Prenatal Education
Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Ada
pertanyaan-pertanyaan, bagaimana mungkin memberikan
pendidikan kepada anak yang belum lahir? Memang tidak mungkin. Apalagi kalau
memberikannya secara langsung. Tetapi ada cara tidak langsung, yaitu mengatur
perikehidupan dan pikiran-pikiran orang tuanya, yang melalui perasaan sang ibu
akan berpengaruh pada watak anak si jambang bayi. Malahan usaha pendidikan dan
pembentukan watak jambang bayi ini dilakukan setiap kali suami-istri melakukan
sanggama dengan pikiran yang tenang untuk mendapatkan keturunan yang baik. Tidak melakukan sanggama secara liar dan
sembarang waktu, hanya untuk memuaskan nafsu saja.
Kalau dilakukan secara demikian bisa menghasilkan keturunan yang liar
juga. Jadi yang dimaksud dengan Prenatal Education ialah mendidik
disiplin ibu-bapak dan orang-orang sekitarnya. Umpamanya, sang ibu harus dididik soal
kesehatan badan jika sudah mulai mengandung. Semakin tua kandungannya semakin hati-hati
menjaga,
Ø kesehatan dan,
Ø perasaan,
Ø serta pikiran sang calon ibu.
Karena keadaannya akan memengaruhi keadaan si jambang bayi yang sedang
dikandungnya. Sang calon ayah hendaknya selalu menjaga diri dalam kata-kata dan
bertingkah laku sehingga tidak langsung berkesan negatif pula pada calon bayi..
Misalnya, semua bentuk penyelewengan dihindarkan. Ada yang percaya bahwa
bila menghendaki anak tanpan atau cantik, maka sering-sering melihat hal-hal
yang bagus atau indah.
Mengenangkan :
Ø wajah-wajah tanpan dan,
Ø cantik,
Ø yang pintar dan,
Ø baik hati,
Ø mendengarkan nyanyian yang merdu,
pendek kata selama kehamilan, seorang ibu harus senantiasa mengagumi
segala sesuatu yang baik-baik belaka. Bahkan ada yang percaya bila seorang
wanita hamil mengagumi si Anu atau membenci si Polan maka mungkin anak yang
lahir akan mirip dengan orang yang bersangkutan yang dikagumi atau dibenci itu.
Oleh karena itu jangan mengenang yang buruk-buruk.Yang dilihat, didengar dan
dirasakan calon ibu hendaknya yang positif. Selain itu, selama hamil hendaknya
sang ibu diberi ajaran-ajaran agama dengan menekankan pada ajaran tata susila.
Dari sejak terjadinya atau sejak diketahuinya terjadi pembuahan
(konsepsi), diadakan beberapa upacara sesuai dengan perkembangan jambang bayi
yang ada dalam kandungan sang ibu (umur kandungan tujuh bulan). Tujuannya tidak
lain dari mendoakan kesehatan, keselamatan, perkembangan intelektual dan rasa
bagi si bayi yang positif untuk nanti
setelah menjadi manusia, sebagai dasar yang positif dalam menerima segala
pendidikan di luar kandungan Segala usaha itulah yang biasa kita sebut sebagai Prenatal
Education (pendidikan sebelum lahir) yang menjadi dasar segala pendidikan
di hari kemudiannya. Pendidikan sebelum lahir ini, dengan membebankan
disiplin pada ibu dan bapak adalah merupakan prasyarat bagi lahirnya bayi-bayi
yang memenuhi dunia, kelahiran yang tidak hanya punya mulut dan perut yang
perlu diisi saja, tetapi dengan kepandaian dan kepribadian yang dapat
dibanggakan.
Usaha-usaha itu ada yang berbentuk tradisi tetapi juga ada usaha-usaha
yang dapat diterangkan secara ilmiah. Secara tradisional, misalnya ibu-ibu
suku Jawa yang sedang hamil akan mengatakan amit-amit jambang bayi sambil
mengetuk-ngetuk tiga kali perutnya, bila menyaksikan sesuatu yang buruk, atau
di luar kehendak dan idaman hatinya. Kelakuan suami juga memegang peranan
penting dalam kehamilan istri, sehingga diharapkan dia harus selalu mawas diri
bahwa istrinya sedang hamil.
Banyak
pantangan-pantangan yang yang harus ditaati oleh para suami, antara lain.
Ø Dilarang membunuh binatang ataupun menyembelih
sendiri hewan untuk dimasak dan dimakan.
Ø Sang istri bahkan sama sekali tidak boleh
menyaksikan penyembelihan binatang, apalagi melihat binatang itu sedang
menggelepar-gelepar menghadapi ajal.
