alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Sabtu, 03 Oktober 2015

KESEMPATAN BISNIS : ENTRY MODE

Kesempatan Bisnis: Entry Mode

26 April 2013 - dalam Bisnis Internasional Oleh sartika-t--fisip10

Keputusan suatu perusahaan memasuki bisnis internasional bukan merupakan hal yang mudah, oleh karena itu salah satu yang harus dimiliki oleh perusahaan adalah entry mode agar dapat memaksimalkan sumber daya. Entry mode didefinisikan sebagai pengaturan institusional perusahaan dalam mengelolah produk, teknologi, keterampilan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya hingga mencapai pasar (Daniels, dkk 2007: 352). Entry mode dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: (1) ekspor, impor dan countertrade; (2) contractual entry; dan (3) investment entry. Pada jenis entry mode pertama, perusahaan mengekspor dengan tujuan memperluas wilayah pemasaran, diversifikasi penjualan dan untuk mendapatkan pengalaman.

Terdapat 4 langkah dalam menggunakan strategi ekspor, diantaranya: (1) identifikasi potensi pasar; (2) menyesuaikan kemampuan dan pemenuhan kebutuhan pasar; (3) menginisiasi pertemuan; dan (4) mengikat sumber daya (Daniels, dkk 2007: 353). Kegiatan ekspor dapat bersifat langsung kepada konsumen melalui representatif penjualan dan distributor ataupun bersifat tidak langsung melalui agen, manajemen ekspor perusahaan (EMC) dan manajemen perdagangan perusahaan (ETC). Mekanisme pembayaran produk ekspor maupun impor dapat dilakukan dengan advance payment, documentary collection, letter of credit dan open account.

 Sedangkan jenis countertrade sebagai proses menjual barang atau jasa yang dibayar sebagian atau seluruhnya dengan jenis barang atau jasa lain (Daniels, dkk 2007: 356). Countertrade dapat berupa sistem barter, counterpurchases (penjualan barang atau jasa kepada negara oleh perusahaan yang menjanjikan untuk melakukan pembelian dari negara di masa depan), offset (kesepakatan bahwa perusahaan menjual untuk mengimbangi hard-currency dan akan membeli ke negara dengan alasan yang sama di masa depan), switch trading (perusahaan menjual obligasinya untuk melakukan pembelian di negara tertentu) dan buyback (ekspor peralatan industri untuk menghasilkan produksi dari peralatan tersebut) (Daniels, dkk 2007: 356-357). Dengan demikiaan untuk memperlancar distribusi produk perusahaan diperlukan sikap kolaboratif terhadap negara ataupun perusahaan lain.

Entry mode dengan ekspor, impor dan countertrade hanya berlaku untuk produk yang tangible. Sementara produk yang bersifat intangible dilakukan melalui contractual entry seperti lisensi, franchising, kontrak manajemen dan proyek turnkey. Lisensi adalah entry mode kontraktual dari pemberi lisensi kepada penerima lisensi untuk menggunakan property pada jangka waktu tertentu melalui lisensi eksklusif ataupun non-eksklusif (Daniels, dkk 2007: 361). Keuntungan dari lisensi diantaranya ekspansi internasional, mengurangi resiko metode ekspansi, dan mengurangi kemungkinan kemunculan produk di black market. Sedangkan kekurangannya adalah membatasi  kegiatan pemegang lisensi, menurunkan kualitas konsistensi global dan pemasaran suatu produk di pasar nasional yang berbeda dan lisensi berupa pinjaman akan memengaruhi strategi kompetitif perusahaan (Daniels, dkk 2007: 362). Contoh kesepakatan lisensi yaitu lisensi atas software oleh perusahaan Novell kepada tiga universitas di Hongkong untuk menginstal software tersebut.

