Energi Surya di Jerman dan Renovasi Rumah Dinas DPR
23
12
2007
Tidak
sedikit orang meragukan kemampuan energi terbarukan (ET) karena faktor
teknologinya yang dituduh tidak mampu bersaing dengan fossil fuel,
apalagi dengan nuklir. Tapi, menurut saya penghambat terbesar penetrasi
ET ke struktur energi nasional (dan banyak negara lain di dunia) lebih
ditentukan oleh faktor politis. Dari sisi teknologi, ET termasuk yang
sudah mature. (Foto kiri: Posisi Jerman di Eropa. Sumber: Wikimedia)
Jerman
adalah salah satu negara yang sudah berhasil melewati hambatan politis
dan birokrasi, khususnya di bidang energi surya (solar energy). Negeri
itu kini menjadi pasar photovoltaic (PV) terbesar dunia. Berita teranyar dari Jerman adalah pembangunan 1,15 GWp PV system.
Tidak tanggung-tanggung, sekitar 55% kapasitas PV seluruh dunia
dipasang di Jerman. Luar biasa. Tahun lalu, penjualan industri PV Jerman
mencapai 3,8 Milyar Euro.
Mengapa
Jerman bisa mencapai prestasi seunggul itu? Jawabannya tidak hanya
karena Jerman percaya bahwa PV bisa menjadi jawaban atas masalah energi
dan lingkungan saat ini, tapi karena kepercayaan itu didorong oleh
adanya political will.
Trend pengembangan PV system di Jerman 1990-2002 (Sumber: International Energy Agency)
Karena sudah ada niat, lalu dibuatlah instrumen kebijakannya bernama Renewable Energies Act.
Peraturan ini mewajibkan perusahaan listrik Jerman membeli listrik dari
pemilik PV system selama 20 tahun. Harganye berkisar 37,96 hingga 54,21
Euro per kWh. Bahkan, di Jerman bagian Timur ada insentif hingga 50%
dari initial cost bagi sesiapa yang memasang PV system. Mekanisme yang dikenal dengan istilah “feed in tariff” ini telah menyokong produksi PV system.
Sebagai hasilnya, investor PV pun berebut masuk Jerman. Yang terbaru adalah ARISE Technologies Corporation dari Canada. Sebelum itu, beberapa perusahaan besar seperti
Nanosolar, Signet Solar dan First Solar telah lebih dahulu menuai keuntungan di sana. Trend ini diyakini akan bertahan bahkan meningkat sejalan komitmen Jerman mengurangi konsumsi energi fosil.
Jika Indonesia
juga punya niat mengurangi konsumsi bahan bakar fosil, maka yang
diperlukan bukan lagi perdebatan mampu atau tidak teknologi PV menjawab
tantangan ini, tapi apakah lembaga politik kita ‘mau?’
Sebenarnya Indonesia
sudah punya instrumen kebijakan energi di bidang ini, namanya Kebijakan
Enegi Hijau (KEH) yang punya target ET 5% tahun 2020. Tapi sayang, KEH
masih bersifat himbauan. Padahal, sebagaimana dilakukan Jerman dan
beberapa negara maju lain, yang diperlukan adalah kebijakan yang
mengikat. Juga, saya berpendapat bahwa 5% adalah target yang
terlalu kecil untuk 2020, dibandingkan dengan besarnya potensi ET yang
dimiliki Indonesia.
Kontribusi energi terbarukandalam struktur energi Indonesia. Batubara, minyak dan gas menyumbang sekitar 80% (Sumber: International Energy Agency)
Kini
ada proyek renovasi rumah dinas anggota DPR dengan biaya 200 juta
setiap rumah. Padahal kebanyakan rumah dinas itu tidak digunakan oleh
para anggota DPR. Selama renovasi, setiap anggota DPR mendapat biaya
sewa rumah 13 juta per bulan (Sumber: SCTV).
Moga-moga lembaga politik kita tidak hanya mampu memikirkan hal semacam
ini, tapi juga berpikir bagaimana menyelamatkan kebutuhan energi
nasional yang makin meningkat, sekaligus menyelamatkan lingkungan yang
makin parah kondisinya. Amin.
Note: kisah tentang Jerman di atas diambil dari Worldofrenewables
https://kunaifi.wordpress.com/2007/12/23/energi-surya-di-jerman-dan-renovasi-rumah-dinas-dpr/
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.