alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Selasa, 13 Januari 2015

SEKELUMIT TENTANG TEORI BERMAIN MUSIK SASANDO EOTE

Sekelumit  Tentang Teori Bermain Musik SASANDO ROTE
Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob

1. PENGANTAR

 Musik tradisional “Sasando Rote” sebagai salah suatu  alat musik, tentu juga memiliki berbagai syarat tertentu yang perlu dipenuhi dan dipelajari sebagai suatu pengetahuan dalam ilmu musik oleh berbagai kalangan. Oleh karena itu dibawah ini disajikan sekelumit aspek teori musik yang sedikit banyak ada sangkut pautnya,  yang pada kenyataannya dipenuhi/dimiliki pula oleh  “Sasando Rote” sebagai salah suatu alat musik. Aspek-aspek yang di maksud adalah sebagai berikut :
Aspek-Aspek Musik

Alat musik tradisional maupun moderen memiliki beberapa aspek musik yang meliputi:
1.    Tangga nada,
2.    Irama / Birama,
3.    Fungsi Iringan,
4.    Instrumen-instrumen,
5.    Lagu-lagu.

Tangga Nada

Yang dimaksud dengan sebutan tangga nada adalah susunan nada yang disusun  berurutan baik naik, maupun turun, dimulai dari suatu nada hingga ulangannya, baik pada oktaf kecil maupun oktaf besar dengan jumlah nada dan interfal tertentu.
Dari tangga nada Diatonis (C.D.EF.G.A.Bc) dapat diturunkan menjadi tangga-tangga nada yang lain diantaranya:

  1. Mayor………………..:    C. D. E F. G.  A B c
  2. Doris………………….:    D. E F. G. A. B c. d
  3. Frigis…………………:    E F. G. A. B c. d. e
  4. Lydid………………….:    F. G. A. Bc. d. e f
  5. Mixolydis……………..:   G.  A.  B c.  d.  ef.  G
  6. Minor Asli…………….:   A.   B c,  d.  e f.  a
  7. Minor Harmonis…….:    A. Bc. d. e. Fis. gis  a  gisa
  8. Minor Melodis  
    • naik…………..:     A. B C. D. E. FIS.  GIS  A
    • turun………. .:      a.  g.  f e. d.  G B.  A
  9. Anhemik Pentatoni .:     C. D. E. . . G. A .  .  c
  10. Debusyan ………… .:     C. D. E. Fis. Gis. Ais. c

Kromatis :
  1. Kruis…(#)…………  :      C Cis  D  Dis  E  F  Fis  G  Gis  A  Ais  B c
  2. Moll   (b)……………. :     C  Des  D  Es  E  F  Ges  G  As  A  Bes  B  c
Dari tangga-tangga nada diatas  sangat banyak dipergunakan atau sangat popular diantaranya tangga nada Mayor dan Minor, serta tangga nada Gregorian yang biasa dipergunakan lagu-lagu Gereja (Doris, Frigris, Lydis Mixolydis). Tangga-tangga nada tersebut diatas, dimiliki secara lengkap juga oleh “Sasando Rote”(Atik Sopandi, S Kar, Gambang Rancag, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, l993, hal.26).

2. Irama / Birama / Maat

Maat dalam istilah musik ada 2 macam pengertian;
Pertama, Maat adalah ukuran waktu yang dipergunakan untuk menyajikan bar / mistura dari suatu lagu; 
Kedua, Maat adalah pergantian antara tekanan ringan dan tekan berat secara teratur dalam tiap-tiap bar / gatra / bar.
Untuk selanjutnya Maat disini adalah pengertian yang kedua.
Dalam pelaksanaannya Maat ini dapat dibedahkan menjadi dua macam yaitu:
(a).Maat Biner
(b).Maat Terner

a. Maat Biner
Maat biner biasa disebut juga Maat Perduaan atau Genap, seperti gambar tersebut di bawah ini.
     a // : b a / b a / b a / b a / b a / b a / b a : // b
      /b a a a / b a a a / b a a a / b a a a /
Keterangan:
a = tekanan ringan;
b = tekanan berat.
/   = garis Maat;
// : : // = tanda ulang.
b. Maat terner
Maat terner biasa disebut Maat Pertigaan sebab setiap bar terdiri atas 3 kesatuan nada. Bentuknya seperti dibawah ini:
//: b a a / b a a / b a a / b a a : //

