alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Kamis, 01 Januari 2015

SEJARAH AWAL ORANG ROTE SEBAGAI PERANTAU

Sejarah Awal Orang Rote  Sebagai Perantau
Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob


Pendahuluan

Oleh karena orang Rote berdarah perantau / pelaut seperti nenek moyang mereka dahulu yang datang dari arah Barat, maka saat ini banyak dari keturunannya, kembali menjadi perantau lagi, keberbagai wilayah dibagian Barat Indonesia.
Selain untuk melanjutkan pendidikan, ke-Kupang (Timor) juga hampir keseluruh wilayah Indonesia lainnya. Ada juga yang ke-luar negeri yaitu ke Australia Barat (sebagai tenaga-tenaga kontrak 1920 – 1950-an) sebagai penyelam-penyelam mutiara (istilah mereka “Teken Broom” di wilayah Australia Barat) jauh sebelum perang dunia ke-II. Ketika terjadi Perang Dunia II, orang asal Pulau Rote ini, kemudian dimasukan dalam misi gabungan  tentara Australia dan Sekutu  untuk berperang melawan tentara Jepang di berbagai pulau didaerah Pasifik  dan ditempat lainnya.

Seusai perang, mereka yang masih hidup tetap kembali ke Broom, Australia Barat sebagai penyelam mutiara dan berakhir sekitar tahun l955 dan kembali ke pulau Rote atau ke Kupang, Nusa Tenggara Timur. Kebanyakan dari mereka menderita gangguan pada pendengarannya disebabkan karena jam penyelamannya panjang  dilaut dalam, maupun karena peralatan penyelamannya juga masih sangat sederhana dengan mempergunakan alat pompa angin dengan selang menghubungkan  dari atas kapal dengan penyelam didasar laut. Demikian sekilas tentang orang Rote di Australia. 
Ada diantara mereka yang memilih tetap sebagai warga Negara Australia. Seperti diketahui juga, sepanjang pantai pulau Timor sampai wilayah Timor Timur (Negara Timor Leste) dihuni oleh orang Rote.

Dalam perjuangan integrasi Timor Timur dengan Indonesia dikenal pejuang Timor Timur bernama Korbafo, yang berasal dari Pulau Rote. Marga Korbafo ini termasuk marga-marga Rote lainnya yang ditempatkan pemerintah Belanda di bagian utara pantai Timor (l812) sebagai pengawas pantai perbatasan, saat setelah mengalahkan raja-raja di pulau Timor dan mengusir Portugis hingga ke TimorTimur sekarang ini.
Ada istilah  yang mengatakan “dimana ada pohon lontar disitu ada orang Rote” (sebagai penyadap nira lontar yang handal untuk kehidupan sehari-harinya}, dan “dimana ada tanah yang kaya sumber airnya,  disitu ada orang Rote” (mengerjakan sawah) dan kebun kelapa. Dengan demikian dimana terdapat pohon lontar dan sumber mata air di Pulau Timor untuk persawahan, pasti disana ada orang Rote-nya. Hal ini dapat disaksikan hingga sekarang. 

Menurut Prof. DR James Fox ( seorang penulis  Inggris) dalam bukunya tentang orang Rote  berjudul “The Harvest of the Palam”(1975) menyatakan,  bahwa dalam  usaha menghalau orang-orang Portugis dari belahan Barat pulau Timor pada pertengahan abat ke- l9 yang lalu, Kompeni Hindia Belanda telah menyewa laskar-laskar yang diambil dari berbagai Nusak  di pulau Rote. Setelah perang usai, Kompeni memberikan seluruh dataran sepanjang pantai Timor bagian Barat dan Utara sejauh 7 pal ( l0,5 Km) ke darat, dihitung dari daerah pasang surut, kepada para laskar Rote.  Secara amat singkat Fox menyebutkan bahwa pada akhir abat ke-l9 seusai  perang melawan orang Portugis, terjadilah migrasi orang Rote yang hidup dari penyadapan  lontar dan bersawah tadah hujan  dalam usahanya memanfaatkan rimba lontar dan dataran aluvial pantai di pulau Timor, dengan  menyusul  para laskar asal Rote yang telah menguasai kawasan 7 pal (10,5 Km)  kedarat sebagai miliknya.
Kata James Fox : “ For a time, the humorous remark circulated among the Rotenese that “TIMOR” was an acrinym which stood for the Indonesian saying: “Tanah Ini Milik Orang Rote”. (James Fox; 1975 : 148)-(Pdt.Drs.Max Jacob, MTH, Pendidikan dan Modernisasi, l992, hal,4).

