Sekelumit Tentang Teori Bermain Musik SASANDO ROTE
Oleh : Drs.Simon Arnold
Julian Jacob
1. PENGANTAR
Musik tradisional
“Sasando
Rote” sebagai salah suatu alat
musik, tentu juga memiliki berbagai syarat tertentu yang perlu dipenuhi dan
dipelajari sebagai suatu pengetahuan dalam ilmu musik oleh berbagai kalangan. Oleh
karena itu dibawah ini disajikan sekelumit aspek teori musik yang sedikit
banyak ada sangkut pautnya, yang pada
kenyataannya dipenuhi/dimiliki pula oleh
“Sasando Rote” sebagai salah suatu alat musik. Aspek-aspek yang di
maksud adalah sebagai berikut :
Aspek-Aspek Musik
Alat musik tradisional maupun moderen memiliki beberapa aspek musik yang
meliputi:
1. Tangga
nada,
2. Irama /
Birama,
3. Fungsi
Iringan,
4. Instrumen-instrumen,
5. Lagu-lagu.
Tangga Nada
Yang dimaksud dengan
sebutan tangga nada adalah susunan nada yang disusun berurutan baik naik, maupun turun, dimulai
dari suatu nada hingga ulangannya, baik pada oktaf kecil maupun oktaf besar
dengan jumlah nada dan interfal tertentu.
Dari tangga nada Diatonis (C.D.EF.G.A.Bc) dapat diturunkan menjadi tangga-tangga nada yang
lain diantaranya:
- Mayor………………..: C. D. E F. G. A B c
- Doris………………….:
D. E F. G. A. B c. d
- Frigis…………………:
E F. G. A. B c. d. e
- Lydid………………….:
F. G. A. Bc. d. e f
- Mixolydis……………..:
G. A. B c.
d. ef.
G
- Minor Asli…………….:
A. B c, d.
e
f. a
- Minor
Harmonis…….: A. Bc. d. e. Fis.
gis a gisa
- Minor
Melodis
- naik…………..:
A. B C. D. E. FIS. GIS A
- turun……….
.: a. g.
f e. d. G B. A
- Anhemik
Pentatoni .: C. D. E. . . G. A
. .
c
- Debusyan ………… .: C. D. E. Fis. Gis. Ais. c
Kromatis :
- Kruis…(#)………… :
C Cis D Dis
E F Fis
G Gis A
Ais B c
- Moll
(b)……………. : C Des
D Es E
F Ges G
As A Bes
B c
Dari tangga-tangga nada diatas
sangat banyak dipergunakan atau sangat popular diantaranya tangga nada
Mayor dan Minor, serta tangga nada Gregorian yang biasa dipergunakan lagu-lagu
Gereja (Doris, Frigris, Lydis Mixolydis). Tangga-tangga nada tersebut diatas,
dimiliki secara lengkap juga oleh “Sasando Rote”(Atik Sopandi, S Kar, Gambang Rancag, Dinas Kebudayaan DKI
Jakarta, l993, hal.26).
2. Irama / Birama /
Maat
Maat dalam istilah musik ada 2 macam pengertian;
Pertama, Maat adalah
ukuran waktu yang dipergunakan untuk menyajikan bar / mistura dari suatu
lagu;
Kedua, Maat adalah pergantian antara tekanan ringan dan tekan berat
secara teratur dalam tiap-tiap bar / gatra / bar.
Untuk selanjutnya Maat disini adalah pengertian yang kedua.
Dalam pelaksanaannya Maat ini dapat dibedahkan menjadi dua macam yaitu:
(a).Maat Biner
(b).Maat Terner
a. Maat Biner
Maat biner biasa disebut juga Maat Perduaan atau Genap, seperti gambar
tersebut di bawah ini.
a // : b a / b
a / b a / b a / b a / b a / b a : // b
/b a a a / b a a a / b a a a / b a a a
/
Keterangan:
a = tekanan ringan;
b = tekanan berat.
/ = garis Maat;
// : : // = tanda ulang.
b. Maat terner
Maat terner biasa disebut Maat Pertigaan sebab setiap bar
terdiri atas 3 kesatuan nada. Bentuknya seperti dibawah
ini:
//: b a a / b a a / b a a /
b a a : //
3. Fungsi Iringan
Di dalam penyajian
sehari-hari musik mempunyai fungsi sebagai berikut:
- Ilustrasi;
- Pengisi gerak
- Penggugah Situasi
- Keselarasan dan
Keseimbangan
a.