3. Fungsi Iringan


Di dalam penyajian sehari-hari musik mempunyai fungsi sebagai berikut:
  1. Ilustrasi;
  2. Pengisi gerak
  3. Penggugah Situasi
  4. Keselarasan dan Keseimbangan
 a. Ilustrasi
     Musik ilustrasi adalah  musik yang memberi efek suara, agar si Kominikan  memperoleh gambaran asosiatif terhadap visual apa yang sedang disaksikannya.

b.  Pengisi gerak
     Musik sebagai pengisi gerak adalah komposisi musik yang disusun dan ditampilkan untuk memberi tekanan, kekuatan, kemantapan, serta bobot terhadap gerak-gerak tersebut yang sedang disajikan.
  
c.   Penggugah Situasi / Suasana
     Musik yang berfungsi sebagai penggugah situasi adalah komposisi nada yang bisa menyentuh rasa, baik kepada si penyanyi, maupun kepada para penonton sehingga sajian tersebut lebih komunikatif dan lebih tepat mencapai tujuan konsep.

       d. Keselarasan dan keseimbangan
            Prinsip Seni Musik keselarasan dan keseimbangan ialah salah satu syarat pertunjukan tentang adanya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan yang menjadi satu kesatuan yang padu. Dalam hal ini musik iringan pun harus bisa menyajikan :
         (d.l).Keselarasan antara jiwa Melodi lagu dengan jiwa gerak-gerak tarian atau jiwa lirik lagu, atau jiwa adegan-adegan yang diiringinya;  sehingga si penonton merasakan suatu keindahan atau kesesuaian musical melalui pendengarannya.
         (d.2).Keserasian ialah  kesesuaian antara jiwa komposisi nada dengan benda yang diiringinya baik tarian maupun adegan melalui indra mata. 
        (d.3).Keseimbangan adalah kesesuain rasa antara musikalitas dengan benda  yang diiringinya.    

Instrumen-Instrumen

Setiap alat musik bagaimana pun bentuknya, merupakan sebuah intrumen.
Berdasarkan sumber bahan, yang ditentukan oleh kualitas suara, instrument instrument dapat dibedakan menjadi:
  1. Airophone adalah instrumen/waditra yang ditentukan oleh kualitas udara sebagai  sumber suara yang berbunyi. Misalnya, Suling Trompet, Organ dan lain-lain.
  2. Membranopone  adalah instrumen yang ditentukan oleh kualitas kulit sebagai sumber bahan yang berbunyi. Umpamanya kendang, dogdog, gendering, rebana, dan sebagainya.  
  3. Chordophone, adalah instrumen/waditra yang ditentukan oleh kualitas senar atau dawai sebagai sumber bahan yang berbunyi. Contohnya, gitar, kecapi, “Sasando Rote”, dan lain-lainnya.
  4. Idiophone, adalah instrumen yang ditentukan oleh kualitas bahan itu sendiri sebagai  sumber bahan yang berbunyi. Contohnya, Gong, Bonang, Saron, Beri, Symbal dsb nya.

4. Lagu-Lagu


Alat musik apapun namanya, pasti untuk mengiringi lagu-lagu, baik lagu-lagu tradisional maupun modern.
Lagu-lagu dalam kesenian tradisional/modern dapat dibedakan antara lain menjadi 3 macam yaitu: (a).Jenis lagu Phobin, (b).Jenis Lagu Syayur (Selingan) dan (c). Jenis Lagu Rancag.
a.  Lagu –lagu Phobin:
Lagu-lagu phobin adalah lagu-lagu berirama cepat yang disajikan oleh instrument   belaka (instrumentalia).
b. Lagu-lagu sayur (Selingan) adalah lagu-lagu selingan  sebagai lagu hiburan. Di dalam penampilan, sebuah lagu yang tidak mempergunakan lirik lagu, biasa disebut instrumentalia. Dan jika penyajian lagu itu tanpa lirik lagu akan membingunkan pada komunikan untuk menangkap makna lagu tersebut. Dengan demikian untuk memberi makna suatu lagu, harus disertai oleh lirik lagu.
c. Lirik-lirik lagu sayur, yang biasa dipergunakan untuk suatu lagu harus mempunyai tema. Sebab itulah dibedakan : Bentuk Lirik Lagu dan Tema Lirik Lagu sbb:
---Bentuk Lirik-Lirik-lagu yang biasa disajikan para penyanyi lagu dimasa lampau adalah puisi lama terutama seperti bentuk lirik Pantun  atau Syair.
Yang dimaksud dalam lirik lagu Pantun atau syair di atas adalah irama, jumlah suku kata, sajak, serta tema atau isi. Bila ditinjau dari jumlah bait adalah genap: misalnya ada yang 2 baris pada tiap bait terdapat pada gurindam sedangkan Pantun atau Syair yang paling banyak digunakan terdiri dari 4 baris tiap bait.
---Tema Lirik Lagu : Tema atau isi lirik lagu merupakan tanggapan, kesan, serta kesimpulan pengarang terhadap masalah yang ada di alam sekitarnya.