Sejarah singkat Orang Rote
Menguasai Pantai-Pantai di Pulau Timor
Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob

Belanda dibawah pimpinan Residen Hazaert  mulai mengepung raja Sonbai dari jurusan laut.  Pada antara tahun l812-l8l8, Residen Hazaert mendatangkan orang-orang  Rote dan, menempatkan mereka di sepanjang pantai mulai dari Oepaha (Amarasi) Samili, mengitari teluk Kupang, terus menyusur pantai utara  sampai ke pelabuhan Atapupu.di perbatasan dengan Timor Timur. Wilayah pantai yang diduduki oleh orang-orang Rote yang di datangkan dari pulau Rote ini disebut wilayah
Zes Palen Gebiet”.
Amfoang kemudian berpisah dari Sonbai dan segera diakui Belanda. Kemudian Pitai dan Takaep juga melepaskan diri dari Sonbai. Amanuban, Mambait, Molo, Takaep, Amarasi berulang kali  bersama-sama atau sendiri-sendiri menyerang kedudukan Belanda dan wilayah “Zes Palen Gebiet,” yang diduduki orang Rote.
1.      Pada tahun 1822 melancarkan suatu serangan untuk menundukkan Amanuban, tetapi tidak berhasil.
2.       Pada tahun l828 Residen Hazaert dengan 3000 orang untuk menangkap Sone Sonbait II di gua ‘Nefo’ tetapi gagal.
3.      Pada tahun l836 Sonbai dengan dibantu oleh Amanuban, Amfoang dan Amarasi menyerang kedudukan Belanda di Kupang. Belanda membalas. Dicobanya terdahulu menundukkan Amarasi.
Pada tahun l843 usahanya berhasil dan memutuskan untuk menempatkan di Amarasi seorang Posthouder, namun baru dalam tahun l847 maksud tersebut dapat dilaksanakan, berhubung keamanannya tidak terjamin.
·         Pitai menyerang pantai Pariti yang diduduki oleh orang-orang Rote (Termanu).
·         Dengan mempergunakan 2 kapal perangCelebes dan “Lancier,Belanda berhasil mengangkut 1.300 laskar dari pulau Rote dan menyerang Pitai dan dalam tempo beberapa hari saja ibu kota Takaep dibakar habis oleh laskar-laskar Rote.
·         Berhasillah taktik Belanda mempergunakan serdadu-serdadu dari Rote dan untuk kekuatan pertahanan Belanda terus  mempertahankan orang-orang Rote yang ditempatkan di wilayah “Zes Palen Gebiet.”
·         Pada tahun l847 Sonbai  menyerang Babau. Belanda membalas serangan itu. Pada tahun itu juga Belanda menyerang Camplong dibawah pimpinan Kapten Mardijker, De Rooy dengan kekuatan 3000 orang.
·         Pada tanggal 30 Nopember l847 itu juga Manbait menyerang desa Nunkurus yang diduduki orang-orang Rote (Dengka).
·         Sesudah pemerintahan Residen Sluyter beberapa tahun kemudian dibawah pimpinan Residen Baron van Lynden dengan pasukan sekitar 4000 orang bersenjatakan 2 pucuk meriam  menyerang Sonbai.
·         Ia dapat menawan mantu Sonbai dengan 80 orang serdadunya, tetapi tidak berhasil menangkap Sonbai. Belanda lalu menjalankan poletik isolasi yang lain.
Dalam tahun l854, Belanda menandatangani “Timor Traktat” tentang pembagian pulau Timor antara Belanda dan Portugis yang mulai dinyatakan berlaku pada tahun  l859.
Dengan pembagian wilayah ini, Belanda dapat memusatkan seluruh kekuatannya untuk menghancurkan Sonbai. Tetapi usahanya baru berhasil dalam tahun l905 ketika dengan jalan penipuan. Sone Sonbai III ditangkap di Kauniki, dibawah ke Kupang dan dibuang ke Sumba.  Kemudian ia diangkut kembali ke Kupang dan meninggal dunia tahun l922.
Untuk menjaga, agar makamnya tidak dijadikan tempat keramat oleh pengikut-pengikutnya, maka jenazah Sonbai dimakamkan di sekitar benteng Concordia (pekuburan orang Belanda). Dengan tertawannya Keiser Sonbai III, maka selesailah perjuangan kemerdekaan bersenjata dari pada Raja Sonbai di Timor. (Sumber : Sejarah Daerah NTT l978 : 76).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.