Ilustrasi
Musik ilustrasi adalah musik yang
memberi efek suara, agar si Kominikan memperoleh gambaran asosiatif terhadap visual
apa yang sedang disaksikannya.
b. Pengisi gerak
Musik sebagai pengisi gerak adalah komposisi musik yang disusun dan
ditampilkan untuk memberi tekanan, kekuatan, kemantapan, serta bobot terhadap
gerak-gerak tersebut yang sedang disajikan.
c. Penggugah Situasi / Suasana
Musik yang berfungsi sebagai penggugah situasi adalah komposisi nada
yang bisa menyentuh rasa, baik kepada si penyanyi, maupun kepada para penonton
sehingga sajian tersebut lebih komunikatif dan lebih tepat mencapai tujuan
konsep.
d. Keselarasan dan keseimbangan
Prinsip Seni Musik keselarasan dan keseimbangan
ialah salah satu syarat pertunjukan tentang adanya keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan yang menjadi satu kesatuan yang padu. Dalam hal ini musik iringan
pun harus bisa menyajikan :
(d.l).Keselarasan
antara jiwa Melodi lagu dengan jiwa gerak-gerak tarian atau jiwa lirik lagu,
atau jiwa adegan-adegan yang diiringinya;
sehingga si penonton merasakan suatu keindahan atau kesesuaian musical
melalui pendengarannya.
(d.2).Keserasian ialah kesesuaian antara jiwa komposisi nada dengan
benda yang diiringinya baik tarian maupun adegan melalui indra mata.
(d.3).Keseimbangan adalah
kesesuain rasa antara musikalitas dengan benda
yang diiringinya.
Instrumen-Instrumen
Setiap alat musik bagaimana pun bentuknya, merupakan sebuah intrumen.
Berdasarkan sumber bahan,
yang ditentukan oleh kualitas suara, instrument instrument dapat dibedakan
menjadi:
- Airophone adalah instrumen/waditra yang ditentukan oleh kualitas
udara sebagai sumber
suara yang berbunyi. Misalnya, Suling
Trompet, Organ dan lain-lain.
- Membranopone adalah instrumen yang ditentukan oleh kualitas
kulit sebagai sumber bahan yang berbunyi. Umpamanya kendang,
dogdog, gendering, rebana, dan sebagainya.
- Chordophone, adalah
instrumen/waditra yang ditentukan oleh kualitas senar atau dawai
sebagai sumber bahan yang berbunyi. Contohnya, gitar, kecapi, “Sasando Rote”,
dan lain-lainnya.
- Idiophone, adalah
instrumen yang ditentukan oleh kualitas bahan itu sendiri
sebagai sumber bahan yang berbunyi.
Contohnya, Gong, Bonang, Saron, Beri, Symbal dsb nya.
4. Lagu-Lagu
Alat musik apapun namanya, pasti untuk mengiringi
lagu-lagu, baik lagu-lagu tradisional maupun modern.
Lagu-lagu dalam kesenian tradisional/modern dapat
dibedakan antara lain menjadi 3
macam yaitu: (a).Jenis lagu Phobin, (b).Jenis Lagu Syayur
(Selingan) dan (c). Jenis Lagu Rancag.
a. Lagu –lagu Phobin:
Lagu-lagu phobin
adalah lagu-lagu berirama cepat yang disajikan oleh instrument belaka (instrumentalia).
b. Lagu-lagu sayur (Selingan) adalah
lagu-lagu selingan sebagai lagu hiburan.
Di dalam penampilan, sebuah lagu yang tidak mempergunakan lirik lagu, biasa
disebut instrumentalia. Dan jika penyajian lagu itu tanpa lirik lagu akan
membingunkan pada komunikan untuk menangkap makna lagu tersebut. Dengan
demikian untuk memberi makna suatu lagu, harus disertai oleh lirik lagu.
c. Lirik-lirik lagu sayur, yang biasa dipergunakan
untuk suatu lagu harus mempunyai tema. Sebab itulah dibedakan : Bentuk Lirik
Lagu dan Tema Lirik Lagu sbb:
---Bentuk Lirik-Lirik-lagu yang biasa disajikan para
penyanyi lagu dimasa lampau adalah puisi lama terutama seperti bentuk lirik
Pantun atau Syair.