Menurut temanya, lirik lagu dapat dibedakan menjadi :

(l). Nasehat; (2). Kesetiaan/Ketaatan/Kepatuhan dalam pengabdian; (3).Kasih sayang; (4). Rindu; (5). Perjuangan; (6). Sedih; (7). Pantun jenaka.
d.Lagu-lagu Rancag: adalah lagu-lagu iringan dan lagu vokal dalam menyajikan rancag  (pantun). Rancag adalah (a). irama cepat, (b). tutur, penuturan, (c). Pantun berkait. Seperti kita ketahui ada alat musik yang namanya Gambang Rancag.
Gambang adalah Waditra/alat musik dari bilah kayu dengan ancak sebagai resonatornya yang mempunyai bilah kayu antara l7 sampai 21 buah/bilah dalam satu ancak.
 Sedang Gambang Rancag adalah gambang (sebagai waditra pokok) dan Gambang Kromong (musik Betawi) yang dipergunakan untuk mengiringi nyanyian sebagai sarana penampilan cerita dalam bentuk pantun berkait.
Sedang di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, “Sasando Rote”adalah alat musik yang mengiringi lagu-lagu dalam berbagai atraksi seni-budaya, gereja, dan berbagai kesempatan hiburan penting lainnya baik lagu-lagu tradisional maupun pop sekalipun.

5. Organologi

Dalam pembahasan organologi mencakup tentang Nama Instrumen/waditra, bahan, bentuk dan wujud, warna, ukuran, serta cara pembuatannya, maka berikut ini akan diuraikan tentang “Sasando Rote”seperti telah dijelaskan sebelumnya  di atas.

6. Teori dan Teknik Bermain Sasando

Drs.Djony L.K.Theedens, seorang putra asal pulau Rote, Alumni ISI (Institut Seni Indonesia) Yogyakarta  dan salah seorang pejabat bidang Kebudayaan pada Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Timur di Kupang, untuk pertama kali telah membuat suatu penulisan tentang teori dan teknik bermain “Sasando Rote”, dengan judul bukunya :
“PEDOMAN PERMAINAN SASANDO” (l993).
Buku tersebut diperuntukkan khusus sebagai bahan pelajaran lokal seni, untuk Siswa Kelas 4, 5, 6 SD (Sekolah Dasar) dan Siswa Kelas l  SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) di NTT. Sayangnya buku tersebut belum dicetak untuk umum, sehingga tidak terjual di toko-toko buku.  Demikian pula saat ini sulit mendapatkannya.
Teori dan teknik bermain “Sasando Rote”-nya, juga  kami kutip/rujuk dalam buku ini, untuk melengkapi dan memperkaya informasi tentang Seni dan Budaya Pulau Rote dan lewat media ini kami menyatakan salut setinggi-tingginya dan berterima kasih yang tulus ikhlas kepada beliau, sebagai perintis penulisan tentang  Alat Musik “Sasando Rote”  yang pertama.

7. SISTEM PENALAAN
(Drs.Djony L.K.Theedens)

Tangga nada yang digunakan ialah tangga nada pelog dan slendro atau istilah daerah setempat disebut laras tinggi dan laras rendah. Secara tradisi di dalam penglarasannya akan tampak laras slendro/laras rendah apabila jarak interval dari not terendah (dawai rendah) sampai ke not tertinggi (dawai tertinggi). 

