Penyebaran Injil dan Budaya Jawa
Oleh:Drs.Simon—Arnold—Julian--Jacob
Sebagai perbandingan dibawah ini kami sajikan pengalaman dua orang Belanda
Pengabar Injil di Jawa pada awalnya dalam penerapan adat-istiadat Jawa.
Tuan Emde dan Tuan Coolen
Diceritakan sebagai berikut :
Ada dua orang
pengabar Injil di Jawa masing-masing bernama tuan Emde dan seorang lagi tuan Coolen. Tuan Emde ini adalah seorang
tentara Belanda yang dipindahkan dari Belanda ke Hindia
Belanda (Indonesia). Setelah pensiun, dia berprofesi sebagai tukang jam di Surabaya.
Sedang tuan Coolen
seorang yang mengusahakan perkebunan di daerah Ngoro di hutan-hutan Mojopahit sekitar 75 pal dari Surabaya.
Ayahnya seorang Rusia sedang ibunya seorang wanita
Jawa dan sangat mencintai adat-adat ibunya (Jawa).
Kedua orang ini bukan
pendeta, tetapi orang awam saja, namun mereka ingin agar orang Jawa juga
memperoleh berkat Injil, meskipun pengetahuan akan Injil tidak terlalu
mendalam, namun mereka juga ingin memberikan kesaksian Kristus dan
ajaran-ajarannya kepada orang Jawa.
·
Bagi mereka yang menerima kabar Injil,
tuan Emde menganjurkan agar mereka “meninggalkan
adat-istiadat Jawa-nya” dan hidup seperti adat orang Belanda.
·
Sebaliknya tuan Coolen, walau pun mereka (orang Jawa) telah
menjadi orang masehi (Kristen) namun “jangan meninggalkan adat sebagai
orang Jawa”.
Yang boleh
ditinggalkan adalah adat-adat yang tidak baik saja, sedang adat-adat yang baik
jangan ditinggalkan.
Dan oleh karena
itu seperti sekarang segala orang Jawa yang masuk agama Masehi tetap berpakaian
seperti adat orang Jawa -dalam segala hal, kecuali adat yang berdosa.
Juga menabuh
gamelan/gong gending-gending Jawa disaat kebaktian Minggu atau pada hari-hari
raya di gereja.
Kitab Suci Alkitab
juga disalin kedalam bahasa Jawa. Lagu-lagu yang di nyanyikan di gereja juga
memakai bahasa Jawa.
Dengan demikian
seni dan budaya dan ajaran agama merupakan dua sisi pada satu mata uang,
berjalan bersama-sama.
Demikian sekilas
antara agama dan adat pada awal penyebarannya di Jawa dalam versi yang hampir
serupa antara Islam dan Kristen. (Sumber
: Tjahaja Sijang, Kertas Chabar
Minanahasa, Edisi l8 September l870, dalam ejaan melayu kuno, Majalah tertua di
Indonesia, koleksi penulis).
Catatan : Penulis
menyaksikan sendiri perayaan Sekaten ini dan berbagai atraksi
seni-budaya lainnya sejak bermukim di Yogyagyakarta tahun l990
hingga kini ”LUAR BIASA”. Ini pula yang memberi inspirasi bagi penulis
untuk menulis Kebudayaan Suku-suku bangsa di Nusa Tenggara Timur, terutama Pulau
Roti (Rote) daerah asal penulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.