Yang
dimaksud dalam lirik lagu Pantun atau syair di atas adalah irama, jumlah suku
kata, sajak, serta tema atau isi. Bila ditinjau dari jumlah bait adalah genap:
misalnya ada yang 2 baris pada tiap bait terdapat pada gurindam sedangkan Pantun
atau Syair yang paling banyak digunakan terdiri dari 4 baris tiap bait.
---Tema Lirik Lagu : Tema atau isi lirik lagu merupakan
tanggapan, kesan, serta kesimpulan pengarang terhadap masalah yang ada di alam
sekitarnya.
Menurut temanya, lirik lagu dapat dibedakan menjadi :
(l). Nasehat; (2). Kesetiaan/Ketaatan/Kepatuhan dalam
pengabdian; (3).Kasih sayang; (4). Rindu; (5). Perjuangan; (6). Sedih; (7).
Pantun jenaka.
d.Lagu-lagu Rancag: adalah lagu-lagu iringan dan lagu vokal dalam menyajikan rancag (pantun). Rancag adalah
(a). irama cepat, (b). tutur, penuturan, (c). Pantun berkait. Seperti kita ketahui ada alat musik yang namanya Gambang
Rancag.
Gambang adalah Waditra/alat musik dari bilah kayu dengan
ancak sebagai resonatornya yang mempunyai bilah kayu antara l7 sampai 21 buah/bilah
dalam satu ancak.
Sedang Gambang
Rancag adalah gambang (sebagai waditra pokok) dan Gambang Kromong (musik
Betawi) yang dipergunakan untuk mengiringi nyanyian sebagai sarana penampilan
cerita dalam bentuk pantun berkait.
Sedang di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, “Sasando Rote”adalah
alat musik yang mengiringi lagu-lagu dalam berbagai atraksi seni-budaya,
gereja, dan berbagai kesempatan hiburan penting lainnya baik lagu-lagu
tradisional maupun pop sekalipun.
5. Organologi
Dalam pembahasan organologi mencakup tentang Nama
Instrumen/waditra, bahan,
bentuk dan wujud, warna, ukuran, serta cara pembuatannya, maka berikut ini akan diuraikan tentang “Sasando Rote”seperti
telah dijelaskan sebelumnya di atas.
6. Teori dan Teknik Bermain
Sasando
Drs.Djony
L.K.Theedens, seorang putra asal pulau Rote, Alumni ISI (Institut Seni
Indonesia) Yogyakarta dan salah seorang
pejabat bidang Kebudayaan pada Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Nusa Tenggara Timur di Kupang, untuk pertama kali telah membuat
suatu penulisan tentang teori dan teknik bermain “Sasando Rote”, dengan judul
bukunya :
“PEDOMAN
PERMAINAN SASANDO” (l993).
Buku
tersebut diperuntukkan khusus sebagai bahan pelajaran lokal seni, untuk Siswa
Kelas 4, 5, 6 SD (Sekolah Dasar) dan Siswa Kelas l SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) di
NTT. Sayangnya buku tersebut belum dicetak untuk umum, sehingga tidak terjual
di toko-toko buku. Demikian pula saat
ini sulit mendapatkannya.
Teori dan
teknik bermain “Sasando Rote”-nya, juga
kami kutip/rujuk dalam buku ini, untuk melengkapi dan memperkaya
informasi tentang Seni dan Budaya Pulau Rote dan lewat media ini kami
menyatakan salut setinggi-tingginya dan berterima kasih yang tulus ikhlas
kepada beliau, sebagai perintis penulisan tentang Alat Musik “Sasando Rote” yang pertama.
7. SISTEM
PENALAAN
(Drs.Djony L.K.Theedens)
Tangga
nada yang digunakan ialah tangga nada pelog dan slendro atau istilah daerah
setempat disebut laras tinggi dan laras rendah. Secara tradisi di
dalam penglarasannya akan tampak laras slendro/laras rendah apabila jarak
interval dari not terendah (dawai rendah) sampai ke not tertinggi (dawai
tertinggi).
Nama
dawai-dawai “Sasando Rote” Gong dari yang terendah sampai kepada yang tertinggi
dalam bahasa Rote sebagai berikut :
“Ina
makamu, Ina tataik, Ina talandak, Casa laik, Casa daek, Leko, Paseli, Paimali,
ana laik dan Ana doodea.”
Bentuk
Syair Lagu Rote
Umumnya
syair-syair dari nyanyian “Sasando Rote” Gong bertemakan tentang kehidupan,
sebagai contoh:
- “Ei tedandi
nai fa’di-e tenai tou daen sekarang tenai tou daen. Ei te sopa nai sopa
nai tou oen sekarang te tou oen”, yang artinya : “Kita merantau di
tanah orang sekarang di tanah orang. Kita harus sopan dan taat kepada
orang.”
- “Ei tasi
mbesa fa’di-e te neu ein, sekarang te neu in. Ei te nalek tasi nalek tasi
bali dei sekarang te bali dei”, yang artinya : “Hai biar kita jago
jala ikan di laut, sekarang kita jago jala ikan di laut. Hai biar jago
jala ikan bagaimana pun kita ini nasibnya di laut. Kalau lagi untung kita
dapat ikan, kalau lagi sial kita tidak dapat ikan.”
- “Soru Oe
adinda no sonan ngganggo dae adinda no sonan” ..... yang artinya
“suatu pekerjaan pasti ada upahnya dan untuk mendapat upah kita harus
bekerja keras dan dengan sungguh-sungguh, dengan demikian kita hidup.”
Dibawah ini Pemberian Petunjuk Tentang Bermain Sasando yang berdawai 32 Senar
“Jari-jari tangan kiri”, memainkan senar, angka 1
s/d angka 18 dan angka 32;
“Jari-jari tangan kanan” pada senar,
angka 19 s/d angka 31; lihat petunjuk.
Ke-32
dawai/senar ini dapat dimainkan dengan 10
jari.
Contoh “Sasando Rote” yang
digambarkan disini adalah yang berdawai 32 buah, namun saat ini sudah diperbanyak melebihi 32 dawai, yang dimaksudkan agar dapat menjanggkau
kelengkapan notasi pada “Sasando Rote”
modern yang dikehendaki. Namun “Sasando Rote” dengan 32 dawai ini untuk pengenalan awal sebelum memainkan “Sasando Rote” yang berdawai
lebih banyak lagi.
Untuk itu, maka para peminat “Sasando
Rote”, harus menghapal benar letak-letak dawainya dengan Notasinya, sehingga
saat memainkan sudah diketahui secara tepat dimana letak dawai dan Notasinya,
tanpa harus selalu melihatnya. Hal ini tentu melalui latihan yang
terus-menerus, sabar, tekun, dan bersemangat, jika ingin memainkan “Sasando
Rote” dengan baik dan benar.
Bagian ini hanya memberi gambaran umum
saja, namun merupakan pengetahuan awal (dasar) yang baik. Bagi pemain Piano
akan lebih mudah dan cepat memainkan “Sasando Rote”, oleh karena telah
menguiasai notasi-notasi baik angka maupun balok, dan dengan kelincahan bermain
piano, pasti akan lincah memainkan “Sasando Rote” dengan baik dan benar.
Dalam tempo 2-4 minggu sudah bisa
bermain “Sasando Rote”. “SEMOGA”
PERHATIAN :
Bagi yang ingin mempelajari Sasando
Rote, seharusnya terlebih dahulu memiliki sebuah “Sasando
Rote”, dan dapat dipesan pada alamat Toko misalnya di Toko Sinar Baru
Foto, Alamat : Jln.Siliwangi No.94, Kupang, Nusa Tenggara Timur – Indonesia,
atau langsung ke para pengrajin Sasando di Kupang antara lain,
1).
Jermias Pah, O’Ebelo Kecamatan Kupang Timur, Kupang, Nusa Tenggara Timur – Indonesia,
atu juga langsung kepada
2).
EDON SASANDO Elektronik, Kupang Nusa Tenggara Timur – Indonesia., dan
3).Drs.Djony L.K.Theedens di
Naikoten—Kupang NTT,
sehingga dapat diterapkan teori
bermainnya dengan mudah.
Saat ini setiap Guru atau pakar
Sasando Rote biasanya memiliki metode mengajarnya sendiri-sendiri kepada siswa-siswanya dan tidak pernah
mengajarkan berdasarkan suatu metode yang baku sebagai pegangannya.
