alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Kamis, 01 Januari 2015

SEJARAH PENDIDIKAN DI PULAU ROTE

Sejarah Pendidikan di Pulau Rote

Di situs Internet yang ditulis oleh orang Barat bahwa di Pulau Roti ini banyak melahirkan  pejabat-pejabat tingkat Nasional, ada kebenarannya, karena di pulau kecil paling selatan dari wilayah Indonesia inilah pertama kali mendapat pendidikan formal secara aktif, jika dibanding dengan pulau-pulau lainnya di Nusa Tenggara Timur. Alasan-alasan mengapa Belanda memfokuskan perhatiannya ke sebuah pulau kecil yakni pulau Roti waktu itu, dapat dibaca berikut nanti. Sistem pendidikan di NTT pada awalnya erat hubungannya dengan perkembangan agama Kristen Protestan dan Katolik. Pada tahun l70l untuk pertama kali di Kupang–Pulau Timor telah didirikan sekolah dasar persatuan Jemaat Kristen oleh pendeta keliling (Belanda).

Pendidikan modern dalam perkembangannya yang mula-mula dengan pesat
adalah di pulau Rote .
Pada awal abad ke-l8 Raja Benyamin Mesahk  dari kerajaan Thie, yang merupakan raja Kristen pertama di Pulau Rote, memohon seorang guru laki-laki untuk mengajar di pulau Rote..(Monografi Timor, Rote, Sabu, l975, Hal.300). Karena itu pada tahun l735 Kompeni menetapkan seorang Ambon bernama Hendrik Mendriks sebagai guru sekolah di Thie, pulau Rote  Dalam perkembangan kemudian banyak dikirim guru-guru yang berasal dari Maluku tidak saja ke Rote tetapi juga ke Timor. Guru-guru inilah yang mengajarkan pengetahuan di persekolahan, bahasa Melayu dan agama Kristen dikalangan murid-murid.  Melalui merekalah tersebar pula pengaruh kebudayaan dan bahasa Melayu Ambon ke wilayah Timor.
Perkembangan sekolah di Rote ternyata lebih pesat dari pada di Timor sendiri pada permulaannya.  Pada tahun l754 di Pulau Rote/Roti telah terdapat 6  (enam) sekolah di kerjaaan-kerajaan O’Enale, Dengka, Termanu, Bilba, Ringgou, dan Landu dengan murid sebanyak 3000  siswa.

