Bunyi Deklarasi Anti Korupsi Indonesia
Dan Proyeksi IndekS Persepsi Korupsi
Ketua
Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar bersama sejumlah gubernur di
Indonesia melakukan Deklarasi Anti Korupsi di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (9/12-2008). Deklarasi sebagi komitmen melawan korupsi ini juga bertepatan dengan peringatan “Hari Anti Korupsi sedunia”.
1. Deklarasi Perang Anti Korupsi
Hanya KPK Gencar Berantas Korupsi
Ribuan massa yang terdiri dari berbagai
elemen bangsa bersama KPK
mendeklarasaikan perang antikorupsi, Selasa (9/12-2008) hari
ini.
Bunyinya;
·
Dengan Rahmat Tuhan YME, Kami,
Anak Bangsa Indonesia meyakini bahwa:
·
Korupsi bukan budaya bangsa.
Korupsi adalah kejahatan luar biasa
· Korupsi merampas hak-hak rakyat
untuk sejahtera. Korupsi menyengsarakan rakyat Indonesia
·
Korupsi merusak kehidupan
berbangsa dan bernegara
· Kami, anak bangsa, bertekad
membebaskan Indonesia dari korupsi untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan
sejahtera, sesuai dengan cita-cita kemerdekaan berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
Pada hari
ini, kami mewakili anak bangsa Indonesia menyatakan:
1. Tidak
akan melakukan perbuatan korupsi
2.
Menciptakan generasi muda antikorupsi
3. Mengutuk
segala bentuk perilaku korupsi
4. Korupsi
harus dihancurkan dan dimusnahkan dari bumi pertiwi
5. Bertekad
menjadikan Indonesia sebagai negeri yang bersih tanpa korupsi.
Jakarta, 9 Desember 2008, Anak Bangsa Indonesia (BOB).
2. Seruan Presiden SBY Tentang Anti
Korupsi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta harus lebih
serius mendorong dan memberikan instruksi yang implementatif
kepada Kejaksaan, Kepolisian dan Kehakiman agar mereka secara
konsisten melakukan reformasi institusional.
Pasalnya, kinerja pemberantasan korupsi yang nyata di
masyarakat, lebih terlihat dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sementara, ketiga instrumen pemerintahan seperti Kepolisian, Kehakiman dan
Kejaksaan masih terperangkap pada praktik koruptif yang dilakukan secara
sistemik dan masif. Demikian disampaikan Ketua Masyarakat Profesional
Madani, Ismed Hasan Putro kepada Kompas
di Jakarta, Selasa (9/12) sore.
"Adalah fakta bahwa peningkatan kinerja
pemberantasan korupsi yang nyata di mata masyarakat, lebih terlihat dilakukan
oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Sementara, ketiga instrumen pemerintahan
Presiden Yudhoyono seperti Kepolisian, Kehakiman dan Kejaksaan masih
terperangkap pada praktik koruptif yang dilakukan secara sistemik dan
masif," ujar Ismed.
Menurut Ismed, masih dirasakannya praktik koruptif
oleh Kejaksaan, Kepolisian dan Kehakiman mengingat masyarakat masih menilai
belum berubahnya aparat di Kejaksaan, Kepeolisian dan Kehakiman untuk serius
memperbaiki kinerjanya dalam memberantas korupsi."Dalam keseharian, instrumen hukum pemerintah masih
melayani masyarakat dengan berbagai pungutan dan praktik suap. Ini kenyataan
faktual yang bisa ditemukan dalam proses pengaduan di tingkat Kepolisian Resort
(Polres), Kejaksaan dan Pengadilan Negeri mengenai perkara di masyarakat,"
katanya.Diakui atau tidak, lanjut Ismed, semangat pencitraan
pemerintah lebih dominan dibandingkan dengan semangat menggeser kuadran dari
perilaku korup dalam institusi hukum kepada keinginan membangun budaya baru
yang bersih dan steril dari praktik korupsi kolegial. (HAR). Internet.
JAKARTA, SELASA -
3. Proyeksi Indeks Persepsi Korupsi 2009 Capai
3,0
Pengacara
kondang Todung Mulya Lubis saat memberikan keterangan pers terhadap pemecatan
permanen dirinya sebagai pengacara oleh Sidang Persatuan Advokat Indonesia
(Peradi) DKI Jakarta, Jumat (16/5/2008).
Proyeksi
hasil survei Transparansi Internasional (TI) Indonesia yang menunjukkan tingkat
korupsi di Indonesia tahun 2009 mendatang diperkirakan akan lebih baik dengan
indeks persepsi korupsi mencapai skor 3,0.