Cara mengajarnya biasanya berdasarkan petunjuk lisan sambil diberi contoh memetik dawai-dawai Sasando, dengan sebuah lagu lagu Rote. Para pemula biasanya berawal dengan diajarkan
lagu BO LELE BO, sebagai dasar permulaan. Setelah agak lancer bermainnya baru
dilanjutkan dengan lagu Rote yang lain.
Bentuk Model I :
8. Verdsi 1
DENAH
DAWAI/SENAR & NOT PADA
“SASANDO ROTE”
Drs.Djoni.L.K.Theedens
Dibawah ini Teknik Bermain SASANDO Yang Berdawai 32 SENAR sbb :
Dari 32 senar/dawai masing-masing senar memiliki Not-nya masing.
Dawai yakni :
Jari-Jari TANGAN KIRI memainkan Senar no.1 sampai No.18 dan 32 yaitu :
Senar : 1 (G); 2 (a1); 3 (g1); 4 (f1); 5 (bes1); 6 (b1); 7 (c1); 8 (d2); 9 (e2), 10 (f2);
11 (fis2); 12 (g2); 13 (a2); 14 (b2); 15 (c3); 16 (d3); 17 (e3); 18 (f3); dan senar
No.32 (c kecil)
Jari-Jari TANGAN KANAN memainkan senar
No.19 (dis); 20 (cis); 21 (gis1); 22 (fis1); 23 (e1); 24 (d1); 25 (c1); 26 (b0; 27 (a); 28 (g); 29 (f); 30 (e); 31 (d kecil);
v Fungsi jari-jari Tangan Kiri memainkan nada-nada
tunggal atau Melodi, dan Bass. Luas jangkauan jari-jari tersebut dari dawai 1 – (G besar) sampai dawai 18 (f3) dan dawai 32 (c kecil).
v Jari-jari Tangan KANAN berfungsi Mengiringi. Luas jangkauan dari dawai 19 – (dis 3) sampai dengan dawai 31 (d kecil).
CATATAN
Setiap Guru Sasando memeliki sendiri cara mengajarkan pada siswanya, jadi tidak memiliki metode yang sama. Teknik bermain Sasando di atas adalah metode teori yang diajarkan oleh Drs.Djoni.L.K.Theedens.
Dalam memainkan “Sasando Rote”, maka
jari-jari kedua tangan semuanya berfungsi. Setiap jari sudah ditentukan
wilayahnya masing-masing seperti pada
gambar dibawah ini:
JARI -JARI
TANGAN KIRI
Di lambangkan dengan
ANGKA-ANGKA yaitu :
angka 1 = Ibu jari;
angka 2 = Telunjuk;
angka 3 = Jari Tengah;
angka 4 = Jari Manis;
angka 5 = Jari
Kelingking.
JARI-JARI
TANGAN KANAN DILAMBANGKAN
DENGAN HURUF Yaitu:
J = Jempol
TL= Telunjuk
T = Jari Tengah
M = Jari Manis
K =Jari Kelingking
Masing-masing Jari dari kedua tangan ini, akan memainkan
nomor-nomor
dawai/senar berlainan yang telah ditentukan.
Setiap
Guru Sasando memeliki sendiri cara mengajarkan pada siswanya, jadi tidak
memiliki metode yang sama. Teknik bermain Sasando di atas adalah metode teori
yang diajarkan oleh Drs.Djoni.L.K.Theedens.
Dibawah
ini adalah Teknik Bermain Sasando oleh
Habel Edon (edonsasono) sbb;
9. Versi ke 2
Petunjuk / Cara Memainkan Sasando---Oleh : Habel Edon
Petunjuk di bawah ini tidak
mengikat pemain (tidak selalu diharuskan). Pedoman diatas hanya bagi peminat
yang untuk pertama kali menghadapi sasando dan mau mempelajarinya. Pemain yang
sudah dapat memainkan sasando dengan baik dapat mengatur jari-jari tengah kiri
dan kanannya dengan menyimpang dari petunjuk diatas sesuai dengan selera dan
kelincahan sendiri.
Dalam memetik
sasando ada aturannya dengan stabiliser jari untuk mengatur perpindahan jari
dari nada yang tinggi ke nada yang rendah. Pemain berperan memainkan 3 (tiga) irama
yaitu, melodi, rithim dan bas. Posisi jari kiri memetik bas
dan melodi, jari
kanan memainkan accord (mengiring).
