 1990-an sehingga menjadi satu-satunya negara yang
diketahui tidak melanjutkan program senjata nuklirnya setelah
mengembangkannya sendiri.
Pada
1979 terjadi suatu insiden di Samudera Hindia yang dicurigai adalah uji
coba nuklir oleh Afrika Selatan yang kemungkinan bekerja sama dengan
Israel. Hal ini tidak pernah dikonfirmasikan. Afrika Selatan
menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir pada 1991.
Bekas negara Uni Soviet
1. Belarusia
Memiliki
81 hulu ledak yang berada di wilayahnya setelah Uni Soviet runtuh pada
1991. Kesemuanya itu kemudian dipindahkan ke Rusia pada 1996. Belarusia
menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir.
2. Kazakhstan
Mewarisi
1.400 senjata nuklir dari Uni Soviet, dan memindahkan kesemuanya itu ke
Rusia pada 1995. Kazakhstan menandatangani Perjanjian Nonproliferasi
Nuklir.
3. Ukraina
Menandatangani
Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Ukraina mewarisi 5.000 senjata nuklir
ketika merdeka dari Uni Soviet pada 1991, menjadikannya sebagai negara
pemilik senjata nuklir terbanyak ketiga di dunia. Pada 1996, Ukraina
secara sukarela melucuti semua senjata nuklirnya untuk dikembalikan ke
Rusia.
Negara-negara yang pernah memiliki program nuklir
Berikut
adalah negara-negara yang pernah memiliki program senjata nuklir dengan
berbagai tingkat kesuksesan. Negara-negara tersebut sekarang ini tidak
lagi mengembangkan atau memiliki program nuklir. Semua negara yang ada
di bawah ini telah menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir.
1. Argentina
Membentuk
Komisi Energi Atom Nasional (National Atomic Energy Commission atau
CNEA) pada 1950 untuk mengembangkan program energi nuklir untuk tujuan
damai tetapi kemudian mengadakan penelitian program senjata nuklir di
bawah kepemimpinan militer tahun 1978 pada suatu saat ketika
menandatangani tetapi belum meratifikasi Perjanjian Tlatelolco.
Program
ini kemudian ditinggalkan setelah proses demokrasi pada 1983.Beberapa
laporan tidak resmi dan intelijen AS kemudian melaporkan bahwa Argentina
meneruskan beberapa jenis program senjata nuklir pada 1980-an (salah
satunya adalah uji coba membuat sebuah kapal selam nuklir), terutama
dikarenakan rivalitas dengan Brasil, tetapi akhirnya program tersebut
dibatalkan.
Pada
awal 1990-an, Argentina dan Brasil membentuk sebuah badan inspeksi
bilateral bertujuan untuk melakukan verifikasi kegiatan kedua negara
dalam penggunaan energi nuklir dengan tujuan damai. Argentina
menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir pada 10 Februari 1995.
2. Australia
Setelah
Perang Dunia II, kebijakan pertahanan Australia membentuk kerjasama
pengembangan senjata nuklir dengan Britania Raya. Australia menyediakan
uranium, wilayah untuk uji coba senjata dan roket, serta ilmuwan.
Canberra juga secara aktif terlibat dalam program peluru kendali Blue
Streak.
Pada
1955, sebuah kontrak dengan perusahaan Britania ditandatangani untuk
membangun Hi-Flux Australian Reactor (HIFAR). HIFAR dianggap sebagai
langkah pertama dari rencana untuk membangun reaktor yang lebih besar
yang berkemampuan untuk memproduksi plutonium yang lebih banyak bagi
kebutuhan senjata nuklir. Ambisi nuklir Australia akhirnya ditinggalkan
pada 1960-an. Australia kemudian menandatangani NPT pada 1970 dan
meratifikasinya pada 1973.
3. Brasil
Rejim
militer Brasil membentuk program penelitian senjata nuklir (dengan kode
“Solimões”) pada tahun 1978, walaupun telah meratifikasi Perjanjian
Tlatelolco pada 1968. Program tersebut kemudian ditinggalkan ketika
sebuah pemerintahan terpilih berkuasa pada 1985.
Pada
13 Juli 1998 Presiden Fernando Henrique Cardoso menandatangani dan
meratifikasi Perjanjian Nonproliferasi Nuklir dan Traktat Pelarangan
Ujicoba Nuklir Komprehensif, mengakhiri ambisi senjata nuklir Brasil.
4. Mesir
Pernah memiliki program senjata nuklir antara 1954 dan 1967. Mesir menandatangani NPT.
