alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Rabu, 07 Januari 2015

PERJANJIAN--GIANTI-SALATIGA--1755--MULAI--MENGANUT--BUDAYA-DARATAN-DAN--MELUPAKAN--BUDAYA--MARITIM

Perjanjian Gianti Salatiga 1755,
Dan Terpecahnya Kraton Mataram & Menjadi Negara Pedalaman

Geger Pet-Cina yang terjadi tahun l742 yang kemudian berujung pada perjanjian bulan November 1743, (“Perjanjian Ponorogo”) merupakan titik picu terpecahnya Kraton Mataram menjadi :
·         Kasunanan di Surakarta dan,
·         Kasultanan di Jogja.
Pangeran Mangkubumi sebagai salah satu pengageng kraton, tidak menyetujui kontrak politik yang ditandatangani Sunan Paku Buwono II dengan, pihak VOC yang telah membantu menumpas para pemberontak “Cina” yang berujung pada perselisihan.  Atas usulan VOC, perselisihan didamaikan dengan dibuatnya “Perjanjian Gianti” pada 13 Februari l755. Inti dari perjanjian yang ditandatangani di Salatiga, Jawa Tengah tersebut adalah pembagian Kraton Mataram menjadi dua.
Sebagian kerajaan dikuasai Sri Susuhunan PB II dan, sebagian lagi Sri Susuhunan Kabanaran yang kemudian berganti gelar menjadi, Sri Sultan Hamengku Bawana I, Senopati Ing Alaga Abdulrachman Sajidin Panata Gama Kalifatullah I. Sebulan setelah Perjanjian Gianti, 13 Maret l755 Sri Sultan HB I mengumumkan nama “Ngajogjakarta Hadininggrat” (Jogjakarta) sebagai ibukota. Selama  membangun kraton, Sri Sultan HB I menempati pasangrahan Ambarketawang yang terletak di Gamping.  Sri Sultan BW I mulai memasuki kraton pada 7 Oktober l756. Tanggal dan tahun ini akhirnya disepakati sebagai ‘Hari Jadi Kota Jogja’. (Ini berarti Kota Yogyakarta, genap berusia 256 tahun pada 7 Oktober 2012), Bersamaan itu pula dibangun kampung-kampung disekitar kraton dengan nama sesuai dengan profesi orang-orang yang tinggal, seperti kampung Bintaran untuk Surokarsan  Kampung Dagen untuk para undagi atau tukang kayu dan sebagainya.Dengan terbentuknya kerajaan-kerajaan ini, maka mulai saat itu, berlakulah “Budaya Daratan/Pedalaman/Agraria  dan melupakan “Budaya Pesisir (Maritim)” hingga saat ini. Oleh karena itu pembangunan yang berlangsung hingga kini lebih banyak beroriantasi pada daratan/ pedalaman/agraris. Inilah awal sejarahnya

 (Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.