alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Minggu, 04 Januari 2015

PENGRAJIN DAN KERAJINAN PERAK- MAS DI PULAU ROTE PERLU PERHATIAN PEMERINTAH

Kerajinan Perak / Mas

Di Pulau Ndao-Rote

 Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob


Suku Rote-Ndao sejak dahulu kala dikenal sebagai pengrajin perhiasan perak dan mas secara turun temurun, dan hasilnya di jual hampir di seluruh pulau-pulau di Nusa Tenggara Timur. Mereka memiliki bakat alam tanpa mendapat pendidikan ketrampilan dari pihak luar manapun.  Bakat orang tua menurun keanak, kecucu dan seterusnya sebagai mata pencaharian utama mereka. Alam pulau Ndao tidak menguntungkan dibidang pertanian terutama bersawah, karena tidak cukup tersedianya sumber air yang memadai. Oleh karena itu kehidupan dan mata pencahariannya sangat bergantung pada ketrampilan pande mas/perak, juga menenun selimut dan sarung tradisional Rote, membuat topi Rote (Ti’ilangga) selain juga sebagai nelayan tradisional.
Peralatannya sebagai pengrajin mas-perak yang dipergunakan antara lain adalah sebagai berikut :

(A). Peralatan  tradisional
  1. Kompor untuk melebur perak/mas : ialah semacam kompor yang diperlengkapi dengan alat pemompa angin yang digerakkan oleh kaki untuk menyemprot bensin yang telah disediakan dalam tabungnya.
  2. Baskom dari tanah liat : ialah tempat untuk mencairkan perak/mas dari bentuk batangan atau biji-bijian menjadi campuran perak-emas dan tembaga.
  3. Landasan besar (besi) : Tempat menempa perak/mas yang telah dilebur, agar supaya perak/mas tersebut menjadi kuat dan padat tidak mudah patah dan retak.
  4. Landasan meja (kayu) : Hanya digunakan bila ada bagian yang perlu dikuatkan dengan jalan dipukul-pukul dengan palu-palu kecil.
  5. Gilingan perak : Untuk membuat plat-plat perak/mas sesuai kebutuhan.
  6. Tarikan dan lobang tarikan : Alat ini merupakan alat vital bagi kerajinan perak/mas sebab dasar dari pada pembuatan benang-benang perak/mas (theard silver/gold), dan lobang tarikan ini mempunyai ukuran-ukuran mulai dari paling halus sampai kepada yang besar dan juga ada bentuk  segi empat, dan setengah bundar dan lain-lain bentuk.
  7. Sikat kuningan : Untuk menyikat benda-benda hasil pekerjaan agar lebih bersih dan putih.
  8. Sipit AA  : Sipit ini juga mempunyai fungsi yang tidak kala pentingnya dengan lubang tarikan, sebab digunakan untuk membuat kembang-kembang dan macam-macam bunga-bunga atau untuk menggulung benang perak/mas.
  9. Jumput (tang) : Tang ini ada dua macam, masing-masing tang/jumput bundar dan segi empat dipakai untuk menarik kawat dan memegang benda yang sedang dikerjakan.
  10. Gunting : Juga ada dua macam yaitu gunting lurus dan gunting bengkok digunakan untuk memotong bagian-bagian yang berkelebihan.
  11. Baskom besar logam : Dipakai untuk memasak hasil pekerjaan.
  12. Kompor masak : Untuk memasak hasil kerajinan.
  13. Bor dan mata bor : Dipakai untuk melobangi sesuai dengan kebutuhan.
  14. Bankschroef : Untuk memegang benda-benda pekerjaan yang sedang dikerjakan.
  15. Cetakan : Cetakan ada dua macam yakni : cetakan panjang dan cetakan bundar.
  16. Ring Pegangan : Digunakan untuk memegang tang yang menarik benang-benang perak/mas tersebut.
  17. Kikir : Kikir ini terdiri dari berbagai ukuran, kasar, sampai halus, yang dipakai untuk menghaluskan benda-benda pekerjaan kerajinan.
  18. Timbangan : Timbangan ini dipakai untuk menimbang bahan baku penolong dan hasil pekerjaan.
  19. Meja kerja : Digunakan untuk bekerja.
  20. Besi bundar panjang : Untuk membuat ring.
  21. Dan peralatan kecil lainnya yang dipergunakan oleh seorang pengrajin perak/mas, walaupun ada lagi alat yang tidak dapat kami sebutkan secara mendetail, namun dengan alat-alat minimal yang disebutkan diatas kiranya merupakan modal dasar untuk memulai beroperasi.
 (B). Bahan baku/penolong