Nama dawai-dawai “Sasando Rote” Gong dari yang terendah sampai kepada yang tertinggi dalam bahasa Rote sebagai berikut :
“Ina makamu, Ina tataik, Ina talandak, Casa laik, Casa daek, Leko, Paseli, Paimali, ana laik dan Ana doodea.”

Bentuk Syair Lagu Rote

Umumnya syair-syair dari nyanyian “Sasando Rote” Gong bertemakan tentang kehidupan, sebagai contoh:
  1. “Ei tedandi nai fa’di-e tenai tou daen sekarang tenai tou daen. Ei te sopa nai sopa nai tou oen sekarang te tou oen”, yang artinya : “Kita merantau di tanah orang sekarang di tanah orang. Kita harus sopan dan taat kepada orang.”
  2. “Ei tasi mbesa fa’di-e te neu ein, sekarang te neu in. Ei te nalek tasi nalek tasi bali dei sekarang te bali dei”, yang artinya : “Hai biar kita jago jala ikan di laut, sekarang kita jago jala ikan di laut. Hai biar jago jala ikan bagaimana pun kita ini nasibnya di laut. Kalau lagi untung kita dapat ikan, kalau lagi sial kita tidak dapat ikan.”
  3. “Soru Oe adinda no sonan ngganggo dae adinda no sonan” ..... yang artinya “suatu pekerjaan pasti ada upahnya dan untuk mendapat upah kita harus bekerja keras dan dengan sungguh-sungguh, dengan demikian kita hidup.”
Dibawah ini  Pemberian Petunjuk Tentang Bermain Sasando yang berdawai 32 Senar 

Jari-jari tangan kiri”, memainkan senar, angka 1 s/d angka 18 dan angka 32;
Jari-jari tangan kanan” pada senar,  angka 19 s/d angka 31; lihat petunjuk.

Ke-32 dawai/senar ini dapat dimainkan dengan 10 jari.

Contoh “Sasando Rote” yang digambarkan disini adalah yang berdawai 32 buah, namun saat ini sudah diperbanyak melebihi 32 dawai, yang dimaksudkan agar dapat menjanggkau kelengkapan notasi pada “Sasando Rote”  modern yang dikehendaki. Namun “Sasando Rote” dengan 32 dawai ini untuk pengenalan awal sebelum memainkan “Sasando Rote” yang berdawai lebih banyak lagi.
Untuk itu, maka para peminat “Sasando Rote”, harus menghapal benar letak-letak dawainya dengan Notasinya, sehingga saat memainkan sudah diketahui secara tepat dimana letak dawai dan Notasinya, tanpa harus selalu melihatnya. Hal ini tentu melalui latihan yang terus-menerus, sabar, tekun, dan bersemangat, jika ingin memainkan “Sasando Rote” dengan baik dan benar.

Bagian ini hanya memberi gambaran umum saja, namun merupakan pengetahuan awal (dasar) yang baik. Bagi pemain Piano akan lebih mudah dan cepat memainkan “Sasando Rote”, oleh karena telah menguiasai notasi-notasi baik angka maupun balok, dan dengan kelincahan bermain piano, pasti akan lincah memainkan “Sasando Rote” dengan baik dan benar.
Dalam tempo 2-4 minggu sudah bisa bermain “Sasando Rote”.  “SEMOGA”

PERHATIAN :

Bagi yang ingin mempelajari Sasando Rote, seharusnya terlebih dahulu memiliki sebuah “Sasando Rote”, dan dapat dipesan pada alamat Toko misalnya di Toko Sinar Baru Foto, Alamat : Jln.Siliwangi No.94, Kupang, Nusa Tenggara Timur – Indonesia, atau langsung ke para pengrajin Sasando di Kupang antara lain,

1). Jermias Pah, O’Ebelo Kecamatan Kupang Timur, Kupang, Nusa Tenggara Timur – Indonesia, atu juga langsung kepada
2). EDON SASANDO Elektronik, Kupang Nusa Tenggara Timur – Indonesia., dan
3).Drs.Djony L.K.Theedens di Naikoten—Kupang NTT,
sehingga dapat diterapkan teori bermainnya dengan mudah.

