Isaac Newton
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sir Isaac Newton
Issac Newton saat berusia 46 tahun pada lukisan karya Godfrey Kneller tahun 1689.
Lahir
4 Januari 1643
(KJ: 25 Desember 1642)[1]
Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, Inggris
Meninggal
31 Maret 1727 (umur 84)
(KJ: 20 Maret 1726/7)[1]
Kensington, Middlesex, Inggris, Britania Raya
Tempat tinggal
Westminster Abbey
Tempat tinggal
Inggris
Kebangsaan
Inggris (kemudian Britania)
Bidang
-
-
-
- Alkimia
- Teologi Kristen
-
Institusi
- Universitas Cambridge
- Royal Society
- Royal Mint
Alma mater
Kuliah Trinity, Cambridge
Pembimbing akademik
- Isaac Barrow[2]
- Benjamin Pulleyn[3]
Mahasiswa ternama
- Roger Cotes
- William Whiston
Dikenal karena
- Newtonian mechanics
- Gravitasi Universal
- kalkulus infinitesimal
-
- Optika
- Deret binomial
-
Dipengaruhi
- Johannes Kepler
- Henry More[4]
- Polish Brethren[5]
- Robert Boyle[6]
Memengaruhi
- Nicolas Fatio de Duillier
- John Keill
Tanda tangan
Sir Isaac Newton FRS (lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, 4 Januari 1643 – meninggal 31 Maret 1727 pada umur 84 tahun; KJ: 25 Desember 1642 – 20 Maret 1726/7[1]) adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal dari Inggris.
Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat
berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik.[7]
Karya bukunya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica
yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku paling
berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika klasik.
Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum
gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga
abad. Newton berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi
dan benda-benda luar angkasa lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum
alam yang sama. Ia membuktikannya dengan menunjukkan konsistensi antara
hukum gerak planet Kepler dengan teori gravitasinya. Karyanya ini
akhirnya menyirnakan keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme dan memajukan revolusi ilmiah.
Dalam bidang mekanika, Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum dan momentum sudut. Dalam bidang optika, ia berhasil membangun teleskop refleksi yang pertama[8] dan mengembangkan teori warna
berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca prisma akan membagi cahaya
putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga merumuskan hukum pendinginan
dan mempelajari kecepatan suara.
Dalam bidang matematika pula, bersama dengan karya Gottfried Leibniz yang dilakukan secara terpisah, Newton mengembangkan kalkulus
diferensial dan kalkulus integral. Ia juga berhasil menjabarkan teori
binomial, mengembangkan "metode Newton" untuk melakukan pendekatan
terhadap nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi terhadap kajian deret pangkat.
Sampai sekarang pun Newton masih sangat berpengaruh di kalangan
ilmuwan. Sebuah survei tahun 2005 yang menanyai para ilmuwan dan
masyarakat umum di Royal Society mengenai siapakah yang memberikan kontribusi lebih besar dalam sains, apakah Newton atau Albert Einstein, menunjukkan bahwa Newton dianggap memberikan kontribusi yang lebih besar.[9]
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sir Isaac Newton | |
---|---|
Issac Newton saat berusia 46 tahun pada lukisan karya Godfrey Kneller tahun 1689.
|
|
Lahir | 4 Januari 1643 (KJ: 25 Desember 1642)[1] Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, Inggris |
Meninggal | 31 Maret 1727 (umur 84) (KJ: 20 Maret 1726/7)[1] Kensington, Middlesex, Inggris, Britania Raya |
Tempat tinggal | Westminster Abbey |
Tempat tinggal | Inggris |
Kebangsaan | Inggris (kemudian Britania) |
Bidang |
|
Institusi |
|
Alma mater | Kuliah Trinity, Cambridge |
Pembimbing akademik |
|
Mahasiswa ternama |
|
Dikenal karena |
|
Dipengaruhi |
|
Memengaruhi |
|
Tanda tangan |
Sir Isaac Newton FRS (lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, 4 Januari 1643 – meninggal 31 Maret 1727 pada umur 84 tahun; KJ: 25 Desember 1642 – 20 Maret 1726/7[1]) adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal dari Inggris.
Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat
berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik.[7]
Karya bukunya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica
yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku paling
berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika klasik.
Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum
gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga
abad. Newton berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi
dan benda-benda luar angkasa lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum
alam yang sama. Ia membuktikannya dengan menunjukkan konsistensi antara
hukum gerak planet Kepler dengan teori gravitasinya. Karyanya ini
akhirnya menyirnakan keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme dan memajukan revolusi ilmiah.
Dalam bidang mekanika, Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum dan momentum sudut. Dalam bidang optika, ia berhasil membangun teleskop refleksi yang pertama[8] dan mengembangkan teori warna
berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca prisma akan membagi cahaya
putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga merumuskan hukum pendinginan
dan mempelajari kecepatan suara.
Dalam bidang matematika pula, bersama dengan karya Gottfried Leibniz yang dilakukan secara terpisah, Newton mengembangkan kalkulus
diferensial dan kalkulus integral. Ia juga berhasil menjabarkan teori
binomial, mengembangkan "metode Newton" untuk melakukan pendekatan
terhadap nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi terhadap kajian deret pangkat.
