Kerajinan Perak / Mas
Di Pulau Ndao-Rote
Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Suku Rote-Ndao sejak dahulu kala
dikenal sebagai pengrajin perhiasan perak dan mas secara turun temurun, dan hasilnya di jual hampir di seluruh pulau-pulau di Nusa Tenggara
Timur. Mereka memiliki bakat alam tanpa mendapat pendidikan ketrampilan dari
pihak luar manapun. Bakat orang tua
menurun keanak, kecucu dan seterusnya sebagai mata pencaharian utama mereka.
Alam pulau Ndao tidak menguntungkan dibidang pertanian terutama bersawah,
karena tidak cukup tersedianya sumber air yang memadai. Oleh karena itu
kehidupan dan mata pencahariannya sangat bergantung pada ketrampilan pande
mas/perak, juga menenun selimut dan sarung tradisional Rote, membuat topi Rote
(Ti’ilangga) selain juga sebagai nelayan tradisional.
Peralatannya sebagai pengrajin mas-perak yang
dipergunakan antara lain adalah sebagai berikut :
(A). Peralatan tradisional
- Kompor
untuk melebur perak/mas : ialah semacam kompor yang diperlengkapi dengan
alat pemompa angin yang digerakkan oleh kaki untuk menyemprot bensin yang
telah disediakan dalam tabungnya.
- Baskom
dari tanah liat : ialah tempat untuk mencairkan
perak/mas dari bentuk batangan atau biji-bijian menjadi campuran
perak-emas dan tembaga.
- Landasan
besar (besi) : Tempat menempa perak/mas yang telah
dilebur, agar supaya perak/mas tersebut menjadi kuat dan padat tidak mudah
patah dan retak.
- Landasan
meja (kayu) : Hanya digunakan bila ada bagian yang perlu
dikuatkan dengan jalan dipukul-pukul dengan palu-palu kecil.
- Gilingan
perak
: Untuk membuat plat-plat perak/mas sesuai kebutuhan.
- Tarikan
dan lobang tarikan : Alat ini merupakan alat vital bagi
kerajinan perak/mas sebab dasar dari pada pembuatan benang-benang
perak/mas (theard silver/gold), dan lobang tarikan ini mempunyai
ukuran-ukuran mulai dari paling halus sampai kepada yang besar dan juga
ada bentuk segi empat, dan setengah
bundar dan lain-lain bentuk.
- Sikat kuningan : Untuk menyikat benda-benda hasil pekerjaan agar lebih bersih dan
putih.
- Sipit AA : Sipit ini juga mempunyai fungsi yang
tidak kala pentingnya dengan lubang tarikan, sebab digunakan untuk membuat
kembang-kembang dan macam-macam bunga-bunga atau untuk menggulung benang
perak/mas.
- Jumput (tang) : Tang ini ada dua macam, masing-masing tang/jumput bundar dan segi
empat dipakai untuk menarik kawat dan memegang benda yang sedang
dikerjakan.
- Gunting : Juga ada
dua macam yaitu gunting lurus dan gunting bengkok digunakan untuk memotong
bagian-bagian yang berkelebihan.
- Baskom besar logam : Dipakai untuk memasak hasil pekerjaan.
- Kompor masak : Untuk memasak hasil kerajinan.
- Bor
dan mata bor : Dipakai untuk melobangi sesuai dengan
kebutuhan.
- Bankschroef : Untuk memegang benda-benda pekerjaan yang sedang dikerjakan.
- Cetakan :
Cetakan ada dua macam yakni : cetakan panjang dan cetakan bundar.
- Ring Pegangan : Digunakan untuk memegang tang yang menarik benang-benang perak/mas
tersebut.
- Kikir : Kikir ini
terdiri dari berbagai ukuran, kasar, sampai halus, yang dipakai untuk
menghaluskan benda-benda pekerjaan kerajinan.
- Timbangan : Timbangan
ini dipakai untuk menimbang bahan baku penolong dan hasil pekerjaan.
- Meja kerja : Digunakan
untuk bekerja.
- Besi bundar panjang : Untuk membuat ring.
