alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Senin, 23 Februari 2015

DALAM DUA TAHUN, LEBIH DARI 3.900 NELAYAN INDONESIA DITANGKAP PIHAK KEAMANAN AUSTRALIA

Dalam Dua Tahun Lebih dari 3.900
Nelayan Indonesia Tertangkap  Pihak Keamanan Australia

Dalam dua tahun terakhir, lebih dari 3.900 nelayan Indonesia tertangkap pihak keamanan Australia dan, sebagian di antaranya sudah menjalani proses persidangan di negara itu. Petugas keamanan Australia menangkap nelayan Indonesia karena mereka dianggap memasuki wilayah perairan negara Australia. Selain itu, nelayan Indonesia tersebut dianggap telah mencuri kekayaan laut milik negara kanguru itu.
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan, Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Laksamana Muda (Purn) Busran Kadri, ketika ditemui seusai penyerahan pesawat Cassa NC 212-200 dari PT Dirgantara Indonesia kepada TNI Angkatan Laut di Bandung, Kamis (12-05-2005).

Ia menjelaskan, banyaknya nelayan Indonesia yang tertangkap pihak keamanan Australia lebih disebabkan, ketidaktahuan mereka tentang garis batas wilayah kedua negara.
Selain itu, mereka lebih memilih menangkap ikan di wilayah dengan resiko tertangkap lebih tinggi karena berkurangnya jumlah ikan di wilayah Indonesia, terutama ikan hiu yang nilainnya tinggi,”katanya. Busran mengatakan, pihaknya belum bisa melakukan pengawasan langsung terhadap masuk dan keluarnya kapal-kapal ikan, baik milik nelayan Indonesia maupun nelayan asing.

Alasannya, DKP tidak memiliki peralatan yang memadai untuk melakukan hal tersebut. Menurut Busran, potensi perikanan di Indonesia mencapai 6,4 juta ton per tahun. Dari angka itu, yang boleh diambil hanya 5,8 juta ton per tahun. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan hampir setiap tahun pencurian ikan di perairan Indonesia semakin marak. Sedikitnya Indonesia kehilangan dua hingga empat miliar dollar AS per tahun akibat pencurian ikan,” papar Busran.Ia juga menyebutkan maraknya pencurian ikan di perairan Indonesia lebih dikarenakan kurangnya pengawasan terhadap wilayah perairan Indonesia akibat kurangnya armada laut dan udara. (MHD-Kompas, 13-05-2005)


Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.