Sampai sekarang pun Newton masih sangat berpengaruh di kalangan
ilmuwan. Sebuah survei tahun 2005 yang menanyai para ilmuwan dan
masyarakat umum di Royal Society mengenai siapakah yang memberikan kontribusi lebih besar dalam sains, apakah Newton atau Albert Einstein, menunjukkan bahwa Newton dianggap memberikan kontribusi yang lebih besar.[9]
Daftar isi
Biografi
Masa-masa Awal
Isaac Newton dilahirkan pada tanggal 4 Januari 1643 [KJ: 25 Desember 1642] di Woolsthorpe-by-Colsterworth, sebuah hamlet (desa) di county Lincolnshire. Pada saat kelahirannya, Inggris masih mengadopsi kalender Julian,
sehingga hari kelahirannya dicatat sebagai 25 Desember 1642 pada hari
Natal. Ayahnya yang juga bernama Isaac Newton meninggal tiga bulan
sebelum kelahiran Newton. Newton dilahirkan secara prematur; dilaporkan
pula ibunya, Hannah Ayscough,
pernah berkata bahwa ia dapat muat ke dalam sebuah cangkir (≈ 1,1
liter). Ketika Newton berumur tiga tahun, ibunya menikah kembali dan
meninggalkan Newton di bawah asuhan neneknya, Margery Ayscough. Newton
muda tidak menyukai ayah tirinya dan menyimpan rasa benci terhadap
ibunya karena menikahi pria tersebut, seperti yang tersingkap dalam
pengakuan dosanya: "Threatening my father and mother Smith to burn them
and the house over them."[10]
Berdasarkan pernyataan E.T. Bell (1937, Simon and Schuster) dan H. Eves:
“ | Newton memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa dan kemudian dikirimkan ke sekolah bahasa di daerah Grantham dimana dia akhirnya menjadi anak terpandai di sekolahnya. Saat bersekolah di Grantham dia tinggal di-kost milik apoteker lokal yang bernama William Clarke. Sebelum meneruskan kuliah di Universitas Cambridge pada usia 19, Newton sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke, Anne Storer. Saat Newton memfokuskan dirinya pada pelajaran, kisah cintanya dengan menjadi semakin tidak menentu dan akhirnya Storer menikahi orang lain. Banyak yang menegatakan bahwa dia, Newton, selalu mengenang kisah cintanya walaupun selanjutnya tidak pernah disebutkan Newton memiliki seorang kekasih dan bahkan pernah menikah. | ” |
Sejak usia 12 hingga 17 tahun, Newton mengenyam pendidikan di sekolah The King's School
yang terletak di Grantham (tanda tangannya masih terdapat di
perpustakaan sekolah). Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah
dengan alasan agar dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton tidak
menyukai pekerjaan barunya[11].
Kepala sekolah King's School kemudian meyakinkan ibunya untuk mengirim
Newton kembali ke sekolah sehingga ia dapat menamatkan pendidikannya.
Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai yang
memuaskan.
Pada Juni 1661, Newton diterima di Trinity College Universitas Cambridge sebagai seorang sizar (mahasiswa yang belajar sambil bekerja).[12] Pada saat itu, ajaran universitas didasarkan pada ajaran Aristoteles, namun Newton lebih memilih untuk membaca gagasan-gagasan filsuf modern yang lebih maju seperti Descartes dan astronom seperti Copernicus, Galileo, dan Kepler.
Pada tahun 1665, ia menemukan teorema binomial umum dan mulai
mengembangkan teori matematika yang pada akhirnya berkembang menjadi kalkulus. Segera setelah Newton mendapatkan gelarnya pada Agustus 1665, Universitas Cambridge ditutup oleh karena adanya Wabah Besar.
Walaupun dalam studinya di Cambridge biasa-biasa saja, studi privat
yang dilakukannya di rumahnya di Woolsthorpe selama dua tahun
mendorongnya mengembangkan teori kalkulus, optika, dan hukum gravitasi. Pada tahun 1667, ia kembali ke Cambridge sebagai pengajar di Trinity.[13]
Masa Dewasa
Matematika
Kebanyakan ahli sejarah percaya bahwa Newton dan Leibniz mengembangkan kalkulus
secara terpisah. Keduanya pula menggunakan notasi matematika yang
berbeda pula. Menurut teman-teman dekat Newton, Newton telah
menyelesaikan karyanya bertahun-tahun sebelum Leibniz, namun tidak
mempublikasikannya sampai dengan tahun 1693. Ia pula baru menjelaskannya
secara penuh pada tahun 1704, manakala pada tahun 1684, Leibniz sudah
mulai mempublikasikan penjelasan penuh atas karyanya. Notasi dan "metode
diferensial" Leibniz secara universal diadopsi di Daratan Eropa, sedangkan Kerajaan Britania baru mengadopsinya setelah tahun 1820.
Dalam buku catatan Leibniz, dapat ditemukan adanya gagasan-gagasan
sistematis yang memperlihatkan bagaimana Leibniz mengembangkan
kalkulusnya dari awal sampai akhir, manakala pada catatan Newton hanya
dapat ditemukan hasil akhirnya saja. Newton mengklaim bahwa ia enggan
mempublikasi kalkulusnya karena takut ditertawakan. Newton juga memiliki
hubungan dekat dengan matematikawan Swiss Nicolas Fatio de Duillier. Pada tahun 1691, Duillier merencanakan untuk mempersiapkan versi baru buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica
Newton, namun tidak pernah menyelesaikannya. Pada tahun 1693 pula
hubungan antara keduanya menjadi tidak sedekat sebelumnya. Pada saat
yang sama, Duillier saling bertukar surat dengan Leibniz.[14]
Pada tahun 1699, anggota-anggota Royal Society
mulai menuduh Leibniz menjiplak karya Newton. Perselisihan ini memuncak
pada tahun 1711. Royal Society kemudian dalam suatu kajian memutuskan
bahwa Newtonlah penemu sebenarnya dan mencap Leibniz sebagai penjiplak.
Kajian ini kemudian diragukan karena setelahnya ditemukan bahwa Newton
sendiri yang menulis kata akhir kesimpulan laporan kajian ini. Sejak
itulah bermulainya perselisihan sengit antara Newton dengan Leibniz.
Perselisihan ini berakhir sepeninggal Leibniz pada tahun 1716.[15]
Newton umumnya diakui sebagai penemu teorema binomial umum yang berlaku untuk semua eksponen. Ia juga menemukan identitas Newton, metode Newton, mengklasifikasikan kurva bidang kubik, memberikan kontribusi yang substansial pada teori beda hingga, dan merupakan yang pertama untuk menggunakan pangkat berpecahan serta menerapkan geometri koordinat untuk menurunkan penyelesaian persamaan Diophantus.
Ia dipilih untuk menduduki jabatan Lucasian Professor of Mathematics pada tahun 1669. Pada saat itu, para pengajar Cambridge ataupun pengajar Oxford haruslah seorang pastor Anglikan
yang telah ditahbiskan. Namun, jabatan profesor Lucasian mengharuskan
pula pejabatnya tidak aktif dalam gereja. Oleh karena itu, Newton
berargumen bahwa ia seharusnyalah dibebaskan dari keharusan penahbisan.