Hal tersebut disampaikan Pengacara Senior Todung Mulya Lubis, seusai diskusi
tentang korupsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Potitik Universitas Indonesia
(UI), Depok, Selasa (9/12).
"
Saya kira kalau kita bisa berjalan seperti sekarang saya yakin kita bisa
naik mungkin sampai 3," kata
Todung. Todung yang juga Ketua Dewan Pengurus
Transparency International (TI) Indonesia itu mengatakan, Indonesia pada tahun 2008
mengalami peningkatan nilai Indeks Persepsi Korupsi (IPK) dari 2,3 pada 2007 menjadi
2,6
pada 2008. IPK merupakan gambaran tentang tingkat korupsi secara global yang
terdapat di 180 negara, dengan skor yang
diperoleh berdasarkan survei sejumlah lembaga independen.
Nilainya berkisar
dari 10
(paling bersih) hingga 0 (paling
korup).
IPK
dikeluarkan setiap tahun oleh LSM TI yang berpusat di Jerman dan memiliki
cabang di 99 negara, termasuk Indonesia.
Menurut dia, peningkatan skor IPK Indonesia itu menunjukkan pemerintah telah
mendapat apresiasi yang tinggi dari para responden. Para responden, mulai melihat keseriusan pemerintah dalam
menangani kasus korupsi. Tapi sekali lagi jangan cepat puas, karena masyarakat
semakin pintar dan saat ini banyak elemen bangsa akan lebih berkonsentrasi pada
perhelatan Pemilu," ujar Todung.
Dalam
usaha memerangi korupsi, dibutuhkan suatu strategi nasional yang didukung oleh
data dan informasi yang cukup dapat diandalkan, sehingga penerapan
langkah-langkah pencegahan ataupun penindakan dapat diambil secara terukur dan
tepat sasaran. Survei pengukuran korupsi seperti yang dilaksanakan Transparency
International (TI) Indonesia adalah salah satu cara untuk
mendapatkan referensi data tersebut.
Survei
Indeks
Persepsi
Korupsi Indonesia yang dilakukan pada September sampai dengan Desember 2008, bertujuan untuk mengukur tingkat
korupsi pemerintah daerah berdasarkan persepsi pelaku bisnis setempat. Survei
ini juga mengukur tingkat kecenderungan terjadinya suap di 15 institusi
publik di Indonesia, yang ditampilkan dalam Indeks Suap. Total
sampel dari survei ini adalah 3841
responden, yang berasal dari pelaku bisnis (2371
responden), tokoh masyarakat (396 responden),
dan pejabat publik (1074). Indeks Persepsi Korupsi Indonesia, seperti
pada tahun 2004 dan 2006, merupakan hasil analisa data dari responden pelaku
bisnis, mengenai persepsi mereka tentang lazim atau tidak lazimnya pejabat
pemerintah daerahnya melakukan tindakan korupsi, dan bagaimana usaha pemda
dalam memberantas korupsi. Sementara
itu, Indeks Suap menggambarkan tingkat
kecenderungan terjadinya suap di 15 institusi publik di Indonesia, berdasarkan pengalaman
kontak antara pelaku bisnis dengan institusi terkait. Indeks
Suap juga memberikan rata-rata jumlah uang yang dipakai dalam setiap transaksi.
Yogyakarta Kota
Terbersih, Kupang Terkorup
Dari
50 kota yang disurvei dalam IPK Indonesia 2008,
Yogyakarta mendapatkan skor tertinggi yaitu 6,43. Nilai tersebut dapat dibaca bahwa pelaku
bisnis di Yogyakarta menilai pemerintah daerah cukup bersih, dan cukup serius
dalam usahanya memberantas korupsi. Interpretasi ini dapat menggambarkan hal
yang sama di kota-kota yang berada di urutan teratas
kota dengan skor tertinggi, seperti Palangkaraya (6,1), Banda Aceh (5,87), Jambi (5,57), dan Mataram (5,41). Terpilihnya
Yogyakarta sebagai kota terbersih dimungkinkan mengingat sejak 2006
dibentuk Dinas Perizinan yang merupakan pengembangan dari Unit Pelayanan
Terpadu Satu Atap (UPTSA). Belum lama ini, Pemerintah Kota Yogyakarta bahkan
mendapat penghargaan Citra Pelayanan Prima 2008.