Bahan Baku :
-----Bahan baku yang digunakan di sini ialah perak/mas murni dengan kadar 999,9 baik yang berbentuk batangan, lempengan, biji-bijian dan sama sekali tidak dapat digunakan perak yang berasal dari bekas mata uang logam Hindia Belanda. Namun demikian perak murni perlu lagi diberikan campuran tembaga agar lebih kuat dan tidak lemah/lembek (Rote = no’e). Bahan baku ini dapat diperoleh/tersedia pada PN. Aneka Tambang Cikotok–Jakarta dan hanya boleh dibeli oleh Pemerintah. Jika para pengrajin perak berbentuk koperasi pengrajin perak maka kemungkinan dengan rekomendasi Dinas Perindustrian setempat, diberi kemudahan/memperoleh/membeli perak dengan  perantaraan salah satu Bank Pemerintah/Swasta ke PN.Aneka Tambang  di Jakarta tersebut.
Jika Dinas Perindustrian benar-benar memperjuangkan kepentingan atas kebutuhan perak, sedapat mungkin dilakukan pembinaan lebih lanjut dengan pengrajin perak di NTT dalam upaya penyediaan perak untuk pengrajin.
Perak ini dikenal dalam ilmu kimia dengan rumus Ag dan Tembaga mempunyai rumus Cu; dan Emas dengan rumus AU.

Bahan Penolong
Bahan-bahan penolong yang dimaksudkan di sini ialah :
  1. Tawas;
  2. Potas
  3. Air Keras
  4. Asam
  5. Garam
  6. Getah damar
  7. Kertas gosok
  8. Dan lain-lain yang diperlukan.
Bahan baku tersebut di atas, apabila akan digunakan untuk membuat barang-barang perhiasan maka haruslah dibuat campuran antara perak murni dengan tembaga dengan perbandingan sebagai berikut : 8 : 2 atau 4 : l dan seterusnya sesuai dengan keperluan barang-barang yang akan dikerjakan/dibuat.
Percampuran tersebut dimasksudkan agar supaya dalam pekerjaan nanti bahan tidak mengalami keretakan dan patah ataupun tidak terlalu lemah/lembek atau terlalu keras; karena dalam pembuatan barang kerajinan diperlukan benang-benang perak yang sangat halus. Juga perlu diketahui cara pembuatan patrian/patrean (semacam bahan yang dipakai untuk me-las, menyambung) cara pembuatannya adalah sebagai berikut : Perak murni dicampur dengan tembaga dengan perbandingan (2:1) yaitu : dua bagian perak murni dicampur dengan satu bagian tembaga.

C. Proses Pengolahan

Proses pengolahan ada dua macam.
---untuk perhiasan wanita;
---untuk perhiasan rumah (barang-barang souvenir);
Yang masuk katagori perhiasan Wanita ialah : gelang, bros, cincin, ikat pinggang (pending), rante, habas (kalung khas Rote yaitu rantai beranyam dan berongga ditengahnya, hiasan kepala dan lain-lain. Dan yang dikatagorikan perhiasan rumah adalah : rumah adat, perahu-perahu,vas bunga, tempat rokok, kapal-kapalan, kris dan lain-lainnya.

Cara pengolahannya

1.    Perak ditimbang, tembaga juga ditimbang  sesuai dengan perbandingan kebutuhan. Maksud penimbangan ini ialah agar supaya pemakaian bahan baku dapat efisien dan sesuai perbandingan yang tepat.

2.    Perak campuran tersebut dicairkan sampai lebur, setelah pencampurannya sudah homogen/merata, perak tersebut dituang pada tempat tuangan sehingga berbentuk batangan.

