alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Jumat, 02 Januari 2015

BERBAGAI PENGERTIAN KEBUDAYAAN MENURUT PARA AHLI

Berbagai Pengertian Kebudayaan
Menurut Para Ilmuan 
Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob

 Pengertian-Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli
Dalam membahas pengertian kebudayaan ini  dikutip beberapa batasan para sarjana  yang telah banyak berkecimpung di dalam bidang kebudayaan.
Pertama diketengahkan oleh Edward Burnett Taylor karena ia adalah seorang yang pertama-tama mengemukakan batasan tentang kebudayaan dengan jelas.

  1. Menurut Taylor (Harsoyo, l961 / l980) kebudayaan ialah kompleks keseluruhan, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, kebiasaan, dan kepandaian yang lain yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. (“Culture is that complex whole which includes knowledge, belief, art, morals, law, custom an any other capabilitis acquiret by man as a member of society.” Kebudayaan ialah suatu kesatuan jalinan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila, hukum, adat (kebiasaan) dan tiap kesanggupan (bakat), yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat. (“Indonesia”, Madjalah Kebudajaan, No.12 Tahun VII-Desember l956, hal.530-531.). Selanjutnya dari “Indonesia”Majalah Kebudajaan (edisi Desember l956) ini juga kami kutip berbagai defenisi/pengertian Kebudayaan dari berbagai Tokoh Indonesia dan Barat, yang diutarakan disini masing-masing sebagai berikut :
  2. Prof.Mr.St.Takdir Alisjabana: Kebudayaan ialah penjelmaan (manifestasi) dari cara “berfikir”. Bagi Takdir amatlah luas pengertian kebudayaan itu. Sebab : semua laku dan perbuatan kita adalah hasil dari cara berfikir.
  3. Almarhum Injik Haji Agus Salim lain pula pendapatnya. “Kebudayaan adalah persatuan antara budi dan daya menjadi makna yang sejiwa, tidak lagi menerima, dibagi atau dipisah-pisah atas dua maknanya masing-masing. Budi mengandung makna akal, pikiran, pengertian, paham, pendapat, ikhtiar, lagi pula perasaan; dan daya mengandung makna tenaga, kekuatan, kesanggupan. Maka kebudayaan mengandung makna leburan dari pada dua makna tadi, dan artinya himpunan segala usaha dan daya-upaya yang dikerjakan dengan menggunakan hasil pendapat budi, untuk memperbaiki sesuatu dengan tujuan mencapai kesempurnaan.”
  4. DR.Ir.Soekarno, dalam Kongres Kebudayaan ke-I (Magelang, tahun l948) berkata : “Kebudayaan adalah ciptaan hidup yang timbul  daripada manusia.”
  5. DR.Hatta, dalam Kongres itu juga berkata ; “ Kebudayaan adalah ciptaan hidup daripada sesuatu bangsa.” Selanjutnya dia berkata: “ Kebudayaan banyak sekali macamnya. Menjadi pertanyaan, apakah agama suatu ciptaan manusia atau tidak. Kedua-duanya bagi saya bukan soal. Agama adalah juga suatu kebudayaan, karena dengan beragama manusia dapat hidup dengan senang. Karenanya saya katakan : agama adalah satu bagian dari kebudayaan, begitu pula bahasa, seni : yakni seni lukis, seni suara, seni sastra, teknik untuk mencapai penghidupan dimasa  kemudian yang lebih baikpun adalah suatu bagian daripada kebudayaan. Arsitektur juga satu bagian daripada kebudayaan. Ilmu juga satu bagian daripada kebudayaan.”
  6. Prof.Sunarjo Kolopaking dalam kongres itu juga memberi dalil/pengertian :’”Kebudayaan atau cultur adalah totalitet daripada milik dan hasil usaha (prestasi) manusia yang diciptakan oleh kekuatan-kekuatan jiwa dan oleh proses saling mempengruhi antara kekuatan-kekuatan jiwa tadi dan antara jiwa manusia yang satu dan jiwa manusia lain.”
  7. Seterusnya Mangunsarkoro : “ dalam kongres  Magelang itu mengucapkan pula dalil/pengertian : “Yang disebut kebudayaan (cultur) adalah segala sesuatu yang merupakan (bersifat) hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya.”
  8. Prof.Zoetmuler dalam bukunya : “Cultuur Oost en West” berkata : “Cultuur is de door de redelijke mens geleide ontwikkeling van mogelijkheden en krachten der natur, vooral der menselijke natur, zodat ze een harmonisch geheel vormen.” “Kebudayaan ialah perkembangan terpimpin oleh manusia budiawan dari kemungkinan-kemungkinan dan tenaga-tenaga alam, terutama alam manusia, sehingga ia merupakan satu kesatuan harmonis.”
  9. DR.K.A.Hidding dalam bukunya : “Geestesstructuur en Cultuur” (hal.52) berkata”....verwerking van de natuur, die cultuur heet.”----pengolahan alam, yang dinamakan kebudayaan.”
  10. Chr.Dawson, dalam bukunya “Age of the Gods” berdalil : Culture is a comman way of live.” Kebudayaan ialah cara hidup bersama,
  11. Seterusnya J. Van Baal dalam karangannya “De Westers beschaving als constante factor in hedendaagse acculturratie proces,” berkata :” Wij zijn once cultuur,” Kebudayaan kita adalah kita.
12.  Sarjana lain, adalah Linton (Harsoyo, l961 / l980), Guru Besar dalam Antropologi Kebudayaan; ia mengemukakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi kelakuan yang dipelajari dan hasil kelakuan yang unsur-unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota-anggota suatu masyarakat. Secara singkat, Linton menyatakan bahwa kebudayaan adalah warisan sosial.
13.  Selain itu Drs.Ariyono Suyono dalam (Kamus Antropologi l985, hal.l80-183) memberikan beberapa jenis pengertian tentang kebudayaan masing-masing antara lain sebagai berikut:
·         Kebudayaan  (culture), adalah keseluruhan hasil daya budhi cipta, karya, dan karsa manusia  yang dipergunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya agar menjadi pedoman bagi tingkah lakunya, sesuai dengan unsur-unsur universal di dalamnya.
·         Kebudayaan daerah   (local cultrure), adalah Kebudayaan yang hidup dalam suatu wilayah bagian dari suatu negara yang merupakan daerah suatu suku bangsa yang tertentu. 
·         Kebudayaan nasional  (national culture), adalah Kebudayaan yang diadakan dan dianut oleh semua warga dalam suatu negara.
·         Kebudayaan rakyat  (folk culture) adalah segala unsur kebudayaan tradisional dari kalangan rakyat atau golongan kelas orang-orang biasa yang dapat dibedakan dengan unsur-unsur kebudayaan kalangan rakyat dari angkatan berikutnya dan yang dianggap lebih maju.
·         Kebudayaan Timur  (Oriental culture), adalah Kebudayaan bangsa-bangsa Asia, yang hidupnya sebagian besar dari pertanian, yang berorientasi kepada nilai budaya secara vertikal atau kolateral, yang berdasarkan ikatan kekeluargaan yang luas dan mayoritas berjiwa gotong royong yang merupakan sifat tradisionalnya, di samping itu memperkenalkan perkawinan poligini / poligami.
·         Kebudayaan Barat  (Western culture) adalah Kebudayaan bangsa-bangsa negara industri negara-negara Barat, di Eropa, Amerika Serikat dan Kanada yang memiliki kemajuan ilmu pengetahuan serta berorientasi kepada sistem nilai budaya individualis yang tercermin pada kehidupan keluarga nuklir (keluarga inti) yang berbentuk monogami.  
14.  Selain itu Kluckhohn (Harsoyo, l961 / 1981), menulis bahwa kebudayaan adalah seluruh cara hidup suatu masyarakat. Kroeber dan Kluckhohn mengumpulkan l60 defenisi kebudayaan yang disusunnya menjadi buku “Cultural a critical review of concepts and definition.” (Harsoyo, l96l / l980).