Raja Charles II
menerima argumen ini dan memberikan persetujuan, sehingga konflik
antara pandangan keagamaan Newton dengan gereja Anglikan dapat
dihindari.[16]
Optika
Dari tahun 1670 sampai dengan 1672, Newton mengajar bidang optika. Semasa periode ini, ia menginvestigasi refraksi cahaya, menunjukkan bahwa kaca prisma dapat membagi-bagi cahaya putih menjadi berbagai spektrum warna, serta lensa dan prisma keduanya akan menggabungkan kembali cahaya-cahaya tersebut menjadi cahaya putih.[18]
Dia juga menunjukkan bahwa cahaya berwarna tidak mengubah
sifat-sifatnya dengan memisahkan berkas berwarna dan menyorotkannya ke
berbagai objek. Newton mencatat bahwa tidak peduli apakah berkas cahaya
tersebut dipantulkan, dihamburkan atau ditransmisikan, warna berkas
cahaya tidak berubah. Dengan demikian dia mengamati bahwa warna adalah
interaksi objek dengan cahaya yang sudah berwarna, dan objek tidak
menciptakan warna itu sendiri. Ini dikenal sebagai teori warna Newton[19]
Dari usahanya ini dia menyimpulkan bahwa lensa teleskop refraksi akan mengalami gangguan akibat dispersi cahaya menjadi berbagai warna (aberasi kromatik). Sebagai bukti konsep ini dia membangun teleskop menggunakan cermin sebagai objektif untuk mengakali masalah tersebut. .[20] Pengerjaan rancangan ini, teleskop refleksi fungsional pertama yang dikenal, yang sekarang disebut sebagai teleskop Newton[20]
melibatkan pemecahan masalah bagaimana menemukan bahan cermin yang
cocok serta teknik pembentukannya. Newton menggosok cerminny sendiri
dari komposisi khusus logam spekulum yang sangat reflektif, menggunakan cincin Newton untuk menilai mutu optika teleskopnya. Pada akhir 1668[[21] dia berhasil memproduksi teleskop pantul pertamanya. Pada tahun 1671 Royal Society meminta demonstrasi teleskop pantulnya.[22] Minat mereka mendorongnya untuk menerbitkan catatannya, On Colour (Tentang Warna), yang kemudian dikembangkannya menjadi Opticks.
Ketika Robert Hooke
mengkritik beberapa gagasan Newton, dia begitu tersinggung sehingga dia
menarik diri dari depan publik. Newton dan Hooke berkomunikasi singkat
pada tahun 1679-1680, ketika Hooke, yang ditunjuk untuk mengelola
korespondensi Royal Society, menulis surat yang dimaksudkan untuk
memperoleh sumbangan dari Newton untuk penerbitan Royal Society,[23],
yang mendorong Newton untuk menyelesaikan bukti bahwa orbit elips
planet merupakan hasil dari gaya sentripetal yang berbanding terbalik
dengan kuadrat vektor jari-jari (lihat hukum gravitasi Newton) dan De motu corporum in gyrum). Namun hubungan kedua ilmuwan tersebut umumnya tetap buruk sampai saat kematian Hooke.[24]
Newton berargumen bahwa cahaya terdiri dari partikel atau corpuscles,
yang direfraksikan dengan percepatan ke dalam medium yang lebih rapat.
Dia condong kepada teori gelombang seperti suara untuk menerangkan pola
berulang pemantulan dan transmisi oleh film tipis (Opticks Bk.II, Props.
12), tapi masih mempertahankan teori 'fits' yang menentukan apakah corpuscles
dipantulkan atau diteruskan. Para fisikawan kemudian lebih menyukai
teori gelombang murni untuk cahaya untu menjelaskan pola interferensi,
dan fenomena umum difraksi. Mekanika kuantum, foton, dan dualisme gelombang-partikel dewasa ini hanya memiliki kemiripan sedikit saja dengan pemahaman Newton terhadap cahaya.
Dalam Hypothesis of Light yang terbit pada tahun 1675, Newton mendalilkan keberadaan eter untuk menghantarkan gaya antarpartikel. Kontak dengan Henry More, seorang teosofis, membangkitkan minatnya dalam alkimia. Dia mengganti eter dengan gaya gaib yang didasarkan pada gagasan hermetis tentang gaya tarik dan tolak antara partikel. John Maynard Keynes, yang memperoleh banyak tulisan Newton tentang alkimia, menyatakan bahwa "Newton bukanlah orang pertama dari Abad Pencerahan (Age of Reason): dia adalah ahli sihir terakhir."[25]
Minat Newton dalam alkimia tidak dapat dipisahkan dari sumbangannya
terhadap ilmu pengetahuan; namun tampaknya dia memang meninggalkan
penelitian alkimianya..[4] (Ini adalah ketika tidak ada perbedaan yang jelas antara alkimia dan sains). Bila saja dia tidak mengandalkan gagasan gaib aksi pada suatu jarak, dalam ruang hampa, dia mungkin tidak akan mengembangkan teori gravitasinya. (Lihat pula studi ilmu gaib Isaac Newton).
Pada tahun 1704 Newton menerbitkan Opticks, yang menguraikan secara terperinci teori korpuskular tentang cahaya. Dia menganggap cahaya terbuat partikel-partikel (corpuscles)
yang sangat halus, bahwa materi biasa terdiri dari partikel yang lebih
kasar, dan berspekulasi bahwa melalui sejenis transmutasi alkimia
"mungkinkah benda kasar dan cahaya dapat berubah dari satu bentuk ke
bentuk yang lain, ... dan mungkinkah benda-benda menerima aktivitasnya
dari partikel cahaya yang memasuki komposisinya?" ("Are not gross Bodies
and Light convertible into one another, ...and may not Bodies receive
much of their Activity from the Particles of Light which enter their
Composition?" ( [26] Newton juga membangun bentuk primitif generator elektrostatik gesek, menggunakan bulatan gelas (Optics, 8th Query).
Di dalam artikel berjudul "Newton, prisms and the 'opticks' of tunable lasers[27] diindikasikan bahwa Newton dalam bukunya Opticks
adalah yang pertama kali menunjukkan diagram penggunaan prisma sebagai
pengekspansi berkas cahaya. Dalam buku yang sama dia memerikan, lewat
diagram, penggunaan susunan prisma berganda. Sekitar 278 tahun setelah
diskusi oleh Newton, pengekspansi prisma berganda menjadi pokok dari
pengembangan laser tertalakan lebargaris sempit. Penggunaan prisma pengekspansi berkas ini berakibat terhadap pengembangan teori dispersi prisma berganda.[27]
Mekanika dan gravitasi
Pada tahun 1679 Newton kembali mengerjakan mekanika benda langit, yaitu gravitasi dan efeknya terhadap orbit planet-planet, dengan Referensi terhadap hukum Kepler
tentang gerak planet. Ini dirangsang oleh pertukaran surat singkat pada
masa 1679-80 dengan Hooke, yang telah ditunjuk untuk mengelola
korespondensi Royal Society, dan membuka korespondensi yang dimaksudkan untuk meminta sumbangan dari Newton terhadap jurnal ilmiah Royal Society.[23]
Bangkitnya kembali ketertarikan Newton terhadap astronomi mendapatkan
rangsangan lebih lanjut dengan munculnya komet pada musim dingin
1680-1681,yang dibahasnya dalam korespondensi dengan John Flamsteed.[28]
Setelah diskusi dengan Hooke, Newton menciptakan bukti bahwa bentuk
elips orbit planet akan berasal dari gaya sentripetal yang berbanding
terbalik dengan kuadrat vektor jari-jari. Newton mengirimkan hasil
kerjanya ini ke Edmond Halley dan ke Royal Society dalam De motu corporum in gyrum, sebuah risalah yang ditulis dalam 9 halaman yang disalin ke dalam buku register Royal Society pada Desember 1684[29] Risalah ini membentuk inti argumen yang kemudian akan dikembangkan dalam Principia.
