Gambar : Para Kepala-kepala Masyarakat Adat
Suku (Maneleo) Pulau Rote Nusa Tenggara Timur, dalam pakaian adatnya lengkap
dengan selimut dan topi khas Rote Ti’ilangga pada suatu upacara adat.
Maneleo di Pulau
Rote Menurut Drs.R.Izaac
Pembantu Bupati Rote-Sabu
“KIRANYA ada baiknya jika sedikit renungan
mengantar isi buku ini bagi
masyarakar Rote, Nusa Sasando,
tercinta.
Renungan
sekitar “MANELEO” di Rote “Nusa Sasando” – tidak terlepas
dari
penyelenggaraan
pemerintahan dari zaman-ke zaman hingga kini dalam alam Orde Baru – dengan sistem
pemerintahan yang berdasarkan Paca Sila dan UUD- l945, khususnya UU No.5 tahun
l974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah yang berlaku di Negara kita. “MANELEO” adalah sekelompok suku-suku yang
turut berperan dalam sistem pemerintahan (tradisional) pada umumnya di Rote “Nusa Sasando”.
Buku
kecil ini menampilkan LEO-LEO yang
masih aktif berpengaruh historis dan menggambarkan derap langkah persatuan dan
kesatuan yang saling berkaitan dengan kependudukan di Rote, Nusa Sasando yang
bagi generasi sekarang kurang dipahami secara sejarah. Penyusun menulis
buku kecil ini demi suatu kejelasan sejarah, namun diakui masih ada kekurangan
dalam penyajiannya”
Selanjutnya dalam kata
sambutannya mengatakan, sebagai berikut :
“Penduduk
Rote/Ndao memiliki kultur yang spesifik dibanding dengan daerah-daerah lain di
Republik Indonesia, Salah satu kulturnya yang berkembang dimasyarakat serta
bernilai pengaruh dan berkembang dalam sistem pemerintahan adalah “MANELEO =
Kepala suku/Marga” yang mempunyai dampak positip dari masa ke-masa secara
historis. Sejarah kehidupan penduduk
Rote-Ndao, Nusa Sasando menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian
dimana Maneleo berperan aktif mengatur aturan yang strategis
tradisional. Di sebut “Nusa Sasando”
dirasakan sangat mengena, justru alat musik tradisional “SASANDO” menjadi
perhantian dunia dewasa ini, yang menarik perhatian wisatawan
mancanegara maupun domistik. Sebagai Pemerintah, saya menyambut hangat usaha
penyusunan buku kecil ini sebagai informasi
bagi generasi kini dan mendatang sehingga nilai-nilai hidup dan
kebudayaan di Rote – Ndao, Nusa Sasando
tidak punah, melainkan memberikan
dorongan bagi pelaksana program-program pembangunan, utamanya Pembangunan
Indonesia Bagian Timur termasuk Rote-Ndao Nusa Sasando.
NILAI YANG TERKANDUNG
DARI ARTI KATA “ROTE – NDAO”
Drs.R.IZAAC, Pembantu Bupati Kupang Wilayah
Rote – Sabu berkata :
Pada akhirnya kami berkesimpulan bahwa nama Rote – Ndao mempunyai nilai/konotasi tersendiri bagi
masyarakatnya.
Hal ini dapat kami rinci arti kepanjangan dari “ROTE – NDAO” sebagai berikut :
- (R) –
Rasional ----------------Berdasarkan akal,
- (O) – Obyektif
-----------------Kenyataan yang ada,
- (T) - Taktis---------------------Penuh
perhitungan,
- (E) - Ekonomis -------------- Untung – rugi
- (N) - Nasionalis --------------Kebangsaan,
- (D) - Demokrasi --------------Musyawarah
mufakat,
- (A) - Aktif -----------------------Bijaksana.
- (O) - Operasional ------------Kerja keras.
Penjelasan Arti-Artinya sbb:
Ø (R)---R A S
I O N A L :
Artinya, setiap tingkah laku, perbuatan dan pandangannya
harus berdasarkan akal sehat. Bukan tidak mungkin suatu pengarahan atau suatu
motivasi serta kegiatan tidak dapat diterima oleh orang Rote – Ndao,
dikarenakan hal tersebut diatas tidak masuk akal – disesuaikan dengan situasi
dan kondisi. Hal ini bukan berarti orang Rote – Ndao bodoh, akan tetapi justru
berarti integensinya tinggi, sehingga tahu mana yang benar dan mana yang salah.
Oleh karenanya seorang pejabat, didalam memberikan pengarahan, motivasi atau
melaksanakan sesuatu kegiatan, hendaknya diingat agar perlu persiapan yang
matang dan perencanaan yang jelas, sehingga apabila dikemukakan, sanggup
mengantisipasi tanggapan yang datangnya dari orang Rote – yang kebetulan hadir
atau turut serta dalam kegiatan tersebut sehingga masuk akal dan puas.
Ø (O)---O B Y E K T I F :
Artinya, orang Rote – Ndao bukanlah orang yang malas dan
berhayal, mereka adalah pekerja keras dan ulung. Pelaksanaan sesuatu, kalau
akhirnya terbukti bahwa perbuatannya/hasil kegiatannya membuahkan hasil yang
nyata, dan bukan sekedar khayalan belaka. Oleh sebab itu didalam memberikan
motivasi sebenarnya tidak perlu menggunakan kata-kata yang penuh khayalan sebagai mimpi-mimpi indah saja, tetapi menyampaikan kata-kata dan
data-data yang kongkrit yang kalau dilaksanakan pasti membuahkan hasil nyata.
Oleh karenanya didalam memberikan motivasi (motivator) sudah harus tahu jalas
bahwa apabila sampai pada pelaksanaannya pasti akan berhasil. Kalau
tidak, motivator/pejabat tersebut akan dianggap pembohong besar dan sudah tidak
dipercaya lagi (sekali lacung ke-ujian, seumur hidup orang Rote-Ndao tidak akan
percaya lagi).
Ø (T)---T A K T I S :
Artinya, didalam melaksanakan kegiatan, orang Rote-Ndao
dengan perhitungan baik, atau buruk. bermanfaat atau tidak, menguntungkan untuk
kepentingannya atau tidak. Pula didasarkan atas perhitungan-perhitungan yang
matang, baik dari segi persiapannya, situasi dan kondisi,
permasalahan-permasalahan yang akan timbul maupun jalan keluar apa yang harus
diambil guna mencapai keberhasilan dari kegiatan tersebut. Oleh sebab itu
jangan heran, kalau ada istilah orang Rote dalam suatu perbincangan pada suatu
pertemuan, akan memberikan sanggahan dalam menanggapai suatu
pembicaraan/pendapat lawan bicaranya, akan mengatakan, “TEHU” =
(“Tetapi”) artinya ia memberi koreksi terhadap pendapat pembicara
dengan memberikan sebuah argumentasi/pendapatnya menurut logikanya.