  1. Dari sarjana atau tokoh kita dapat dikemukakan antara lain,  Ki Hajar Dewantoro. Ia mengemukakan bahwa kebudayaan ialah hasil buah budi manusia dalam perjuangannya menaklukan alam dan zaman (Sayuti, l974).
16.  Menurut Joesoef, (l982), kebudayaan pada hakekatnya adalah sistem nilai dan ide yang dihayati oleh sekelompok manusia pada suatu lingkungan hidup tertentu dan pada suatu kurun waktu tertentu.
  1. Menurut Budhisantoso (l982), kebudayaan adalah komplek sistem nilai dan gagasan vital yang menguasai dan merupakan pedoman bagi terwujudnya pola-pola tingkah laku anggota masyarakat pendukungnya.
18.  Menurut Koncaraningrat (l974), kebudayaan dalam arti sempit ialah kesenian. Ia mempunyai arti yang terbatas dan sempit, yaitu pikiran, karya, dan hasil karya manusia yang memenuhi hasratnya akan keindahan. Selanjutnya, Koncaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan dalam arti yang sangat luas adalah seluruh total pikiran, hasil karya, dan hasil karya manusia yang tidak berakar kepada nalurinya dan, oleh karena itu, hanya dapat dicetuskan oleh manusia sesudah suatu proses belajar. Konsep ini adalah amat luas karena meliputi hampir seluruh aktivitas manusia dalam hidupnya. Karena begitu luasnya, maka untuk keperluan analisa konsep kebudayaan itu perlu dipecah lagi ke dalam unsur-unsur kebudayaan.
19.  Engel, Blokwell dan Miniard , berpendapat bahwa budaya adalah “nilai-nilai, gagasan-gagasan, artifak, dan simbol-simbol bermakna lainnya yang membantu individu dalam berkomunikasi, memberikan tafsiran dan melakukan evaluasi dalam kedudukannya sebagai anggota suatu kelompok masyarakat (Johanes Basuki, l997, hal.22).
20.  Prof.Haryati Soebadio (“Pembinaan dan Pengembangan Kebudayaan Nasional”, (Harsya Bachtiar, Mattulada, Haryati Soebadio, 1987; 20) mengemukakan bahwa kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama (vital), yang dihayati benar-benar oleh para pendukung kebudayaan bersangkutan dalam kurun waktu tertentu sehingga mendominasi keseluruhan kehidupan mereka, dalam arti mengarahkan tingkah laku mereka didalam masyarakat. Sisitem nilai dan gagasan utama itu, dapat dikatakan, memberi pola untuk bertingkah laku kepada masyarakatnya, atau memberi seperangkat model untuk bertingkah laku.
21.  Keseluruhan defenisi yang ada menurut  Soerjanto kiranya dapat secara padat dirangkum dalam kalimat “Kebudayaan adalah keseluruhan proses dan hasil perkembangan manusia yang disalurkan dari generasi ke generasi untuk kehidupan manusia yang lebih baik”.

