alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Jumat, 06 Februari 2015

SUBJECT : SENGKETA PERBATASAN DI LAUT SULAWESI MEMANAS--MALAYSIA LEPAS TEM,BAKAN, INDONESIA KERAHKAN F-16

Subject: Sengketa perbatasan di Laut Sulawesi 
memanas 
Malaysia Lepas Tembakan, Indonesia Kerahkan F-16 -
 
 
Pengantar
 
Apa Tugas TNI AL jika Kapal-Kapal Perang Malaysia memasuki wilayah perairan Indonesia khususnya di di Blok Ambalat.
Dalam UNCLOS 1982 terdapat ketentuan sbb : 

Pasal 29 Tentang Batasan kapal perang sbb :

Untuk maksud Konvensi ini “kapal perang” berarti suatu kapal yang dimiliki oleh angkatan bersenjata suatu Negara yang memakai tanda luar yang menunjukkan ciri khusus kebangsaan kapal tersebut, di bawah komando seorang perwira yang diangkat untuk itu oleh Pemerintah Negaranya dan yang namanya terdapat di dalam daftar dinas militer yang tepat atau daftar serupa, dan yang diawaki oleh awak kapal yang tunduk pada disiplin angkatan bersenjata reguler.

Pasal 30 Tentang Tidak ditaatinya peraturan perundang-undangan

Negara pantai oleh kapal perang asing; Apabila sesuatu kapal perang tidak mentaati peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Negara pantai mengenai lintas melalui laut teritorial dan tidak mengindahkan permintaan untuk mentaati peraturan perundang-undangan tersebut yang disampaikan kepadanya, maka Negara pantai dapat menuntut kapal perang itu segera meninggalkan laut teritorialnya.

Pertanyaannya : Apabila Kapal-kapal Perang Malaysia telah diperintahkan untuk segera keluar dari wilayah Indonesia  oleh TNI AL ataupun oleh Pesawat Militer RI ternyata  tidak digubris?

Jawabnya : Tembak saja di tempat, oleh karena memasuki perairan NKRI tanpa izin. Apalagi Malaysia telah  lepas tembakan dan telah menciptakan suasana perang dengan Indonesia baik secara langsung atau tidak langsung. (Penulis).
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
 
 
Sengketa perbatasan di Laut Sulawesi memanas
Malaysia Lepas Tembakan, Indonesia Kerahkan F-16
 

Perseteruan Malaysia dan Indonesia soal sengketa perbatasan di Laut Sulawesi, 
terus memanas. Bahkan kapal patroli Malaysia dilaporkan mulai melepaskan tembakan dan melempar bom gas kapal nelayan Indonesia, di sekitar perairan yang disengketakan.Hal ini membuat takut nelayan di pesisir utara Kalimantan Timur sekitar, Karang Unarang, Kabupaten Nunukan, terutama dalam sepekan terakhir ini.Ketua Himpunan Nelayan Se-luruh Indonesia (HNSI) Nu-nukan, H Yusuf, di Nunukan, Minggu (06/03), membenarkan bahwa telah terjadi serangan terhadap kapal nelayan dalam satu pekan terakhir. 

Hal itu menyebabkan nelayan takut melaut dan mempengaruhi pendapatan mereka. "Kami meminta agar Pemerintah Indonesia segera mengatasi hal ini, kalau dibiarkan terus maka nelayan pasti takut untuk me-laut," katanya.Di sisi lain, TNI AU telah mengerahkan empat pesa-wat tempur F-16 dari Balik-papan untuk melakukan patroli bersama TNI AL di blok Ambalat, Laut Sulawesi. Hal ini disampaikan oleh KSAU Marsekal Joko Suyanto setelah bertemu Presiden Yudhoyono di kantor presiden, Minggu (06/03)Meski begitu, menurut KSAU, pengerahan pesawat tempur F-16 tersebut bukanlah sebagai upaya untuk melakukan konfrontasi dengan Malaysia, terkait sengketa perbatasan di In-donesia-Malaysia di Laut Sulawesi tersebut."Kita melihat perlu untuk mendeploy satuan, tetapi bukan dalam rangka provokasi.
 
Utamanya dalam rangka melakukan patroli bersama dengan TNI AL," katanya seperti dilaporkan Rico dari Radio Sonora. Ia menambahkan, presiden menegaskan bahwa 
TNI perlu memperlihatkan kehadiran pasukan TNI di blok Ambalat guna menunjukkan kedaulatan Indonesia di wilayah Laut Sulawesi itu.Sementara itu, lanjutnya, terkait dengan meningkatnya ketegangan Indonesia dan Malaysia, Panglima TNI juga telah melakukan komunikasi dengan Panglima Diraja Malaysia agar ketegangan yang terjadi tidak semakin meluas.Sementara itu, sebuah laporan menyebutkan, insiden laut nyaris terjadi di Laut Sulawesi, wilayah kaya minyak Indonesia yang diklaim Malaysia. Kapal perang kedua negara sudah saling berhadapan. 