Satu
sifat orang Rote dalam suatu pertemuan baik formil ataupun non formil, selain
menerima pendapat orang lain, tetapi ia ingin pendapatnya juga didengar. Mereka
tergolong pembicara yang aktif. Dengan demikian hasil pembicaraan yang telah
disepakati bersama dapat diharapkan akan dilaksanakan dengan baik dilapangan.
Apabila keputusan itu adalah hasil keputusan sepihak, apalagi bersifat paksaan
dan mengabaikan pendapat mereka, maka sudah dipastikan akan mengalami hambatan
dan kendala dalam pelaksanaannya dikemudian hari. Hal ini dirasakan
bertentangan dengan adat, yaitu musyawarah untuk mufakat. Jadi istilah TEHU (Tetapi) disini adalah suatu
bentuk “koreksi” (sanggahan/bantahan) terhadap pendapat
pihak lawan bicaranya. Oleh karena akan berhasil atau gagalnya pelaksanaan
program tersebut sudah diketahui maupun sudah diperhitungkan terlebih dahulu
oleh orang Rote. TEHU = Tetapi” ditinjau dari segi positip sebenarnya
sangat bermanfaat bagi motivator/pejabat, karena apabila kegiatan akan
dilaksanakan, orang Rote sudah tahu masalah yang akan dihadapi sehingga
motivator dapat segera mengambil jalan keluar atau mempersiapkan diri memecahkan
masalah nanti. TEHU” ditinjau dari
segi negatip apabila hambatan-hambatan tersebut dipakai sebagai alasan oleh
orang Rote, untuk tidak mau melaksanakan kegiatan tersebut.
Ø (E)---E K O
N O M I S :
Artinya, didalam melaksanakan sesuatu kegiatan, orang
Rote selalu menggunakan prinsip-prinsip ekonomi bahwa dengan pengeluaran yang
sekecil-kecilnya dapat memberikan hasil yang sebesar-besarnya. Didalam
melaksanakan kegiatan yang penting, apakah kegiatan tersebut dapat memberikan
manfaat bagi dirinya atau tidak, atau menguntungkannya atau tidak.
Meraup keuntungan/kemenangan,
dengan kecerdikan dan kecerdasannya
Otaknya. Orang Rote banyak
yang tidak tahu hukum dan pasal-pasalnya, tetapi logika hukumnya tinggi dan jika ada masalah,
ia akan menunjukkan kecakapannya dalam berbicara.
Ø (N)---N A S I O N A L I S :
Artinya, kesadaran dan bertanah air cukup tinggi, lagi
pula harga dirinya cukup tinggi. Orang Rote tidak mau harga dirinya
diijak-injak dengan sewenang-wenang. Kalau sekiranya harga dirinya ditindas,
maka ia akan melawan. Oleh sebab itu Penjajah
Belanda sangat memahami hal ini, sehingga Pemerintah Belanda mengakui manek-manek/raja-raja dan
nusak-nusak/kerjaan-kerajaan di Pulau Rote, karena apabila manek-manek dan
Nusak-nusak di hapus, pasti akan terjadi
perlawanan. Malah justru dengan adanya Nusak dan dipimpin oleh para manek/raja
yang jumlahnya 19 Nusak ini, maka
Pulau Rote dapat dikendalikan dan diredam.
Ø (D)---D E M O K R A S I :
Artinya, didalam memberikan motivasi hendaknya jangan
dilupakan unsur musyawarah-mufakat, jangan memaksakan sesuatu kehendak pada
orang Rote sebelum dibuka suatu dialog terbuka, malah justru dengan dialog
terbuka itulah kita mendapatkan masukan-masukan yang berharga dalam menempuh
kebijakan-kebijakan yang akan diambil. Karena pada dasarnya sejak zaman
Nusak/kerajaan dengan dipimpin oleh manek/raja selalu diadakan musyawarah
didalam mengambil keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan. Oleh karena itu
sejak zaman dulu sudah membudaya musyawarah untuk mufakat dikalangan masyarakat
Rote.
Ø (A)---A R I F (BIJAKSANA) :
Artinya, berdasarkan temuan-temuan yang kami sebutkan
diatas maka kami berkesimpulan bahwa orang Rote adalah suatu masyarakat yang
arif dan bijaksana dan mengharapkan pemimpin yang betul-betul berdedikasi tinggi, jujur, berintelegensia
tinggi, mampu menganalisa permasalahan yang timbul, mampu mengambil
keputusan-keputusan yang arif dan bijaksana. Mempermasalahkan yang salah dan
membenarkan yang benar.
Ø (O)---O P E R A S I O N A L
Artinya, orang Rote adalah pekerja yang keras, ulet,
dan ulung.
Kalau
kita memperhatikan siklus kerja orang Rote sepanjang tahun, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa sebenarnya sepanjang tahun orang Rote tidak punya waktu untuk
beristirahat.
Ø Enam (6)
bulan pertama yakni bulan November
sampai dengan bulan April, mereka
harus mempersiapkan tanah, menanam, memupuk, menyiangi, dan memanen hasil-hasil
pertanian.
Ø Enam (6)
bulan berikutnya yakni bulan Mei sampai
dengan bulan Oktober mereka harus
mempersiapkan, membersihkan pohon
tuak/lontar, menyiapkan alat-alat
penyadap nira, dan memanen air nira lontar untuk memasak menjadi gula
lempeng, gula semut, gula air/sirup dan rata-rata seorang petani penyadap nira
harus memanjat 20 sampai dengan 60 pohon lontar/tuak sehari (padi dan soreh) untuk dimasak.
Dapatlah dibayangkan betapa
sibuknya orang Rote sepanjang tahun bekerja untuk menghidupkan keluarganya.
Oleh sebab itu jangan heran kalau orang Rote dianggap sebagai orang yang,
Ø 1.tidak
dengar perintah,
Ø 2.menipu
pemerintah,
Ø 3.melawan
pemerintah dan lain-lain.
Pada
hal sebenarnya kekeliruan atau yang membuat mereka di-cap sedemikian,
sebenarnya adalah pemimpin yang tidak mempelajari siklus kerja orang Rote yang
sibuk sepanjang tahun dengan skedul/jadwal kerja yang sudah terjadwal tetap dan
tidak bisa dialihkan untuk bekerja pada sektor
lain diluar kegiatan mereka. Oleh karena itu Orang Rote disebut sebagai
masyarakat yang telah memiliki dan menerapkan
manajemen kerja yang berjadwal tetap dan konsisten sepanjang tahun. Pada
saat mereka mempersiapkan, atau menyadap nira (pohon lontar) diundang untuk rapat atau gotong royong,
pasti mereka tidak akan datang dan kalau ditanya ketidakhadirannya, pasti
berelak bahwa sakit dan alasan lain-lain. Belum lagi usaha-usaha sampingan lainnya
seperti menangkap ikan, memelihara ternak, dan lain-lain usahanya.
