Minggu, 18 Mei 2008 13:02
wib
Bangkitlah Indonesia, Rebut
Kembali Laut Timor
Rasa solidaritas kebangsaan
dan nasionalisme bangsa Indonesia semakin hari terasa semakin memudar dimana
secara perlahan namun nyata terus terkikis oleh derasnya arus globalisasi yang
tidak terbendung mengakibatkan kedaulatan negara bisa saja tergadaikan dan
kedaulatan rakyat menjadi terpinggirkan, demikian yang diungkapkan Ketua Pokja
Celah Timor dan Gugusan Pulau Pasir Ferdi Tanoni kepada wartawan di Kupang,
Minggu (18/5/2008).
Hal tersebut diungkapkan
Ferdi Tanoni menyongsong peringatan Hari Kebangkitan Nasional Indonesia yang
ke-100 (1908-2008) itu melanjutkan bahwa akhir-akhir ini bangsa Indonesia
dihadapkan pada pertanyaan mendasar tentang kedaulatan negeri ini,karena
serangkaian klaim dari negara lain,khususnya negara tetangga tentang pemilikan
suatu aset ekonomi,politik dan budaya. Misalnya,administrasi laut yang kacau
tampak juga pada fakta misalnya klaim pulau besar dan kecil Indonesia berjumlah
belasan ribu,namun Indonesia hanya mampu memberi nama dan posisi geografisnya
baru sebanyak 6.000-an buah,ujarnya.
Lebih lanjut Ketua yayasan
Peduli Timor Barat (YPTB) ini menyetir pendapat banyak pihak sekarang ini yang
mengatakan Indonesia seakan sudah kehilangan kemandirian dan kedaulatan dalam
menentukan nasibnya sendiri,karena Indonesia diperhadapkan dengan sebuah
realitas yang tampaknya belum siap bertarung di pasar bebas global yang semakin
luas,transparan dan prefesional.
Yang paling pasti, kata
mantan agen imigrasi Kedutaan Besar Australia ini bahwa di laut Timor yang
menyimpan sekitar 10-15 miliar barel minyak dan gas bumi telah dikuasai oleh
Australia sebanyak 85 % secara tidak benar,dan dengan merdekanya Timor Timur
dari Indonesia,maka diperkirakan sekitar 95 % Laut Timor telah dikuasai oleh
Australia dan Timor Leste,namun hingga saat ini Jakarta masih belum melakukan
renegosiasi seleruh perjanjian RI-Australia di Laut Timor pasca Timor Timur
melepaskan diri dari Indonesia.
Belum lagi perlakuan yang
sangat arogan dan tidak manusiawi oleh aparat keamanan Australia yang setiap
harinya selama bertahun-tahun selalu menggiring puluhan bahkan ratusan perahu
nelayan tradisional Indonesia dari wilayah perairan Indonesia kedalam perairan
12 mil Australia kemudian menuduh mereka sebagai "illegal fishing"
dan memenjarakan mereka serta perahu mereka dibakar,namun sangat minim
pembelaan yang diberikan oleh Negara kepada para nelayan tradisonal ini,tegas
Pemegang Mandat Hak Ulayat Masyarakat Adat di Laut Timor ini.
Ferdi Tanoni
menambahkan,sejak tahun 2002, Parlemen Timor Leste telah mensahkan Undang
Undang Batas Wilayahnya, sekaligus menetapkan perluasan wilayah maritim secara
sepihak ke segala arah sejauh 200 mil dari bibir pantai Timor Leste, sementara
Republik Indonesia yang sudah merdeka sejak tahun 1945 hingga saat ini belum
memiliki Undang Undang Batas Wilayah.
"Penetapan Zona
Ekonomi Eksklusif (ZEE) secara sepihak oleh Pemerintahan Timor Leste
dikhawatirkan telah menggunakan pola Australia yang pada awalnya menetapkan
Zona Perikanan Australia secara sepihak di Laut Timor,kemudian Zona Perikanan
Australia tersebut ditingkatkan menjadi Zona Ekonomi Eksklusif Australia (ZEE)
secara sepihak pula yang kemudian diberlakukan di seluruh Australia,"
ujarnya.
Tindakan penetapan wilayah
maritim secara sepihak oleh Australia ini hampir hampir saja Pulau Rote di Nusa
Tenggara Timur tercaplok, karena wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang
diklaim Australia tersebut hanya berjarak kurang lebih 80 km saja dari Pulau
Rote.
Hal-hal tersebut ini hanya
bisa dijawab dengan tindakan-tindakan lebih sungguh, konsisten dan serius dari
bangsa Indonesia khusunya para diplomat unggulan harapan bangsa Indonesia
dibawah Departemen Luar Negeri Indonesia dengan satu syarat mutlak,yaitu harus
mempertebal dan menumbuhkembangkan rasa solidaritas kebangsaan serta
nasionalisme bila tidak ingin melegitimasi sebuah pendapat dunia yang mengklaim
bahwa "Indonesia is a nation in waiting" (Indonesia sebuah bangsa
dalam penantian).
Demi harkat dan martabat
bangsa Indonesia dan demi keutuhan kedaulatan NKRI Bung Karno pernah
meninggalkan Konferensi Meja Bundar,dan sekarang ini dalam memperingati hari
kebangkitan Nasional yang ke-100 Pokja Celah Timor dan Yayasan Peduli Timor
Barat (YPTB) menyerukan kepada setiap komponen bangsa untuk bangkitkanlah jiwa
dan raganya guna merebut kembali wilayah Laut Timor yang sangat kaya raya akan
minyak dan gas bumi ini demi kesejahteraan bangsa Indonesia tercinta,karena
memang itu adalah hak bangsa Indonesia yang telah dicaplok Australia secara
tidak benar.
Ferdi Tanoni menegaskan
bahwa bukan berarti harus menutup diri terhadap dunia luar,atau mengangkat
senjata untuk memerangi Australia dan Timor Leste secara fisik akan tetapi yang
paling penting harus siap untuk terlibat dalam suatu pertarungan global yang
memerlukan kepiawian tersendiri yan harus ditopang dengan rasa solidaritas
kebangsaan serta nasionalisme yang kokoh,bila tidak maka Indonesia akan selalu
kalah saja."Demi interes nasional Indonesia,seyogyanya Indonesia berani
merebut kembali Laut Timor termasuk Gugusan Pulau pasir yang telah diklaim
secara sepihak oleh Australia kemudian dirundingkan kembali secara trilateral
bersama Timor Leste dengan menggunakan prinsip-prinsip "garis tengah"
(median line) Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-bangsa (UNCLOS) tahun
1982," katanya.
Yayasan Peduli Timor Barat
(YPTB)
West Timor care Foundation
Jalan Perwira 33
Kupang-Timor Barat
Nusa TenggaraTimur
Email:westtimorcarefoundation@yahoo.com
Penulis :
Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.