PARTAI HIJAU AUSTRALIA DUKUNG TPF LAUT TIMOR

Partai Hijau Australia Dukung TPF Laut Timor

Liputan6.com, Kupang: Partai Hijau di Senat Australia mendukung sepenuhnya gagasan pembentukan tim pencari fakta, untuk menyelidiki dampak pencemaran minyak mentah di Laut Timor akibat meledaknya ladang gas Montara 21 Agustus lalu. Ketua Yayasan Peduli Timor Barat Ferdi Tanoni kepada pers di Kupang, Rabu (28/10) menyatakan telah menerima surat elektronik dari Senator Hijau Australia Chris Twomey, yang mengatakan bahwa Partai Hijau di Senat Australia sangat tertarik dengan gagasan pembentukan tim pencari fakta tersebut. Dalam surat itu disebutkan, Jika Pemerintah Federal Australia tidak segera mengambil langkah-langkah pencegahan, Partai Hijau bersama Yayasan Peduli Timor Barat akan turun langsung ke Laut Timor untuk melihat kondisi sesungguhnya. "Ini sangat luar biasa karena Australia sendiri sangat prihatin dengan kondisi yang terjadi di Laut Timor saat ini," kata Ferdi Tanoni seperti dikutip Antara.  Tanoni yang juga mantan agen imigrasi Kedutaan Besar Australia itu telah menyurati pimpinan Partai Oposisi Australia (Partai Liberal) di Parlemen Australia, untuk memberikan dukungannya terhadap upaya pembentukan sebuah penyelidikan penuh di Senat Australia terhadap dampak pencemaran di Laut Timor saat ini. Tanoni merasa kasus ini ditutup-tutupi. Sebab Pemerintah Federal Australia telah menghubungi Otoritas Indonesia dan menyampaikan secara resmi bahwa tumpahan minyak dari ladang Montara telah memasuki wilayah perairan Nusa Tenggara Timur sejauh 51 mil atau sekitar 80 km tenggara Pulau Rote.Di samping itu, AMSA juga secara resmi telah mengundang pejabat dari Departemen Perhubungan Indonesia mengunjungi Australia untuk melihat kondisi pencemaran di Laut Timor, namun hasilnya tidak pernah diumumkan ke publik hingga saat ini. Kementerian Lingkungan Hidup Australia dan PTTEP australasia-operator ladang minyak Montara-mengatakan hanya 64.000 liter minyak mentah yang menyembur ke Laut Timor setiap harinya. Tetapi, menurut laporan para pemerhati lingkungan di Australia tidak kurang dari 500.000 liter minyak mentah dimuntahkan setiap hari ke Laut Timor dari ladang Montara yang bocor. Sementara juru bicara Kementerian Energi Australia menyebutkan, sekitar 2.000 barel minyak, gas dan kondensat yang menyembur ke Laut Timor. "Kita mengharapkan agar Departemen Perhubungan tidak menutup-nutupi kasus pencemaran di Laut Timor saat ini, karena apapun alasannya telah terbukti bahwa masyarakat di pesisir selatan Pulau Timor, Rote Ndao dan Sabu telah merasakan dampak dari pencemaran tersebut," kata Tanoni. Pemerintah diminta bersikap tegas terhadap Australia, sekaligus melakukan tindakan agar tumpahan minyak mentah yang saat ini sudah mencemari wilayah perairan Indonesia, tidak merugikan para nelayan dan petani rumput laut. (MLA) (sumber: http://www.liputan6.com//?id=249145) Penulis : Dtd.Dimon Arnold Julian Jacob