Oleh
karena itu jika mengharapkan kehadiran orang-orang Rote untuk menghadiri suatu undangan atau
aktivitas pemerintah, harus pandai memilih waktu yang tepat, dimana pada
saat-saat tersebut bukanlah waktu sibuk bagi kegiatan rutin orang Rote di siang
hari seperti waktu menyadap nira lontar dll.. Misalnya, dimalam hari, atau
disaat-saat sehabis ibadah hari minggu yang saat itu sedang menghadiri
kebaktian gereja, oleh karena satu-satunya hari dimana bisa berkumpul orang
banyak. Seperti kata pepatah kuno “ Sekali mendayung, 3, 4, pulau bisa
terlampaui”.
Me-menets orang Rote, perlu pimpinan yang mengenal/menguasai
secara baik budaya dan adat orang Rote.
Seperti misalnya pada jam-jam mengiris nira lontar. Di luar itu, akan mengalami
kegagalan dan hambatan dalam berbagai kebijakan program-program pemerintah.
Semua keputusan pelaksanaan pembangunan di Pulau Rote – Ndao, harus melalui suatu kesepakan adat,
dimana mereka yang hadir harus konsekwen menjalankan dengan sungguh-sungguh
sebab bagi yang tidak melaksanakan akan terkena sanksi adat. Sebagai contoh,
biasanya dalam suatu kesepakatan adat yang telah disetujui bersama oleh
masyarakat adat sebagai hasil musyawarah-mufakat bersama, biasanya akan disyahkan dalam suatu pesta adat / upacara
adat, dengan memotong seekor hewan besar dan makan bersama dengan minum arak/sopi (minuman tradisional orang
Rote atau wisky orang Rote).
Apabila
dikemudian hari ternyata ada yang melanggarnya, maka si pelanggar akan
dikenakan sanksi adat, yaitu harus,
Ø Membayar seekor hewan seperti hewan yang
dipotong saat pesta “kesepakatan adat” yang diadakan sebelumnya.
Ø Jika hewan yang dipotong itu seekor kerbau, maka
sipelanggar harus membayar seekor kerbau pula, dan
Ø Sebanyak jumlah arak/sopi (wisky orang Rote)
yang dihidangkan saat pesta itu.
Disinilah
letak kensekuensi/kedisplinan hukum adat, yang masih dipatuhi masyarakat
adatnya. Oleh karena orang Rote adalah masyarakat suku/Leo (kekerabatan), maka yang memegang peranan penting didalam
suku adalah “Maneleo” atau
kepala/raja suku. Maneleo inilah yang
akan mengedalikan anak-anak sukunya dalam berbagai kegiatan, baik tradisional
maupun untuk tujuan pembangunan dewasa ini. Maka peran mereka sangat dibutuhkan
dalam memberdayakan masyarakat sukunya untuk berbagai kepentingan. Para MANELEO
kedudukannya dapat kita ibaratkan sebagai anggota DPR-nya SUKU-SUKU Rote Ndao masyarakat adat orang Rote-Nado
atau disingkat (DPRSS-RN). Pemerintah setempat perlu merangkul mereka sebaik
mungkin dan melibatkan dalam berbagai kegiatan perencanaan pemerintah.
Mereka adalah kunci penentu,
berhasil tidaknya perencanaan pembangunan.
Dengan
menyadari pentingnya peranan ”Maneleo” di Pulau Rote Ndao maka, oleh Pembantu
Bupati Kupang untuk Wilayah Rote – Ndao, Drs.R.Izaac, pada bulan September dan
permulaan bulan Oktober l990 telah berlangsung kegiatan pengukuhan para Maneleo
di Wilayah Pemerintahan Pembantu Bupati Kupang untuk Rote – Ndao sebagai
berikut :
1.Kecamatan
Rote Timur, berlangsung pada tanggal 11
September l990 dengan mengambil tempat di Aula Kantor Kecamatan Rote Timur
di Papela – Ringgo dan dihadiri oleh :
yang mewakili Camat Rote Timur, Kepala-kepala Desa, tokoh-tokoh
masyarakat dan para Maneleo.
2.Kecamatan
Rote Tengah, berlangsung pada tanggal 15
September l990 dengan mengambil tempat di Balai Serba Guna Feopopi-Termanu
dan dihadiri oleh yang mewakili Camat Rote Tengah, Kepala-kepala Desa,
Tokoh-tokoh masyarakat dan para Maneleo.
3.Kecamatan
Rote Barat Daya, berlangsung para
tanggal 18 September l990 bertempat di Balai Desa Batutua, dengan dihadiri oleh
yang mewakili Camat Rote Barat Daya, Kepala-kepala Desa, Tokoh-tokoh masyarakat
dan para Maneleo.
4.Kecamatan
Pantai Baru, berlangsung pada tanggal tanggal 9 September l990 bertempat di
Aula Kantor Kecamatan Pantai Baru, dengan dihadiri oleh Camat Pantai Baru,
Kepala-kepala Desa, Tokoh-tokoh masyarakat, dan para Maneleo.
5.Kecamatan
Lobalain, berlangsung pada tanggal 6
Oktober l990 bertempat di Aula Kantor Kecamatan Lobalain, di LekioEn, Ba’a,
dihadiri oleh Camat Lobalain, Lurah Namodale, Kepala-kepala Desa, Tokoh-tohoh
masyarakat, dan para Maneleo. Pada pengukuhan para Maneleo oleh Drs.R.Izaac,
Pembantu Bupati Kupang Wilayah Rote-Ndao dan Sabu, untuk ke-enam Kecamatan, maka khusus untuk 2 (dua) Kecamatan yaitu, Kecamatan Rote Barat Daya dan
Kecamatan Pantai Baru cara kebetulan turut dihadiri oleh Tim DPRD Tk.I-
Propinsi NTT, yang sementara mengadakan peninjauan di Wilayah Rote-Ndao.
Dalam pengukuhannya, Pembantu
Bupati Kupang antara lain mengatakan :
Pengukuhan
Maneleo oleh Pemerintah Rote-Ndao mempunyai dampak positip, karena keberadaan
Maneleo selaku Ketua Adat yang mempunyai
pengaruh besar ditengah masyarakat terutama partisipasi aktip dalam menciptakan
kerukunan hidup berkeluarga dalam program
Pemerintah Nusa Tenggara Timur, tentang “GEMPAR” (Gerakan Meningkatkan
Pendapatan Asli Rakyat) sehingga pemerintah mengakui serta membutuhkan Maneleo
untuk dikukuhkan. Diharapkan perbuatan nyata dan motivasi dari para Maneleo untuk merubah Anak-Anak Leo (anak-anak suku)
dan masyarakat lingkungan sekitarnya menjadi lebih baik serta mendukung program
Pemerintah yang sementara dilaksanakan. Diharapkan pula bahwa apapun
Program Maneleo, harus dikonsultasikan dengan Kepala-kepala Desa/Lurah setempat
sehingga dalam pelaksanaan Program tidak
ada pertentangan, baik secara umum, maupun khusus.
