Drs.Melkianus Adoe, RENCANA BANGUN RUMAH DAN TABUR BUNGA DI PULAU PASIR (ASHMORE REEF)

Drs.Melkianus Adoe, Rencana bangun Rumah dan Tabur Bunga di pulau pasir

Tokoh Masyarakat Adat Suku Rote Anggota Komisi DPRD Nusa Tenggara Timur asal Rote. Drs.Melkianus Adoe, di Kupang mengatakan, rencana Pembangunan l00 unit Rumah dan  Upacara Tabur Bunga di pulau Pasir, untuk menegaskan sikap, bahwa pulau Pasir tersebut milik Indonesia, bukan Australia.

Adoe mengatakan meski perjuangan untuk menggapai kembali Ashmore Reef menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia sulit diwujutkan, namun  masyarakat Rote tetap akan ke Pulau Pasir untuk menabur bunga. Disana banyak kuburan nenek moyang kami, sehingga sangat pantas kalau kami pergi menabur bunga dipulau itu,

kata Adoe yang juga Ketua Fraksi  Pantai Golkar DPRD NTT itu.

Ia mengatakan dalam waktu dekat, sejumlah tokoh masyarakat Rote yang dipimpinnya akan menemui Presiden Megawati Soekarnoputri untuk meminta restu dan mohon izin menabur bunga di pulau Pasir.

Jika ibu Presiden Megawati Soekarnoputri  merestui keinginan masyarakat Rote untuk menabur bunga ke pulau Pasir maka sayalah yang akan memimpin rombongan kesana, ujar penggagas pembentukan Kabupaten Rote-Ndao.

Dari aspek sejarah pulau itu pertama kali ditemukan oleh nelayan asal Rote dan kemudian menjadikan kawasan itu mata pencahariannya sejal abat l8 kata Adoe.

Sementara dari Aspek Hukum pada zaman penjajahan Belanda setiap nelayan Rote yang hendak menangkap ikan, mengumpulkan teripang dan lola di pulau Pasir, harus mendapat izin dari penjajah Belanda, itu artinya pada waktu Belanda menjajah Indonesia, pulau itu masuk wilayah Hindia Belanda, bukan wilayah Inggris seperti Australia.

Demikian juga aspek lain seperti Geologi, kedekatan dan masih banyak lagi Argumentasi yang bisa mempertegas Kepemilikan pulau itu kata Adoe.

Ia menjelaskan jika menunjuk pada aturan bahwa wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) dihitung 200 Mil Laut dari pantai, maka jika Indonesia dihitung dari pantai selatan Rote (Pulau Ndana = wilayah Rote paling selatan = tambahan penulis), akan jauh melampaui pulau Pasir, karena letaknya hanya 60 Mil Laut arah Timur Rote. 

Menurutnya untuk menjangkau pulau itu bukanlah sesuatu yang sukar, karena setiap hari ratusan Perahu Motor  dari Papela-Rote Timur mencari nafkah disekitar gugusan pulau tersebut. Terlalu banyak bukti di pulau itu seperti, tanaman kelapa, kuburan nelayan Indonesia, sumur yang digali nelayan Indonesia dan kegiatan menangkap ikan serta hasil laut setiap hari.

Semua fakta itu tidak bisa dibantah Australia yang kini membuat peta garis batas perairan tidak berbentuk lurus tetapi melengkung, ketika garis batas itu melewati gugusan pulau Pasir. Jika garis batas teritori dalam peta itu ditarik “lurus”, dipastikan Australia tidak memiliki alasan untuk mengatakan pulau itu masuk teritori Australia. Apalagi peta bisa dibuat oleh Australia yang sengaja memasukkan gugusan pulau Pasir masuk dalam wilayahnya adalah merupakan suatu upaya “(Expansi Teritorial)”.

Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob