Berbagai Pengertian Kebudayaan
Menurut Para Ilmuan
Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Dalam membahas
pengertian kebudayaan ini dikutip
beberapa batasan para sarjana yang telah
banyak berkecimpung di dalam bidang kebudayaan.
Pertama diketengahkan oleh Edward Burnett Taylor karena ia adalah
seorang yang pertama-tama mengemukakan batasan tentang kebudayaan dengan jelas.
- Menurut Taylor
(Harsoyo, l961 / l980) kebudayaan ialah kompleks
keseluruhan, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, kebiasaan, dan kepandaian yang lain yang didapat oleh
manusia sebagai anggota masyarakat. (“Culture is that complex whole
which includes knowledge, belief, art, morals, law, custom an any other
capabilitis acquiret by
man as a member of society.” Kebudayaan ialah suatu kesatuan jalinan yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila, hukum, adat (kebiasaan) dan
tiap kesanggupan (bakat), yang diperoleh seseorang sebagai anggota
masyarakat. (“Indonesia”,
Madjalah Kebudajaan, No.12 Tahun VII-Desember l956, hal.530-531.). Selanjutnya
dari “Indonesia”Majalah Kebudajaan (edisi Desember l956) ini
juga kami kutip berbagai defenisi/pengertian Kebudayaan dari berbagai
Tokoh Indonesia dan Barat, yang diutarakan disini masing-masing sebagai berikut
:
- Prof.Mr.St.Takdir
Alisjabana: Kebudayaan
ialah penjelmaan (manifestasi) dari cara “berfikir”. Bagi Takdir amatlah
luas pengertian kebudayaan itu. Sebab : semua laku dan perbuatan kita
adalah hasil dari cara berfikir.
- Almarhum
Injik Haji Agus Salim lain pula
pendapatnya. “Kebudayaan adalah
persatuan antara budi dan daya menjadi makna yang sejiwa, tidak lagi
menerima, dibagi atau dipisah-pisah atas dua maknanya masing-masing. Budi
mengandung makna akal, pikiran, pengertian, paham, pendapat, ikhtiar, lagi
pula perasaan; dan daya mengandung makna tenaga, kekuatan, kesanggupan.
Maka kebudayaan mengandung makna leburan dari pada dua makna tadi, dan
artinya himpunan segala usaha dan daya-upaya yang dikerjakan dengan
menggunakan hasil pendapat budi, untuk memperbaiki sesuatu dengan tujuan
mencapai kesempurnaan.”
- DR.Ir.Soekarno, dalam Kongres Kebudayaan ke-I (Magelang,
tahun l948) berkata : “Kebudayaan adalah ciptaan hidup yang
timbul daripada manusia.”
- DR.Hatta, dalam Kongres itu juga berkata ; “ Kebudayaan adalah ciptaan hidup daripada sesuatu bangsa.”
Selanjutnya dia berkata: “ Kebudayaan banyak sekali macamnya. Menjadi
pertanyaan, apakah agama suatu ciptaan manusia atau tidak. Kedua-duanya
bagi saya bukan soal. Agama adalah juga suatu kebudayaan, karena dengan
beragama manusia dapat hidup dengan senang. Karenanya saya katakan : agama
adalah satu bagian dari kebudayaan, begitu pula bahasa, seni : yakni seni
lukis, seni suara, seni sastra, teknik untuk mencapai penghidupan dimasa kemudian yang lebih baikpun adalah suatu
bagian daripada kebudayaan. Arsitektur juga satu bagian daripada
kebudayaan. Ilmu juga satu bagian daripada kebudayaan.”
- Prof.Sunarjo Kolopaking dalam kongres itu juga memberi dalil/pengertian :’”Kebudayaan atau cultur adalah
totalitet daripada milik dan hasil usaha (prestasi) manusia yang
diciptakan oleh kekuatan-kekuatan jiwa dan oleh proses saling mempengruhi
antara kekuatan-kekuatan jiwa tadi dan antara jiwa manusia yang satu dan
jiwa manusia lain.”
- Seterusnya Mangunsarkoro
: “ dalam kongres
Magelang itu mengucapkan pula dalil/pengertian : “Yang disebut kebudayaan (cultur) adalah segala
sesuatu yang merupakan (bersifat) hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang
seluas-luasnya.”
- Prof.Zoetmuler dalam bukunya : “Cultuur Oost en West” berkata : “Cultuur is
de door de redelijke mens geleide ontwikkeling van mogelijkheden en
krachten der natur, vooral der menselijke natur, zodat ze een harmonisch geheel vormen.” “Kebudayaan ialah perkembangan terpimpin oleh manusia
budiawan dari kemungkinan-kemungkinan dan tenaga-tenaga alam, terutama
alam manusia, sehingga ia merupakan satu kesatuan harmonis.”