Program Maneleo di Pulau Rote
Pada
akhirnya Pembantu Bupati Kupang mengucapkan rasa terima kasih kepada para Maneleo yang telah ikut membantu Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di desa demi kesejahteraan masyarakat. Akhir Kata : Suatu pandangan orang Rote Ndao dalam bahasa Adat mengatakan :
Ø “Lote
Nusa Ledo hak,
Ø Fai
hanas, nau lamatu tonggo, ma le lama-ketu lolo,
Ø Lau
inggu, falu ini, ana ala si si makoko do,
Ø Hala doi,
ma kulu do,
Ø Hu naifai
hanas, tua bmila kek ana na oE susu oE kek, andi ana bei utu bai masalak.
Ø Tua mbila
kek, neu naka tatua, boE ma nama-tua dadi neu matua”.
Terjemahannya :
Ø “Rote
adalah pulau kecil terselatan dari Republik Indonesia.
Ø Adalah
tanah yang kering gersang.
Ø Pada
musim kemarau segala tanaman merana dan sungai kering.
Ø Rakyat
sangat mengeluh kekeringan.
Ø Namun
suatu pertolongan dan anugrah Tuhan, khusus kepada masyarakat Rote Ndao, Yaitu
pada musim kekeringan, lontar mengalirkan air niranya yang manis.
Ø Nira yang
manis menjelma menjadi air susu ibu yang manis pula.
Ø Sang bayi
dibesarkan karena air nira yang manis, menjadi besar dan sekarang sudah besar”.
(3.4). LEO-LEO & MANELEO DI
ROTE – NDAO
Seperti sudah dijelaskan
diatas tentang asal-usul nenek moyang orang Rote dari berbagai jurusan tanah
air Indonesia, sekitar 1500 – 2000 tahun silam, telah menurunkan ketutunannya
yang tersebar diseluruh Pulau Rote – Ndao yang terdiri dari kelompok-kelompok
Suku dan Anak-anak Suku yang disebut Leo dan Maneleo. Dari cerita-cerita lisan
dan sejarah silsilah turun-temurun tentang keturunan orang-orang Rote-Ndao maka diinventarisasi dan
didokumentasikan di
masing-masing Nusak/Kerjaan sebagai berikut :
(1) KERAJAAN THIE :
SABARI
- Mbura LaE (Manek/raja) :
Messakh, Pandie, Nunuhitu, Arnoldus, Baba, Soru, Benggu, Nalle, Nappu, Pah, Henukh, Mbura, Tilman, dan
Bessie, dan “Dato”; (nama ini telah diabadikan untuk gugusan pulau Pasir yaitu (Pulau Dato I, Dato II, dan Dato III pada tahun 1600, yang kemudian di rubah lagi oleh Inggris menjadi pulau Karang Asmore
Reef),,.
- Saba LaE : Mesah, Ndun,
Pandie, Benggu, LaE, Tulle, Baba, Modok, Adu, EoE, Baik.
- Henu Tae : Messah, Adu,
Fanggi, Ndolu, Mboru, Mesakh, Henukh, Daud, Ndun, Pandi, Resi, Mone, Salu.
- Nggau Pandi : Adu, Pandi,
Ndolu, Saba, Messah.
- Tola Umbuk : Merukh,
Koamesak, Nalle, Manafe, Mesah, Adu, Dama, Ndaong, Siok, Haning, Sui,
Bulan, Ndus, Pandi, Nggeo, Nallemaa, Ressi, Manu, Mooy, Modok.
- Meo Leok : Abraham,
Benyamin, Matheos, Daniel, Mesah, Manafe,
Lusi, Boru, Lolo, Sabah.
- Kana Ketu (Dae Langgak):
Merukh, Langga, Nalle, Nikodemus, Kiki,
Resi, Mooy.
- Sua : Benggu, Tanngu,
Ndaong, Messah, Misa, Langga.
- Le’e : Foeh, Day, Henuk, Naru, Mbado, Langga,
Rasa, Tallo, Adu, Pandi, Tode, Moy.
- Musu Hu : Mooy, FoEh, Dami, Adu, Feoh, Da’ok,
Nelle, Ndun, Gabrial, Mbatu, Timu, Sebimia, Jermias.
- Kolek : Nafi, Adu, Meru
Adu, Saleh, Lunggi.
- Sandi : Foek, Foeh, Tode,
Sui, Tule, Kiki, Ndun, Manu, Ndana, Tali, Tola.
- Kona : Naramesah, Adu.
TARATU: (Fetor) :
- Moi Umbuk : Mbatemooy,
Mooy, Litik, Manafe, Mooy, Mbatu, Tina, Selly, Langgalao.
- Tode Feoh : Haning, Dami,
Mesah, Rondo, Pabdi, Mooy, Tulle,
LoE, Adu.
- Nale Feoh : Pah, Manu, Lani, Ndun, Baba, Jacob, Foeh,
Lilo.
- Mesah Feoh : Adu, Boru,
Mesah Nalle, Ndaong, Henuk, Detahenu, Pelipus, Haning.
- Ndana Feoh : Besi,
Haning, Nalle, Mesah, Foru, Mberu.
- Feoh Soru : Mesah, Mooy,
Merukh, FoEh, Lani, Todemoy, Nafi, Nggeon, Sui, Sabah.
- Mane Dato : Nggebu,
Bessie, Oktovianus, Frans, Adu, Lani,
Nalle, Hanafeoh, FoEh, Haning, Todesolo, Mbori, Nalley, Lusihani,
Dale, Pah.
- Langga Lodo : Ndun, Dano,
Adu, Lusi, Henuk, Helo, Mooy, Ndolu,, Langgalodo,.
- Bibi Mana : Musu, Resi,
Langga, Mesah, Boru, Baik, Lusi,
Bove, Bengu, Ndoluma, Kiki, FoEh, Mooy, Dale, Moyhenu.
- Soru Umbuk : Manafe, Adu,
Nggeo, Lani, Lebo.
- Moka Leok : Mewah, Adu,
Ndolu, Tode, Tomas, Moy, Timu.
- Keka Dulu : Boru, Manu,
Adu, Boakh, Nalle, Mesah, Liu, Soru, Manefe, Nggeo, Saku, Uda, Doro, Resi,
Tulle, Sak, Langga, Dami, Ndean, Mooy.
- Leo Ina : Mbura LaE, Henu
LaE, Saba LaE, Ngau Pandi, Tola Umbuk, Meo Leok, Kolek, Sandi.
- Leo Ana: Sua, Lee, Musu
Hu, Kona, Kana, Ketu.
NISAK antara
suku-suku di THIE sebagai berikut :
- Suku Buru Anan dengan suku Henu LaE.