Segala pantangan yang dilanggar konon berakibat fatal terhadap bayi yang
akan dilahirkan, walaupun tidak dijelaskan secara pasti kecuali dengan
kalimat-kalimat terselubung yang mengandung makna tidak baik, buruk, bahkan
mengerikan. Demikianlah kepercayaan ini benar-benar ditaati karena tidak ada
yang mau anaknya lahir tidak sempurna.
Sementara itu para
peneliti dari Prenatal-Psychologi berkesimpulan :
Begitu seorang bayi lahir dari rahim ibunya, maka ia segera memperoleh
kemampuan dalam berbagai hal. Bahwa orang sebelum lahir ke dunia telah dapat
mendengar, sudah diselidiki oleh ahli kandungan Dr.Peiper, puluhan tahun
lalu. Untuk itu ia mendudukan wanita hamil di depan layar rontgen (rongsen). Kemudian
di dekat kandungan si ibu, ia meletakkan dan membunyikan klatson mobil sambil
serentak memotret bayi itu. Hasilnya adalah kebanyakan bayi dalam kandungan
menjadi bergetar ketika mendengar bunyi yang keras. Percobaan lain juga telah
dilakukan oleh ahli jiwa musik dari New York, Prof.Lee Salk. Ia merekam
dengan tape recorder denyutan jantung seorang ibu yang tidak lama lagi
akan melahirkan.
Ketika ia membunyikan musik indah, maka hasil rekaman denyut jantung
menjadi berbeda, menunjukkan frekwensi lebih tinggi. Ini berarti bahwa sang
bayi dalam kandungan menunjukkan reaksi karena ia berhasil mendengarkan sesuatu
yang datang dari luar gua garba. Jadi kesimpulannya seorang ibu harus selalu
berada dalam keadaan tenang supaya dapat mengasuh bayinya meskipun belum lahir
ke dunia.
Biasanya pula seorang ibu hamil tua, sikap tidurnya tidak ditentukan oleh
keinginan bagaimana baik, tetapi lebih banyak ditentukan oleh bagaimana
perasaan yang enak pada posisi perutnya. Menurut penelitian, semuanya itu adalah karena
bayi dalam kandungan sudah punya kehendak, bagaimana sikap tidur si ibu yang
baik bagi dirinya. Kalau posisi itu telah baik ia akan diam dan ibunya akhirnya
dapat tenteram. Selama sikap itu belum tepat ia akan menerjang-nerjang dan
sebagainya.
Dr.David K.Spelt, yang dikutip Tjok Rai Sudharta, ( Manusia Hindu, Dari Kandungan Sampai
Perkawinan, Yayasan Dharma Naradha, Jakarta,1993, hal.2-11) sebagaimana
yang diceritakan oleh pengarang wanita Nuriel Beadle---keduanya dari
Amerika Serikat—melakukan penyelidikan atas tiga kelompok wanita yang sudah
hamil.
Kesimpulan dari penyelidikan itu adalah bahwa bayi dalam kandungan dapat
mendengar. Hal ini amat sesuai dengan kebanyakan pendapat para ahli bahwa
kemampuan mendengar adalah merupakan indra pertama dalam pertumbuhan seorang
anak manusia yang lebih dahulu berkembang sebelum indra-indra lainnya
berkembang atau berfungsi. Beberapa bukti lain yang menguatkan kesimpulan ini
adalah beberapa kasus seperti ini :
Pertama : Boleh dikatakan di seluruh dunia bahasa kanak-kanak
yang paling penting adalah kata “mama” dan “Papa”. Ini merupakan dua suku kata
kembar yang menurut ahli jiwa dari Hamburg, Prof.Walther Simon,
merupakan bahasa ritme yang diperoleh karena selalu mendengar denyut jantung
ibunya ketika dalam kandungan. Bahasa ritme itu kemudian diingatnya terus
hingga bayi itu lahir ke dunia.
Kedua : Hentakan-hentakan irama musik Beatles cepat menjalar dan
disenangi kaum muda. Menurut Dr.Friederich Kurse, seorang psikotherapi
dari kota Wisabaden, itu disebabkan karena mereka secara tidak sadar teringat
irama ketika masih dalam kandungan ibu. Nyanyian itu di kuping mereka
kedengaran seperti “ayo kita kembali ke tempat asal kita,” maksudnya rahim ibu
masing-masing.
Ketiga : Biasanya para ahli atau pencipta berasal dari
keturunan yang sama, seperti Bach, Mozart, Bethoven, dan
sebagainya. Mereka ini ketika dalam kandungan begitu sering mendengar bunyi
musik, sehingga rangkaian-rangkaian terlepas yang pernah didengarnya selama
dalam kandungan, diingatnya kembali dan digubah menjadi ciptaan musik milik
dunia yang dianggap musik abadi.
Kasus-kasus semacam ini membuat para ahli tertarik untuk melakukan
penyelidikan. Suatu ilmu yang menjelaskan tentang perasaan atau reaksi-reaksi
dari bayi yang ada dalam kandungan oleh para ahli tersebut kemudian dinamakan Prenatal
Psychology.