- Dan peralatan kecil lainnya yang dipergunakan oleh seorang pengrajin perak/mas, walaupun ada lagi
alat yang tidak dapat kami sebutkan secara mendetail, namun dengan
alat-alat minimal yang disebutkan diatas kiranya merupakan modal dasar
untuk memulai beroperasi.
(B). Bahan baku/penolong
Bahan Baku :
-----Bahan
baku yang digunakan di sini ialah perak/mas
murni dengan kadar 999,9 baik yang berbentuk batangan,
lempengan, biji-bijian dan sama sekali tidak dapat digunakan perak yang berasal
dari bekas mata uang logam Hindia Belanda. Namun demikian perak murni perlu
lagi diberikan campuran tembaga agar lebih kuat dan tidak lemah/lembek (Rote =
no’e). Bahan baku ini dapat diperoleh/tersedia pada PN. Aneka Tambang Cikotok–Jakarta dan hanya
boleh dibeli oleh Pemerintah. Jika para pengrajin perak berbentuk koperasi pengrajin perak maka kemungkinan
dengan rekomendasi Dinas Perindustrian
setempat, diberi kemudahan/memperoleh/membeli perak dengan perantaraan salah satu Bank Pemerintah/Swasta ke PN.Aneka
Tambang di Jakarta tersebut.
Jika Dinas Perindustrian
benar-benar memperjuangkan kepentingan atas kebutuhan perak, sedapat mungkin
dilakukan pembinaan lebih lanjut dengan pengrajin perak di NTT dalam upaya
penyediaan perak untuk pengrajin.
Perak ini dikenal dalam ilmu kimia dengan rumus Ag dan Tembaga mempunyai
rumus Cu; dan Emas dengan rumus AU.
Bahan Penolong
Bahan-bahan penolong
yang dimaksudkan di sini ialah :
- Tawas;
- Potas
- Air
Keras
- Asam
- Garam
- Getah
damar
- Kertas
gosok
- Dan lain-lain yang diperlukan.
Bahan baku tersebut di atas, apabila akan digunakan untuk
membuat barang-barang perhiasan maka haruslah dibuat campuran antara perak
murni dengan tembaga dengan perbandingan sebagai berikut : 8 : 2 atau 4 : l dan
seterusnya sesuai dengan keperluan barang-barang yang akan dikerjakan/dibuat.
Percampuran tersebut dimasksudkan agar supaya dalam
pekerjaan nanti bahan tidak mengalami keretakan dan patah ataupun tidak terlalu
lemah/lembek atau terlalu keras; karena dalam pembuatan barang kerajinan
diperlukan benang-benang perak yang sangat halus. Juga perlu diketahui
cara pembuatan patrian/patrean (semacam bahan yang dipakai untuk me-las,
menyambung) cara pembuatannya adalah sebagai berikut : Perak murni dicampur dengan tembaga dengan perbandingan (2:1) yaitu : dua bagian perak murni dicampur dengan satu bagian
tembaga.
C. Proses Pengolahan
Proses pengolahan ada
dua macam.
---untuk perhiasan
wanita;
---untuk perhiasan rumah
(barang-barang souvenir);
Yang masuk katagori
perhiasan Wanita ialah : gelang, bros, cincin, ikat pinggang (pending), rante,
habas (kalung khas Rote yaitu rantai beranyam dan berongga ditengahnya, hiasan
kepala dan lain-lain. Dan yang dikatagorikan perhiasan rumah adalah
: rumah adat, perahu-perahu,vas bunga, tempat rokok, kapal-kapalan, kris dan
lain-lainnya.
Cara
pengolahannya
1. Perak ditimbang, tembaga juga ditimbang sesuai dengan perbandingan kebutuhan. Maksud
penimbangan ini ialah agar supaya pemakaian bahan baku dapat efisien dan sesuai
perbandingan yang tepat.
2. Perak campuran tersebut dicairkan sampai lebur,
setelah pencampurannya sudah homogen/merata, perak tersebut dituang pada tempat
tuangan sehingga berbentuk batangan.