- Suku Musu Hu dengan suku Tola Umbuk.
- Suku Sua dengan suku Mbura LaE.
Maneleo-maneleo dari suku-suku
dari kerajaan ini yang belum terdaftar, mohon data-datanya diminta untuk
melengkapi buku ini. Ini berarti belum semua marga Rote terdaftar disini, atau
belum lengkap, oleh karena yang lainnya belum terinventarisasi.
(2). KERAJAAN D E L A/D E L H A
- MbaE Sedefeoh (Manek/raja) : Ndun, Lape,
Lani.
- MbaE Mbate : Mesafeoh, Mbate, Sede, Resi,
Feoh.
- MbaE Tasi : Mesafeoh, Hangge, Londa,
Sangga, Tau, Huba, Adu, Lulu, Ndoy, Tasi, Feoh, Suki, Fanda.
- MbaE Mbatu–Mesafoeh : Tufu, Resi, Mbatu.
- MbaE Kaifeoh : Feon, Kay.
- Tarhani : Fuah, Mesah, Sine, Mboro, Ngadas,
Lenggu, Nggiri, Lai, Medah, Suki, Seli, Bunda Dethan.
- Leoanak : Balu, Lape, Kay, Manafe, Sely,
Rondo, Johanis.
- Ombok Lua NaE : Loa, Lutu, Kay.
Maneleo-maneleo dari suku-suku
kerajaan ini yang belum terdaftar, mohon data-datanya diminta untuk melengkapi
buku ini.
(3). KERAJAAN O’ENALE
Leoanak
: Manek (Nafitein).
- Lengguteik : Lenggu.
- Nggiri : Giri.
- Ngada : Ngadas.
- Mboro : Mboro.
- Deta : Dethan
M B A E O ( Fetor)
- MbaE Nalle : Nalle.
- MbaE Feoh : Feon.
- MbaE Mbatu : Mbatu.
- MbaE Ala : Ala.
- Mbae Nggi : Nggi.
- MbaE Alnabe : Alnabe
T A R H A N I
- Sineteik : Sine.
- Pandi : Pandi.
- Mbeo : Mbeo.
- Mesah : Mesah.
- Seli : Seli.
NGGELAN (Dae
Lanngak = kepala pertanahan)
- Ngelan.
- Lodo.
LEOANAK
- Roa Mbura : Mbura.
- Roa Tupa : Tupa.
- Roa Loulela : Leulela.
- Roa Boboy : Boboy.
- Ait Rondo : Pasole.
- HouoE : Haninuna.
- Mandala : Lifu.
- Paadale : Nggainilu,
Mbala, Nea
- Nia : Nia.
Maneleo-maneleo dari suku-suku
kerajaan ini yang belum terdaftar mohon data-datanya diminta untuk melengkapi
buku ini.
(4). KERAJAAN NDAO
- Loasana (Manek): Loasana,
Koten, Bunga, Puaraja, Ledo, Mengga, Kana, Sina, Ndun, Baun, Fia, Suki,
Meka, Bela, Nara, Ely, Fatuly, Menda, Muda.
- Opeteti : Manubala, Kota,
Lemba, Lodo, Ratu, Ledo, Nggau, DaE, Tolla, Engga, Paa, Ndolu, Bala, Fai,
Mbau, Resi, Fola, Rano.
- Hini Ade : Fatu, Fola,
Lari, KoE, Duli, Suki, Luji, Eba, Pingga.
- Hini Tua : Jo, Lodu,
Tule, Fia, Lende, Fe, Lole, Fola, Muti, Bula.
APLUGI: (Fetor).
- Aplugi : Fatu, Ledo,
Keda, Ndolu, Lamu, Mengga, Damu, Bunga, Mbau, Sede, Do, Fotolo, Lele,
Lufi, Sere, Ledo, Lole, Hui, Nara, Rabe, Eda, Foru, Muti, Moy, Lusi Ely,
Lagi,
- Hele Ndun : Fee, Fola,
LoE, Seli, Koa, Lena, Lodo, Lilo.
- Mboto Tolo : Fatu, Ndun,
Soru, Adu, Do, Sede, Ledo, Lole, Hui, Mbui, Ndoko, Nafi.
- Lodo Ndun : Penu, Duli,
Mamo, Kole, FanggidaE.
- Ana Sahu : Fandu, Bola,
Pengga, Lilo, Menda, Koa, Bala, Luji, Lomi, Lungi, Fora, Ndun.
- Kadati : Lodo, Lusi,
Rano, Maujami, Tuka, Jo, Lobe, Logo, Ndun, Lusi.
Maneleo-maneleo dari suku-suku
kerajaan ini yang belum terdaftar mohon data-datanya diminta untuk melengkapi
buku ini.
(5). KERAJAAN DENGKA
ELO MULI
- Elo (Manek) : Elo, Lete,
Fanggi, Laazar, Henuhana, Abisanu, Mbau, Lani, Mengge, Ndoi, Ndeo, Tungga.
- Fando : Fele, Polo, Adu,
Mole, Baik, Fanggi, Tasi, Henuk, Ufi, Nafi.
- Tasi oE : Saduk, Henuk,
Poi, Mbau, Detanelu, Nafi, Foes, Balu, NggoEk, Paa.
- Luna : Lulupoi, Luna,
Anebi, Besi.
- Todak : Adu, Fanggi, Eoh
Ndolu, Ndolu Eoh, Ndolu, Ledo, Sau, Fanggi, Donggi, Pandi, Henuk, Bate,
Tobo, Nulek, Mbau, Pou, Langga, Moy, Hana, Nafi, Ndun.
- Boluk : Eoh, Hanas, FoEh,
Ndun, Adu, Sula, Lona, Bandi, Nale, Henudelas, Fanggi, Holo, Detadales,
Fili, Sela, Haninuna.
- Busaleok (Mbuiteik):
Foes, Modok, Nasa, Bulu, MboE, Ndun, Ndolu, Namo, Sula, Mone, Nggili,
Londa.
- Leoanak : Nafi, Suek,
Lani, Lete, Hele, Adam, Henuhili, Modok.
- Mbau Umbuk : Henuhili,
Modok.
- HENUTEIK (Manek):Tungga, Elimanafe, Ndaomanafe, Tolamanafe, Manafe, Pah, Bunda, Ndun, Saudila, Ngili,
Tongge, MboE, Kana.
- Mbui Teik : Suka, Ndun
foes, Besi, Hili, Koten, Henuk, Talak, Duli, Lange, Mudak, Sodek, Lusi,
Doa, DaE, Seik, Moy, Dethan, Seli, Bur, Loe, Foeh, Adu, Ufi, BurloE, Dale.
- Sa’u Teik : Soluk, Ndun,
Tallo, Bulu, Loak, Mbuik, Sau, Lalai, Moy, Fanggi, Nggili, Lusi.
- Lani Teik : Ndun, Kiu, Adulenggu.
