alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Minggu, 22 Februari 2015

BANGKITKAN INDONESIA, REBUT KEMBALI LAUT TIMOR

Minggu, 18 Mei 2008 13:02 wib

Bangkitlah Indonesia, Rebut Kembali Laut Timor

Rasa solidaritas kebangsaan dan nasionalisme bangsa Indonesia semakin hari terasa semakin memudar dimana secara perlahan namun nyata terus terkikis oleh derasnya arus globalisasi yang tidak terbendung mengakibatkan kedaulatan negara bisa saja tergadaikan dan kedaulatan rakyat menjadi terpinggirkan, demikian yang diungkapkan Ketua Pokja Celah Timor dan Gugusan Pulau Pasir Ferdi Tanoni kepada wartawan di Kupang, Minggu (18/5/2008).

Hal tersebut diungkapkan Ferdi Tanoni menyongsong peringatan Hari Kebangkitan Nasional Indonesia yang ke-100 (1908-2008) itu melanjutkan bahwa akhir-akhir ini bangsa Indonesia dihadapkan pada pertanyaan mendasar tentang kedaulatan negeri ini,karena serangkaian klaim dari negara lain,khususnya negara tetangga tentang pemilikan suatu aset ekonomi,politik dan budaya. Misalnya,administrasi laut yang kacau tampak juga pada fakta misalnya klaim pulau besar dan kecil Indonesia berjumlah belasan ribu,namun Indonesia hanya mampu memberi nama dan posisi geografisnya baru sebanyak 6.000-an buah,ujarnya.

Lebih lanjut Ketua yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) ini menyetir pendapat banyak pihak sekarang ini yang mengatakan Indonesia seakan sudah kehilangan kemandirian dan kedaulatan dalam menentukan nasibnya sendiri,karena Indonesia diperhadapkan dengan sebuah realitas yang tampaknya belum siap bertarung di pasar bebas global yang semakin luas,transparan dan prefesional.

Yang paling pasti, kata mantan agen imigrasi Kedutaan Besar Australia ini bahwa di laut Timor yang menyimpan sekitar 10-15 miliar barel minyak dan gas bumi telah dikuasai oleh Australia sebanyak 85 % secara tidak benar,dan dengan merdekanya Timor Timur dari Indonesia,maka diperkirakan sekitar 95 % Laut Timor telah dikuasai oleh Australia dan Timor Leste,namun hingga saat ini Jakarta masih belum melakukan renegosiasi seleruh perjanjian RI-Australia di Laut Timor pasca Timor Timur melepaskan diri dari Indonesia.

Belum lagi perlakuan yang sangat arogan dan tidak manusiawi oleh aparat keamanan Australia yang setiap harinya selama bertahun-tahun selalu menggiring puluhan bahkan ratusan perahu nelayan tradisional Indonesia dari wilayah perairan Indonesia kedalam perairan 12 mil Australia kemudian menuduh mereka sebagai "illegal fishing" dan memenjarakan mereka serta perahu mereka dibakar,namun sangat minim pembelaan yang diberikan oleh Negara kepada para nelayan tradisonal ini,tegas Pemegang Mandat Hak Ulayat Masyarakat Adat di Laut Timor ini.
Ferdi Tanoni menambahkan,sejak tahun 2002, Parlemen Timor Leste telah mensahkan Undang Undang Batas Wilayahnya, sekaligus menetapkan perluasan wilayah maritim secara sepihak ke segala arah sejauh 200 mil dari bibir pantai Timor Leste, sementara Republik Indonesia yang sudah merdeka sejak tahun 1945 hingga saat ini belum memiliki Undang Undang Batas Wilayah.

"Penetapan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) secara sepihak oleh Pemerintahan Timor Leste dikhawatirkan telah menggunakan pola Australia yang pada awalnya menetapkan Zona Perikanan Australia secara sepihak di Laut Timor,kemudian Zona Perikanan Australia tersebut ditingkatkan menjadi Zona Ekonomi Eksklusif Australia (ZEE) secara sepihak pula yang kemudian diberlakukan di seluruh Australia," ujarnya.
Tindakan penetapan wilayah maritim secara sepihak oleh Australia ini hampir hampir saja Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur tercaplok, karena wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang diklaim Australia tersebut hanya berjarak kurang lebih 80 km saja dari Pulau Rote.

Hal-hal tersebut ini hanya bisa dijawab dengan tindakan-tindakan lebih sungguh, konsisten dan serius dari bangsa Indonesia khusunya para diplomat unggulan harapan bangsa Indonesia dibawah Departemen Luar Negeri Indonesia dengan satu syarat mutlak,yaitu harus mempertebal dan menumbuhkembangkan rasa solidaritas kebangsaan serta nasionalisme bila tidak ingin melegitimasi sebuah pendapat dunia yang mengklaim bahwa "Indonesia is a nation in waiting" (Indonesia sebuah bangsa dalam penantian).

Demi harkat dan martabat bangsa Indonesia dan demi keutuhan kedaulatan NKRI Bung Karno pernah meninggalkan Konferensi Meja Bundar,dan sekarang ini dalam memperingati hari kebangkitan Nasional yang ke-100 Pokja Celah Timor dan Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) menyerukan kepada setiap komponen bangsa untuk bangkitkanlah jiwa dan raganya guna merebut kembali wilayah Laut Timor yang sangat kaya raya akan minyak dan gas bumi ini demi kesejahteraan bangsa Indonesia tercinta,karena memang itu adalah hak bangsa Indonesia yang telah dicaplok Australia secara tidak benar.

Ferdi Tanoni menegaskan bahwa bukan berarti harus menutup diri terhadap dunia luar,atau mengangkat senjata untuk memerangi Australia dan Timor Leste secara fisik akan tetapi yang paling penting harus siap untuk terlibat dalam suatu pertarungan global yang memerlukan kepiawian tersendiri yan harus ditopang dengan rasa solidaritas kebangsaan serta nasionalisme yang kokoh,bila tidak maka Indonesia akan selalu kalah saja."Demi interes nasional Indonesia,seyogyanya Indonesia berani merebut kembali Laut Timor termasuk Gugusan Pulau pasir yang telah diklaim secara sepihak oleh Australia kemudian dirundingkan kembali secara trilateral bersama Timor Leste dengan menggunakan prinsip-prinsip "garis tengah" (median line) Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-bangsa (UNCLOS) tahun 1982," katanya.

Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB)
West Timor care Foundation
Jalan Perwira 33
Kupang-Timor Barat
Nusa TenggaraTimur
Email:westtimorcarefoundation@yahoo.com

Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.