Pertama-tama
pemain harus mengenal atau menghafal susunan dan tempat nada-nada pada sasando.
A. TANGAN
KIRI: ———————————————————–>>>
1. Jari telunjuk tangan kiri bertumpu diatas nada B dalam hal ini nada 7
2. Tiga jari tangan kiri memetik atau memainkan melodi dan bas pada
nada-nada D1, C1, G2, F, G, Fis, B, C, D dan
seterusnya sampai nada tertinggi.
3. Jari telunjuk bertugas hanya satu nada ialah nada
B atau 7.
Selesai jari telunjuk memetik nada B atau
7, jari telunjuk harus cepat bertumpu kembali
keatas dawai itu lalu jari tengah dan ibu jari berpindah-pindah memainkan perannya sesuai
dengan lagu yang dimainkan.
4. Jari tengah tangan kiri, memerankan nada-nada F, Fis, G, G2, C, bahkan bisa mencapai nada D1 yaitu 4, 4, 5, 5, 1,2
Nada F, Fis, G membunyikan melodi sedang nada C1 G2 dan D1 sebagai
pelengkap bas.
5. Ibu jari tangan kiri bertugas pada nada-nada c, d, e, f, dan seterusnya sampai pada nada tertinggi
semata-mata memainkan melodi.
6. Ketiga jari tangan kiri ini yang memetik melodi nyanyian dengan jelas, sedang nada C1, G2, dan D1 hanya
merupakan pelengkap bas.
B. TANGAN
KANAN :——————————————————–>>>
Tugas pokok tiga jari tangan
kanan untuk memainkan nada-nada pengiring
atau irama lagu dan sewaktu-waktu sebagai nada
pelengkap melodi dan bas.
Ibu jari tangan kanan memerankan nada-nada A,E, D, C.
Nada A selalu sebagai
pelengkap melodi dan juga sebagai nada pengiring.
Jari telunjuk tangan kanan memerankan nada-nada C, B1, A,
sebagai nada pengiring. Jari tengah tangan kanan memerankan nada-nada A1,G1, G1, E, D1, sebagai nada
pengiring dan bas.
Gerak tiga jari tangan kanan ini berpindah-pindah. Jarak pindah tidak terlalu besar.
Tugas tiga jari ini boleh
memetik tiga nada serentak atau
berganti-ganti sesuai irama lagu yang dimainkan mengikuti melodi yang dimainkan oleh tiga jari tangan kiri.
Susunan nada-nada paga bagian diatas untuk dapat memainkan
nyanyian dengan 2 nada
dasar yaitu nada dasar c = do dan nada
dasar g = do petunjuk diatas adalah c = do. Untuk
memainkan nyanyian dengan nada dasar lain misalnya d =
do atau a = do
dan lain-lain maka dawai sasando harus di stem kembali. Kunci yang dapat
dimainkan adalah C, D, G, F. Accord yang
dipakai A, D7, Dm, D, Am, C. G, Em, Dm, C7, F7.
Metode atau Teknik Bermain Sasando di atas
adalah metode yang yang diajarkan oleh
Habel Edon (edonsasando) di Kupang-Nusa Tenggara Timur-Indonesia.
Bagi Para Peminat untuk Belajar Bermain
Sasando dianjurkan datang langsung kepada para Nara Sumber di atas langsung ke –Kupang—Nusa Tenggara
Timur—Indonesia. Dalam waktu singkat pasti bisa bermain Sasando, karena Sasando
saat ini telah GO INTERNASIONAL dan akan menjadi Musik Dunia yang dapat dimainkan oleh siapa saja, kapan
saja dan dimana saja sembuah alat musik tradisional asal Pulau Rote, di Nusa Tenggara Timur-Indonesia.
Hanya memainkan dengan sebuah Sasando saja,
sepertinya telah mewakili beberapa alat musik sekaligus, suatu alat musik
tradisional tetapi bernuasa Modern—Hebat Sekali ya..
Demikian secara sepintas memperkenalkan 2 teknik Bermain Sasando sebagai sedikit bayangan bagi pembaca dan penggemar Sasando Rote. "SEMOGA"
Penulis
: Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.