- Leo Lulu : Ndolu, Manu,
Mode, Saduk, Adu, Pah, Lete, Mbau, Kilak, MoE, Dethan, Busu, Fafok, Fek,
Nafi, Lolo, Seuk.
- Bo’ai : Dono, Ledo, Lusi,
Sula, Modok, FoEh.
- Mbau Leok : Ndolu, Mbau,
Solo, Seli, Mbuik, Polo, Henuk, Pah, Poy, Fanggi, Hili, Ndun, Liak, Lesik.
- Leseleok : Molak, Lesik,
Talik.
- Neu Teik : Lilo, Nggili,
Ndolu.
- Sai Teik : Sain, Suek,
Iu.
- Manggi : Mbuik, Saluk,
Luik, Detan, Kanu, Lilo, Naluk, Sauk, Pah, Lani, Sula, Adubao, Modok,
Henuk, Mode.
Maneleo-maneleo dari suku-suku
kerajaan ini yang belum terrdaftar mohon data-datanya diminta untuk melengkapi
buku ini.
(6). KERAJAAN LELAIN
- BOb0 (Manek) : Besie.
- Mengga (Fetor) :Dunggun,
Pasu.
- Bobolana : Solo, Nale.
- Lodu : Adu, Ndun, Sure.
- Lodu Li : Fanggi.
- Tadi : FoEs.
Ndala
Teik : Tesa, Dunggun.
Maneleo-maneleo dari suku-suku
kerajaan ini yang belum terrdaftar mohon data-datanya diminta untuk melengkapi
buku ini.
(7). KERAJAAN B A’A
- E N E (Manek) : Pani, DaE Pani, Tulle, BailaEn, Detaq, Toumelak,
Muskanan, Manafe, Ndun, Mbolik, FoEh, Dano, Hunuk, Soluk.
- Modok : Mandala,
Pelomanu, Oto, Toulasik, SuEk, Manu, Manuain, Souai, Bola, Ndun, Tasi,
Fanu, Tomasui, Adu, Bailao, Longgo, Lonis, Kollo, Limbak.
- Suki : Lonak, Boik, Ndun,
Anin, Adu, Manafe, Bulan, Kilak, Mesak, Meno.
- Felama : Tinek ?, Ndolu,
Bulak, FanggidaE, Bessie, Ndun.
- Faisama : Mbolik, Hanan,
Tonak, Toudengga.
- Nggi : Kiak, Pani,
Toulasik, Bilik.
- Ko Hu : Pah, Dani, Anin,
NggoEk, FanggidaE, Susak.
- Kunan : Manafe, Mbolik,
Pani, Ndun, Toulasik.
- Taililo : FanggidaE,
Toulasik.
- Leo Modok, terbagi atas empat manulanggak yaitu :
- Lenggu Teik, dengan fam
Bailao, Toulasik, Sooai, Mandala.
- Kapa Teik, dengan fam
Bailao, Toulasik, Sooai.
- Busa Teik, dengan fam SuEk, Bulan, Ndun, Kolo.
- Koa Teik, dengan fam
Ndolu dal lain-lain.
Maneleo-maneleo dari suku-suku
kerajaan ini yang belum terrdaftar mohon data-datanya diminta untuk melengkapi
buku ini.
(8). KERAJAAN L O L E H
- Mbesa / Hoanumbuk (
Manek) : Zakarias, Lekeama, KoEanak, Koan, Manafe.
- Tasi Tein : Tasilima,
Suilima, Kota.
- oEfamba : Mbuik, Adu.
- Mula : Nduluanak,
Lazarus, Loak, Meno.
- Leoanak : Hendrik, Ndun,
Mbado, Makandolu, Mbado, Leok, Kornelis.
- Lebo (Fetor) : Dilak, Patola, KoEhuan,
Zakaria, Mansula, Tine, Mbado, Hak, Ndun, Hiskia.
- Koalain : KuEaian,
SinlaE, Baluk, FoEnale, Kety, Meno, Laning.
- Tetematein : Pandi, Adu,
Makandolu, Manafe, Huan, Meno,
Paulus, Manukoa.
- Hadebonggama: Inggu, Ndaomanu, Anabokai, Ndun, Kety,
Pala, Manu.
- Sandi : Mandala, Alhans,
Toku.
- Nondi : Ndaok, Mansula,
Hermanus, Elias, Banggak, Bulan.
Maneleo-maneleo dari suku-suku
kerajaan ini yang belum terdaftar mohon data-datanya diminta untuk melengkapi
buku ini.
(9). KERAJAAN TERMANU
- Fola Teik : Amalo
- Hailitik Teik : Pella,
Ballo, FanggidaE
- Nelu Teik : Pellokila
- Edon Teik : Edon,
Muskanan, Pello, Malak
- LoE Teik : SinlaeloE
- Ndaomanu Teik : Ndaomanu,
Ballo, Malak
- Muskanan Teik : Muskananfola, Folamauk
- Kila Teik : Kila,
Makandolu, FanggidaE
- Kiukanak : Pello,
Huandao, Mesah, Medi Tulle, FanggidaE, Hailitik, Soludale, Kalek, Lida,
Siubelan, Dulik, Lino, Delu, Tomodok, Lian.
- KotadEak : Ambesa,
Manafe, Lesiangi, Lusi, Pellu, Saduk.
- Sui : SinlaE, Toumeluk,
Nggeolima, Touselak, Mansopu, Tallo, TalonggoE, Ndun, Pian, Tomodok,
Nggili.
- Inggubeuk : Lusi, Kiuk.
- Uluanak : Sodak, Pena,
Mandope, Masita.
- Ngefalaik : Muloko, Nggi
- Detamauk : Detamauk
- Ingufao : Manafe, Nadek,
FanggidaE, Manu, Seme, SinlaE.
- Ingunau : Manafe, Nadek,
FanggidaE, Manu, Seme, SinlaE.
- Meno : Adulanu, Tupuama,
Lonameo.
- Doudengga (Toudengga ?):
Pellondou, Labola, Ndun, Fola, FanggidaE, Tallo, Lapian.
- Ndileu : Ndun
- Ndau : TaEk
- Botokama : Kapitan,
FanggidaE.
Maneleo-maneleo dari suku-suku
kerajaan ini yang belum terdaftar mohon data-datanya diminta untuk melengkapi
buku ini.
(10). KERAJAAN K E K A
- Kopalai : Solu
- Leomanek (Manek):
Malelak, Malelak Balan
- Saii Teik : SinlaE,
SinlaE Belan
- Manafetoana : Koanak, Liu
- Sukutein : Salapoi, Huan,
FanggadaE (Fetor).
- Mau Teik : Nggi, Malelak Nggi, Lusi, Tomas
(Manedope), Lengah.
Suku-suku
yang tidak tergabung pada kedua rumpun keluarga ini ialah : Fatuhade –
Manafe. Masahu : Kadek, Lusi, Koanak,
Sauk.