Mereka yang menyelidiki ilmu ini percaya bahwa saat-saat kelahiran
bukanlah, Umur nol untuk seorang bayi. Sebab sebelumnya, ketika bayi dalam
kandungan ibunya, ia sebenarnya telah dapat merasakan dan mendengar. Bahkan ia
telah dapat merasakan sesuatu, apakah itu enak atau tidak. Hanya saja kesan itu
tidak tertinggal dalam ingatannya, sehingga seluruh pengalaman selama dalam
kandungan itu hilang sama sekali setelah ia dilahirkan maupun dewasa. Ia tidak
dapat menceritakan apa yang dialaminya. Ia hanya dapat beraksi saja dalam
kandungan, tetapi tidak dapat menjelaskan mengapa demikian sampai dilakukannya.
Keadaan yang dialami oleh si ibunya juga mempengaruhi bayi dalam
kandungan apakah ibu dalam keadaan tenang atau stress. Kesukaran ketika
melahirkan atau kesukaran ketika dalam kehamilan yang dapat menyebabkan
neuroses pada sang ibu, dapat berakibat yang sama pula pada bayinya dan akan mempengaruhi pula kepribadiannya kelak. Jadi,
adalah benar alasan bahwa seorang ibu sebaiknya selalu berada dalam keadaan
tentram dan aman selama kehamilan, terlepas dari segala beban yang menyebabkan
perasaan maupun pikirannya tertekan, tersiksa, dan takut.
Demikianlah, untuk membuktikan kebenaran pendapat-pendapat bahwa anak dalam
kandungan itu telah mendengar dan merasa, pada tahun l971 telah
didirikan suatu badan internasional oleh seorang psikoanalis yang bernama Gustav
Hans Graber, 86 tahun, di Bern (Jerman Barat). International Study
for Prenatal Psychology (ISPP)---nama badan internasional itu—bertujuan
mengadakan penyelidikan untuk bayi yang belum lahir atau yang baru lahir, dan
hubungannya dengan pengalaman mimpi dan psychoanalisa untuk orang dewasa. Berdasarkan
laporan-laporan yang berdatangan dan penyelidikan-penyelidikan yang seksama,
ISPP juga menyimpulkan bahwa masa-masa sebelum kelahiran dan beberapa waktu
setelah kelahiran sangat penting sekali untuk perkembangan mental seorang anak
sampai mencapai dewasa kelak. Karena itu mereka menyatakan bahwa ketenteraman
seorang ibu selama hamil adalah mutlak perlu dan seharusnya bayi selalu dekat
dengan ibunya setelah dilahirkan dan diusahakan sebisa-bisanya untuk
mendapatkan air susu ibu sebanyak yang dibutuhkan.
Kenang-kenangan yang tidak dapat dilupakan oleh seorang anak sampai akhir
hayatnya, adalah kasih sayang seorang ibu yang diterimanya sejak masih dalam
kandungan, sampai ia dapat berdiri sendiri, secara sadar maupun di bawah sadar.
Kasih sayang ibu sejak bayi masih ada dalam kandungan serta air susu ibu
yang diterimanya setelah lahir adalah unsur-unsur yang sangat penting yang
merupakan penentu kehidupan seorang anak. Bagaimana adat orang Rote/Roti, di Nusa Tenggara Timur,
bila seorang ibu sedang hamil? Semenjak hamil seorang ibu dirawat di bawah pengawasan “mane maka bobongkik” atau seorang (dukun beranak). Perawatan dan
penghormatan kepada seorang ibu yang
sedang mengandung dapat dilakukan
semenjak sang ibu mempunyai usia
kehamilan 7 bulan. Dilakukan suatu
upacara yang disebut “nggenggeso
teik” atau acara melihat/memeriksa
perut; atau menurut istilah suku lain disebut “kekelatai”
dengan persembahan seekor babi
sedang, untuk saudara lelaki sang ibu .
Syairnya disebutkan sbb:
“Bula esa, huluk hituik
Basa ita ine, ata tao ntun
hal ka
Ata tao neu soi sonak”.
Artinya: “Bayi yang sekarang 7 bulan
dalam kandungan, bayi ini milik kita bersama. Jadikan dia penerus kita.” Pada
hamil, ibu-ibu di Rote umumnya percaya akan beberapa tabu/pemali, misalnya makan ikan amis menyebabkan darah waktu
kelahiran baunya amis. Si suami tidak
boleh menyembelih hewan, tidak boleh menertawakan orang-orang cacat atau
kelainan fisik, tidak boleh membenci seseorang, nanti anak yang lahir bisa
cacat atau menyerupai fisik seperti orang yang ditertawakan dan tabu lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.