5. Jerman
Selama
Perang Dunia II, Jerman di bawah kekuasaan Nazi, mengadakan penelitian
untuk pengembangan senjata nuklir, akan tetapi tidak didukung sejumlah
sumber daya, program tersebut akhirnya ditemukan masih jauh dari
keberhasilan ketika Perang Dunia II selesai.
Fasilitas
penelitiannya juga disabotase oleh mata-mata Britania dan Norwegia
sehingga menghambat penelitian Jerman. (lihat Sabotase air berat
Norwegia). Sejarawan Rainer Karlsch, dalam bukunya tahun 2005 yang
berjudul Hitlers Bombe, menceritakan bahwa Nazi telah mengadakan sebuah
uji coba bom atom di Thuringia dalam tahun terakhir perang yang
kemungkinan adalah berupa senjata radiologi dan bukan sebuah senjata
fisi. (Baca pula: Proyek energi nuklir Jerman).
6. Irak
Telah
menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Mereka memiliki sebuah
program riset senjata nuklir pada 1970-an sampai 1980-an. Pada 1981,
Israel menghancurkan reaktor nuklir Irak Osiraq. Tahun 1996, Hans Blix
melaporkan bahwa Irak telah melucuti atau menghancurkan semua kemampuan
nuklir mereka.
Tahun
2003, sebuah koalisi multinasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat
menginvasi Irak berdasarkan laporan intelijen yang melaporkan bahwa Irak
memiliki senjata yang dilarang oleh Dewan Keamanan PBB.
Karena
Irak menolak untuk bekerja sama dengan inspeksi PBB, Irak dicurigai
oleh banyak anggota Dewan Keamanan PBB memiliki program nuklir. Akan
tetapi, tahun 2004, Laporan Duelfer menyimpulkan bahwa program nuklir
Irak telah ditutup pada 1991.
7. Kerajaan Jepang
Pernah
mengadakan penelitian senjata nuklir selama Perang Dunia II walaupun
tidak kurang banyak mengalami kemajuan. Jepang menandatangani Perjanjian
Nonproliferasi Nuklir. Belum ada bukti yang mengindikasikan Jepang
mengembangkan program senjata nuklir walaupun secara kemampuan
teknologi, Jepang dianggap mampu mengembangkan senjata nuklir dalam
waktu singkat.
Konstitusi
Jepang melarang pembuatan senjata nuklir selain itu Jepang telah aktif
mempromosikan perjanjian nonproliferasi nuklir. Beberapa kecurigaan
muncul bahwa senjata nuklir mungkin berada dalam pangkalan Amerika
Serikat yang berada di Jepang.
8. Libya
Menandatangani
Perjanjian Nonproliferasi Nuklir. Pada 19 Desember 2003, setelah invasi
ke Irak yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan pencegahan pengiriman
suku cadang yang dirancang Pakistan yang dikirim dari Malaysia (bagian
dari jaringan proliferasi A. Q. Khan, Libya mengakui memiliki sebuah
program senjata nuklir dan secara sekaligus juga mengumumkan maksud
mereka untuk mengakhirinya serta melucuti semua senjata pemusnah massal
untuk diverifikasi oleh tim inspeksi tanpa syarat.
9. Polandia
Riset
nuklir di Polandia dimulai pada awal 1960-an, ketika tercapainya reaksi
fisi nuklir terkontrol pertama pada akhir 1960-an. Pada 1980-an, riset
difokuskan pada pengembangan reaksi mikro-nuklir di bawah kontrol
militer.
Polandia
saat ini mengoperasikan reaktor riset nuklir MARIA di bawah kendali
Institute of Atomic Energy di Swierk dekat Warsawa. Polandia telah
menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir dan secara resmi
mengumumkan tidak memiliki senjata nuklir.
10. Rumania
Menandatangani
Perjanjian Nonproliferasi Nuklir pada 1970. Walaupun demikian, di bawah
pemerintahan Nicolae Ceausescu, pada 1980-an, Rumania memiliki program
pengembangan senjata nuklir rahasia yang berakhir ketika Nicolae
Ceausescu digulingkan pada 1989.
Sekarang
ini Rumania mengoperasikan sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir
dengan dua buah reaktor yang dibangun dengan bantuan Kanada. Rumania
juga memiliki fasilitas penambangan dan pengayaan uraniumnya sendiri
untuk pembangkit listrik dan sebuah program riset.