Maneleo-maneleo dari suku-suku
dari kerajaan ini yang belum terdaftar mohon data-datanya diminta untuk
melengkapi buku ini.
(11). KERAJAAN T A L A E
- InggoE (Manek): Dethan,
Ndun, Taka, Lenga.
- Dunikama(Fetor) : Saudale, Mansopu, Lete, Keti, Taka,
Manafe, Beten.
- KULU
Teik : Solu, Ndun.
- Songa : Pingak, Manafe,
Ala, Letik, Kadafuk, Ndukonak, Nduanak.
- Masahu : Samnu.
- Kiukanak (asal Termanu):
Bove, TananggoE, FanggidaE, Patola, Tallo, LoE.
- Sionkaintein : Sanu,
Muskanan, Manafe, Haning.
- Fatuhade : Lada, Solo,
Lusi, Lete, Manafe, Pingah, Pello,
Taulo.
Maneleo-maneleo dari suku-suku
kerajaan ini yang belum terdaftar mohon data-datanya diminta untuk melengkapi
buku ini.
(12). KERAJAAN B O K A I
- Leko (Manek) : Dupe,
Teuk, Johanes, Beda, Oly, Tallo, Asari, Manafe, Lusi, Lomang, Sina, Hun,
Adu, Lada.
- Tido : ?
- Masahu : Dano, Lona,
Sanu, Lay, Polin, Taka, Muloko,
Baleng.
- Kopalaisolu : Malelak,
Baleng, Pelandou.
- Sanik : Thobias,
Kornelis, Elia, Pingah.
- Dunikana : Saudale.
Maneleo-maneleo dari suku-suku
kerajaan ini yang belum terdaftar mohon data-datanya diminta untuk melengkapi
buku ini.
(13). KERAJAAN L E L E N U K
- Dongi Teik : (Manek) :
Daik, Donga, Jonas, Ledoh.
- Saka Teik (Fetor) : Sina,
Danang, Urbanus, Manafe, Markus, Liu.
- Nabibi : SaEk, Ballo,
Manu.
- Hakoama : Manafe, Lapa,
Tasik.
Suku-suku
pendatang ialah :
1. Mansea : Mesang, Non, Lusi.
2. Mun Teik : Lay, Manafe, Kufa.
3. Sanik : Tallo.
4. Besi Teik : Nulik.
Maneleo-maneleo dari suku-suku
kerajaan ini yang belum terdaftar mohon data-datanya diminta untuk melengkapi
buku ini.
(14). KERAJAAN D I U
- Besi Teik (Manek) : Manafe, Adu, Oeina, Lay,
Malote, Kise.
- Kana (Dae Langak) : Poli,
Loden, Mulik, Adu.
- Mun Teik (Dae Langgak) :
Kufa, PoEh, Manafe, Lada, Poko,
Mulik, Ngeo.
- Mansea : Non, Bella,
Kulle.
- Solo Teik : Bollu.
- Ladukai : Napa, Haden.
- Fola Teik : Ngik, Lebo.
- Lopun Teik : Neon.
- Diudaek : Suki, Bolla,
Kama, Lidik, Son, Ballo.
Maneleo-maneleo dari suku-suku
kerajaan ini yang belum terdaftar mohon data-datanya diminta untuk melengkapi
buku ini.
(15).KERAJAAN K O R B A F O
- Ndeo Teik (Manek) :
Manubulu.
- Sodan Teik : Meme, Angi.
- Nggusi Teik : Beama,
Meda.
- Bula Teik : Lapudooh,
Bulan.
- Ngongo Teik : Lima,
Inguama, Manudia.
- Tunga Teik : Hada, Meno,
Pello, Patola.
- Sanik (Fetor): Tasiteik,
Tasi, Manafe, Toudua.
- Kebobai Teik : Pinga,
Manafe, Ndisain.
- Leoanak Teik : Leoanak.
- Batu Teik : Toudengga,
Banain, Angi, Ndun.
- Kebi Teik : Bauana,
TananggoE, Malesi, Manafe, Kebo, Jacob, Polin, Elik, Singgili, Aufengo.
- Balu Teik : Balu.
- SuEn Teik : Bernadus,
Nggeon, Asari, Lodo.
- TananggoE : Kedo Teik,
Kedoh, Bauana, Malesi, Leoanak, TananggoE, Manafe, Mandala, FanggidaE,
Haiain, Ndolu, Lusi, Leko, Tidok.
- Lasi Teik : Lapaan, Malesi, Nongo.
- Tale Teik : Beda, Nauk,
Malesi, Kekado, Batuk, Nggeon.
- Opa Teik/Lengo Teik :
Petan, Nggeon, Detan, Malesi.
- Inggusudi :
- Kalai Teik :Messah,
Ballo, Le, Lio, Sula, Beama.
- Kawama Teik : Leli,
Lona, Beama, Lesik, Daloke, Ledo,Manafe.
- Sanga Teik : Ballo.
- Sodakai Teik : Sodakain,
Tasi.
Maneleo-maneleo dari suku-suku
kerajaan ini yang belum terdaftar mohon data-datanya diminta untuk melengkapi
buku ini.
Bernabas
Yacob (pakai Ti’ilangga), & keluarganya, salah satu Maneleo dari Suku Jacob
di Korbafo-Tungganamo-Kec.Pantai Baru--Kab.Rote Ndao-NTT.
Foto
:Penulis, Drs.Simon Arnold Julian Jacob-
23-07-2006.
(16). KERAJAAN B I L BA
TALKOKO (Manek)
- Maaubeeh : Lenggu, Theon,
Saba.
- Ngatalama : Eluama,
Laihe, Medah.
- Pedaama : Lalai, Musa,
Lase.
- Kapa Teik : Nge.
LENGUMAU (Fetor).
- Telik : Manafe, Therik,
Lote, Lepa, Pala, Muda.
- Oeain : Dea, Ay, Lote,
Muda, Adu.
- Foka : Eken, Lay, Dokon,
Lona.
- Folio : Mulik, Lango,
Bulan, Mesang.
- Sode : Dala, Thene, Lolo,
Lete, Lusi.
- Kadati : Baun, Leneng,
Sio, Manafe.
MUMUK (tunggal): Ngefak, Lona, They, Suki, Salean,
Henuk, Sabah.
SANIK :
- Sanik : Ngulu, Mau, Besi,
Meda, Telik.
- Lauana : Manung, Bulan.
- Loki : Kalenan
LAHAA:
- Lahaa : Ngik, Medah,
Mulik, Bulan, Nafi, FoE, Leka.
- Lako : Bokotei, Ngik,
Tasi.
MANSEA :
- Bolla : Bolla.
- Kule : Kule, Poi, Dopen, Likan, Lona, Non.
- Ngili : Ngili, Teluain,
Mulik, Buak, Lopung, They.
- Fani : Fani, Luan, PoEk.