- DR.K.A.Hidding dalam bukunya : “Geestesstructuur en Cultuur” (hal.52) berkata”....verwerking van de natuur, die cultuur
heet.”----pengolahan
alam, yang dinamakan kebudayaan.”
- Chr.Dawson, dalam bukunya “Age of
the Gods” berdalil : Culture
is a comman way of live.” Kebudayaan ialah cara hidup
bersama,
- Seterusnya J.
Van Baal dalam karangannya “De Westers beschaving als constante factor in hedendaagse
acculturratie proces,” berkata :” Wij zijn once cultuur,” Kebudayaan
kita adalah kita.
12.
Sarjana
lain, adalah Linton (Harsoyo, l961 / l980), Guru Besar dalam Antropologi
Kebudayaan; ia mengemukakan bahwa kebudayaan
adalah konfigurasi kelakuan yang dipelajari dan hasil kelakuan yang
unsur-unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota-anggota suatu
masyarakat. Secara singkat, Linton menyatakan bahwa kebudayaan adalah warisan
sosial.
13.
Selain
itu Drs.Ariyono Suyono
dalam (Kamus Antropologi l985,
hal.l80-183) memberikan beberapa jenis pengertian tentang kebudayaan
masing-masing antara lain sebagai berikut:
·
Kebudayaan (culture), adalah keseluruhan
hasil daya budhi cipta, karya, dan karsa manusia yang dipergunakan untuk memahami lingkungan
serta pengalamannya agar menjadi pedoman bagi tingkah lakunya, sesuai dengan
unsur-unsur universal di dalamnya.
·
Kebudayaan
daerah (local cultrure), adalah Kebudayaan yang hidup dalam suatu
wilayah bagian dari suatu negara yang merupakan daerah suatu suku bangsa yang
tertentu.
·
Kebudayaan
nasional (national culture), adalah Kebudayaan
yang diadakan dan dianut oleh semua warga dalam suatu negara.
·
Kebudayaan
rakyat (folk culture) adalah segala unsur kebudayaan tradisional
dari kalangan rakyat atau golongan kelas orang-orang biasa yang dapat dibedakan
dengan unsur-unsur kebudayaan kalangan rakyat dari angkatan berikutnya dan yang
dianggap lebih maju.
·
Kebudayaan Timur (Oriental
culture), adalah Kebudayaan
bangsa-bangsa Asia, yang hidupnya sebagian besar dari pertanian, yang berorientasi
kepada nilai budaya secara vertikal atau kolateral, yang berdasarkan ikatan
kekeluargaan yang luas dan mayoritas berjiwa gotong royong yang merupakan sifat
tradisionalnya, di samping itu memperkenalkan perkawinan poligini / poligami.
·
Kebudayaan Barat (Western
culture) adalah Kebudayaan
bangsa-bangsa negara industri negara-negara Barat, di Eropa, Amerika Serikat
dan Kanada yang memiliki kemajuan ilmu pengetahuan serta berorientasi kepada
sistem nilai budaya individualis yang tercermin pada kehidupan keluarga nuklir
(keluarga inti) yang berbentuk monogami.
14.
Selain
itu Kluckhohn (Harsoyo,
l961 / 1981),
menulis bahwa kebudayaan adalah
seluruh cara hidup suatu masyarakat. Kroeber
dan Kluckhohn mengumpulkan l60 defenisi kebudayaan yang disusunnya
menjadi buku “Cultural a critical review of concepts and
definition.” (Harsoyo, l96l / l980).
- Dari sarjana atau tokoh kita dapat dikemukakan
antara lain, Ki Hajar Dewantoro. Ia
mengemukakan bahwa kebudayaan ialah hasil buah budi manusia dalam
perjuangannya menaklukan alam dan zaman (Sayuti, l974).
16.
Menurut
Joesoef, (l982), kebudayaan pada hakekatnya adalah sistem nilai dan ide yang
dihayati oleh sekelompok manusia pada suatu lingkungan hidup tertentu dan pada
suatu kurun waktu tertentu.
- Menurut Budhisantoso (l982), kebudayaan adalah komplek sistem nilai dan gagasan vital yang
menguasai dan merupakan pedoman bagi terwujudnya pola-pola tingkah laku
anggota masyarakat pendukungnya.
18.
Menurut Koncaraningrat (l974), kebudayaan dalam arti sempit ialah kesenian. Ia mempunyai arti yang
terbatas dan sempit, yaitu pikiran, karya, dan hasil karya manusia yang memenuhi
hasratnya akan keindahan. Selanjutnya, Koncaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan
dalam arti yang sangat luas adalah seluruh total pikiran, hasil karya, dan
hasil karya manusia yang tidak berakar kepada nalurinya dan, oleh karena itu,
hanya dapat dicetuskan oleh manusia sesudah suatu proses belajar. Konsep ini
adalah amat luas karena meliputi hampir seluruh aktivitas manusia dalam
hidupnya. Karena begitu luasnya, maka untuk keperluan analisa konsep kebudayaan
itu perlu dipecah lagi ke dalam unsur-unsur kebudayaan.