  1. Bahasa Melayu diajarkan disekolah dan sebagai bahasa pengantar.
  2. Pada tahun l765 mulailah suatu sistem baru di mana separuh dari pembiayaan sekolah ditanggung oleh Kompeni Belanda.
  3. Pada tahun l825 di Rote terdapat beberapa sekolah lokal yakni di Landu, Ringgou, Termanu, Talae, BaA, Lole, Thie, Dengka, dan O’Enale. Sebagian besar guru-gurunya adalah orang-orang Rote sendiri.
  4. Dan pada tahun l826 sudah terdapat 10.000 orang Rote yang   memeluk agama Kristen Protestan.
  5. Pada tahun l847 telah diangkat seorang pemuda Rote “P.Pello” sebagai pembantu penyebar agama dan Penilik sekolah.
  6. Pada tahun l85l sekolah zending di Rote di tutup. (James Fox.l977, hal.130-l31).
  7. Namun demikian pada tahun l857 di Rote telah ada l8  “gouvernemen-onderwijnners,”11 Negorij-onderwijnners,”dan 20 Helpers”.
  8. Pada tahun l877 telah terdapat l8  sekolah pemerintah, l6  sekolah desa.
  9. Guru-guru pada waktu itu pada umumnya adalah orang-orang Ambon. Untuk kepentingan tenaga guru, “Van der Chijs mengusulkan didirikan sekolah guru di Kupang, namun usaha kearah itu tidak dapat segera direalisasi.
  10. Oleh karena itu untuk pendidikan guru, banyak orang-orang Rote dikirim ke Ambon.
  11. Lulusan pertama dari sekolah itu untuk orang-orang Rote adalah tahun l877.
  12. Sehingga pada tahun l884 telah banyak orang-orang Rote yang menjadi guru.
  13. Mereka inilah kemudian yang  dikirim keberbagai wilayah di – Nusa Tenggara Timur  dan Nusa Tenggara Barat-Lombok dan  ke pulau Sumbawa sebagai guru, yang pada saat itu pulau Sumbawa masuk dalam pemerintahan Keresidenan Timor dan pulau-pulaunya.   
  14. Di Daerah Timor masa sesudah tahun l900 bidang pendidikan mengalami perkembangan juga.
  15. Sekitar tahun l9l0 sekolah-sekolah desa mulai dibangun di beberapa tempat di pedalaman pulau Timor seperti di Pene Utara dan Niki-Niki tahun l912. Sedang pada tahun l9l4 di Ba’A pulau Rote telah dibuka sekolah Pendeta “(Stovil)” oleh De Vrys.
  16. Namun kemudian karena sesuatu alasan terpaksa dipindahkan ke Kupang pada tahun l926 oleh Bumtin. Namun Stovil” (Sekolah Pendeta)   di Kupang hanya berlangsung tiga tahun, yang  kemudian dipindahkan ke Kapan lalu ke SoE, ibu kota   Timor Tengah Selatan.
  17. Pada umumnya orang-orang Rote yang  terbanyak memasuki sekolah Pendeta pada Stovil tersebut.
  18. Para tamatan Stovil inilah yang menjadi Pendeta di seluruh pulau-pulau di- NTT terkecuali Flores yang sudah memeluk agama Katolik.
  19. Sampai tahun l923 di daerah Timor telah terdapat beberapa volkschool,”  “vervolgshool” dan “Gouvernement Schakel School.”
  20. Pada waktu itu juga terdapat pula sebuah “Europeesche lagere School”. Pada tahun l923 dibuka juga “Christelijke Hollands Inlandsche School” di Kupang yang pada  tahun l925 ditutup dan diganti dengan sebuah Christelijke Schakel School”.
  21. Dengan begitu banyaknya sekolah-sekolah yang didirikan  disemua Nusak (kerajaan-kerajaan)  di pulau Rote dan di Kupang, pada awal sejarah pendidikan di Nusa Tenggara Timur, sejak tahun l700-an   menyebabkan orang-orang Rote telah lebih dahulu maju dalam dunia pendidikan jika dibanding dengan pulau-pulau besar lainnya di wilayah NTT sehingga menghasilkan banyak para cendikiawan dan intelektual orang-orang Rote, sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal pada saat itu, yang  berprofesi  sebagai Guru dan  Pendeta maupun sebagai pegawai /  pejabat  Belanda (klerek), maupun yang menjadi Polisi dan Tentara KNIL diseluruh   NTT.
  22. Suatu hal yang menonjol dalam kehidupan intelektual ini awalnya adalah orang-orang Rote dan Sabu (pada saat pra-kemerdekaan Indonesia).
  23. Dari kalangan orang Sabu muncul nama-nama seperti I. H. Doko, E.R.Here Wila, EL Tari, Titus Uly, Daniel Adoe, Martijn M Marsheha Paradja putra Almarhun Pendeta B.Paraja dan Alm.Ny.M.H.Paradja kejadian Raja, Kana, Jari, S.Tibuluji, dan lain-lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu disini.
  24. Dari kalangan orang Rote muncul tokoh-tohoh terkenal yakni dari Keluarga Johannes seperti Prof Dr.W.Z. Johanees (Pendiri Universitas Indonesia di Jakarta) dan Prof Dr.Ir.H.Johanees (Rektor Universitas Gajah Mada di Yogyakarta), Prof.DR.Adrianuis Mooy (ex Gubernur Bank Indonesia,  Drs.E.C.W Neloe ex Direktur Utama Bank BNI, Residen Pello ex Wakil Gubernur Provinsi Sunda Kecil di Singaraja – Bali, dan pendiri Provinsi Nusa Tenggara Timur,   DR.Alex Serehmantan Direktur Bank Indonesia, dan pendiri Dana Reksa, Jenderal Julius Henuhili, mantarn Direktur AKABRI, dan benyak pejabat tingkat nasional lainnya yang   tidak bisa disebutkan satu-persatu disini.
  25. Hampir semua kepala-kepala dinas dan pemerintahan daerah pada awal-awal sesudah Kemerdekaan RI, (1945) di Kupang (NTT) dijabat oleh orang-orang Rote dan orang Sabu. Banyak diantara  tokoh-tokoh intelektual asal pulau Rote ini aktifitasnya adalah di luar NTT terutama di Jawa, dan Makassar.
  26. Atas dasar apa,  Pemerintah Belanda pada awal-awal pemerintahannya di wilayah NTT saat itu, lebih dahulu berkonsentrasi mendirikan sekolah-sekolah dan memajukan pendidikan di pulau Rote yang begitu kecil pulaunya jika dibandingkan dengan di pulau-pulau besar lainnya  di wilayah NTT seperti Timor, Alor, Sumba, kecuali Flores.

COLLECTIE TROPENMUSEUM Inlandse school te Termanu op het eiland Roti Indonesië TMnr 10002379CC BY-SA.  Sebuah Sekolah Rakyat zaman Belanda di Termanu Pulau Rote, NTT. Hampir disemua kota kerajaan di Rote terdapat sekolah (1800-san). Maksud pendirian sekolah ini, guna mendidik orang Rote menjadi pegawai Belanda seperti guru, pendeta dan pegawai (klerek) polisi dan Knil  yang ditempatkan diseluruh wilayah Kresidenan Timor dan pulau-pulaunya, guna menggantikan tenaga orang Belanda yang mahal.



1 komentar:

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.