- Feuama : Timun, PoEk.
- Beng Beng : ?
- Meno : Meno (Dae
langgak).
KAI OE :
1. Ingutali : Pena, Dite, Lango, Ingutali, Kesi.
2. Banok : Lusi, Lutu.
3. Ledo : Ledo, Lai, Pena, Delu, Lolu, Mesang.
Maneleo-maneleo dari suku-suku
kerajaan ini yang belum terdaftar mohon data-datanya diminta untuk melengkapi
buku ini.
(17). KERAJAAN R I N G G OU
- Tukan Teik (Manek I) :
Malada, Doi, Sereh, Nes, Layfoi, Timu.
- Naon Teik (Manek II):
Lely, Daud, Tu’ulima, Beaama, LauwoE.
- Dato (Fetor): Tupu, Fuah,
Besi.
- Naladai (Dae Langgak) :
Risi, Poyk, Run, Klaas, Sui, Doroh..
- Apaseri : Markus, Siky,
Sikitari, Tari, Seseli, FoEh, Paty.
- Toko Teik : Kedoh, Jacob, Pele, Fani, Asa.
- Deru Teik : Bulan, Deru,
Poyk (PoEk),Oan.
- Day Teik : Lay, Day.
- Mali : Toulai, Mekah.
- Dati : Pele, Otta, Pelu,
Manafe, Dope, Besi.
- DaEma : Soru.
- ROTE :
- Rote Anabako : Dedeo,
Rote, Ky, Keta (Heta ?), Bulan, Poyk.
- Rote Lamaluk : Lay, Kah,
Kolifai, Pada, Lanu.
- Rote Anakai : Anakai, Mada.
- Rote Tutudila : Amaia,
Bakuama, Roy, Bola.
- Rote Analaso : Tokoh,
Layfoi.
Maneleo-maneleo dari suku-suku
kerajaan ini yang belum terdaftar mohon data-datanya diminta untuk melengkapi
buku ini.
(18). KERAJAAN O’ E P A O
- Inaian (Manek II) :
Syiun/Syoen, Haio’E, Fao. Isak, Titi.
- Inaaidulu (Manek I) :
Mozez, Fo’Ek.
- Ari (Fetor) : Lapak, Eah.
- Sai’i : Baluk.
- Ornado : Martinus, Soan,
Bulan.
- Niteik : Bero, Noak,
Meok.
- Dano : Batun, Haio’E.
- oEina : Bokotei, O’eina.
- O.’omama : Bulan.
- Ramea : Telulain.
- Fia (Dae Langgak): Ada
tiga Manulanggak.
- Fia Muri : Hake, Soa.
- Fia Talada : Sereh,
Surah.
- Fia Dulu : Ledo, Ese.
Maneleo-maneleo dari suku-suku
kerajaan ini yang belum terdaftar mohon data-datanya diminta untuk melengkapi
buku ini.
(19). KERAJAAN L A N D U
- Sura Teik (Manek I) :
Adi, Matasina, Kedoh, Haiain.
- Di ama (Manek II) :
Johanis, Matara.
- Suramalai (Fetor) :
Kedoh, Marolo (Maralo ?), Lami, Bafadau, Matara, Marada.
- Remiku (Dae Langgak) :
Hun, Sura.
- Raipo : Feroh, Ledoh,
Mesan, Darlu.
- Mali’i : Fa’ah, Toulay.
- Sereak : Rui, Anakai,
Kaun, Resiana, Matasina.
- Anabako : Ima, Rote,
Dedeo, Nako, Heta, LaEelu.
- Taetu : Tuti, Io.
- Iku Seri : ?
- Tutudila : Batuk, Bola.
Maneleo-maneleo dari suku-suku
kerajaan ini yang belum terdaftar mohon data-datanya diminta untuk melengkapi
buku ini.
Di
Alamatkan kepada Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob,
Jln.
Jambon I, No.414 J--RT.10 – RW.03, Kelurahan Kricak – Jatimulyo
–Kec.Tegalrejo--Jogyakarta, Telp.0274.588160 – HP.082135680644
Email :
saj_jacob1940@yahoo.co.id
|
Namun
dengan data Maneleo yang ada
sekarang ini dapat diketahui dan diharapkan memberi manfaat serta pengenalan
terhadap kelompok-kelompok marga yang sangat langka ini, untuk menjalin
persatuan dan kesatuan dalam kekerabatannya. Dengan demikian memudahkan dalam
penyusunan Silsilah keluarga yang
kebanyakan dari mereka telah merantau dan menyebar keseluruh pelosok Nusantara sejak puluhan
bahkan ratusan tahun yang lalu, diantaranya
sudah bermukim di Luar Negeri, yang tidak mengenal lagi asal usul keturunannya,
selaku orang Rote.
Inventarisasi dan
mendokumenkan marga-marga & kekerabatan dari suatu pulau/Kabupaten secara
utuh dan lengkap, menurut hemat penulis
inilah yang pertama kali yang pernah ada dan diadakan, bukan saja dalam ukuran
tingkat nasional tetapi juga internasional. Hal ini bisa terjadi akibat dari kelebihan orang Rote dalam
mengingat-ingat dan menghafal silsilah kekerabatannya, yang diturunkan berupa
cerita rakyat secara lisan dari neneknya kepada anaknya, dan dari anak kepada
cucunya hingga seterusnya secara berantai, dari abat ke abat tetap diingatnya,
sehingga mata rantai kekerabatannya tidak terputus. Penulis mengharapkan
generasi sekarang perlu meneruskan matarantai kekerabatan ini untuk pelestarian
dan kekompakan dari masing-masing marga, untuk menciptakan kerukunan dan
persatuan antar sesama orang Rote, dimana saja, kapan saja dan dengan siapa
saja.
Luangkan waktu anda yang
berharga itu, untuk sesekali menjenguk keluarga-keluargamu di tanah lelehurmu
di Pulau Rote, dan sedapat mungkin anda dapat menyumbang sesuatu pembangunan
keluargamu dan nusakmu yaitu “Kabupaten Rote Ndao – Nusak Sansando”.
“Bolelebo” – “Malole Ta
Malole, Ita Nusa De Malole (Baik tidak
Baik Nusak Rote Lebih
Baik)--- Mama hala Ita Fali’EEE, (Mama
Panggil Kita PulangEEE.”...)
|
Itulah sepenggal judul lagu
Rote, suatu himbauan untuk anak-anaknya dimana saja berada. Tetapi kenyataannya
adalah, “Mereka pergi untuk tidak pernah kembali lagi ke Rote Ndao Negeri
Leluhur Tercinta”?
Penulis : Drs.Simon Arnold
Julian Jacob
Alamat : Jln.Jambon 1/414J –
Rt.10 – Rw.03 – Jatimulyo – Kricak – Jogjakarta (55242)
Telp. 0274.588160 – HP.082135680644
Email : saj_jacob@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.