Kepala Staf Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Letkol Laut (P) Marsetio MM, menjelaskan kapal perang dua negara mulai sekitar pukul 10.15 Wita kemarin saling berhadap-an di perairan sekitar Karang Unarang dengan jarak sekitar 9,5 nautical mil (mil laut). "Sedikit ada peningkatan ketegangan saat dua kapal saling kontak," ujarnya kepada wartawan di Lubung Tarakan kemarin.Saat itu, Kapal Republik Indo-nesia (KRI) Rencong berpatroli di sekitar perairan Karang Unarang dan mengawal pembangunan rambu suar. "Ternyata, di wilayah itu sudah ada kapal perang Malaysia, KD Kerambit.  Tampaknya, wilayah tersebut telah diklaim pihak Malaysia sebagai wilayahnya," tegasnya.Marsetio memaparkan, sempat terjadi kontak radio dengan kapal negara tetangga buatan sekitar 1964 yang berkekuatan 22 personel itu.
 
Kapal Malaysia tersebut kemudian menyampaikan bahwa KRI Rencong sudah 
memasuki wilayah perairan Malaysia.Mendegar seruan kapal Malaysia tersebut, KRI Rencong langsung menjawab bahwa kapal perang Malaysia yang justru masuk wilayah Indonesia. "Saat itu sempat terjadi adu argumen mengenai kedaulatan wilayah tersebut," jelasnya.Setelah KRI Rencong mengingatkan berkali-kali bahwa laut yang diarungi KD Rambit adalah wilayah RI, kapal Malaysia itu langsung berbalik arah menuju  negaranya. "KRI Rencong ke-mudian terus membuntuti kapal tersebut hingga jarak sekitar 900 meter. Dalam kontak radio, KD Kerambit menyatakan posisi win-win atau 50-50 yang berarti mengajak untuk berpatroli bersama di kawasan tersebut.
 
Tapi, kami menegaskan bahwa itu wilayah Indonesia. Jadi, kami tetap mengikuti 
kapal Malaysia tersebut," ungkap Marsetio.Tak cukup itu saja, kontak radio masih terus berlangsung hinga pukul 10.36 Wita, dan kapal Malaysia berkecepatan 21 knot itu mengajak patroli bersama dan mendesak pemba-ngunan suar di Karang Unarang dihentikan sampai pembicaraan diplomatik tuntas. 

"Pembangunan suar akhirnya memang dihentikan untuk menghindari konflik terbuka. Tapi, kami tidak mau pergi dari kawasan itu karena kalau kami keluar, berarti mengakui itu wi-layah Malaysia," katanya. Lebih jauh dikatakan, kapal perang Malaysia sudah melanggar dengan masuk ke wilayah In-donesia terlalu jauh, bukan hanya masuk ke kawasan yang diklaim, tetapi masuk hingga ke perairan Indonesia yang tidak diklaim.Lalu, kenapa pembangunan menara suar dihentikan?
 
"Bukan berarti Indonesia kalah atau mengakui wilayah tersebut milik Malaysia, tapi 
Indonesia menghindari konflik terbuka," tandasnya. Lebih lanjut, saat ini Indonesia terus memperkuat armada dan akan terus menambah kapal perangnya. Hingga saat ini, sudah tiga kapal di perbatasan, yakni KRI Nuku, Rencong, dan Wiratno. Sementara kapal lainnya adalah KRI KS Tubun, KRI Tongkol, dan KRI Singa. KRI KS Tubun yang berkelas fregat akan dipergunakan sebagai kapal komando. Angkatan lain, selain TNI AL, juga diminta siaga pasukan serta peralatan tempur.

Bukan hanya itu, direncanakan semua kekuatan udara dari angkatan laut akan digeser ke Balikpapan untuk memper-cepat mobilisasi kekuatan tempur bila terjadi kontak sen-jata dengan Malaysia.Secara rinci, Marsetio membeberkan bahwa perbedaan antara KRI Rencong dan KD Kerambit milik tentara Diraja Malaysia cukup jauh berbeda. KRI Rencong lebih unggul. Salah satu contohnya adalah persenjataan yang ada di kapal patroli. Rencong dilengkapi beberapa rudal, antara lain: 57 milimeter, 40 milimeter, dan 20 milimeter. Sedangkan KD Kerambit hanya terdapat 2 rudal dengan ukuran 40 milime-ter.(kcm/jpc/dtc) msg#00443 List:
culture.region.indonesia.ppi-india Mail Archive Navigation:  by Date: Prev Next Date 
Index by Thread: Prev Next Thread Index  Harian Komentar 07 March 2005


Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.