3. Perak batangan tersebut dipukul pada landasan
agar menjadi padat dan kuat, pemukulan ini terus dilakukan sampai menjadi
bentuk kecil dan memanjang.
4. Setelah
pemukulan itu sudah ada yang dapat memasuki lobang
tarikan, untuk kemudian ditarik melalui
lobang tarikan hingga menjadi benang-benang perak sesuai kebutuhan barang
kerajinan apa yang akan dibuat.
5. Benang-benang telah tersedia, sekarang
dibuatkan misalnya kerangka perahu layar perak dengan berbagai kembangnya. Pertama dibuatkan badan perahu, layar perahu.
Tiang perahu dan terakhir ombaknya.
6. Kerangka sudah ada, kemudian menyusul
pembuatan berbagai kembang-kembangnya.
7. Setelah
itu bagian-bagian yang sudah selesai dibuat akan dirangkai satu-perasatu hingga menjadi bentuk sebuah
perahu yang indah dan bagus, dan terakhirnya ombak pun dihubungkan dengan
sebuah kawat untuk tempat duduk perahu, berarti badan perahu telah terbentuk
dengan lengkapnya.
8. Proses selanjutnya yaitu pemutihan;
dibersihkan dengan jalan perahu tersebut dimasak dengan asam tambah garam
tetapi sebelumnya itu perahu tersebut dicelupkan ke dalam air keras perak.
9. Kemudian dilap dan dikeringkan dengan
jalan diangin-anginkan dan sebagai finishing proses ialah mempersiapkan kotak
kaca untuk tempat meletakkan perahu tersebut (hasil kerajinan) agar supaya
terhindar dari serangan debu, atau supaya tidak cepat menjadi kuning. Dan bila
hal ini terjadi maka perahu dicuci lagi, yaitu dengan jalan memasaknya dengan
asam, garam dan lain-lain.
Inilah sebagai suatu
contoh secara garis besarnya bagaimana
memroses perak menjadi perhiasan dll, tentu dilapangan, sistem pengolahannya
lebih rumit lagi, dan masing-masing pengrajin memiliki kelebihannya
sendiri-sendiri, bergantung pada pengalaman yang bertahun-tahun.
Secara ringkas Skema Pembuatan sbb”
Ø Perak + Tembaga;
Ø Dilebur;
Ø Dipadatkan (dipukul-pukul);
Ø Ditarik melalui lobang tarikan untuk membuat benang-benang perak;
Ø Membuat kerangka;
Ø Membuat kembang;
Ø Mengisi rangka dengan kembang-kembang;
Ø Mencuci/memutihkan;
Ø Mengeringkan;
Ø Mempersiapkan kotak kaca,
Ø Menyimpan,
Ø Menjual hasil kerajinannya.
Masalah-Masalah Para Pengrajin
Perak Di Rote-Ndao
Ø Dinas Perindustrian di NTT, belum melalukan bimbingan/penyuluhan maupun
petunjuk teknis tentang proses pembuatan kerajinan perak yang lebih baik.
Ø Para pengrajin perak di Rote-Ndao
perlu di catat nama-nama dan alamatnya, dibentuk wadah usaha bersama dalam bentuk koperasi,
guna memudahkan memperoleh modal kerja, maupun fasilitas memperoleh perak yang dibutuhkan
secara mudah.
Ø Umumnya para pengrajin perak adalah pengrajin tradisional, lemah dalam
permodalan, peralatan, maupun bahan baku, juga tidak mengetahui nama-nama
instansi tehnis yang perlu dihubungi, maka dengan demikian para pengrajin perak
ini belum mendapat perhatian dari pemerintah/instansi tehnis terkait saat
ini.
Ø Untuk mengatasi kesulitan mereka perlu ada Bapak Angkat/pendamping untuk memperjuangkan kebutuhan mereka
(modal, peralatan, bahan baku, bimbingan tehnis). Demikian berbagai sumber
penghidupan orang Rote, dikemukakan disini walaupun dianggap belum sempurna
akan tepi memberi bayangan sepintas yang terdapat dilapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.