alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Senin, 02 Februari 2015

KETAHANAN PANGAN --PERLU REORIENTASI KEBIJAKAN PERTANIAN

Ketahanan Pangan
Perlu Reorientasi Kebijakan Pertanian
Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob

Perubahan struktur dasar perdagangan produk pertanian dan pergeseran pola konsumsi komoditas pertanian dunia secara permanent pada 2007-2016 akan berdampak serius terhadap ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, perlu reorientasi kebijakan pertanian untuk melepaskan diri dari ketergantungan impor.

Pandangan itu diungkapkan secara terpisah, Selasa (16-10-2007) oleh guru besar social dan ekonomi industri pertanian Universitas Gajah Mada, Maksum; Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Siwono Yudo Husodo, dan Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi Kerbau Indonesia Teguh Budiyana. Menurut Maksum, selama ini ketergantungan Indonesia terhadap produk impor untuk pangan dan bahan baku sandang, yakni kapas, semakin parah. Impor beras tahun 2007 sebesar 1,2 juta ton dari izin yang diberikan, yaitu 1,5 juta ton.

Impor kedelai 1,5 juta ton, jagung 1 juta ton, dan kapas 495.000 ton. Melihat kenyataan itu, perubahan iklim dan kebijakan energi dunia amat berdampak pada ketahanan pangan nasional,” kata Maksum.  Menurut Maksum, tidak ada pilihan kecuali berani mengubah orientasi kebijakan sector pertanian dari yang semula bergantung impor ke produk pertanian local. Indonesia tidak pernah bisa melepaskan diri dari ketergantungan impor karena secara politis dan ekonomis impor menguntungkan sebagian orang. Impor memberi peluang pada perburuan rente dan bisa memenuhi “libido” politik jangka pendek,” ujarnya

Teguh Budiyana mengungkapkan, untuk mendukung pengembangan produk pertanian juga perlu di ubah. Selama ini revitalisasi pertanian  lebih bicara soal kecukupan kebutuhan dalam negeri, tetapi belum mengait ke persoalan kebijakan energi dan perubahan iklim. Konsekuaensinya kata Siswono, perubahan kibijakan energi dan perubahan iklim global akan memicu kenaikan harga pangan dunia. Kondisi tersebut tidak bisa  dihindari karena produk pertanian pangan akan menjadi rebutan. Naiknya harga produk pertanian sudah tampak sejak beberapa tahun lalu. Harga beras yang pada tahun 2000 sebesar 165 dollar AS per ton sekarang naik menjadi  310 dollar AS.


Harga gula pada tahun l999  sebesar 210 dollar AS per ton kini melonjak menjadi 400 dollar AS per ton. Pemerintah harus berani memanfaatkan peluang naiknya harga dunia dengan mengisi pasar produk pertanian ekspor, seperti pada produk minyak kelapa sawit. Langkah awal bisa mencontoh di Gorontalo dengan pengembangan jagung,” katanya. (MAS/Kompas, 17-10-2007). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.