alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Senin, 23 Februari 2015

NELAYAN RI MENGAKU DIGIRING KE AUSSIE

Nelayan RI Mengaku Digiring ke Aussie

Sebanyak 58 dari 88 nelayan Indonesia yang ditangkap patroli pengamanan wilayah pantai Australia pada awal Oktober lalu, Sabtu, dideportasi ke Indonesia melalui Bandara El Tari Kupang dengan menumpang pesawat carteran National Air Transport dari Broome, Australia Barat.....
Setelah tiba di Kupang, sejumlah nelayan Indonesia asal Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dikonfirmasi di kediaman Direktur Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB), Ferdi Tanoni di Kupang, Minggu, mengatakan Australia sangat berlebihan dalam menangkap mereka.

"Kami mencari ikan di sekitar gugusan Pulau Pasir yang kami yakini masih berada di Laut Timor. Tetapi, kemudian kami digiring ke Broome oleh petugas patroli Australia setelah melepaskan sejumlah rentetan tembakan peringatan," kata Darto, seorang nelayan asal Rote.

Keterangan Darto itu dibenarkan pula oleh tiga orang rekannya asal Rote, Andre, Nazrul dan Aldin. "Kami berempat ditangkap dan digiring ke Broome pada 7 Oktober bersama perahu yang kami tumpangi, KM Rifals. Sementara rekan-rekan nelayan yang lain kebanyakan di tangkap setelah 7 Oktober," tambah Andre.

Andre menambahkan, ada sekitar 18 perahu nelayan Indonesia yang ditumpangi sekitar 88 nelayan, ditangkap patroli Australia dalam operasi tersebut. "Masih sekitar 30 nelayan Indonesia yang tertahan di Broome, dan dalam waktu dekat akan dideportasi ke Indonesia via Bandara El Tari Kupang karena terbatasnya daya angkut pesawat carter itu."

Direktur YPTB Ferdi Tanoni mengatakan, pengakuan nelayan Indonesia itu menjelaskan bahwa tuduhan Australia terhadap nelayan Indonesia selama ini tidak benar dan Australia telah melakukan pembohongan global.  Jika Australia masih terus melakukan tindakan sewenang-wenang yang tak berperikemanusiaan seperti itu, Tanoni mendesak Jakarta agar wilayah perairan dan udara Indonesia dinyatakan tertutup bagi penerbangan maupun pelayaran komersil Australia yang melintasi wilayah Indonesia. Penutupan tersebut sangat beralasan, karena Australia tahu bahwa perjanjian RI-Australia tentang Batas-batas dasar laut tertentu dan Zona Economi Eksklusif (ZEE) di Laut Timor dan Arafura belum berlaku.Intern 


Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.