Principia dipublikasikan pada 5 Juli 1687 dengan dukungan dan bantuan keuangan dari Edmond Halley. Dalam karyanya ini Newton menyatakan hukum gerak Newton yang memungkinkan banyak kemajuan dalam revolusi Industri
yang kemudian terjadi. Hukum ini tidak direvisi lagi dalam lebih dari
200 tahun kemudian, dan masih merupakan pondasi dari teknologi
non-relativistik dunia modern. Dia menggunakan kata Latin gravitas (berat) untuk efek yang kemudian dinamakan sebagai gravitasi, dan mendefinisikan hukum gravitasi universal.
Dalam karya yang sama, Newton mempresentasikan metode analisis
geometri yang mirip dengan kalkulus, dengan 'nisbah pertama dan
terakhir', dan menentukan analisis untuk menentukan (berdasarkan hukum Boyle)
laju bunyi di udara, menentukan kepepatan bentuk sferoid Bumi,
memperhitungkan presesi ekuinoks akibat tarikan gravitasi bulan pada
kepepatan Bumi, memulai studi gravitasi ketidakteraturan gerak Bulan,
memberikan teori penentuan orbit komet, dan masih banyak lagi.
Newton memperjelas pandangan heliosentrisnya tentang tata surya,
yang dikembangkan dalam bentuk lebih modern, karena pada pertengahan
1680-an dia sudah mengakui Matahari tidak tepat berada di pusat
gravitasi tata surya[30]
Bagi Newton, titik pusat Matahari atau benda langit lainnya tidak dapat
dianggap diam, namun seharusnya "titik pusat gravitasi bersama Bumi,
Matahari dan Planet-planetlah yang harus disebut sebagai Pusat Dunia",
dan pusat gravitasi ini "diam atau bergerak beraturan dalam garis
lurus".(Newton mengadopsi pandangan alternatif "tidak bergerak" dengan
memperhatikan pandangan umum bahwa pusatnya, di manapun itu, tidak
bergerak.[31]
Postulat Newton aksi-pada-suatu-jarak yang tidak terlihat menyebabkan
dirinya dikritik karena memperkenalkan "perantara gaib" ke dalam ilmu
pengetahuan.[32] Dalam edisi kedua Principia (1713) Newton tegas menolak kritik tersebut dalam bagian General Scholium
di akhir buku. Dia menulis bahwa cukup menyimpulkan bahwa fenomena
tersebut menyiratkan tarikan gravitasi, namun hal tersebut tidak
menunjukkan sebabnya. Tidak perlu dan tidak layak merumuskan hipotesis
hal-hal yang tidak tersirat oleh fenomena itu. Di sini Newton
menggunakan ungkapannya yang kemudian terkenal, Hypotheses non fingo.
Berkat Principia, Newton diakui dunia internasional[33] Dia mendapatkan lingkaran pengagum, termasuk matematikawan kelahiran Swiss Nicolas Fatio de Duillier,
yang menjalin hubungan yang intens dengannya sampai 1693, saat hubungan
tersebut mendadak berakhir. Pada saat bersamaan Newton menderita
gangguan saraf.[34]
Masa tua
Pada dasawarsa 1690-an, Newton menulis sejumlah risalah keagamaan yang membahas penafsiran harfiah Alkitab. Kepercayaan Henry More tentang Alam Semesta dan penolakan dualisme Cartesian mungkin telah mempengaruhi gagasan-gagasan keagamaan Newton. Naskah yang dia kirim ke John Locke yang berisi bantahan terhadap eksistensi Trinitas tidak pernah diterbitkan. Karya-karya akhirnya, The Chronology of Ancient Kingdoms Amended (1728) dan Observations Upon the Prophecies of Daniel and the Apocalypse of St. John (1733) diterbitkan setelah kematiannya. Dia juga mencurahkan waktu cukup banyak untuk studi alkimia.
Newton adalah anggota Parlemen Inggris
dari tahun 1689 sampai 1690, dan pada tahun 1701. Namun menurut
beberapa laporan komentarnya di parlemen hanyalah keluhan tentang aliran
udara dingin dalam ruangan dan permintaan agar jendela ditutup.[36]
Newton pindah ke London untuk menempati posisi pengawas Percetakan Uang Logam Kerajaan (Royal Mint) pada tahun 1696, posisi yang didapatkannya berkat dukungan Charles Montagu, Earl Pertama Halifax, yang pada saat itu menjabat Chancellor of Exchequer.
Dia bertanggung jawab atas pencetakan kembali uang logam Inggris, tugas
yang sebenarnya tumpang tindih dengan Lord Lucas, Gubernur Menara
London. Dia juga mendapatkan pekerjaan deputi pengawas cabang sementara
Chester untuk Edmond Halley. Newton menjadi Empu Percetakan Uang Logam (Master of Mint) yang paling terkenal setelah kematian Thomas Neale
pada tahun 1699, posisi yang tetap dijabatnya sampai akhir hayatnya.
Penunjukan ini sebenarnya dimaksudkan sebagai pekerjaan ringan, namun
Newton memperlakukannya sebagai tugas serius, dan pensiun dari
kewajibannya di Cambridge pada tahun 1701, dan menggerakkan kekuasaannya
untuk mereformasi mata uang dan menghukum pemalsu dan pemotong uang
logam.