Sedangkan franchising adalah entry mode kontraktual berupa hak menggunakan property dan bantuan dalam jangka waktu tertentu. Berbeda dengan lisensi, franchising memberikan kontrol yang besar bagi perusahaan terhadap suatu produk di pasar dan digunakan terutama dalam jasa industri (Daniels, dkk 2007: 363). Di satu sisi, franchising lebih murah, ekspansi geografis yang cepat dan melibatkan manajer lokal. Di sisi lain franchising mengalami kesulitan dalam mengelola franchising itu sendiri di beberapa negara. Contoh franchising adalah dari Brooks Brother AS ke Dickson Concepts Hongkong untun mengoperasikan Brooks Brother ke wilayah Asia Tenggara. Kemudian entry mode manajemen kontrak adalah pemasokan keahlian manajerial suatu perusahaan pada jangka waktu tertentu. 

Terakhir, proyek turnkey berupa kegiatan perancangan, konstruksi dan menguji produksi untuk klien (Daniels, dkk 2007: 365). Pada investment entry, dilakukan investasi secara langsung di suatu wilayah dengan melibatkan sumber daya lokal. Bentuk investment entry dapat berupa wholly owned subsidiaries, joint ventures dan aliansi strategis. Investasi secara langsung tentu lebih berisiko tinggi dibandingkan dengan contractual entry, karena adanya keterlibatan sumber daya lokal di suatu wilayah.
Dalam memilih entry mode, Daniels, dkk (2007) menguraikan beberapa faktor strategis, diantaranya: (1) kondisi kultural, di mana kesamaan kultural dapat memudahkan investasi; (2) kondisi politik dan hukum, instabilitas keduanya di suatu negara akan menimbulkan resiko yang tinggi bagi suatu perusahaan yang masuk ke wilayah tersebut; (3) ukuran pasar; (4) Biaya produksi dan pengiriman, di mana keuntungan perusahaan didapatkan dari biaya produksi minimal; dan (5) pengalaman internasional.
Sementara Wild, dkk (2008) melanjutkan dengan penjelasan langkah-langkah yang harus ditempuh oleh suatu perusahaan memilih lokasi bisnis dengan mempertimbangkan faktor strategis dari Daniels. Langkah pertama adalah scanning dan perbandingan pemeriksaan secara detail, di mana manajer membandingkan feasibility dan desirability antara satu negara dengan negara lain terkait peluang berbisnis yang lebih baik, misalkan kekacauan yang terjadi di Timur Tengah mengurungkan niat manajer untuk berinvestasi di wilayah tersebut. 

Langkah kedua berupa pencarian informasi berupa peluang ekonomi (harga, elastisitas pendapatan, substitusi, faktor budaya dan selera), peluang melakukan operasi lebih mudah, ketersediaan biaya dan sumber daya, tingkat korupsi, resiko (competitive, monetary dan political risk). Langkah ketiga yaitu pengumpulan dan analisis data yang dapat diperoleh dari individu, pemerintah, ataupun organisasi internasional. Langkah keempat adalah penggunaan instrumen komparatif berupa grids dan matrices. Perusahaan juga dapat menggunakan pembuatan keputusan yang non-komparatif melalui penguraian kriteria tertentu yang diinginkan oleh perusahaan. Langkah terakhir adalah keputusan akhir seleksi dari perusahaan. Dengan demikian, pertimbangan perusahaan untuk beroperasi di suatu wilayah tidak hanya dilihat dari geografisnya tetapi membutuhkan pertimbangan lain yang dapat memperlancar operasi perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa entry mode perusahaan dapat berupa ekspor-impor dan countertrade, kontraktual dan investasi. Namun demikian, pemilihan entry mode suatu perusahaan dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan tertentu baik secara ekonomi, politik maupun budaya. Bahkan dilakukan melalui beberapa tahap seperti yang diuraikan oleh Wild, dkk. Hal ini tidak lain dilatarbelakangi oleh keinginan perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian dengan menghindari peluang resiko.  

Referensi
Daniels, John D, Lee H. Radebaugh & Daniel P. Sullivan, 2007.  “Selecting and Managing Entry Mode”, dalam International Business: Environment and Operations. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Ch. 13, pp. 350-377
Wild, John J, Kenneth L. Wild & Jerry C.Y. Han, 2008. “Country Evaluation and Selection”, dalam International Business: The Challenges of Globalization. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Ch. 12, pp.382-41
http://sartika-t--fisip10.web.unair.ac.id/artikel_detail-77815-Bisnis%20Internasional-Kesempatan%20Bisnis:%20Entry%20Mode.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.