PENGAKUAN NELAYAN INDONESIA,
BUKTI TUDUHAN AUSTRALIA TIDAK BENAR
Tuntutan Direktur Yayasan
Peduli Timor Barat (YPTB) Ferdi Tanoni agar Australia menghentikan penangkapan
terhadap nelayan tradisional Indonesia dan segera memulangkan mereka yang
ditahan sepertinya didengar juga oleh Australia. Sebanyak 58 dari
88 nelayan Indonesia yang ditangkap patroli
pengamanan wilayah pantai
Australia pada bulan September lalu hingga Oktober dan sebelumnya, Sabtu,
dideportasi ke Indonesia melalui Bandara El Tari Kupang dengan menumpang
pesawat carteran National Air Transport dari Broome, Australia Barat.
Setelah tiba di Kupang,
sejumlah nelayan Indonesia asal Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara
Timur (NTT), yang dikonfirmasi di kediaman Direktur
YPTB, Ferdi Tanoni di Kupang, Minggu, mengatakan Australia sangat
berlebihan dalam menangkap mereka.
"Kami mencari ikan di
Laut Timor sekitar gugusan Pulau Pasir yang kami yakini masih berada dalam
wilayah NKRI. Tetapi, kemudian kami digiring ke Broome oleh petugas patroli
Australia setelah melepaskan sejumlah rentetan tembakan peringatan," kata
Darto, seorang nelayan asal Rote. Keterangan
Darto itu dibenarkan pula
oleh tiga orang rekannya asal Rote, Andre, Nazrul dan Aldin.
"Kami berempat
ditangkap dan digiring ke Broome pada 7 Oktober bersama perahu yang kami
tumpangi, KM Rifals. Sementara rekan-rekan nelayan yang lain ada di tangkap
setelah 7 Oktober,dan ada yang ditangkap pada bulan September dan
sebelimnya" tambah Andre.
Andre menambahkan, ada
sekitar 18 perahu nelayan Indonesia yang
ditumpangi sekitar 88 nelayan, ditangkap patroli Australia dalam operasi
tersebut. "Masih sekitar 30 nelayan Indonesia yang tertahan di Broome, dan
dalam waktu dekat akan dideportasi ke Indonesia via Bandara El Tari Kupang
karena
terbatasnya daya angkut
pesawat carter itu," tambah Aldin.
Direktur YPTB Ferdi Tanoni
pada kesempatan itu kepada wartawan mengatakan, pengakuan nelayan Indonesia itu
menjelaskan kepada kita semua bahwa tuduhan Australia terhadap nelayan
Indonesia selama ini tidaklah benar dan ada kecenderungan Australia telah
melakukan pembohongan global,dan sangatlah
naïf bila Menteri Hassan
Wirayudha ikut ikutan menghukum nelayan tradisional Indonesia telah melakukan
pencurian ikan dan biota laut lainnya di perairan Australia.
“Sesungguhnya menurut Tanoni, para nelayan
tradisional Indonesia yang ditangkap dan dituduh Australia sebagai nelayan
illegal yang mencuri ikan di perairan Australia itu adalah “Penjaga Kedaulatan Negara Kesautuan Republik
Indonesia”yang seharusnya mendapatkan perlindungan yang maksimal dari
Pemerintah Indonesia dalam hal ini Departemen Luar Negeri, bukan sebaliknya
menghukum mereka,tegasnya dengan nada tinggi.
Jika Australia masih terus
melakukan tindakan sewenang-wenang yang tak berperikemanusiaan seperti itu,
Tanoni mengajak seluruh komponen Bangsa Indonesia untuk mendesak Jakarta agar
wilayah perairan dan udara Indonesia dinyatakan tertutup bagi penerbangan
maupun pelayaran komersil Australia
yang melintasi wilayah
Indonesia.
Tindakan Australia selama
ini terhadap nelayan tradisional kita sangat lemah dasar hukumnya karena
perjanjian RI-Australia tentang Batas-batas dasar laut tertentu dan Zona
Economi Eksklusif (ZEE) di Laut Timor dan Arafura belum berlaku, sebab belum
diratifikasi.
Bila gaya diplomasi
Departemen Luar Negeri RI seperti sekarang ini dengan melakukan diplomasi
pembiaran terus menerus terhadap Australia untuk melakukan apa saja terhadap
nelayan tradisional kita dan kekayaan kita di laut Timor, kami khawatir, suatu
saat bukan saja Gugusan Pulau Pasir yang diklaim sebagai bahagian teritori
Australia tetapi bisa bisa Pulau Rote,Sabu,Alor dan Timor Barat diklaim sebagai
milik Austrlia,kata Tanoni dengan nada kesal.
Kupang,30 Oktober 2005
Yayasan Peduli Timor Barat
Leo Lumoly
Humas dan Publikasi.
Mobile: 0856 379
8415-Internet.
Penulis :
Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.