19. Engel, Blokwell dan Miniard , berpendapat bahwa budaya
adalah “nilai-nilai, gagasan-gagasan, artifak, dan simbol-simbol bermakna
lainnya yang membantu individu dalam berkomunikasi, memberikan tafsiran dan
melakukan evaluasi dalam kedudukannya sebagai anggota suatu kelompok masyarakat
(Johanes Basuki, l997, hal.22).
20.
Prof.Haryati
Soebadio (“Pembinaan dan Pengembangan Kebudayaan Nasional”, (Harsya Bachtiar, Mattulada, Haryati
Soebadio, 1987; 20)
mengemukakan bahwa kebudayaan
merupakan sistem nilai dan gagasan utama (vital), yang dihayati benar-benar
oleh para pendukung kebudayaan bersangkutan dalam kurun waktu tertentu sehingga
mendominasi keseluruhan kehidupan mereka, dalam arti mengarahkan tingkah laku
mereka didalam masyarakat. Sisitem nilai dan gagasan utama itu, dapat
dikatakan, memberi pola untuk bertingkah laku kepada masyarakatnya, atau
memberi seperangkat model untuk bertingkah laku.
21.
Keseluruhan defenisi yang ada menurut Soerjanto kiranya dapat secara padat dirangkum
dalam kalimat “Kebudayaan adalah
keseluruhan proses dan hasil perkembangan manusia yang disalurkan dari generasi
ke generasi untuk kehidupan manusia yang lebih baik”.
Batasan ini mencakup gagasan-gagasan pokok, bahwa :
Ø Kebudayaan mencakup segala perkembangan dan kemajuan masyarakat;
Ø Kebudayaan adalah hasil bersama;
Ø Kebudayaan pada hakekatnya adalah humanisasi, yaitu proses peningkatan hidup yang
lebih baik dengan lingkungan masyarakat yang manusiawi (Soerjanto, 219-220).
Unsur-unsur, Sub-sub Unsur Dan,
Wujud Kebudayaan yang universil
Unsur-unsur terbesar
yang terjadi karena pecahan terhadap
pertama disebut “ unsur-unsur kebudayaan yang universal,“ dan merupakan
unsur-unsur yang pasti bisa didapatkan di semua kebudayaan di dunia, baik yang
hidup dalam masyarakat pedesaan yang kecil terpencil maupun dalam masyarakat
perkotaan yang besar dan kompleks.
Unsur-unsur universal itu, yang sekalian merupakan isi
dari semua kebudayaan yang ada di dunia ini adalah:
1.
Sistem religi dan upacara keagamaan;
2.
Sistem dan organisasi kemasyarakatan;
3.
Sistem pengetahuan;
4.
Bahasa;
5.
Kesenian;
6.
Sistem mata pencaharian;
7.
Sistem tehnologi dan peralatan.
Terdapat pula istilah
Peradaban yang dapat kita sejajarkan dengan kata asing Civilization. Istilah itu biasa dipakai untuk bagian-bagian dan
unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan indah, seperti;
- kesenian,
- ilmu
pengetahuan, serta
- sopan-santun dan,
- sistem pergaulan yang kompleks dalam suatu masyarakat
dengan struktur yang kompleks.
Sering juga istilah
peradaban dipakai untuk menyebut suatu
kebudayaan yang mempunyai sistem,
1. tohnologi,
2. seni bangunan,
3. seni rupa,
4. sistem kenegaraan,
dan
5. ilmu pengetahuan yang
maju dan kompleks.
Unsur-unsur Pokok Dalam Kebudayaan
Sedang dalam rumusan lainnya, unsur kebudayaan tersebut
dapat diurutkan sebagai berikut :
1.
Bahasa (bahasa lisan dan
tulisan)
2.
Sistem peralatan dan perlengkapan hidup
manusia atau sistem teknologi (alat-alat produksi, distribusi dan transportasi,
wadah dan tempat-tempat untuk menyimpan,
makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan, serta
senjata).
3.
Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi (berburu dan meramu, perikanan, bercocok tanam,
peternakan, serta perdagangan).
4.
Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial (kekerabatan, sistem kesatuan hidup, asosiasi dan
perkumpulan, serta sisten kenegaraan).
5.
Sistem pengetahuan (pengetahuan tentang flora dan fauna; tentang waktu, ruang dan bilangan;
serta pengetahuan tentang tubuh manusia
dan perilaku antar sesama manusia);
6.
Sistem religi (sistem
kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunitas keagamaan, serta
upacara keagamaan) dan
7.
Kesenian (seni patung, relief,
lukis dan gambar, rias, vokal, instrumen, kesusastraan, dan drama). (Machmoed
Effendhie, Sejarah Budaya, Depdikbud, Jakarta,l999, hal.4).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.