Batasan ini mencakup gagasan-gagasan pokok, bahwa :
Ø  Kebudayaan mencakup segala perkembangan dan kemajuan masyarakat;
Ø  Kebudayaan adalah hasil bersama;
Ø  Kebudayaan pada hakekatnya adalah humanisasi, yaitu proses peningkatan hidup yang lebih baik dengan lingkungan masyarakat yang manusiawi (Soerjanto, 219-220).

Unsur-unsur, Sub-sub Unsur Dan,
Wujud Kebudayaan yang universil

Unsur-unsur terbesar yang terjadi karena pecahan  terhadap pertama disebut “ unsur-unsur kebudayaan yang universal,“ dan merupakan unsur-unsur yang pasti bisa didapatkan di semua kebudayaan di dunia, baik yang hidup dalam masyarakat pedesaan yang kecil terpencil maupun dalam masyarakat perkotaan yang besar dan kompleks.
Unsur-unsur universal itu, yang sekalian merupakan isi dari semua kebudayaan yang ada di dunia ini adalah:
1.    Sistem religi dan upacara keagamaan;
2.    Sistem dan organisasi kemasyarakatan;
3.    Sistem pengetahuan;
4.    Bahasa;
5.    Kesenian;
6.    Sistem mata pencaharian;
7.    Sistem tehnologi dan peralatan.

Terdapat pula istilah Peradaban yang dapat kita sejajarkan dengan kata asing Civilization. Istilah itu biasa dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan indah, seperti;
  1. kesenian,
  2.  ilmu pengetahuan, serta
  3. sopan-santun dan,
  4. sistem pergaulan yang kompleks dalam suatu masyarakat dengan struktur yang kompleks.
Sering juga istilah peradaban dipakai untuk menyebut  suatu kebudayaan yang mempunyai sistem,
1.      tohnologi,
2.      seni bangunan,
3.      seni rupa,
4.      sistem kenegaraan, dan
5.      ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks.

Unsur-unsur Pokok  Dalam Kebudayaan
Sedang dalam rumusan lainnya, unsur kebudayaan tersebut dapat diurutkan sebagai berikut :
1.     Bahasa (bahasa lisan dan tulisan)
2.     Sistem peralatan dan perlengkapan hidup manusia atau sistem teknologi (alat-alat produksi, distribusi dan transportasi, wadah dan tempat-tempat untuk menyimpan,  makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan,  tempat berlindung dan perumahan, serta senjata).
3.    Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi (berburu dan meramu, perikanan, bercocok tanam, peternakan, serta perdagangan).
4.    Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial (kekerabatan, sistem kesatuan hidup, asosiasi dan perkumpulan, serta sisten kenegaraan).
5.    Sistem pengetahuan (pengetahuan tentang flora dan fauna; tentang waktu, ruang dan bilangan; serta pengetahuan  tentang tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia);
6.    Sistem religi (sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunitas keagamaan, serta upacara keagamaan) dan

7.    Kesenian (seni patung, relief, lukis dan gambar, rias, vokal, instrumen, kesusastraan, dan drama). (Machmoed Effendhie, Sejarah Budaya, Depdikbud, Jakarta,l999, hal.4).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.