Mereka Tak Berharap pada PLN
18
Jumat
Nov 2011
Posted Inspirational in
Tag
Bunyi putaran kincir air di sebuah bangunan sangat sederhana mengusik
Tim 12 Days Exploratory Photo Expedition ketika tiba di Desa Mengkang.
Tanpa dikomando dan beristirahat, Tim yang menggunakan 4 mobil dari
Manado dengan jarak tempuh sekitar 5 jam langsung menuju sumber bunyi
tersebut.
Rasa ingin tahu anggota Tim Berburu Foto 12 Hari di 5 Kabupaten
Sulawesi Utara itu, akhirnya terjawab. Ternyata kincir air itu merupakan
bagian dari Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Tidak ada yang istimewa dari pembangkit listrik tersebut. Tetapi yang
mengugah adalah, bahwa PLTMH yang berkapasitas 10.000 watt tersebut
merupakan inisiatif murni dari masyarakat desa Mengkang.
Desa Mengkang merupakan salah satu desa di Kecamatan Lolayan,
Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Desa ini menjadi penting
letaknya karena berada di tengah-tengah Taman Nasional Bogani Nani
Wartabone. Taman Nasional yang berada di dua Provinsi tersebut, yakni
Sulawesi Utara dan Gorontalo memiliki luas wilayah 287.115 hektar,
dengan 62,32% berada di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow bagian
Timur.
Infrastruktur jalan akses menuju Mengkang masih sangat
memprihatinkan. Setelah melewati Desa Mopusi, dua sungai berbatu menanti
untuk diseberangi. Kondisi ini menjadikan suplai listrik ke Desa
Mengkang belum menjadi prioritas dari PLN, buktinya sampai dengan
kunjungan Tim 12 Days Exploratory Photo Expepedition pada 15 November
2011, Desa Mengkang belum terjamah jaringan listrik PLN.
ADA AIR LISTRIK PUN JADI
Tak tahan dengan kondisi gelap gulita setiap malam, Marsidi Kadengkang,
sebagai Sangadi (sebutan untuk jabatan Kepala Desa di Bolaang
Mongondow) enam tahun lalu berinisiatif menggerakkan warga membangun
instalasi listrik sendiri. Pasokan air yang melimpah dari sungai yang
ada, menjadi ide awal. Dari urung rembuk, sepakatlah warga desa
membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.
Lalu dengan biaya dan tenaga yang disumbangkan seluruh masyarakat
desa, akhirnya mereka berhasil membangun satu instalasi listrik dari
energi yang terbarukan. Tanpa bahan bakar minyak, tanpa biaya produksi
yang mahal dan pemeliharaan mesin yang relatif mudah dan tanpa bantuan
dari Pemerintah Daerah serta PLN.
Dan sejak itu pula, 60 rumah tangga di Desa Mengkang bisa menikmati
malam mereka dengan cahaya yang dihasilkan dari energi air. “Kami
memberi jatah masing-masing rumah 150 watt. Cukuplah untuk penerangan di
malam hari,” Tae Kunsi salah seorang pengelola PLTMH memberi
penjelasan. Lelaki paruh baya yang semangat ini menambahkan, “kini
warga desa tetap bisa beraktivitas di malam hari, setelah siang hari
turun di sawah dan kebun. Mereka bisa membuat anyaman tikar, mengerjakan
pekerjaan tangan yang bisa dijual. Semuanya karena listrik dari kincir
ini.”
Apa yang tersaji di Desa Mengkang, merupakan contoh yang patut diberi
apresiasi. Tanpa mereka sadari, PLTMH yang mereka bangun secara swadaya
tersebut, merupakan salah satu jawaban dari krisis pasokan listrik di
negeri ini. Salah satu peserta Photo Expedition, Wena Regar memberi
komentar. “di Manado listrik tiap saat padam, di Mengkang mereka
menikmatinya tanpa harus takut kehabisan stock BBM,” katanya kagum.
PNPM-LMP
Dengan pasokan listrik 150 watt disetiap rumah, Pengelola PLTMH hanya
membebankan Rp. 10.000 setiap bulannya. “Cukup untuk biaya pemeliharaan
saja,” terang Tae Kunsi. Apa yang dilakukan oleh masyarakat desa dengan
pembangkit listrik ini membuat pihak PNPM-LMP (Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat – Lestari Mandiri Perdesaan) tergerak untuk
membantu. Tercatat sudah dua kali PNPM-LMP mengucurkan dana. “Yang
pertama 49 juta dan untuk tahun 2011 ini ada 29 juta,” jelas Mohamad
Taufiq Soleman, Specialis Energi Terbarukan PNPM-LMP Sulawesi Uta.
"Apa yang dilakukan masyarakat Desa Mengkang dengan PLTMH ini, patut
menjadi contoh bagi masyarakat lain. Mereka memanfaatkan energi
terbarukan untuk menerangi desa mereka. Hal itu sejalan dengan program
PNPM-LMP,” jelasnya lagi ketika mendampingi Tim 12 Days Explotaroty
Photo Expedition mengambil gambar.
Kini mereka sedang mendirikan tiang-tiang untuk jaringan
instalasinya. Dulunya kabel distribusi ke rumah-rumah hanya disangah
tiang bambu. Keberhasilan PLTMH Desa Mengkang selama 6 tahun beroperasi
tanpa kendala, telah menggerakan berbagai pihak untuk membantu. Satu
pembangkit listrik lagi sedang dibangun, dengan sokongan dari Balai
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Jika PLTMH kedua itu telah
beroperasi, maka jatah per rumah tangga bisa tiga kali lipat, dan
dinamika kehidupan masyarakat Desa Mengkang pun akan semakin baik.
Sebuah pelajaran berharga dari kearifan lokal, dalam perjalanan berburu foto selama 12 hari.
https://sitaro.wordpress.com/2011/11/18/mereka-tak-berharap-pada-pln/
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.