Sebagai Empu Percetakan Uang Logam pada tahun 1717 Newton memindahkan standar Poundsterling ke standar perak dari standar emas,
dengan menentukan hubungan bimetalik antara koin emas dan koin perak
yang menguntungkan koin emas. Ini menyebabkan koin perak serling dilebur
dan dikapalkan ke luar Britania. Newton diangkat sebagai Presiden Royal Society pada tahun 1703 dan menjadi rekan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis (Académie des Sciences). Pada kedudukannya di Royal Society, Newton menjadi bermusuhan dengan John Flamsteed, Astronom Kerajaan, dengan menerbitkan secara prematur karya Flamsteed, Historia Coelestis Britannica, yang telah digunakan oleh Newton dalam studinya.[37]
Pada April 1705 Ratu Anne mengangkat Newton sebagai Kesatria pada
saat kunjungan ke Trinity College, Cambridge. Pengangkatan ini
kemungkinan didorong oleh perhitungan politik sehubungan dengan
pemilihan Parlemen pada bulan Mei 1705, daripada pengakuan karya-karya
ilmiah Newton ataupun jasanya sebagai Empu Percetakan Uang Logam..[38] Newton adalah ilmuwan kedua yang diangkat sebagai kesatria, setelah Francis Bacon.
Mendekati akhir hayatnya, Newton bertempat tinggal di Cranbury Park, dekat Winchester dengan kemenakan perempuan dan suaminya, sampai wafatnya pada tahun 1727.[39] Newton wafat dalam tidurnya di London pada tanggal 31 Maret dan dikebumikan di Westminster Abbey. Kemenakannya Catherine Barton Conduitt,[40] bertindak sebagai tuan rumah pada saat-saat urusan sosial di rumhnya di Jermyn Street di London. Dia adalah "pamannya yang sangat penyayang,"[41]
menurut surat Newton kepada Catherine Barton pada saat kemenakannya itu
sedang memulihkan diri dari penyakit cacar. Newton yang tetap melajang
telah membagi-bagikan sebagian besar harta miliknya kepada sanak
keluarganya pada tahun-tahun terakhirnya, dan wafat tanpa meninggalkan
warisan.
Setelah kematiannya, tubuh Newton ditemukan mengandung sejumlah besar raksa, mungkin sebagai akibat studi alkimianya. Keracunan air raksa dapat menjelaskan keeksentrikan Newton di akhir hayatnya.[42]
Pandangan keagamaan
T.C. Pfizenmaier berargumen bahwa Newton berpegang kepada pandangan Ortodoks Timur tentang trinitas, bukannya pandangan Barat yang dipegang oleh Katolik Roma, Anglikan dan kebanyakan Kristen Protestan.[43] Namun pandangan seperti ini "telah kehilangan pendukung akhir-akhir ini dengan ketersediaan risalah teologi Newton",[44] dan saat ini kebanyakan sarjana mengidentifikasi Newton sebagai monoteis antitrinitarian.[5][45] "Di mata Newton, menyembah Kristus sebagai Tuhan sama dengan penyembahan berhala, yang di matanya merupakan dosa mendasar".[46] Sejarawan Stephen Snobelen menyebutkan, "Isaac Newton adalah pembelot,
Tetapi ... dia tidak pernah menyatakan kepercayaan pribadinya secara
terbuka—yang akan dianggap oleh kaum ortodoks sebagai radikal ekstrem.
Dia menyembunyikan kepercayaannya begitu baiknya sehingga para sarjana
masih menguraikan seluk-beluk kepercayaan pribadinya."[5] Snobelen menyimpulkan Newton paling tidak adalah simpatisan Socinianisme (dia memiliki dan telah membaca dengan saksama paling tidak delapan buku Socinianisme.[5]
Di masa yang terkenal tidak toleran beragama, hanya sedikit ekspresi
publik pandangan radikal Newton, terutama penolakannya untuk menerima
pentahbisan dan, di ranjang kematiannya, menerima sakramen yang ditawarkan kepadanya.[5]
Meskipun hukum gerakan dan hukum gravitasi universalnya menjadi
penemuan yang paling terkenal dari Newton, dia memperingatkan terhadap
penggunaannya untuk memandang alam semesta hanya sebagai mesin, seperti
jam besar. Dia mengatakan, "Gravitasi menerangkan gerakan planet-planet,
namun tidak dapat menerangkan siapa yang menggerakkannya pertama kali.
Tuhan mengatur semua hal dan mengetahui apa saja yang ada atau dapat
dilakukan."[47]
Beserta dengan kemasyhurannya di dunia ilmiah, studi Newton tentang Alkitab dan Bapa Gereja awal juga patut dicatat. Newton menulis karya-karya kritik tekstual, yang paling terkenal adalah An Historical Account of Two Notable Corruptions of Scripture. Dia menempatkan penyaliban Yesus Kristus pada tanggal 3 April 33 M, yang cocok dengan salah satu tanggal yang diterima secara tradisional.[48] Dia juga berusaha tanpa hasil menemukan pesan-pesan tersembunyi di dalam Alkitab.
Newton percaya terhadap dunia yang imanen secara rasional, tetapi dia menolak hilozoisme yang tersirat dalam pemikiran Leibniz dan Baruch Spinoza.
Alam yang teratur dan dimaklumkan secara dinamis dapat dipahami, dan
mestinya dipahami, dengan akal aktif. Dalam surat-menyuratnya, Newton
mengklaim bahwa dalam menulis Principia "Saya memandang prinsip-prinsip tersebut sebagai karya besar dengan mempertimbangkan manusia untuk kepercayaan terhadap Tuhan".[49]
Dia melihat tanda-tanda rancangan dalam sistem alam semesta:
"keseragaman yang mengagumkan pada sistem planet haruslah membolehkan
efek dari pilihan." Tetapi Newton bersikeras bahwa campur tangan ilahi
akhirnya akan diperlukan untuk memulihkan sistem, karena pertumbuhan
lambat-laun ketidakstabilan.[50]
Karena ini, Leibniz mengejeknya: "Tuhan yang Mahakuasa ingin memutar
lagi arlojinya dari waktu ke waktu: kalau tidak arloji itu akan berhenti
bergerak. Dia tampaknya tidak memiliki pandangan jauh ke depan untuk
membuatnya dapat bergerak selamanya.""[51] Posisi Newton dengan gigih dipertahankan oleh pengikutnya Samuel Clarke dalam sebuah korespondensi terkenal. Seabad kemudian, karya Pierre-Simon Laplace Celestial Mechanics (Mekanika Benda Langit) memiliki penjelasan alami tentang alasan orbit planet tidak memerlukan campur tangan ilahi.[52]
Dampak kepada pemikiran keagamaan
Filsafat mekanis Newton dan Robert Boyle diangkat oleh para pendebat rasionalis sebagai alternatif layak terhadap panteisme dan antusiasme, dan diterima dengan ragu-ragu oleh para pengkhotbah ortodoks dan pemberontak seperti para latitudinarian.[53] Kejelasan dan kesederhanaan sains dilihat sebaga cara untuk memerangi superlatif emosional dan metafisis dari antusiasme tahyul dan ancaman ateisme,[54] dan pada saat bersamaan, gelombang kedua para deis Inggris menggunakan penemuan Newton untuk menunjukkan kemungkinan adanya "agama alamiah".