11. Korea Selatan
Memulai
program senjata nuklirnya pada awal 1970-an, yang diperkirakan
ditinggalkan ketika Korea Selatan menandatangani NPT pada 1975. Akan
tetapi banyak laporan yang mengatakan program tersebut kemudian
dilanjutkan oleh militer.
In
late 2004, the South Korean government disclosed to the IAEA that
scientists in South Korea had extracted plutonium in 1982 and enriched
uranium to near-weapons grade in 2000. (see South Korean nuclear
research programs).
12. Swedia
Secara
serius mempelajari pengembangan senjata nuklir antara 1950-an dan
1960-an. Swedia diperkirakan memiliki pengetahuan yang cukup yang
memungkinkan negara itu untuk membuat senjata nuklir. Sebuah fasilitas
penelitian senjata dibangun di Studsvik. Saab pernah membuat rencana
untuk sebuah pesawat pengebom nuklir berkecepatan supersonik yang
berkode A36. Swedia kemudian memutuskan untuk tidak melanjutkan program
senjata nuklirnya dan menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir.
13. Swiss
Pernah
memiliki sebuah program nuklir rahasia antara 1946 dan 1969. Swiss
kemudian memiliki proposal teknis mendetil, senjata-senjata tertentu dan
perkiraan biaya untuk persenjataan nuklir Swiss pada 1963. Program ini
kemudian ditinggalkan dikarenakan masalah finansial dan
ditandatanganinya NPT pada 27 November 1969.
14. Taiwan
Memiliki
sebuah program penelitian senjata nuklir rahasia dari tahun 1964 sampai
1988 ketika mendapat tekanan dari Amerika Serikat. Taiwan
menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Nuklir pada 1968.
15. Yugoslavia,
Yugoslavia
memiliki ambisi nuklir sejak awal 1950-an ketika ilmuwan Yugoslavia
memulai proses pengayaan uranium dan plutonium. Tahun 1956, fasilitas
pemrosesan bahan bakar Vinca dibangun, diikuti oleh reaktor penelitian
pada 1958 dan 1959 dengan air berat dan uranium yang sudah diproses
disediakan oleh Uni Soviet. Pada 1966 uji coba pemrosesan Plutonium
dimulai di laboratorium Vinca menghasilkan plutonium yang sudah
dikayakan.
Selama
periode 1950-an dan 1960-an, Yugoslavia dan Norwegia mengadakan
kerjasama dalam pemrosesan ulang plutonium. Tahun 1960 Tito menghentikan
program nuklir untuk alasan yang tidak diketahui tetapi kemudian
memulainya kembali setelah uji coba nuklir India yang pertama pada 1974.
Program
nuklir masih berlangsung setelah kematian Tito pada 1980 yang terbagi
atas program nuklir untuk senjata dan untuk energi. Program senjata
nuklir kemudian dihentikan pada Juli 1987. Program nuklir untuk energi
kemudian menghasilkan dibangunnya pembangkit listri tenaga nuklir Krško
tahun 1983, yang sekarang dimiliki oleh Slovenia dan Kroasia.
16. Serbia dan Montenegro
Kemudian
mewarisi laboratorium Vinca dan 50 kilogram uranium yang sudah
dikayakan yang disimpan di fasilitas tersebut. Selama pengeboman NATO
atas Yugoslavia tahun 1999, Vinca tidak pernah menjadi sasaran karena
NATO mengetahui tentang uranium yang tersimpan disitu. Setelah
pengeboman NATO berakhir, pemerintah Amerika Serikat dan Nuclear Threat
Initiative memindahkan uranium tersebut ke Rusia – tempat dimana
Yugoslavia pertama kali memperolehnya.
Negara-negara berkemampuan nuklir lainnya
Secara
teori, negara industri manapun sekarang ini memiliki kemampuan teknis
untuk mengembangkan senjata nuklir dalam beberapa tahun jika memang
negara tersebut bermaksud demikian. Negara yang telah memiliki teknologi
nuklir serta industri persenjataan yang cukup, malah dapat melakukannya
dalam satu atau dua tahun atau bahkan dalam hitungan bulan jika mereka
bermaksud demikian.
Negara-negara
industri besar seperti Jepang, Jerman, Italia, Australia dan Kanada
contohnya, dapat membangun persenjataan untuk menyaingi negara-negara
yang telah memiliki senjata nuklir dalam beberapa tahun. Daftar di bawah
ini adalah negara-negara yang telah memiliki kemampuan untuk
mengembangkan persenjataan nuklir.