Saat ini setiap Guru atau pakar Sasando Rote biasanya memiliki metode mengajarnya sendiri-sendiri  kepada siswa-siswanya dan tidak pernah mengajarkan berdasarkan suatu metode yang baku sebagai pegangannya.
Cara mengajarnya biasanya  berdasarkan petunjuk lisan sambil diberi contoh memetik dawai-dawai  Sasando, dengan sebuah lagu lagu Rote. Para pemula biasanya berawal dengan diajarkan lagu BO LELE BO, sebagai dasar permulaan. Setelah agak lancer bermainnya baru dilanjutkan dengan lagu Rote yang lain.

Bentuk Model I :

8. Verdsi 1

DENAH  DAWAI/SENAR   & NOT  PADA  “SASANDO ROTE”

Drs.Djoni.L.K.Theedens

 


 Dibawah ini  Teknik Bermain SASANDO Yang Berdawai   32 SENAR sbb :

Dari 32 senar/dawai  masing-masing senar memiliki Not-nya masing.
Dawai  yakni :

Jari-Jari TANGAN KIRI  memainkan Senar no.1 sampai No.18  dan 32 yaitu :  

Senar : 1 (G);  2 (a1);  3 (g1);  4 (f1);  5 (bes1);  6 (b1);   7 (c1); 8 (d2);  9 (e2),  10 (f2); 
11 (fis2);  12 (g2); 13 (a2);  14 (b2);  15 (c3);  16 (d3);  17 (e3);  18 (f3);  dan senar 
No.32 (c kecil) 

Jari-Jari TANGAN KANAN memainkan senar 

No.19 (dis);  20 (cis);  21 (gis1);  22 (fis1);  23 (e1);  24 (d1);  25 (c1); 26 (b0;  27 (a);  28 (g);  29 (f); 30 (e); 31 (d kecil);   

 v Fungsi jari-jari Tangan Kiri memainkan nada-nada 
tunggal atau Melodi, dan Bass. Luas jangkauan jari-jari tersebut dari dawai 1 – (G besarsampai dawai 18 (f3) dan dawai 32 (c kecil).

v  Jari-jari Tangan KANAN berfungsi Mengiringi. Luas jangkauan dari dawai 19 – (dis 3) sampai dengan dawai 31 (d kecil).

CATATAN
Setiap Guru Sasando memeliki  sendiri  cara mengajarkan pada siswanya, jadi tidak memiliki metode yang sama. Teknik bermain Sasando di atas adalah metode teori yang diajarkan oleh Drs.Djoni.L.K.Theedens.

Dalam memainkan “Sasando Rote”, maka jari-jari kedua tangan semuanya berfungsi. Setiap jari sudah ditentukan wilayahnya masing-masing  seperti pada gambar dibawah ini: 

JARI -JARI  TANGAN  KIRI

Di lambangkan dengan ANGKA-ANGKA yaitu :
angka 1 = Ibu jari;
angka 2 = Telunjuk;
angka 3 = Jari Tengah;
angka 4 = Jari Manis;
angka 5 = Jari Kelingking.

JARI-JARI  TANGAN KANAN  DILAMBANGKAN DENGAN HURUF Yaitu:
J  = Jempol     
TL= Telunjuk         
T  = Jari Tengah     
M = Jari Manis       
K  =Jari Kelingking

Masing-masing Jari dari kedua tangan ini, akan memainkan nomor-nomor
 dawai/senar berlainan yang telah ditentukan.
 Setiap Guru Sasando memeliki  sendiri  cara mengajarkan pada siswanya, jadi tidak memiliki metode yang sama. Teknik bermain Sasando di atas adalah metode teori yang diajarkan oleh Drs.Djoni.L.K.Theedens.


Dibawah ini  adalah Teknik Bermain Sasando oleh Habel  Edon (edonsasono) sbb;

9. Versi  ke 2

Petunjuk / Cara Memainkan Sasando---Oleh : Habel Edon




Petunjuk di bawah ini tidak mengikat pemain (tidak selalu diharuskan). Pedoman diatas hanya bagi peminat yang untuk pertama kali menghadapi sasando dan mau mempelajarinya. Pemain yang sudah dapat memainkan sasando dengan baik dapat mengatur jari-jari tengah kiri dan kanannya dengan menyimpang dari petunjuk diatas sesuai dengan selera dan kelincahan sendiri.
Dalam memetik sasando ada aturannya dengan stabiliser jari untuk mengatur perpindahan jari dari nada yang tinggi ke nada yang rendah. Pemain berperan memainkan 3 (tiga) irama yaitu, melodi, rithim dan bas. Posisi jari kiri memetik bas dan melodi, jari kanan memainkan accord (mengiring).
Pertama-tama pemain harus mengenal atau menghafal susunan dan tempat nada-nada pada sasando.