Serangan terhadap "pemikiran magis" pra-Penceahan
dan unsur-unsur mistisisme Kristen diberikan dasarnya dengan gambaran
mekanis Boyle tentang alam semesta. Newton melengkapi gagasan Boyle
melalui pembuktian matematika, dan mungkin yang lebih penting, sangat berhasil dalam mempopulerkannya.[55]
Newton membentuk ulang dunia yang diatur oleh Tuhan yang selalu campur
tangan menjadi dunia yang diciptakan oleh Tuhan yang merancang sesuai
asas-asas rasional dan universal.[56]
Asas-asas ini terbuka bagi semua orang untuk ditemukan, memungkinkan
mereka untuk mengikuti tujuannya sendiri dengan bermanfaat di dalam
hidup ini, bukan setelah mati, dan untuk menyempurnakan diri mereka
sendiri dengan daya rasionya.[57]
Newton melihat Tuhan sebagai pencipta utama yang keberadaannya tidak dapat disangkal di depan keagungan segala ciptaan.[58][59][60] Juru bicaranya, Clarke, menolak teodisi Leibniz yang membersihkan Tuhan dari tanggungjawab untuk masalah kejahatan
dengan membuat Tuhan tidak lagi campur tangan dengan ciptaannya, karena
seperti yang ditegaskan Clarke, tuhan seperti itu hanyalah namanya saja
menjadi raja, dan paham seperti itu hanya selangkah lagi menuju
ateisme.[61]
Tetapi akibat teologis yang tidak disangka-sangka terhadap keberhasilan
sistem Newton pada abad berikutnya adalah semakin kuatnya kedudukan deisme yang dianjurkan oleh Leibniz.[62]
Pemahaman dunia sekarang dibawa turun ke aras akal sederhana manusia,
dan manusia, seperti argumen Odo Marquard, menjadi bertanggung jawab
terhadap perbaikan dan pemberantasan kejahatan.[63]
Kiamat
Dalam naskah yang dia tulis tahun 1704 yang berisi deskripsi usahanya untuk menggali keterangan ilmiah dari Alkitab,
dia memperkirakan dunia akan berakhir paling cepat tahun 2060. Dalam
meramalkan ini dia berkata "Ini saya sebutkan bukan untuk menegaskan
kapan seharusnya waktu akan berakhir, tetapi untuk menghentikan dugaan
gegabah dari orang-orang yang penuh angan-angan yang sering meramalkan
kapan kiamat terjadi, dan dengan demikian menodai nubuat suci sesering
kegagalan ramalan mereka."[64]
Daftar karya Newton
Referensi dan pranala luar
Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai:
Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Isaac Newton
- ^ a b c Semasa hidup Newton, dua jenis kalender digunakan di Eropa: Julian ("penanggalan lama") yang berlaku untuk Protestan dan Ortodoks, termasuk area Britania Raya; dan Gregorian ("penanggalan baru") yang berlaku untuk Katolik Roma
di Eropa. Saat kelahiran Newton, penanggalan Gregorian sepuluh hari
lebih maju dari penanggalan Julian: lalu kelahirannya dicatatkan pada
tanggal 25 Desember 1642 untuk penanggalan Julian dan dapat dikonversi
menjadi 4 Januari 1643 untuk penanggalan Gregorian. Saat kematian
Newton, perbedaan antara penanggalan bertambah menjadi sebelas hari: Ia
meninggal di awal periode penggunaan penanggalan Gregorian pada 1
Januari, walaupun sebelumnya tahun baru pada penanggalan Julian adalah
25 Maret. Kematiannya dicatatkan pada 20 Maret 1726 untuk penanggalan
Julian, tetapi tahunnya disesuaikan ke 1727. Untuk penanggalan
Gregorian, dicatatkan pada 31 Maret 1727.
- ^ Mordechai Feingold, Barrow, Isaac (1630–1677), Oxford Dictionary of National Biography, Oxford University Press, September 2004; online edn, May 2007. Retrieved 24 February 2009; explained further in Mordechai Feingold's "Newton, Leibniz, and Barrow Too: An Attempt at a Reinterpretation" in Isis, Vol. 84, No. 2 (June 1993), pp. 310–338.
- ^ "Newton, Isaac" in the Dictionary of Scientific Biography, n.4.
- ^ a b Westfall, Richard S. (1983) [1980]. Never at Rest: A Biography of Isaac Newton. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 530–1. ISBN 9780521274357.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama heretic
- ^ Stokes, Mitch (2010). Isaac Newton. Thomas Nelson. hlm. 97. ISBN 1595553037. Diakses 17 October 2012.
- ^ http://www.adherents.com/adh_influ.html
- ^ "The Early Period (1608–1672)". James R. Graham's Home Page. Diakses 2009-02-03.
- ^ "Newton beats Einstein in polls of scientists and the public". The Royal Society.
- ^ Cohen, I.B. (1970). Dictionary of Scientific Biography, Vol. 11, p.43. New York: Charles Scribner's Sons
- ^ Westfall (1993) pp 16-19
- ^ Michael White, Isaac Newton (1999) page 46
- ^ Templat:Venn
- ^ Westfall 1980, pp 538–539
- ^ Ball 1908, p. 356ff
- ^ White 1997, p. 151
- ^ The History of the Telescope By Henry C. King, Page 74
- ^ Ball 1908, p. 324
- ^ Ball 1908, p. 325
- ^ a b White 1997, p170
- ^ Hall, Alfred Rupert (1996). '''Isaac Newton: adventurer in thought''', by Alfred Rupert Hall, page 67. Google Books. ISBN 9780521566698. Diakses 16 January 2010.
- ^ White 1997, p168
- ^ a b See
'Correspondence of Isaac Newton, vol.2, 1676–1687' ed. H W Turnbull,
Cambridge University Press 1960; at page 297, document #235, letter from
Hooke to Newton dated 24 November 1679.
- ^ Iliffe, Robert (2007) Newton. A very short introduction, Oxford University Press 2007
- ^ Keynes, John Maynard (1972). "Newton, The Man". The Collected Writings of John Maynard Keynes Volume X. MacMillan St. Martin's Press. hlm. 363–4.
