Nusa Tenggara Timur,
Celah Timor dan Pulau Pasir (Ashmoro Reef) Juga Rawan Sengketa
Pemerintah
pusat diminta serius menangani masalah garis batas maritim di Celah Timor dan
Pulau Pasir karena akan kawasan tersebut rawan timbulkan sengketa. Karena itu
perlu ada pembicaraan trilateral antara Indonesia, Australia dan Timor Leste di
perairan Celah Timor serta meratifikasi perjanjian kerjasama eksplorasi minyak
dan gas bumi di tiga zona eksplorasi di wilayah itu.
Desakan ini
disampaikan Ketua Yayasan Peduli Timor Barat, Ferdi Tanoni, melalui siaran
pers, Selasa (8/3). Yayasan ini, tidak ingin masalah Celah Timor dan Pulau
Pasir menjadi sengketa seperti Ambalat, atau bahkan berhasil diklaim negara
lain, seperti Sipadan-Ligitan.
Menurut
Yayasan, pemerintah pusat terkesan tidak memperdulikan wilayah maritim laut di
Celah Timor yang kaya akan sumber daya alam dan seolah-olah menyerah kepada
Australia dan Timor Leste untuk mengambil alih sebagian dari wilayah laut
Indonesia itu. "Mengapa dalam kasus Ambalat pemerintah mengerahkan
pasukan, tapi Celah Timor yang sudah lama dibicarakan, didiamkan dan
seolah-olah tidak ada persoalan disana," katanya.
Karena itu,
Komisi I DPR RI dan pemerintah harus segera melakukan berbagai upaya diplomasi
maupun jalur hukum untuk mendapatkan kembali hak bangsa yang telah dicaplok
oleh Australia dan Timor Leste.
Klaim atas
Celah Timor dan gugusan Pulau Pasir serta sikap diam Indonesia, lanjut Tanoni,
bertentangan dengan Konvensi Hukum Laut PBB 1982 (United Nations Convention on
the Law in Sea atau UNCLOS 1982). Akibatnya, 85 persen wilayah laut Timor
Indonesia menjadi bagian Australia.
"Penetapan hak kepemilikan atas Celah
Timor yang berlaku saat ini tidak dapat dipertanggung jawabkan secara hukum
karena dalam UNCLOS 1982 dikatakan bila jarak dua negara kurang dari 400 mil
laut maka yang digunakan adalah median line. Dalam kenyataanya jarak antara
Australia, Timor Leste dan Indonesia kurang dari 400 mil sehingga sepatutnya
Indonesia harus mendapat hak yang sama di Laut Timor," lanjutnya. Jems de Fortuna
Selasa, 08 Maret 2005 | 15:36 WIB
TEMPO Interaktif, Kupang:
Penulis
: Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.