Daftar
berikut hanya berisi negara-negara yang telah memiliki kemampuan nuklir
bukan negara-negara yang secara politik bermaksud mengembangkannya.
Semua negara dalam daftar di bawah ini telah menandatangani Perjanjian
Nonproliferasi Nuklir.
1. Kanada
Memiliki
pengetahuan untuk pengembangan teknologi nuklir, cadangan uranium dalam
jumlah besar dan memasarkan reaktor untuk keperluan sipil. Kanada
memiliki plutonium dalam jumlah besar yang dihasilkan reaktor-reaktor
pembangkit tenaga listrik. Kanada dapat mengembangkan senjata nuklir
dalam waktu singkat. Walaupun tidak memiliki program senjata nuklir
sekarang ini, Kanada secara teknologi telah mampu memiliki program
tersebut sejak 1945.
Kanada
merupakan kontributor penting dari keahlian dan bahan baku program
nuklir Amerika di masa lalu dan juga turut serta dalam Proyek Manhattan.
Pada 1959, NATO mengusulkan RCAF (Angkatan Udara Kanada) untuk
membangun sebuah kekuatan nuklir di Eropa, pada 1962, enam skuadron
CF-104 Kanada ditempatkan di Eropa untuk membangun RCAF Nuclear Strike
Force yang dipersenjatai dengan bom nuklir B28 (aslinya adalah Mk 2 di
bawah program nuklir NATO; kesatuan tersebut kemudian dibubarkan pada
1972 ketika Kanada memutuskan untuk tidak menggunakan cara-cara serangan
nuklir.
Kanada
kemudian menerima pengontrolan bersama atas hulu ledak nuklir Amerika
W-40 dalam teritorial Kanada pada 1963 untuk digunakan pada rudal BOMARC
Kanada. Angkatan Udara Kanada juga menyimpan sejumlah roket nuklir
udara ke udara AIR-2 Genie sebagai senjata utama dari pesawat tempur
CF-101 Voodoo setelah 1965. Perdana Menteri Pierre Trudeau
mendeklarasikan Kanada menjadi negara bebas senjata nuklir pada 1971,
dan hulu ledak Amerika terakhir ditarik pada 1984.
Kanada
memberikan reaktor riset pertama India, CIRUS, pada 1956. Reaktor ini
digunakan untuk menghasilkan bahan nuklir yang digunakan dalam uji coba
nuklir pertama India. Kadana juga memproduksi reaktor CANDU dan menjual
teknologinya ke beberapa negara seperti Republik Rakyat Tiongkok, Korea
Selatan, India, Rumania, Argentina dan Pakistan. Akan tetapi tidak ada
bukti yang dapat dipercaya yang menunjukkan bahwa reaktor-reaktor CANDU
digunakan untuk menghasilkan bahan nuklir yang digunakan India dan
Pakistan. Kanada kemudian memutuskan perdagangan nuklir dengan kedua
negara tersebut setelah mereka melakukan uji coba senjata nuklirnya yang
pertama.
2. Jerman
Memiliki
industri nuklir yang mampu memproduksi reaktor, fasilitas pengayaaan
uranium, fasilitas produksi bahan bakar nuklir dan fasilitas pemrosesan
ulang bahan bakar nuklir serta mengoperasikan 19 reaktor untuk sepertiga
kebutuhan listrik negara itu. Jerman sejak 1945 belum melakukan upaya
serius untuk mengembangkan sistem pengiriman senjata strategisnya,
tetapi sejumlah senjata nuklir telah ditempatkan di Jerman Barat dan
Jerman Timur selama Perang Dingin dimulai pada 1955.
Dibawah
skema penggunaan bersama nuklir, tentara Jerman Barat memiliki wewenang
untuk menggunakan senjata nuklir AS ketika menghadapi serangan
besar-besaran dari Pakta Warsawa. Beberapa lusin senjata tersebut masih
tetap berada di beberapa fasilitas militer di Jerman bagian barat.
Jerman
sejak 1998 telah mengadopsi kebijakan untuk menghapus semua
persenjataan nuklir, walaupun kebijakan tersebut berjalan lambat. Pada
26 Januari 2006, bekas menteri pertahanan, Rupert Scholz, mengatakan
bahwa Jerman mungkin membutuhkan persenjataan nuklirnya sendiri untuk
menghadapi ancaman teroris.
Sumber : Wikipedia.org
https://zeniad.wordpress.com/2009/02/18/daftar-negara-negara-dengan-senjata-nuklir-di-dunia/
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.