3.    Perak batangan tersebut dipukul pada landasan agar menjadi padat dan kuat, pemukulan ini terus dilakukan sampai menjadi bentuk kecil dan memanjang.

4.    Setelah pemukulan itu sudah ada yang dapat memasuki lobang tarikan,  untuk kemudian ditarik melalui lobang tarikan hingga menjadi benang-benang perak sesuai kebutuhan barang kerajinan apa yang akan dibuat.

5.    Benang-benang telah tersedia, sekarang dibuatkan misalnya kerangka perahu layar perak dengan berbagai kembangnya.  Pertama dibuatkan badan perahu, layar perahu. Tiang perahu dan terakhir ombaknya.

6.    Kerangka sudah ada, kemudian menyusul pembuatan berbagai kembang-kembangnya.

7.    Setelah itu bagian-bagian yang sudah selesai dibuat akan dirangkai satu-perasatu hingga menjadi bentuk sebuah perahu yang indah dan bagus, dan terakhirnya ombak pun dihubungkan dengan sebuah kawat untuk tempat duduk perahu, berarti badan perahu telah terbentuk dengan lengkapnya.

8.    Proses selanjutnya yaitu pemutihan; dibersihkan dengan jalan perahu tersebut dimasak dengan asam tambah garam tetapi sebelumnya itu perahu tersebut dicelupkan ke dalam air keras perak.

9.    Kemudian dilap dan dikeringkan dengan jalan diangin-anginkan dan sebagai finishing proses ialah mempersiapkan kotak kaca untuk tempat meletakkan perahu tersebut (hasil kerajinan) agar supaya terhindar dari serangan debu, atau supaya tidak cepat menjadi kuning. Dan bila hal ini terjadi maka perahu dicuci lagi, yaitu dengan jalan memasaknya dengan asam, garam dan lain-lain.

Inilah sebagai suatu contoh  secara garis besarnya bagaimana memroses perak menjadi perhiasan dll, tentu dilapangan, sistem pengolahannya lebih rumit lagi, dan masing-masing pengrajin memiliki kelebihannya sendiri-sendiri, bergantung pada pengalaman yang bertahun-tahun.

Secara ringkas Skema Pembuatan sbb”

Ø  Perak + Tembaga;
Ø  Dilebur;
Ø  Dipadatkan (dipukul-pukul);
Ø  Ditarik melalui lobang tarikan untuk membuat benang-benang perak;
Ø  Membuat kerangka;
Ø  Membuat kembang;
Ø  Mengisi rangka dengan kembang-kembang;
Ø  Mencuci/memutihkan;
Ø  Mengeringkan;
Ø  Mempersiapkan kotak kaca,
Ø  Menyimpan,
Ø  Menjual hasil kerajinannya.

Masalah-Masalah Para Pengrajin

Perak Di Rote-Ndao


Ø  Dinas Perindustrian di NTT, belum melalukan bimbingan/penyuluhan maupun petunjuk teknis tentang proses pembuatan kerajinan perak yang lebih baik.
Ø  Para pengrajin perak di Rote-Ndao perlu di catat nama-nama dan alamatnya, dibentuk  wadah usaha bersama dalam bentuk koperasi, guna memudahkan memperoleh modal kerja, maupun fasilitas memperoleh perak yang dibutuhkan secara mudah.
Ø  Umumnya para pengrajin perak adalah pengrajin tradisional, lemah dalam permodalan, peralatan, maupun bahan baku, juga tidak mengetahui nama-nama instansi tehnis yang perlu dihubungi, maka dengan demikian para pengrajin perak ini belum mendapat perhatian dari pemerintah/instansi tehnis terkait saat ini. 
Ø  Untuk mengatasi kesulitan mereka perlu ada Bapak Angkat/pendamping untuk memperjuangkan kebutuhan mereka (modal, peralatan, bahan baku, bimbingan tehnis). Demikian berbagai sumber penghidupan orang Rote, dikemukakan disini walaupun dianggap belum sempurna akan tepi memberi bayangan sepintas yang terdapat dilapangan.
                    


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.