RIBUAN ANGGOTA "FPMP" SIAP MASUK KE PULAU PASIR (ASHMORE REEF)

Ribuan Anggota “FPMP” Siap Masuk Ke Pulau Pasir

Kupang-RoL

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Front Pembela Merah Putih (FPMP), Nusa Tenggara Timur (NTT), memastikan, pada akhir Maret 2003 ini, ribuan anggota FPMP sudah menempati Pulau Pasir (Asmore Reef).

Semua persiapan menyangkut keberangkatan anggota FPMP itu sudah hampir rampung, sehingga paling lambat akhir Maret mereka sudah bisa menguasai Pulau Pasir," kata Ketua DPW FPMP NTT, Alex Ninu, SH, MSi, di Kupang, Jumat. Dia mengemukakan,  sudah lebih dari 1.000 orang telah mendaftarkan diri untuk menempati pulau itu, dan FPMP saat ini sedang mengupayakan dana untuk pembangunan pemukiman di Pulau Pasir tersebut. FPMP kata dia, akan menyurati, Menteri Tenaga Kerja dan Transimigrasi Yacob Nuwa Wea untuk menanyakan keseriusannya untuk membangun 100 unit rumah di Pulau Pasir.

"Kita masih mencari tambahan dana untuk pembangunan pemukiman di Pulau Pasir, sekaligus untuk bekal hidup selama enam bulan pertama selama mereka masih membuka usaha," kata Alex Ninu.

Dia mengemukakan, para anggota FPMP ini tidak hanya dari NTT maupun Timor Timur, tetapi juga datang dari pulau Jawa yang siap untuk ditempatkan di Pulau Pasir.  Nino membenarkan, kalau sebagian besar anggota FPMP yang akan menempati Pulau Pasir itu adalah, para mantan pejuang integrasi Timor Timur, yang sudah tidak ingin kembali lagi ke tanah kelahiran mereka di Timor Timur.

Kita membuka kesempatan untuk umum, tetapi kebetulan yang mendaftar untuk berangkat itu adalah, para mantan pejuang integrasi Timtim, dan kita tidak bisa menolak mereka karena merupakan bagian dari anak-anak bangsa ini, katanya.

Dia menambahkan, FPMP sangat getol untuk, memperjuangkan agar ada anggota FPMP yang bisa ditempatkan di Pulau Pasir untuk menjaga wilayah itu.

Sikap ini lahir karena pengalaman pahit bangsa Indonesia menuju disintegrasi bangsa telah terbukti dengan lepasnya Timor Timur dari pangkuan RI melalui referendum, akhir Agustus 1999, yang dimenangkan kelompok pro-kemerdekaan.

Terlepasnya Timor Timur ini, telah memicu, berbagai daerah lain di tanah air untuk melepaskan diri dari NKRI yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata. Pada tahun 2002 lalu, masyarakat Indonesia dikejutkan kembali dengan lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan ke tangan Malaysia.

Sekarang Indonesia kembali diuji dengan kontroversi tentang Pulau Pasir di daerah selatan Pulau Rote dan Pulau Batek yang sedang ramai dikunjungi para pejabat negara baru Timor Timur," katanya.

DPW FPMP NTT telah berketetapan hati bahwa secara,

Ø  geografis, historis,

Ø  antropologis,

Ø  pulau Pasir (Ashmore Reef) yang diklaim Australia sebagai milik negara itu adalah sangat keliru apalagi,

 Pulau Batek yang saat ini menjadi incaran pemerintah Timor Timur, katanya.

Kedua gugusan pulau itu merupakan bagian dari kepuluan Indonesia yang telah diakui oleh konvensi hukum internasional, katanya.

Karena itu, FPMP tidak akan membiarkan siapapun yang mengambil sejengkal tanah milik bangsa ini, walaupun harus dibayar dengan nyawa sekalipun, kata Ninu.

Pulau Pasir (Asmore Reef) diklaim oleh Australia sebagai wilayahnya dan telah dijadikan cagar alam nasional, padahal :

Jarak terdekat Australia yakni Darwin dengan Pulau Pasir 500 mil laut.

Sedangkan jarak Kabupaten Rote-Ndao NTT dengan pulau tersebut hanya 60 mil laut.

 Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob

Antara/aih-Internet