Ashmore Reef
”Nasib Nelayan Indonesia Di Pulau
Pasir Sangat Tragis”
Kupang, Minggu, 5 Januari
2003 15:36
AUSTRALIA memperlakukan
nelayan Indonesia dengan cara-cara yang kurang manusiawi dan tragis jika
memasuki wilayah perairan Pulau Pasir (Ashmore Reef) untuk mencari ikan,
teripang dan biota laut lainnya di sana.
"Perahu nelayan kita,
dibakar dan, dimusnahkan tanpa ampun oleh pihak Australia.
Namun, hal ini tidak pernah
digubris oleh Departemen Luar Negeri Indonesia di Jakarta," kata Ketua
Pokja Celah Timor dan Pulau Pasir, Ferdi Tanoni di Kupang, Minggu.
Oleh karena
itu, kata Tanoni yang juga Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB), Deplu
jangan memandang persoalan nelayan Indonesia itu sebagai suatu persoalan yang sepele. Sesuai kesepakatan antara Indonesia-Australia
melalui MOU 1974, katanya, nelayan Indonesia
memang diizinkan Australia untuk mencari ikan di wilayah perairan Pulau Pasir
yang diklaim secara sepihak oleh Australia sebagai bagian dari teritorinya itu.
Tetapi, kata dia,
Australia, tidak pernah mengindahkan kesepakatan itu, malah membakar dan,
memusnahkan perahu nelayan Indonesia yang mendarat di Pulau Pasir. Deplu harus
membuka mata melihat persoalan ini, bukan sebaliknya melancarkan diplomasi yang
sama sekali tidak menguntungkan kepentingan Indonesia," katanya. Ia
melihat Deplu masih "setengah hati" dalam mendiplomasikan status
Pulau Pasir dengan pihak Australia karena, minimnya data yang dimiliki
departemen yang dipimpin oleh Menteri Hasan Wirajuda itu.
Tanoni
mengharapkan Pokja Celah Timor serta YPTB dilibatkan dalam, perundingan kembali
status Pulau Pasir dengan pihak Australia, karena lembaga yang bekerja khusus
untuk memperjuangkan aset rakyat Timor bagian barat Nusa Tenggara Timur (NTT)
di Laut Timor serta Pulau Pasir ini memiliki data-data yang cukup tentang
eksistensi "Ashmore Reef".
Australia, tegasnya, sampai
sejauh ini tidak memiliki suatu bukti konkrit yang bisa dipertanggungjawabkan
kepada publik internasional terhadap klaim atas "Ashmore Reef" itu. "Banyak literatur Australia yang saya temukan, tak
ada satu pun yang menyebut secara pasti mengenai penemuan pulau itu. Tetapi,
berdasarkan fakta sejarah, gugusan tiga pulau kecil yang kemudian populer
dengan sebutan Pulau Pasir itu, ditemukan pertama kali oleh orang Rote jauh
sebelum tahun 1700," katanya.
Berdasarkan
catatan sejarah, tambahnya, orang Rote yang pertama kali menemukan pulau itu
dari, marga Dato. Dato kemudian memberi nama ketiga pulau itu dengan sebutan,
Dato I, Dato II, dan Dato III.
Tanoni
mengatakan, catatan sejarah orang Rote itu cukup masuk diakal dan kredibel,
karena jarak antara Pulau Rote di wilayah terselatan Indonesia itu hanya
sekitar 60 mil dengan tiga gugusan pulau kecil itu. Sementara jarak antara
Darwin di Australia Utara dengan Pulau Pasir malah mencapai sekitar 500 mil.
"Ini suatu yang tidak logis jika Australia mengklaim Pulau Pasir sebagai
bagian dari wilayahnya," tegas Tanoni.
Ia menambahkan,
berdasarkan, ketentuan internasional tentang Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
sejauh 200 mil dari pulau terjauh, maka
Pulau Pasir adalah bagian dari teritori Indonesia, karena jaraknya hanya
sekitar 60 mil dari Pulau Rote. Saya rasa ketentuan internasional tentang ZEE
sudah sangat jelas, tetapi mengapa Deplu menyerah begitu saja. Ini suatu tanda tanya besar yang harus
dijawab oleh Deplu kepada rakyat dan Bangsa Indonesia," kata Tanoni. [Dh,
Ant]-internet.
Penulis :
Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.