Hal itu terkait dengan keberhasilannya dalam peningkatan
kualitas pelayanan publik. Begitu juga kota-kota lainnya yang terbersih. Palangkaraya pernah mendapat
penghargaan Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Terbaik pada 18 Desember
2007 lalu. Sementara itu, Kupang mendapatkan skor terendah (2,97), disusul
Tegal (3,32), Manokwari (3,39), Kendari (3,43), dan Purwokerto (3,54). Ini menunjukkan bahwa di kota-kota ini, pelaku bisnis
melihat bahwa korupsi masih sangat lazim terjadi di jajaran pemerintah daerah,
dan pemda juga tidak serius dalam usaha mereka memberantas korupsi. Skor
terendah dicapai Kupang, karena pada tahun-tahun sebelumnya di kota ini banyak
terjadi kasus korupsi yang melibatkan pejabat dan anggota DPRD setempat. Secara
umum, dapat dlihat bahwa sebagian besar kota di Indonesia pemerintah daerahnya dipersepsikan
korup, melihat bahwa hanya Yogyakarta dan Palangkaraya kota yang mendapatkan
skor diatas 6. Namun skor IPK
Indonesia memang masih lebih baik dibanding Corruption Perception Index (Indeks Persepsi Korupsi) untuk Indonesia,
yang pada tahun 2008 skornya adalah 2,6.
Polisi lembaga
yang paling rentan suap
Dalam Indeks Suap, pengukuran dilakukan dengan menghitung rasio
kontak antara pelaku bisnis dan institusi publik yang terjadi suap, dibanding
total kontak yang terjadi.
·
Indeks Suap
polisi mencapai 48%, yang berarti
dari total interaksi antara responden pelaku bisnis dengan institusi tersebut (n=1218), hampir
setengahnya terjadi suap.
·
Hasil ini masih
relevan dengan hasil Global
Corruption Barometer (GCB) yang dikeluarkan Transparency
International pada tahun akhir 2007 lalu.
·
Menyusul polisi,
bea cukai (41%), imigrasi (34%), DLLAJR (33%) dan pemda (33%) adalah lembaga-lembaga yang berada pada urutan paling tinggi
kecenderungan terjadi suap.
Peran Survei Pengukuran Korupsi IPK Indonesia bisa digunakan
menjadi masukan berarti bagi pemerintah daerah yang
disurvei untuk introspeksi dan berbenah diri (terutama untuk kota-kota yang
skornya rendah). Demikian juga Indeks
Suap, yang dapat menjadi acuan bagi institusi yang dinilai rentan terhadap
praktik suap untuk memperbaiki performanya.
(Internet. Sumber: siaran pers Transparency
International (TI) Indonesia).
5. Lebih dari 1 Triliun Dollar AS Untuk Suap
Berdasarkan
penghitungan Bank Dunia, lebih dari 1 triliun dollar AS
digunakan
sebagai uang suap setiap tahun.
Sementara,
kerugian akibat korupsi di negara-negara berkembang telah mencapai sekitar 80
miliar dollar AS per tahun. Demikian disampaikan Gubernur Jawa Barat Ahmad
Heryawan dalam Apel Peringatan Hari Anti Korupsi Dunia di Bandung, Selasa
(9/12). Korupsi memiliki daya rusak yang dahsyat, bahkan dianggap mampu
mengantarkan bangsa dalam keterpurukan yang tak berkesudahan. Komitmen
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dalam memberantas korupsi diwujudkan dengan
membentuk Tim Koordinasi Monitoring dengan tujuan menjaga efektivitas
pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang
Percepatan
Pemberantasan Korupsi.
Semua
instansi pemerintah sesuai fungsinya masing-masing maupun bersama-sama diminta
berpartisipasi aktif mencegah korupsi. Pemprov Jabar juga membangun sinergitas
bersama kabupaten/kota di Jabar dalam memberantas korupsi dengan mencanangkan
program Island of Integrity. Program
akan dilakukan bersama-sama secara sinergi dengan Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Komisi Pemberantasan Korupsi melalui penandatanganan pakta
integritas oleh gubernur dan wakil gubernur Jabar, serta bupati dan wali kota.
Pakta itu merupakan tekad sekaligus janji untuk berperan aktif dalam pencegahan
korupsi. Penandatanganan pakta dilaksanakan bertahap dan dilakukan pejabat yang
akan dilantik saat pengisian posisi struktural organisasi perangkat daerah (OPD)
baru. Pakta menjadi pelaksanaan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang OPDTPGIMAGES
Selasa, 9 Desember 2008 | 20:17 WIB (Dwi Bayu
Radius BANDUNG, SELASA -)Internet Jakarta, 21 Januari 2009 Transparency
International Indonesia Rezki Sri Wibowo Deputi Sekretaris Jenderal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.