- ^ Dobbs, J.T. (December 1982). "Newton's Alchemy and His Theory of Matter". Isis 73 (4): 523. doi:10.1086/353114. Unknown parameter
|unused_data=
ignored (help) quoting Opticks
- ^ a b Duarte F. J (2000). "Newton, prisms, and the 'opticks' of tunable lasers". Optics and Photonics News 11 (5): 24–25. Bibcode:2000OptPN..11...24D. doi:10.1364/OPN.11.5.000024.
- ^ R S Westfall, 'Never at Rest', 1980, at pages 391-2.
- ^ D T Whiteside (ed.), 'Mathematical Papers of Isaac Newton', vol.6, 1684-1691, Cambridge University Press 1974, hal. 30.
- ^ Lihat Curtis Wilson, "The Newtonian achievement in astronomy", hal 233-274 dalam R Taton & C Wilson (eds) (1989) The General History of Astronomy, Volume, 2A', at page 233.
- ^ Text quotations are from 1729 translation of Newton's Principia, Book 3 (1729 vol.2) at pages 232-233.
- ^ Edelglass et al., Matter and Mind, ISBN 0-940262-45-2. hal. 54
- ^ Westfall 1980. Chapter 11.
- ^ Westfall 1980. pp 493–497 on the friendship with Fatio, pp 531–540 on Newton's breakdown.
- ^ Gerard Michon. "Coat of arms of Isaac Newton". Numericana.com. Diakses 2010-01-16.
- ^ White 1997, p. 232
- ^ White 1997, p.317
- ^ "The
Queen's 'great Assistance' to Newton's election was his knighting, an
honor bestowed not for his contributions to science, nor for his service
at the Mint, but for the greater glory of party politics in the
election of 1705." Westfall 1994 p.245
- ^ Yonge, Charlotte M. (1898). "Cranbury and Brambridge". John Keble's Parishes – Chapter 6. www.online-literature.com. Diakses 23 September 2009.
- ^ Westfall 1980, p. 44.
- ^ Westfall 1980, p. 595
- ^ "Newton, Isaac (1642-1727)". Eric Weisstein's World of Biography. Diakses 2006-08-30.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Was_Isaac_Newton_an_Arian.3F
- ^ Snobelen, Stephen D. (1999). "Isaac Newton, heretic: the strategies of a Nicodemite" (PDF). British Journal for the History of Science 32 (4): 383 Extra
|pages=
or |at=
(help). doi:10.1017/S0007087499003751.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama dulles
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama westfall2
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama tiner
- ^ John P. Meier, A Marginal Jew, v. 1, pp. 382–402 after narrowing the years to 30 or 33, provisionally judges 30 most likely.
- ^ Newton to Richard Bentley 10 December 1692, in Turnbull et al. (1959–77), vol 3, p. 233.
- ^ Opticks, 2nd Ed 1706. Query 31.
- ^ H. G. Alexander (ed) The Leibniz-Clarke correspondence, Manchester University Press, 1998, p. 11.
- ^ Neil Degrasse Tyson. Natural History Magazine. http://www.haydenplanetarium.org/tyson/read/2005/11/01/the-perimeter-of-ignorance.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama The_Newtonians_and_the_English_Revolution:_1689.E2.80.931720
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Science_and_Religion_in_Seventeenth-Century_England
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Enlightenment_and_Religion:_Rational_Dissent_in_eighteenth-century_Britain
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama The_Faith_of_Reason:_The_Idea_of_Progress_in_the_French_Enlightenment
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama A_Discourse_on_Disenchantment:_Reflections_on_Politics_and_Technology
- ^ Principia,
Book III; cited in; Newton's Philosophy of Nature: Selections from his
writings, p. 42, ed. H.S. Thayer, Hafner Library of Classics, NY, 1953.
- ^ A
Short Scheme of the True Religion, manuscript quoted in Memoirs of the
Life, Writings and Discoveries of Sir Isaac Newton by Sir David
Brewster, Edinburgh, 1850; cited in; ibid, p. 65.
- ^ Webb,
R.K. ed. Knud Haakonssen. "The emergence of Rational Dissent."
Enlightenment and Religion: Rational Dissent in eighteenth-century
Britain. Cambridge University Press, Cambridge: 1996. p19.
- ^ H. G. Alexander (ed) The Leibniz-Clarke correspondence, Manchester University Press, 1998, p. 14.
- ^ Westfall, 1958 p201.
- ^ Marquard,
Odo. "Burdened and Disemburdened Man and the Flight into
Unindictability," in Farewell to Matters of Principle. Robert M. Wallace
trans. London: Oxford UP, 1989.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Papers_Show_Isaac_Newton.27s_Religious_Side.2C_Predict_Date_of_Apocalypse
http://id.wikipedia.org/wiki/Isaac_Newton
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai: |
Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Isaac Newton |
- ^ a b c Semasa hidup Newton, dua jenis kalender digunakan di Eropa: Julian ("penanggalan lama") yang berlaku untuk Protestan dan Ortodoks, termasuk area Britania Raya; dan Gregorian ("penanggalan baru") yang berlaku untuk Katolik Roma di Eropa. Saat kelahiran Newton, penanggalan Gregorian sepuluh hari lebih maju dari penanggalan Julian: lalu kelahirannya dicatatkan pada tanggal 25 Desember 1642 untuk penanggalan Julian dan dapat dikonversi menjadi 4 Januari 1643 untuk penanggalan Gregorian. Saat kematian Newton, perbedaan antara penanggalan bertambah menjadi sebelas hari: Ia meninggal di awal periode penggunaan penanggalan Gregorian pada 1 Januari, walaupun sebelumnya tahun baru pada penanggalan Julian adalah 25 Maret. Kematiannya dicatatkan pada 20 Maret 1726 untuk penanggalan Julian, tetapi tahunnya disesuaikan ke 1727. Untuk penanggalan Gregorian, dicatatkan pada 31 Maret 1727.
- ^ Mordechai Feingold, Barrow, Isaac (1630–1677), Oxford Dictionary of National Biography, Oxford University Press, September 2004; online edn, May 2007. Retrieved 24 February 2009; explained further in Mordechai Feingold's "Newton, Leibniz, and Barrow Too: An Attempt at a Reinterpretation" in Isis, Vol. 84, No. 2 (June 1993), pp. 310–338.
- ^ "Newton, Isaac" in the Dictionary of Scientific Biography, n.4.