A. TANGAN KIRI———————————————————–>>>
1. Jari telunjuk tangan kiri bertumpu diatas nada B dalam hal ini nada 7
2. Tiga jari tangan kiri memetik atau memainkan melodi dan bas pada nada-nada D1, C1, G2, F, G, Fis, B, C, D dan seterusnya sampai nada tertinggi.
3. Jari telunjuk bertugas hanya satu nada ialah nada B atau 7.  Selesai jari telunjuk memetik nada B atau 7, jari telunjuk harus cepat bertumpu kembali keatas dawai itu lalu jari tengah dan ibu jari berpindah-pindah memainkan perannya sesuai dengan lagu yang dimainkan.
4. Jari tengah tangan kiri, memerankan nada-nada F, Fis, G, G2, C, bahkan bisa mencapai nada D1 yaitu 4, 4, 5, 5, 1,2 Nada F, Fis, G membunyikan melodi sedang nada C1 G2 dan D1 sebagai pelengkap bas.
5. Ibu jari tangan kiri bertugas pada nada-nada c, d, e, f, dan seterusnya sampai pada nada tertinggi semata-mata memainkan melodi.
6. Ketiga jari tangan kiri ini yang memetik melodi nyanyian dengan jelas, sedang nada C1, G2, dan D1 hanya merupakan pelengkap bas.

B. TANGAN KANAN :——————————————————–>>>
Tugas pokok tiga jari tangan kanan untuk memainkan nada-nada pengiring atau irama lagu dan sewaktu-waktu sebagai nada pelengkap melodi dan bas.

Ibu jari tangan kanan memerankan nada-nada A,E, D, C.
Nada A selalu sebagai pelengkap melodi dan juga sebagai nada pengiring.

Jari telunjuk tangan kanan memerankan nada-nada C, B1, A, sebagai nada pengiring. Jari tengah tangan kanan memerankan nada-nada A1,G1, G1, E, D1, sebagai nada pengiring dan bas.
Gerak tiga jari tangan kanan ini berpindah-pindah. Jarak pindah tidak terlalu besar.
Tugas tiga jari ini boleh memetik tiga nada serentak atau berganti-ganti sesuai irama lagu yang dimainkan mengikuti melodi yang dimainkan oleh tiga jari tangan kiri.
Susunan nada-nada paga bagian diatas untuk dapat memainkan nyanyian dengan 2 nada dasar yaitu nada dasar c = do dan nada dasar g = do petunjuk diatas adalah c = do. Untuk memainkan nyanyian dengan nada dasar lain misalnya d = do atau a = do dan lain-lain maka dawai sasando harus di stem kembali. Kunci yang dapat dimainkan adalah C, D, G, F. Accord yang dipakai A, D7, Dm, D, Am, C. G, Em, Dm, C7, F7.

Metode atau Teknik Bermain Sasando di atas adalah metode yang yang diajarkan oleh
Habel Edon (edonsasando) di Kupang-Nusa Tenggara Timur-Indonesia.

Bagi Para Peminat untuk Belajar Bermain Sasando dianjurkan datang langsung kepada para Nara Sumber  di atas langsung ke –Kupang—Nusa Tenggara Timur—Indonesia. Dalam waktu singkat pasti bisa bermain Sasando, karena Sasando saat ini telah GO INTERNASIONAL dan akan menjadi Musik Dunia  yang dapat dimainkan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja sembuah alat musik tradisional asal  Pulau Rote, di Nusa Tenggara Timur-Indonesia.
Hanya memainkan dengan sebuah Sasando saja, sepertinya telah mewakili beberapa alat musik sekaligus, suatu alat musik tradisional tetapi bernuasa Modern—Hebat Sekali ya..
Demikian secara sepintas memperkenalkan 2 teknik Bermain Sasando sebagai sedikit bayangan bagi  pembaca dan penggemar Sasando Rote. "SEMOGA"


Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.