50 Nelayan
Indonesia Tewas di Karang Scott
Perth, Selasa
Sebanyak 50 Nelayan Indonesia asal Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas
direrjang badai di kawasan gugusan Karang Scott (Scott Reef), sekitar 320
kilometer sebelah utara Australia Barat
yang berbatasan dengan Laut Timor, Indonesia.
Musibah bulan
April yang belum pernah dilansir sebelumnya itu, kemarin diungkapkan oleh Angus
Bottrill, seorang warga Australia yang tinggal di Mayland kawasan Perth,
berdasarkan sebuah surat yang diterimanya dari seorang rekan dari Desa Papela
Pulau Rote - NTT.
“Surat tersebut berasal
dari Haji Nawawi, Kepala Desa tempat para nelayan tinggal (Desa Londa Lusi-Rote
Timur). Dalam surat itu disebutkan bahwa, enam perahu dari Papela tenggelam di Scott Reef. Sebanyak 50 nelayan hilang. Pada hal mereka berasal dari
keluarga miskin”.. Kata Bottrill. Menurut Bottrill , 50 nelayan tersebut sampai
kini tak jelas nasipnya. Biasanya, para nelayan itu sudah kembali ke kampung
halamannya setelah sebulan melaut.Ia juga mengaku telah beberapa kali
mengunjungi pulau Rote dan memiliki beberapa sahabat di pulau tersebut, salah
satunya Haji Nawawi yang telah beberapa kali saling berkirim surat.
Dikatakannya, tidak
ada upaya pencarian yang dilakukan oleh pemerintah Australia, karena
perahu-perahu Indonesia itu tidak dilengkapi radio komunikasi dan, tidak
mempunyai peralatan lain guna menghubungi regu penolong.
Saya memang membaca telah
terjadi badai di kawasan itu, saat itu. Namun saya sama sekali tidak mendengar
adanya perahu terbalik,” tambahnya.
Petugas Pusat Pengawasan
dan Penjagaan Pantai di Canberra menyebutkan, pesawat pengawas pantai tanggal 15 April l995 lalu melaporkan bahwa
nasip tiga perahu kecil tidak dapat dipantau lagi setelah terjadi badai yang
menghantam kawasan itu.
Para petugas menduga, ketiga perahu kecil itu telah
kembali ke Pulau Rote.Tiga minggu kemudian, beberapa personil dari kapal
patroli Angkatan Laut Australia memberitahu kapten kapal lautnya bahwa telah
terjadi bencana yang menelan banyak jiwa. Namun sulit untuk mencari konfirmasi
rinci tentang hal tersebut.Juru bicara Pusat Pengawasan dan Penjagaan Pantai
itu juga menandaskan bahwa, mereka tidak punya pedoman untuk melaksanakan penyelidikan,
karena, posisi perahu-perahu nelayan itu tidak diketahui secara pasti.
Menurut Bottrill, dia akan
mengirimkan salinan surat tersebut ke Menteri Australia Barat urusan Timur laut
Ernie Bridge. Kini ia sedang berusaha menghubungi Menlu Australia Gareth Avans
untuk melaporkan musibah tersebut. Para nelayan itu lanjut Bottrill,
menjalankan kegiatannya berdasarkan kesepakatan tahun l974 antara pemerintah
Australia dan Indonesia yang, mengizinkan para nelayan tradisional untuk
mencari teripang dan, ikan laut diperairan Australia, sekitar Scott, Ashmore –
Cartier Reefs. (AFP/sup).
Penulis :
Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.