- ^ a b Westfall, Richard S. (1983) [1980]. Never at Rest: A Biography of Isaac Newton. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 530–1. ISBN 9780521274357.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaheretic
- ^ Stokes, Mitch (2010). Isaac Newton. Thomas Nelson. hlm. 97. ISBN 1595553037. Diakses 17 October 2012.
- ^ http://www.adherents.com/adh_influ.html
- ^ "The Early Period (1608–1672)". James R. Graham's Home Page. Diakses 2009-02-03.
- ^ "Newton beats Einstein in polls of scientists and the public". The Royal Society.
- ^ Cohen, I.B. (1970). Dictionary of Scientific Biography, Vol. 11, p.43. New York: Charles Scribner's Sons
- ^ Westfall (1993) pp 16-19
- ^ Michael White, Isaac Newton (1999) page 46
- ^ Templat:Venn
- ^ Westfall 1980, pp 538–539
- ^ Ball 1908, p. 356ff
- ^ White 1997, p. 151
- ^ The History of the Telescope By Henry C. King, Page 74
- ^ Ball 1908, p. 324
- ^ Ball 1908, p. 325
- ^ a b White 1997, p170
- ^ Hall, Alfred Rupert (1996). '''Isaac Newton: adventurer in thought''', by Alfred Rupert Hall, page 67. Google Books. ISBN 9780521566698. Diakses 16 January 2010.
- ^ White 1997, p168
- ^ a b See 'Correspondence of Isaac Newton, vol.2, 1676–1687' ed. H W Turnbull, Cambridge University Press 1960; at page 297, document #235, letter from Hooke to Newton dated 24 November 1679.
- ^ Iliffe, Robert (2007) Newton. A very short introduction, Oxford University Press 2007
- ^ Keynes, John Maynard (1972). "Newton, The Man". The Collected Writings of John Maynard Keynes Volume X. MacMillan St. Martin's Press. hlm. 363–4.
- ^ Dobbs, J.T. (December 1982). "Newton's Alchemy and His Theory of Matter". Isis 73 (4): 523. doi:10.1086/353114. Unknown parameter
|unused_data=
ignored (help) quoting Opticks - ^ a b Duarte F. J (2000). "Newton, prisms, and the 'opticks' of tunable lasers". Optics and Photonics News 11 (5): 24–25. Bibcode:2000OptPN..11...24D. doi:10.1364/OPN.11.5.000024.
- ^ R S Westfall, 'Never at Rest', 1980, at pages 391-2.
- ^ D T Whiteside (ed.), 'Mathematical Papers of Isaac Newton', vol.6, 1684-1691, Cambridge University Press 1974, hal. 30.
- ^ Lihat Curtis Wilson, "The Newtonian achievement in astronomy", hal 233-274 dalam R Taton & C Wilson (eds) (1989) The General History of Astronomy, Volume, 2A', at page 233.
- ^ Text quotations are from 1729 translation of Newton's Principia, Book 3 (1729 vol.2) at pages 232-233.
- ^ Edelglass et al., Matter and Mind, ISBN 0-940262-45-2. hal. 54
- ^ Westfall 1980. Chapter 11.
- ^ Westfall 1980. pp 493–497 on the friendship with Fatio, pp 531–540 on Newton's breakdown.
- ^ Gerard Michon. "Coat of arms of Isaac Newton". Numericana.com. Diakses 2010-01-16.
- ^ White 1997, p. 232
- ^ White 1997, p.317
- ^ "The Queen's 'great Assistance' to Newton's election was his knighting, an honor bestowed not for his contributions to science, nor for his service at the Mint, but for the greater glory of party politics in the election of 1705." Westfall 1994 p.245
- ^ Yonge, Charlotte M. (1898). "Cranbury and Brambridge". John Keble's Parishes – Chapter 6. www.online-literature.com. Diakses 23 September 2009.
- ^ Westfall 1980, p. 44.
- ^ Westfall 1980, p. 595
- ^ "Newton, Isaac (1642-1727)". Eric Weisstein's World of Biography. Diakses 2006-08-30.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaWas_Isaac_Newton_an_Arian.3F
- ^ Snobelen, Stephen D. (1999). "Isaac Newton, heretic: the strategies of a Nicodemite" (PDF). British Journal for the History of Science 32 (4): 383 Extra
|pages=
or|at=
(help). doi:10.1017/S0007087499003751. - ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamadulles
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamawestfall2
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamatiner
- ^ John P. Meier, A Marginal Jew, v. 1, pp. 382–402 after narrowing the years to 30 or 33, provisionally judges 30 most likely.
- ^ Newton to Richard Bentley 10 December 1692, in Turnbull et al. (1959–77), vol 3, p. 233.
- ^ Opticks, 2nd Ed 1706. Query 31.
- ^ H. G. Alexander (ed) The Leibniz-Clarke correspondence, Manchester University Press, 1998, p. 11.
- ^ Neil Degrasse Tyson. Natural History Magazine. http://www.haydenplanetarium.org/tyson/read/2005/11/01/the-perimeter-of-ignorance.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaThe_Newtonians_and_the_English_Revolution:_1689.E2.80.931720
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaScience_and_Religion_in_Seventeenth-Century_England
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaEnlightenment_and_Religion:_Rational_Dissent_in_eighteenth-century_Britain
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaThe_Faith_of_Reason:_The_Idea_of_Progress_in_the_French_Enlightenment
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaA_Discourse_on_Disenchantment:_Reflections_on_Politics_and_Technology
- ^ Principia, Book III; cited in; Newton's Philosophy of Nature: Selections from his writings, p. 42, ed. H.S. Thayer, Hafner Library of Classics, NY, 1953.
- ^ A Short Scheme of the True Religion, manuscript quoted in Memoirs of the Life, Writings and Discoveries of Sir Isaac Newton by Sir David Brewster, Edinburgh, 1850; cited in; ibid, p. 65.
- ^ Webb, R.K. ed. Knud Haakonssen. "The emergence of Rational Dissent." Enlightenment and Religion: Rational Dissent in eighteenth-century Britain. Cambridge University Press, Cambridge: 1996. p19.
- ^ H. G. Alexander (ed) The Leibniz-Clarke correspondence, Manchester University Press, 1998, p. 14.
- ^ Westfall, 1958 p201.
- ^ Marquard, Odo. "Burdened and Disemburdened Man and the Flight into Unindictability," in Farewell to Matters of Principle. Robert M. Wallace trans. London: Oxford UP, 1989.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaPapers_Show_Isaac_Newton.27s_Religious_Side.2C_Predict_Date_of_Apocalypse
http://id.wikipedia.org/wiki/Isaac_Newton
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.