Yayasn
Peduli Timor Barat Pernyataan Menlu RI
Membingungkan
Dan Tidak Konsisten
Kamis, 24 Mei
2007
Pernyataan
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Nur Hassan Wirayudha dan Juru
Bicara Deparlu Kristiarto Legowo tentang alasan penangkapan 49 nelayan
Indonesia di Laut Timor oleh Australia sangat membingungkan dan tidak
konsisten.Selain membingungkan dan tidak konsisten juga sangat tidak masuk akal
sehat. Tindakan penangkapan terhadap 49 nelayan Indonesia yang sedang mencari
ikan dan biota laut lainnya di Laut Timor oleh suatu gabungan aparat
keamanan,bea cukai dan Imigrasi Australia terkesan sangat mengada-ada dan sama
sekali tidak memiliki dasar yang legal.
Demikian
tanggapan Ketua Pokja Celah Timor dan Pulau Pasir Ferdi Tanoni kepada wartawan
di Kupang Rabu (23/05) menanggapi pernyataan Menlu Hassan Wirayudha dan Jubir
Deplu Kristiarto Legowo atas tindakan penangkapan 49 nelayan Indonesia di Laut
Timor. Sebagaimana diberitakan berbagai media,Menteri Luar Negeri RI Nur Hassan
Wirayudaha mengatakan, "masalah terbesar bukanlah pelanggaran batas
wilayah perairan negara lain oleh nelayan tradisional Indonesia tapi adanya
cukong yang mensponsori mereka mencuri biota laut Australia".
Menurut
notifikasi yang diterima oleh Konsulat RI di Darwin,49 nelayan WNI ditangkap
karena tuduhan biota laut yang dilindungi.Keempat puluh sembilan nelayan itu
diduga melanggar batas wilayah perairan Australia,mencuri tripang dan mengambil
sirip ikan hiu.Duagaan awal,mereka adalah nelayan tradisional Indonesia yang
mencari ikan terlalu jauh ke dalam wilayah Australia.Tapi dugaan ini dibantah
oleh Menlu Nur Hassan Wirayudha.Senada dengan Wirayudha Juru bicara Deparlu
Kristiarto Legowo mengatakan menyesalkan seringnya terjadi kasus pencurian
sepesies laut oleh nelayan tradisonal Indonesia di Australia.
"Sangat
tidak masuk akal bila dikatakan bahwa nelayan tradisional Indonesia bukan
melanggar wilayah Australia tapi mencuri ikan dan biota laut di perairan
Australia, mana mungkin para nelayan tradisonal dituduh mencuri tetapi tidak
melanggar perairan Australia?" Tanya Ferdi.
"Memang
batas perairan Indonesia dan Australia di Laut Timor dan Arafura itu masih
tumpang tindih hingga saat ini,dan untuk itu tidak ada dasar sama sekali bagi
Australia untuk melarang dan menangkap para nelayan tradisional Indonesia yang
mencari nafkahnya disana," tambah Ketua Yayasan Peduli Timor Barat ini.
"Tanoni memberikan alasan bahwa Perjanjian RI-Australia tentang
batas-batas dasar laut tertentu dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) tanggal 14 Maret 1997,hingga saat ini belum diratifikasi oleh
kedua negara sehingga praktis Australia belum bisa mengklaim wilayah ZEE nya di
Laut Timor dan Laut Arafura termasuk didalamnya tercak up Gugusan Pulau
Pasir".
"Fakta Hukum
inilah yang seharusnya ditegaskan kepada Australia oleh Menlu RI dan Juru
bicaranya,bahwa Australia harus segera menghentikan seluruh tindakan pengejaran
dan penangkapan nelayan tradisional Indonesia di Laut Timor dan laut
Arafura,bukan sebaliknya malah menuduh bangsanya sendiri sebagai pencuri".
Mengapa Departemen Luar Negeri harus mempercayai secara
sepihak saja terhadap tuduhan Pemerintah Australia dan tidak mau mendengarkan
pengakuan dari pada para nelayan tradisional yang dijadikan korban.
Sembilan puluh
persen pengakuan nelayan tradisional Indonesia yang ditangkap oleh aparat
Australia mengakui bahwa pada awalnya mereka digiring mesuk wilayah 12 mil Australia kemudian ditangkap dan kapalnya
dimusnahkan. Untuk hal ini kami punya bukti otentik
berupa sebuah film dokumenter yang dibuat oleh bangsa Australia sendiri,namun
kenapa sehingga pengakuan nelayan tradisonal kita tidak pernah mau didengar
oleh Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirayudha,tegas mantan agen imgrasi
Kedubes Australia ini.
Kupang, Rabu 23 Mei 2007, Yayasn Peduli Timor
Barat.Internet.
Penulis :
Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.